Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1211

مسند الشافعي 1211: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ عُمَرَ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ أَرْقَمَ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِهَذَا الْحَدِيثِ

Musnad Syafi'i 1211: Orang yang terpercaya mengabarkan kepada kami dari 'Umar, dari Ibnu Syihab, dari Sulaiman bin Arqam, dari Al Hasan, dari Nabi tentang hadis yang sama. 447 (HR.musnad_syafii : 1211)
No Hadist 1212

مسند الشافعي 1212: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي لَبِيدٍ، عَنِ ابْنِ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَامَ بِالْجَابِيَةِ خَطِيبًا فَقَالَ: إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ فِينَا كَقِيَامِي فِيكُمْ فَقَالَ: «أَكْرِمُوا أَصْحَابِي، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ يَظْهَرُ الْكَذِبُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَحْلِفُ وَلَا يُسْتَحْلَفُ، وَيَشْهَدُ وَلَا يُسْتَشْهَدُ، أَلَا فَمَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْكُنَ بُحْبُوحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْفَذِّ، وَهُوَ مِنَ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ، وَلَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ؛ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا، وَمَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَهُوَ مُؤْمِنٌ»

Musnad Syafi'i 1212: Sufyan menceritakan kepada kami dari Abdullah bin Abu Labid, dari Ibnu Sulaiman bin Yasar, dari ayahnya bahwa Umar bin Khaththab berdiri di Jabiyah untuk berkhutbah, lalu ia mengatakan: Sesungguhnya Rasulullah pernah berdiri di antara kami di tempat berdiriku sekarang di antara kalian, lalu beliau bersabda, "Hormatilah sahabat-sahabatku, kemudian orang-orang yang mengiringi mereka, lalu orang-orang yang mengiringi para pengiring sahabatku. Setelah itu akan timbul dusta hingga seorang lelaki berani bersumpah, padahal dia tidak diminta untuk bersumpah; dan berani bersaksi, padahal tidak diminta bersaksi. Ingatlah, barangsiapa yang suka tinggal di taman surga, hendaklah ia menetapi jamaah, karena sesungguhnya syetan itu selalu menyertai orang yang sendirian, tetapi terhadap 2 orang syetan lebih jauh (daripada terhadap orang yang sendirian). Dan jangan sekali-kali seorang lelaki menyendiri bersama seorang wanita, karena sesungguhnya syetanlah orang ketiganya. Barangsiapa yang suka terhadap amal baiknya dan susah terhadap amal buruknya, maka dia adalah orang mukmin."448 (HR.musnad_syafii : 1212)
No Hadist 1213

مسند الشافعي 1213: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ سُبَيْعَةَ بِنْتَ الْحَارِثِ، وَضَعَتْ، بَعْدَ وَفَاةِ زَوْجِهَا بِلَيَالٍ، فَمَرَّ بِهَا أَبُو السَّنَابِلِ بْنُ بَعْكَكٍ فَقَالَ: قَدْ تَصَنَّعْتِ لِلْأَزْوَاجِ إِنَّهَا أَرْبَعَةُ أَشْهُرٍ وَعَشْرٌ، فَذَكَرَتْ ذَلِكَ سُبَيْعَةُ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «كَذَبَ أَبُو السَّنَابِلِ، أَوْ لَيْسَ كَمَا قَالَ أَبُو السَّنَابِلِ، قَدْ حَلَلْتِ فَتَزَوَّجِي»

Musnad Syafi'i 1213: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Ubaidillah bin Abdullah, dari ayahnya: Subai'ah binti Harits melahirkan anak selang beberapa malam setelah kematian suaminya, kemudian ia bertemu dengan Abu As-Sanabil bin Ba'ka, lalu berkata, “Kamu telah bersiap-siap untuk kawin lagi, sesungguhnya iddah itu adalah 4 bulan 10 hari." Lalu hal tersebut diceritakan oleh Subai'ah kepada Rasulullah , maka beliau bersabda, "Abu As-Sanabil berdusta -atau perihalnya bukan seperti apa yang dikatakan oleh Abu As-Sanabil- kamu telah halal, maka kawinlah.”449 (HR.musnad_syafii : 1213)
No Hadist 1214

مسند الشافعي 1214: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْهَادِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي قَيْسٍ، مَوْلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ، أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِذَا حَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَ فَأَصَابَ فَلَهُ أَجْرَانِ، وَإِذَا حَكَمَ فَاجْتَهَدَ فَأَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ»

Musnad Syafi'i 1214: Abdul Aziz bin Muhammad mengabarkan kepada kami dan Yazid bin Abdullah bin Al Had, dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi, dari Busyr bin Said, dari Abu Qais maula Amr bin Al Ash, dan Amr bin Al Ash bahwa ia pemah mendmgar Rasulullah bersabda, "Apabila hakim memutuskan hukum dan berijtihad untuknya dan ternyata dia benar, maka baginya 2 pahala. Apabila hakim memutuskan hukum, lalu berijtihad untuknya, kemudian ternyata ia keliru, maka baginya 1 pahala."450 (HR.musnad_syafii : 1214)
No Hadist 1215

مسند الشافعي 1215: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ الْهَادِ قَالَ: فَحَدَّثْتُ بِهَذَا الْحَدِيثِ أَبَا بَكْرِ بْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ، فَقَالَ: هَكَذَا حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Musnad Syafi'i 1215: Abdul Aziz bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Yazid bin Al Had, ia berkata. "Lalu aku menceritakan hadis ini kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm, maka ia berkata, 'Seperti itulah yang diceritakan kepadaku oleh Abu Salamah dari Abu Hurairah '." (HR.musnad_syafii : 1215)
No Hadist 1216

مسند الشافعي 1216: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْهَادِي، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: كَمْ كَانَ صَدَاقُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَتْ: " كَانَ صَدَاقُهُ لِأَزْوَاجِهِ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أُوقِيَّةً وَنَشًّا، قَالَتْ: أَتَدْرِي مَا النَّشُّ؟ قُلْتُ: لَا، قَالَتْ: نِصْفُ أُوقِيَّةٍ "

Musnad Syafi'i 1216: Abdul Aziz bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Yazid bin Abdullah Al Had, dari Muhammad bin Ibrahim, dari Abu Salamah yang ia mengatakan: Aku pernah bertanya kepada Aisyah, "Berapakah maskawin Nabi ?" Ia menjawab, "Maskawin beliau untuk istri-istrinya ialah 12 uqiyah dan satu nasya." Ia bertanya, "Tahukah kamu apa arti nasya" Aku menjawab, "Tidak." Ia berkata, "Setengah uqiyah."451 (HR.musnad_syafii : 1216)
No Hadist 1217

مسند الشافعي 1217: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ أَسْهَمَ النَّاسُ الْمَنَازِلَ، فَطَارَ سَهْمُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ عَلَى سَعْدِ بْنِ الرَّبِيعِ، فَقَالَ لَهُ سَعْدٌ: تَعَالَ حَتَّى أُقَاسِمَكَ مَالِي، وَأَنْزِلَ لَكَ عَنْ أَيِّ امْرَأَتَيَّ شِئْتَ، وَأَكْفِيَكَ الْعَمَلَ، فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ: بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي أَهْلِكَ وَمَالِكَ، دُلُّونِي عَلَى السُّوقِ، فَخَرَجَ إِلَيْهِ فَأَصَابَ شَيْئًا، فَخَطَبَ امْرَأَةً فَتَزَوَّجَهَا، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «عَلَى كَمْ تَزَوَّجْتَهَا يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ؟» قَالَ: عَلَى نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ: «أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ»

Musnad Syafi'i 1217: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Humaid Ath-Thawil, dari Anas bin Malik : Bahwa ketika Rasulullah tiba di Madinah, orang-orang membagi-bagi rumahnya, maka bagian Abdurrahman bin Auf jatuh kepada Sa'd bin Rabi'. Sa'd berkata kepadanya, "Kemarilah, aku akan berbagi harta denganmu, aku serahkan kepadamu salah seorang dari istriku yang kamu sukai, dan aku cukupkan kamu dari bekerja (tidak usah berusaha lagi)." Maka Abdurrahman berkata kepadanya, "Semoga Allah memberkatimu dalam keluarga dan harta bendamu, tunjukkanlah pasar kepadaku." Lalu Abdurrahman berangkat ke pasar, dan ternyata ia memperoleh suatu keuntungan, maka ia melamar seorang wanita dan mengawininya. Rasulullah bertanya kepadanya, "Berapakah maskawin yang engkau berikan kepadanya, hai Abdurrahman?" Ia menjawab, "Dengan emas seberat biji kurma." Nabi bersabda, "Buatlah walimah (pesta), sekalipun dengan (menyembelih) seekor kambing!"452 (HR.musnad_syafii : 1217)
No Hadist 1218

مسند الشافعي 1218: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ حُمَيْدٍ الطَّوِيلِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ عَوْفٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبِهِ أَثَرُ صُفْرَةٍ، فَسَأَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرَهُ أَنَّهُ تَزَوَّجَ امْرَأَةً مِنَ الْأَنْصَارِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كَمْ سُقْتَ إِلَيْهَا؟» قَالَ: زِنَةَ نَوَاةٍ مِنْ ذَهَبٍ، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ»

Musnad Syafi'i 1218: Malik mengabarkan kepada kami dari Humaid Ath- Thawil dari Anas bin Malik : Bahwa Abdurrahman bin Auf datang kepada Nabi , sedangkan pada pakaiannya terdapat bekas minyak za'faran. Maka Nabi bertanya kepadanya, dan ia menjawab bahwa dirinya baru saja kawin dengan seorang wanita Anshar. Rasulullah bersabda kepadanya, "Berapakah mahar yang engkau berikan kepadanya?". Abdurrahman bin Auf menjawab, "Emas seberat biji kurma." Maka Rasulullah bersabda, "Buatlah walimah sekalipun dengan seekor kambing."453 (HR.musnad_syafii : 1218)
No Hadist 1219

مسند الشافعي 1219: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ امْرَأَةً أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي قَدْ وَهَبْتُ نَفْسِي لَكَ، فَقَامَتْ قِيَامًا طَوِيلًا، فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، زَوِّجْنِيهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ بِهَا حَاجَةٌ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَلْ عِنْدَكَ مِنْ شَيْءٍ تُصْدِقُهَا إِيَّاهُ؟» فَقَالَ: مَا عِنْدِي إِلَّا إِزَارِي هَذَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنْ أَعْطَيْتَهَا إِيَّاهُ جَلَسْتَ لَا إِزَارَ لَكَ، فَالْتَمِسْ شَيْئًا» . فَقَالَ: مَا أَجِدُ شَيْئًا، قَالَ: «الْتَمِسْ وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيدٍ» . فَالْتَمَسَ فَلَمْ يَجِدْ شَيْئًا، فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَلْ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ شَيْءٌ؟» قَالَ: نَعَمْ، سُورَةُ كَذَا وَسُورَةُ كَذَا، السُّوَرُ سَمَّاهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «قَدْ زَوَّجْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ»

Musnad Syafi'i 1219: Malik mengabarkan kepada kami dari Abu Hazim, dari Sahi bin Sa'd As-Sa'idi : Bahwa Seorang wanita pernah datang kepada Nabi , lalu berkata. "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyerahkan diriku kepadamu." Lalu wanita itu berdiri dalam waktu yang cukup lama. Kemudian ada seorang lelaki berkata, "Wahai Rasulullah, kawinkanlah aku dengannya, jika engkau tidak berhajat kepadanya." Rasulullah bertanya. "Apakah kamu mempunyai sesuatu sebagai mas kawinnya?" Lelaki itu menjawab, "Aku tidak mempunyai apa-apa kecuali hanya kain sarungku ini." Rasulullah bersabda. "Jika kamu memberikan kain sarung itu kepadanya, berarti kamu tidak mempunyai kain sarung. Maka, carilah sesuatu yang lain," Lelaki itu menjawab. "Aku tidak menemukan sesuatu pun." Rasulullah bersabda. "Carilah. sekalipun berupa cincin besi" Kemudian lelaki itu mencarinya, dan ternyata ia tidak menemukan sesuatu pun. Akhirnya Rasulullah bersabda kepadanya, "Apakah engkau hafal sesuatu dari Al Qur'an?" Lelaki itu menjawab, "Ya, surah anu dan surah lainnya." Ia menyebutkan nama beberapa surah. Maka Rasulullah bersabda, "Aku mengawinkanmu dengannya dengan mas kawin sebagian dari Al Qur'an yang kamu hafal."454 (HR.musnad_syafii : 1219)
No Hadist 1220

مسند الشافعي 1220: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ ابْنَةَ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، وَأُمَّهَا بِنْتُ زَيْدِ بْنِ الْخَطَّابِ، كَانَتْ تَحْتَ ابْنٍ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ فَمَاتَ وَلَمْ يَدْخُلْ بِهَا وَلَمْ يُسَمِّ لَهَا صَدَاقًا، فَابْتَغَتْ أُمُّهَا صَدَاقَهَا، فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ: «لَيْسَ لَهَا صَدَاقٌ، وَلَوْ كَانَ لَهَا صَدَاقٌ لَمْ نَمْنَعْكُمُوهُ وَلَمْ نَظْلِمْهَا» ، فَأَبَتْ أَنْ تَقْبَلَ ذَلِكَ، فَجَعَلُوا بَيْنَهُمْ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ، فَقَضَى أَنْ لَا صَدَاقَ لَهَا، وَلَهَا الْمِيرَاثُ

Musnad Syafi'i 1220: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi': Bahwa anak perempuan Ubaidillah bin Umar dan ibunya —yaitu anak perempuan Zaid bin Khaththab— berada di bawah pemeliharaan salah seorang anak Abdullah bin Umar. Dan ternyata dia meninggal dunia, sedangkan dia belum mencampurinya dan belum (pula) menentukan mahar buatnya. Lalu ibunya menuntut maskawinnya, maka Ibnu Umar menjawab, "Dia tidak mempunyai maskawin. Seandainya dia berhak mendapat maskawin, niscaya kami tidak akan menahan kalian untuk memperolehnya, dan kami tidak akan berbuat aniaya terhadapnya." Tetapi ternyata si ibu tidak mau menerima keputusan tersebut, akhirnya mereka mengangkat Zaid bin Tsabit untuk memutuskan perselisihan mereka. Dan Zaid bin Tsabit memutuskan bahwa wanita tersebut tidak berhak mendapat maskawin, tetapi berhak mendapat warisan.455 (HR.musnad_syafii : 1220)