Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 3071

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا هُشَيْمٌ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ فِي قَوْلِهِ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا } قَالَ نَزَلَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُخْتَفٍ بِمَكَّةَ فَكَانَ إِذَا صَلَّى بِأَصْحَابِهِ رَفَعَ صَوْتَهُ بِالْقُرْآنِ فَكَانَ الْمُشْرِكُونَ إِذَا سَمِعُوهُ شَتَمُوا الْقُرْآنَ وَمَنْ أَنْزَلَهُ وَمَنْ جَاءَ بِهِ فَقَالَ اللَّهُ لِنَبِيِّهِ { وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ } أَيْ بِقِرَاءَتِكَ فَيَسْمَعَ الْمُشْرِكُونَ فَيَسُبُّوا الْقُرْآنَ { وَلَا تُخَافِتْ بِهَا } عَنْ أَصْحَابِكَ { وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلًا } قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Mani'] telah menceritakan kepada kami [Husyaim] telah menceritakan kepada kami [Abu Bisyr] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] tentang firmanNya: "Dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu." (Al Israa`: 110) ia mengatakan: (Ayat) ini turun saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam masih tinggal di Makkah. Jika beliau shalat bersama para sahabat beliau mengeraskan suaranya dan ketika musyrikin mendengarnya mereka mencela al Qur`an, Yang menurunkannya (Allah), dan yang membawanya (Jibril). Allah berfirman kepada NabiNya: "Jangan engkau keraskan shalatmu, " maksudnya bacaanmu sehingga musyrikin mendengar dan mencela al Qur`an, jangan pula terlalu pelan sehingga sahabatmu (tidak mendengarnya) bacalah antara keduanya (sedang)." Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3071 )
No Hadist 3072

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ قُلْتُ لِحُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ أَصَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي بَيْتِ الْمَقْدِسِ قَالَ لَا قُلْتُ بَلَى قَالَ أَنْتَ تَقُولُ ذَاكَ يَا أَصْلَعُ بِمَ تَقُولُ ذَلِكَ قُلْتُ بِالْقُرْآنِ بَيْنِي وَبَيْنَكَ الْقُرْآنُ فَقَالَ حُذَيْفَةُ مَنْ احْتَجَّ بِالْقُرْآنِ فَقَدْ أَفْلَحَ قَالَ سُفْيَانُ يَقُولُ فَقَدْ احْتَجَّ وَرُبَّمَا قَالَ قَدْ فَلَجَ فَقَالَ { سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنْ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى } قَالَ أَفَتُرَاهُ صَلَّى فِيهِ قُلْتُ لَا قَالَ لَوْ صَلَّى فِيهِ لَكُتِبَتْ عَلَيْكُمْ الصَّلَاةُ فِيهِ كَمَا كُتِبَتْ الصَّلَاةُ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ قَالَ حُذَيْفَةُ أُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِدَابَّةٍ طَوِيلَةِ الظَّهْرِ مَمْدُودَةٍ هَكَذَا خَطْوُهُ مَدُّ بَصَرِهِ فَمَا زَايَلَا ظَهْرَ الْبُرَاقِ حَتَّى رَأَيَا الْجَنَّةَ وَالنَّارَ وَوَعْدَ الْآخِرَةِ أَجْمَعَ ثُمَّ رَجَعَا عَوْدَهُمَا عَلَى بَدْئِهِمَا قَالَ وَيَتَحَدَّثُونَ أَنَّهُ رَبَطَهُ لِمَ أَيَفِرُّ مِنْهُ وَإِنَّمَا سَخَّرَهُ لَهُ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Mis'ar] dari [Ashim bin Abu An Najud] dari [Zirr bin Khubais] bekata: Saya bertanya kepada [Hudaifah bin Yaman]: Apakah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam shalat di baitul maqdis? dia (Hudaifah) menjawab: Tidak. Aku berkata: Ya. Dia berkata: Kamu berkata demikian wahai botak, atas dasar apa kamu mengatakan hal itu? Aku katakan hal itu dengan al Qur`an yang ada (untuk menghukumi) di antara aku dan kamu. Hudzaifah berkata: Siapapun yang berhujjah dengan al Qur`an sungguh ia telah beruntung. Sufyan berkata: Sungguh ia berhujjah dengan (alasan yang benar) atau ia mengatakan: Sungguh ia telah beruntung. Lalu ia (Zirr bin Hubaisy) membacakan "Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha." (Al Israa`: 1) ia bertanya: Apakah engkau melihat beliau shalat di dalamnya? Aku menjawab: Tidak, seandainya beliau shalat di dalamnya, pasti hal itu akan diwajibkan sebagaimana diwajibkannya shalat di Masjidil Haram. Hudzaifah mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam didatangi seekor hewan yang punggungnya panjang dan lebar dan langkahnya sejauh mata memandang dan selagi keduanya (Nabi dan Jibril) di atas punggung Buraq keduanya melihat surga, neraka, dan semua janji (peristiwa) akhirat. Lalu keduanya pulang ke tempat semula mereka pergi. Ia berkata: Mereka mengatakan bahwa beliau mengikatnya (buraq) karena khawatir lari meninggalkannya, padahal sesungguhnya Dzat yang maha mengetahui hal ghaib (Allah) telah menjinakkannya. Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3072 )
No Hadist 3073

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدِ بْنِ جُدْعَانَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَبِيَدِي لِوَاءُ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمَ فَمَنْ سِوَاهُ إِلَّا تَحْتَ لِوَائِي وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الْأَرْضُ وَلَا فَخْرَ قَالَ فَيَفْزَعُ النَّاسُ ثَلَاثَ فَزَعَاتٍ فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ أَنْتَ أَبُونَا آدَمُ فَاشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ فَيَقُولُ إِنِّي أَذْنَبْتُ ذَنْبًا أُهْبِطْتُ مِنْهُ إِلَى الْأَرْضِ وَلَكِنْ ائْتُوا نُوحًا فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُ إِنِّي دَعَوْتُ عَلَى أَهْلِ الْأَرْضِ دَعْوَةً فَأُهْلِكُوا وَلَكِنْ اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُ إِنِّي كَذَبْتُ ثَلَاثَ كَذِبَاتٍ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْهَا كَذِبَةٌ إِلَّا مَا حَلَّ بِهَا عَنْ دِينِ اللَّهِ وَلَكِنْ ائْتُوا مُوسَى فَيَأْتُونَ مُوسَى فَيَقُولُ إِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا وَلَكِنْ ائْتُوا عِيسَى فَيَأْتُونَ عِيسَى فَيَقُولُ إِنِّي عُبِدْتُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلَكِنْ ائْتُوا مُحَمَّدًا قَالَ فَيَأْتُونَنِي فَأَنْطَلِقُ مَعَهُمْ قَالَ ابْنُ جُدْعَانَ قَالَ أَنَسٌ فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَآخُذُ بِحَلْقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا فَيُقَالُ مَنْ هَذَا فَيُقَالُ مُحَمَّدٌ فَيَفْتَحُونَ لِي وَيُرَحِّبُونَ بِي فَيَقُولُونَ مَرْحَبًا فَأَخِرُّ سَاجِدًا فَيُلْهِمُنِي اللَّهُ مِنْ الثَّنَاءِ وَالْحَمْدِ فَيُقَالُ لِي ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَ وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ وَقُلْ يُسْمَعْ لِقَوْلِكَ وَهُوَ الْمَقَامُ الْمَحْمُودُ الَّذِي قَالَ اللَّهُ { عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا } قَالَ سُفْيَانُ لَيْسَ عَنْ أَنَسٍ إِلَّا هَذِهِ الْكَلِمَةُ فَآخُذُ بِحَلْقَةِ بَابِ الْجَنَّةِ فَأُقَعْقِعُهَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ رَوَى بَعْضُهُمْ هَذَا الْحَدِيثَ عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Ali bin Zaid bin Jid'an] dari [Abu Nadlrah] dari [Abu Sa'id] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku pemimpin anak cucu Adam pada hari kiamat dan itu bukannya aku membangga-banggakan diri, ditanganku ada bendera pujian, dan itu bukannya aku membangga-banggakan diri, dan tidaklah seorang nabi pun selain Adam kecuali berada di bawah benderaku saat itu, aku adalah orang pertama-tama yang bumi dibelah untukku, dan itu bukannya aku membangga-banggakan diri." Beliau bersabda: "Manusia mengalami tiga ketakutan (besar), mereka mendatangi Adam, mereka berkata: Engkau ayah kami Adam, berilah kami syafaat kepada Rabbku. Ia berkata: Aku melakukan suatu dosa, aku diturunkan ke bumi, datangilah Nuh. Mereka mendatangi Nuh, Nuh berkata: Sesungguhnya aku menyerukan suatu seruan kepada penduduk bumi lalu mereka dibinasakan, datangilah Ibrahim. Mereka mendatangi Ibrahim, Ibrahim berkata: Aku berdusta tiga kali -Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Tidak ada satu dustapun yang diucapkan Ibrahim melainkan dibolehkan demi agama Allah, " -Ibrahim berkata: Datangilah Musa. Mereka mendatangi Musa, Musa berkata: Aku dulu membunuh seseorang, datangilah Isa. Mereka mendatangi Isa, Isa berkata: Sesungguhnya aku disembah selain Allah, datangilah Muhammad. Mereka mendatangiku lalu aku pergi bersama mereka." Ibnu Jud'an berkata: Anas berkata: Sepertinya aku melihat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Aku meraih tali pintu surga lalu menggoyang-goyangnya. Dikatakan padaku: Siapa itu? Ada yang menjawab: Muhammad. Mereka membukakan untukku, mereka menyambut lalu berkata: Selamat datang. Aku pun tersungkur sujud lalu Allah mewahyukan pujian dan sanjungan padaku. Dikatakan padaku: Angkatlah kepalamu, mintalah niscaya kau akan diberi, memberilah syafaat pasti kau akan diberi syafaat dan berkatalah niscaya ka didengar. Itulah tempat terpuji yang difirmankan Allah: 'Mudah-mudahan Rabb-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Al Israa`: 79) [Sufyan] berkata: Tidak ada yang diriwayatkan dari [Anas] selain kata-kata ini: Lalu aku meraih tali pintu surga lalu aku menggoyang-goyangnya. Abu Isa berkata: Hadis ini hasan. Sebagaian dari mereka meriwayatkan hadis ini dari [Abu Nadlrah] dari [Ibnu Abbas] secara panjang lebar. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3073 )
No Hadist 3074

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ إِنَّ نَوْفًا الْبِكَالِيَّ يَزْعُمُ أَنَّ مُوسَى صَاحِبَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَيْسَ بِمُوسَى صَاحِبِ الْخَضِرِ قَالَ كَذَبَ عَدُوُّ اللَّهِ سَمِعْتُ أُبَيَّ بْنَ كَعْبٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ قَامَ مُوسَى خَطِيبًا فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ فَسُئِلَ أَيُّ النَّاسِ أَعْلَمُ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِي بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ قَالَ أَيْ رَبِّ فَكَيْفَ لِي بِهِ فَقَالَ لَهُ احْمِلْ حُوتًا فِي مِكْتَلٍ فَحَيْثُ تَفْقِدُ الْحُوتَ فَهُوَ ثَمَّ فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقَ مَعَهُ فَتَاهُ وَهُوَ يُوشَعُ بْنُ نُونٍ فَجَعَلَ مُوسَى حُوتًا فِي مِكْتَلٍ فَانْطَلَقَ هُوَ وَفَتَاهُ يَمْشِيَانِ حَتَّى أَتَيَا الصَّخْرَةَ فَرَقَدَ مُوسَى وَفَتَاهُ فَاضْطَرَبَ الْحُوتُ فِي الْمِكْتَلِ حَتَّى خَرَجَ مِنْ الْمِكْتَلِ فَسَقَطَ فِي الْبَحْرِ قَالَ وَأَمْسَكَ اللَّهُ عَنْهُ جِرْيَةَ الْمَاءِ حَتَّى كَانَ مِثْلَ الطَّاقِ وَكَانَ لِلْحُوتِ سَرَبًا وَكَانَ لِمُوسَى وَلِفَتَاهُ عَجَبًا فَانْطَلَقَا بَقِيَّةَ يَوْمِهِمَا وَلَيْلَتِهِمَا وَنُسِّيَ صَاحِبُ مُوسَى أَنْ يُخْبِرَهُ فَلَمَّا أَصْبَحَ مُوسَى قَالَ لِفَتَاهُ { آتِنَا غَدَاءَنَا لَقَدْ لَقِينَا مِنْ سَفَرِنَا هَذَا نَصَبًا } قَالَ وَلَمْ يَنْصَبْ حَتَّى جَاوَزَ الْمَكَانَ الَّذِي أُمِرَ بِهِ قَالَ { أَرَأَيْتَ إِذْ أَوَيْنَا إِلَى الصَّخْرَةِ فَإِنِّي نَسِيتُ الْحُوتَ وَمَا أَنْسَانِيهُ إِلَّا الشَّيْطَانُ أَنْ أَذْكُرَهُ وَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ عَجَبًا } قَالَ مُوسَى { ذَلِكَ مَا كُنَّا نَبْغِ فَارْتَدَّا عَلَى آثَارِهِمَا قَصَصًا } قَالَ يَقُصَّانِ آثَارَهُمَا قَالَ سُفْيَانُ يَزْعُمُ نَاسٌ أَنَّ تِلْكَ الصَّخْرَةَ عِنْدَهَا عَيْنُ الْحَيَاةِ وَلَا يُصِيبُ مَاؤُهَا مَيِّتًا إِلَّا عَاشَ قَالَ وَكَانَ الْحُوتُ قَدْ أُكِلَ مِنْهُ فَلَمَّا قُطِرَ عَلَيْهِ الْمَاءُ عَاشَ قَالَ فَقَصَّا آثَارَهُمَا حَتَّى أَتَيَا الصَّخْرَةَ فَرَأَى رَجُلًا مُسَجًّى عَلَيْهِ بِثَوْبٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِ مُوسَى فَقَالَ أَنَّى بِأَرْضِكَ السَّلَامُ قَالَ أَنَا مُوسَى قَالَ مُوسَى بَنِي إِسْرَائِيلَ قَالَ نَعَمْ قَالَ يَا مُوسَى إِنَّكَ عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ عَلَّمَكَهُ لَا أَعْلَمُهُ وَأَنَا عَلَى عِلْمٍ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ عَلَّمَنِيهِ لَا تَعْلَمُهُ فَقَالَ مُوسَى { هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَى مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا } قَالَ لَهُ الْخَضِرُ { فَإِنْ اتَّبَعْتَنِي فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّى أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا } قَالَ نَعَمْ فَانْطَلَقَ الْخَضِرُ وَمُوسَى يَمْشِيَانِ عَلَى سَاحِلِ الْبَحْرِ فَمَرَّتْ بِهِمَا سَفِينَةٌ فَكَلَّمَاهُمْ أَنْ يَحْمِلُوهُمَا فَعَرَفُوا الْخَضِرَ فَحَمَلُوهُمَا بِغَيْرِ نَوْلٍ فَعَمَدَ الْخَضِرُ إِلَى لَوْحٍ مِنْ أَلْوَاحِ السَّفِينَةِ فَنَزَعَهُ فَقَالَ لَهُ مُوسَى قَوْمٌ حَمَلُونَا بِغَيْرِ نَوْلٍ عَمَدْتَ إِلَى سَفِينَتِهِمْ فَخَرَقْتَهَا { لِتُغْرِقَ أَهْلَهَا لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا إِمْرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا قَالَ لَا تُؤَاخِذْنِي بِمَا نَسِيتُ وَلَا تُرْهِقْنِي مِنْ أَمْرِي عُسْرًا } ثُمَّ خَرَجَا مِنْ السَّفِينَةِ فَبَيْنَمَا هُمَا يَمْشِيَانِ عَلَى السَّاحِلِ وَإِذَا غُلَامٌ يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ فَأَخَذَ الْخَضِرُ بِرَأْسِهِ فَاقْتَلَعَهُ بِيَدِهِ فَقَتَلَهُ قَالَ لَهُ مُوسَى { أَقَتَلْتَ نَفْسًا زَكِيَّةً بِغَيْرِ نَفْسٍ لَقَدْ جِئْتَ شَيْئًا نُكْرًا قَالَ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا } قَالَ وَهَذِهِ أَشَدُّ مِنْ الْأُولَى { قَالَ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عُذْرًا فَانْطَلَقَا حَتَّى إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَنْ يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَنْ يَنْقَضَّ } يَقُولُ مَائِلٌ فَقَالَ الْخَضِرُ بِيَدِهِ هَكَذَا { فَأَقَامَهُ } فَقَالَ لَهُ مُوسَى قَوْمٌ أَتَيْنَاهُمْ فَلَمْ يُضَيِّفُونَا وَلَمْ يُطْعِمُونَا { لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا قَالَ هَذَا فِرَاقُ بَيْنِي وَبَيْنِكَ سَأُنَبِّئُكَ بِتَأْوِيلِ مَا لَمْ تَسْتَطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا } قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْحَمُ اللَّهُ مُوسَى لَوَدِدْنَا أَنَّهُ كَانَ صَبَرَ حَتَّى يَقُصَّ عَلَيْنَا مِنْ أَخْبَارِهِمَا قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأُولَى كَانَتْ مِنْ مُوسَى نِسْيَانٌ قَالَ وَجَاءَ عُصْفُورٌ حَتَّى وَقَعَ عَلَى حَرْفِ السَّفِينَةِ ثُمَّ نَقَرَ فِي الْبَحْرِ فَقَالَ لَهُ الْخَضِرُ مَا نَقَصَ عِلْمِي وَعِلْمُكَ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ إِلَّا مِثْلُ مَا نَقَصَ هَذَا الْعُصْفُورُ مِنْ الْبَحْرِ قَالَ سَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ وَكَانَ يَعْنِي ابْنَ عَبَّاسٍ يَقْرَأُ وَكَانَ أَمَامَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ صَالِحَةٍ غَصْبًا وَكَانَ يَقْرَأُ وَأَمَّا الْغُلَامُ فَكَانَ كَافِرًا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَرَوَاهُ الزُّهْرِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ رَوَاهُ أَبُو إِسْحَقَ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو عِيسَى سَمِعْت أَبَا مُزَاحِمٍ السَّمَرْقَنْدِيَّ يَقُولُ سَمِعْتُ عَلِيَّ بْنَ الْمَدِينِيِّ يَقُولُ حَجَجْتُ حَجَّةً وَلَيْسَ لِي هِمَّةٌ إِلَّا أَنْ أَسْمَعَ مِنْ سُفْيَانَ يَذْكُرُ فِي هَذَا الْحَدِيثِ الْخَبَرَ حَتَّى سَمِعْتُهُ يَقُولُ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ وَقَدْ كُنْتُ سَمِعْتُ هَذَا مِنْ سُفْيَانَ مِنْ قَبْلِ ذَلِكَ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ الْخَبَرَ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Abi Umar] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Amru bin Dinar] dari [Sa'id bin Jubair] berkata: Aku berkata kepada [Ibnu Abbas] bahwa Naufan Al Bikali beranggapan bahwa Musa yang bersama Bani Israil bukanlah Musa yang bersama Khadlir, ia (Ibnu Abbas) berkata: Musuh Allah telah berdusta, aku dengar [Ubai bin Ka'ab] berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda; "Musa berdiri di depan Bani Israil untuk berkhutbah lalu ditanya: Siapakah orang yang paling tinggi ilmunya?, dia menjawab: Akulah orang yang paling tinggi ilmunya. lalu Allah menegurnya karena ia tidak diberi ilmu, lalu mewahyukan kepadanya: Ada seseorang diantara hamba-hambaKu di pertemuan dua lautan ia lebih tinggi ilmunya darimu. Musa bertanya: Wahai Rabb, bagaimana caranya agar hamba bisa bertemu dengannya? Allah berfirman: Bawalah seekor ikan, jika ikannya lenyap maka disitulah tempatnya. Musa berangkat disertai pembantunya (muridnya) yaitu Yusya' bin Nun. Musa memasukkan seekor ikan kedalam sebuah keranjang lalu keduanya berangkat dengan berjalan kaki tatkala sampai di sebuah batu karang, keduanya tertidur, ikan itu bergerak-gerak dan akhirnya jatuh ke laut lalu Allah menahan laju air sehingga menjadi (jembatan) seperti busur yang menjadi tempat bagi ikan itu untuk berenang, yang membuat Musa dan temannya terheran-heran. Keduanya berangkat kembali menghabiskan siang dan malamnya. Temannya lupa untuk mengingatkannya dan keesokan harinya berkatalah Musa kepada muridnya: "Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini." (Al Israa`: 62) ia tidak merasa letih sehingga ia sampai di tempat yang telah ditentukan itu temannya berkata: "Tahukah kamu tatkala kita mecari tempat berlindung di batu tadi, sesungguhnya aku lupa (menceritakan tentang) ikan itu dan tidak ada yang melupakan aku untuk menceritakannya kecuali syaitan dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali. Musa berkata: Itulah (tempat) yang kita cari. Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula." (Al Israa`: 63-64) lalu keduanya mencari jejak mereka semula. (Sufyan) mengatakan: Orang-orang menyangka bahwa pada batu itu ada sumber kehidupan jika airnya menimpa sesuatu yang mati maka ia akan menjadi hidup, ia juga berkata: Ikan tersebut berasal dari air itu sehingga ketika tersiram airnya ia hidup (dan jatuh ke laut) mereka terus mengikuti jejak semula sehingga sampailah pada batu tadi dan melihat ada seorang lelaki yang tertutup pakaian lalu Musa mengucapkan salam padanya, ia (Khadlir) berkata: Bagaimana di negerimu ada salam? Musa berkata: Saya adalah Musa. Khadlir berkata: Musa bani Israil? Musa menjawab: Ya. Ia (Khadlir) berkata: Wahai Musa sesungguhnya engkau memiliki ilmu dari sekian banyak ilmu Allah yang diajarkan padamu dan tidak aku ketahui. Dan aku memiliki ilmu dari sekian banyak ilmu Allah yang diajarkan padaku dan tidak engkau ketahui."Musa berkata kepada Khadlir: Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu? Dia menjawab: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama aku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu? Musa berkata: Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Dia berkata: Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu." (Al Israa`: 66-70) Musa menjawab: Ya. Lalu berangkatlah Musa bersama Khadlir dengan berjalan kaki di tepi laut, kemudian melintaslah sebuah perahu di depannya lalu keduanya meminta mereka (pemilik perahu) untuk mengantar keduanya, mereka mengenali Khidr lalu mengantarnya tanpa diberi upah lalu dengan sengaja Khidr mencabut salah satu papan perahu Musa berkata: Mengapa engkau lakukan ini pada satu kaum yang telah mengantar tanpa diberi upah?"Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya? Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar. Dia (Khadlir) berkata: Bukankah aku telah berkata: Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku. Musa berkata: Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku." (Al Israa`: 71-73) kemudian keduanya keluar dari perahu dan ketika mereka berjalan di tepi pantai ada seorang anak yang sedang bermain dengan anak lainnya, lalu Khadlir memegang kepalanya dan membunuhnya. Musa berkata padanya: "Mengapa kamu membunuh jiwa yang bersih, bukan karena dia membunuh orang lain? Sesungguhnya kamu telah melakukan suatu yang mungkar." Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?" (Al Israa`: 74-75) ia mengatakan: Ini lebih dahsyat dari yang pertama."Musa berkata: 'Jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku." Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh. (Al Israa`: 76-77) ia mengatakan: (Dinding itu) miring, Khadlir mengisyaratkan dengan tangannya begini "Maka (Khadlir) menegakkan dinding itu." (Al Israa`: 77) lalu Musa berkata padanya: "(Kenapa engkau mau melakukan ini, padahal) mereka tidak menyambut kita sebagai tamu tidak pula memberi kita makanan?. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu." Khadlir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya." (Al Israa`: 77-78) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Semoga Allah merahmati Musa, kalaulah ia adalah orang yang sabar, Allah akan mengisahkan berita-berita keduanya lebih banyak lagi kepada kita." Rasulullah juga bersabda: "Yang pertama, adalah sesuatu yang Musa lupakan, datanglah seekor burung dan hinggap si tepi perahu lalu mematuk (sesuatu) di laut. Berkatalah Khadlir kepadanya: Ilmuku dan ilmumu sama sekali tidak akan mengurangi ilmu Allah sebagaimana tidak akan berkurangnya laut karena (patukan) burung tadi." Sa'id bin Jubair mengatakan bahwa Ibnu Abbas membacakan: WAKAANAT AMAAMAHUM MALIKUN YA'KHUDZU KULLAH SAFIINATIN SHOOLIHATIN GHOSBAN (Dalam alquran bukan amaamahum tapi waro'ahum, dan tidak ada kata shaalihatin) yang artinya 'Dan di depan mereka ada seorang raja yang akan merampas perahu yang baik mereka secara paksa." Ia juga membacakan: "WA-AMMAL GHULAAMU FAKAANA KAAFIRON (Dalam redaksi alquran tidak ada redaksi kaafiron), yang maknanya; Adapun anak kecil (yang dibunuh) kelak ia akan menjadi orang kafir." Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini adalah hasan shahih. [Az Zuhri] meriwayatkannya dari [Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubai bin Ka'ab] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Dan [Abu Ishaq Al Hamdani] meriwayatkannya dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubai bin Ka'ab] dari nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam. Abu Isa berkata: Aku mendengar [Abu Muzahim As Samarqandi] berkata: Aku mendengar [Ali bin Al Madini] berkata: Aku pergi haji dan aku tidak memiliki kepentingan selain untuk mendengar dari [Sufyan] menyebutkan khabar dalam hadis ini hingga aku mendengarnya berkata: telah menceritakan kepada kami [Amru bin Dinar], aku sebelumnya telah mendengar hadis ini dari Sufyan tapi ia tidak menyebutkan khabar Didalamnya. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3074 )
No Hadist 3075

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَليٍّ حَدَّثَنَا أَبُو قُتَيْبَةَ سَلْمُ بْنُ قُتَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَبَّاسِ الْهَمْدَانِيُّ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغُلَامُ الَّذِي قَتَلَهُ الْخَضِرُ طُبِعَ يَوْمَ طُبِعَ كَافِرًا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami [Amru bin Ali] telah menceritakan kepada kami [Abu Qutaibah Salm bin Qutaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdul Jabbar bin Al Abbas Al Hamdani] dari [Abu Ishaq] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas] dari [Ubai bin Ka'ab] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam beliau bersabda: "Anak yang dibunuh Khadlir itu diciptakan sebagai orang kafir saat diciptakan." Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih gharib. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3075 )
No Hadist 3076

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ عَنْ هَمَّامِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا سُمِّيَ الْخَضِرَ لِأَنَّهُ جَلَسَ عَلَى فَرْوَةٍ بَيْضَاءَ فَاهْتَزَّتْ تَحْتَهُ خَضْرَاءَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Musa] telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah mengkhabarkan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] dari [Abu Hurairah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sebab dinamakan Khidlir adalah karena ia duduk di atas tanah tandus putih lalu ada tanaman (khadhra') bergerak-gerak di bawahnya-Nama Khidir diambil dari dari Khadhra' tersebut--. Abu Isa berkata: Hadis ini hasan shahih gharib. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3076 )
No Hadist 3077

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ فُضَيْلٍ الْجَزَرِيُّ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ يُوسُفَ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ { وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا } قَالَ ذَهَبٌ وَفِضَّةٌ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْخَلاَّلُ حَدَّثَنَا صَفْوَانُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ يُوسُفَ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ يَزِيدَ بْنِ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ عَنْ مَكْحُولٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ نَحْوَهُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ
Telah menceritakan kepada kami [Ja'far bin Muhammad bin Fudlail Al Jazari] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Yazid bin Yusuf Ash Shan'ani] dari [Makhlul] dari [Ummu Abi Darda`] dari [Abu Ad Darda`] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang firmanNya "Dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua." (Al Israa`: 82) beliau bersabda: "Emas dan perak." Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini gharib. Telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin Ali Al Khallal] telah menceritakan kepada kami [Shafwan bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Al Walid bin Muslim] dari [Yazid bin Yusuf Ash Shan'ani] dari [Yazid bin Yazid bin Jabir] dari [Makhul] dengan sanad ini sepertinya. Abu Isa berkata: Hadis ini hasan gharib. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3077 )
No Hadist 3078

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ الْمَعْنَى وَاحِدٌ وَاللَّفْظُ لِابْنِ بَشَّارٍ قَالُوا حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَبِي رَافِعٍ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السَّدِّ قَالَ يَحْفِرُونَهُ كُلَّ يَوْمٍ حَتَّى إِذَا كَادُوا يَخْرِقُونَهُ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا فَيُعِيدُهُ اللَّهُ كَأَشَدِّ مَا كَانَ حَتَّى إِذَا بَلَغَ مُدَّتَهُمْ وَأَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَهُمْ عَلَى النَّاسِ قَالَ الَّذِي عَلَيْهِمْ ارْجِعُوا فَسَتَخْرِقُونَهُ غَدًا إِنْ شَاءَ اللَّهُ وَاسْتَثْنَى قَالَ فَيَرْجِعُونَ فَيَجِدُونَهُ كَهَيْئَتِهِ حِينَ تَرَكُوهُ فَيَخْرِقُونَهُ فَيَخْرُجُونَ عَلَى النَّاسِ فَيَسْتَقُونَ الْمِيَاهَ وَيَفِرُّ النَّاسُ مِنْهُمْ فَيَرْمُونَ بِسِهَامِهِمْ فِي السَّمَاءِ فَتَرْجِعُ مُخَضَّبَةً بِالدِّمَاءِ فَيَقُولُونَ قَهَرْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ وَعَلَوْنَا مَنْ فِي السَّمَاءِ قَسْوَةً وَعُلُوًّا فَيَبْعَثُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ نَغَفًا فِي أَقْفَائِهِمْ فَيَهْلِكُونَ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ دَوَابَّ الْأَرْضِ تَسْمَنُ وَتَبْطَرُ وَتَشْكَرُ شَكَرًا مِنْ لُحُومِهِمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ مِثْلَ هَذَا
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan lainnya, maknanya sama sedangkan teksnya milik Ibnu Basyar, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abdul Malik] telah menceritakan kepada kami [Abu Awanah] dari [Qatadah] dari [Abu Rafi'] dari hadis [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tentang dinding (yang dibangun Dzulqarnain) beliau bersabda: "Setiap hari mereka (Ya`juj dan Ma`juj) menggalinya, sehingga ketika dinding itu hampir mereka menembusnya, pemimpinnya mengatakan: Sekarang pulanglah kalian, karena esok hari kalian pasti bisa menembusnya! tetapi Allah mengembalikannya seperti semula. dan keesokan harinya, ketika Allah hendak mengutus mereka kepada manusia, pemimpin mereka berkata: Sekarang pulanglah kalian, karena esok hari kalian akan merobohkannya jika Allah menghendaki" ia mengucapkan insya Allah." Beliau bersabda: "Pulanglah mereka dan mendapatinya seperti keadaanya semula saat mereka tinggalkan lalu mereka merobohkannya dan menyerang orang-orang, lalu mereka meminum air dan berlarilah orang-orang menghindari mereka, mereka pun melepaskan anak panah ke langit dan seketika itu juga panah tersebut berlumuran darah. Lantas mereka berkata: "Kita telah menaklukan penduduk bumi dan menguasai yang berada di langit secara paksa." Lalu Allah mengirim ulat pada tengkuk mereka, demi Dzat yang jiwaku ada dalam tangannya, sesungguhnya hewan-hewan bumi menjadi gemuk, gesit dan sangat berterima kasih karena daging-daging mereka." Abu Isa berkata: Hadis ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari sanad ini seperti ini. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3078 )
No Hadist 3079

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَغَيْرُ وَاحِدٍ قَالُوا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ الْبُرْسَانِيُّ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي أَبِي عَنْ ابْنِ مِينَاءَ عَنْ أَبِي سَعْدِ بْنِ أَبِي فَضَالَةَ الْأَنْصَارِيِّ وَكَانَ مِنْ الصَّحَابَةِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا جَمَعَ اللَّهُ النَّاسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ نَادَى مُنَادٍ مَنْ كَانَ أَشْرَكَ فِي عَمَلٍ عَمِلَهُ لِلَّهِ أَحَدًا فَلْيَطْلُبْ ثَوَابَهُ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ مُحَمَّدِ بْنِ بَكْرٍ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basyar] dan lainnya, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Bakr Al Bursani] dari [Abdul Hamid bin Ja'far] telah mengkhabarkan kepadaku [ayahku] dari [Ibnu Mina'] dari [Abu Sa'ad bin Abi Fadhalah al Anshari] (ia adalah seorang sahabat) berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Ketika Allah mengumpulkan seluruh manusia pada hari kiamat (yaitu hari yang tiada keraguan didalamnya), ada yang memanggil-manggil: Orang yang menyekutukan Allah dengan sesuatu ketika melakukan suatu amalan yang dilakukan, silahkan meminta pahalanya kepada selain Allah, karena Allah adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu." Abu Isa mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadis Muhammad bin Bakru. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3079 )
No Hadist 3080

Bab Kitab Tafsir Al Quran

حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ الْأَشَجُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ إِدْرِيسَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ عَنْ عَلْقَمَةَ بْنِ وَائِلٍ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى نَجْرَانَ فَقَالُوا لِي أَلَسْتُمْ تَقْرَءُونَ يَا أُخْتَ هَارُونَ وَقَدْ كَانَ بَيْنَ عِيسَى وَمُوسَى مَا كَانَ فَلَمْ أَدْرِ مَا أُجِيبُهُمْ فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ أَلَا أَخْبَرْتَهُمْ أَنَّهُمْ كَانُوا يُسَمُّونَ بِأَنْبِيَائِهِمْ وَالصَّالِحِينَ قَبْلَهُمْ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ ابْنِ إِدْرِيسَ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Sa'id Al Asyuj] dan [Muhammad bin Al Mutsanna] keduanya berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Idris] dari [ayahnya] dari [Simak bin Harb] dari [Alqamah bin Wa`il] dari [Al Mughirah bin Syu'bah] berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam mengutusku ke Najran, mereka bertanya: Bukankah kalian membaca: "Hai saudara perempuan Harun." (Maryam: 28), dan antara Isa dan Musa terjalin kekerabatan yang sangat erat? -- Aku tidak mengetahui jawabannya lalu aku kembali ke Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam, aku memberitahukannya, beliau menjawab: "Apa kau tidak memberitahu mereka bahwa mereka biasa menyebut-nyebut nabi-nabi mereka dan orang-orang shalih sebelum mereka?." Abu Isa berkata: Hadis ini hasan shahih gharib, kami hanya mengetahuinya dari hadis Ibnu Idris. ( HR.Sunan Tirmidzi : 3080 )