Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 621

مسند الشافعي 621: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، وَعَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: وَأَخْبَرَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا طَافَ بِالْبَيْتِ فِي الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ أَوَّلَ مَا يَقْدَمُ سَعَى ثَلَاثَةَ أَطْوَافٍ بِالْبَيْتِ وَمَشَى أَرْبَعَةً، ثُمَّ يُصَلِّي سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ يَطُوفُ بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ

Musnad Syafi'i 621: Malik dan Abdul Aziz mengabarkan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir, ia mengatakan: Anas bin Iyadh mengabarkan kepada kami dari Musa bin Uqbah, dari Nafi', dari Ibnu Umar : Bahwa Rasulullah apabila thawaf di Baitullah dalam ibadah haji dan umrahnya, begitu tiba langsung thawaf sebanyak 3 kali di Baitullah dengan berjalan cepat, sedangkan yang 4 kali putaran lainnya dengan berjalan biasa. Kemudian beliau shalat sebanyak 2 rakaat, setelah itu melakukan sa'i antara Shafa dan Marwah. 621 (HR.musnad_syafii : 621)
No Hadist 622

مسند الشافعي 622: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ سُلَيْمَانَ الْأَحْوَلِ، عَنْ طَاوُسٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ النَّاسُ يَنْصَرِفُونَ مِنْ كُلِّ وَجْهٍ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَنْفِرَنَّ أَحَدٌ مِنَ الْحَاجِّ حَتَّى يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِ بِالْبَيْتِ»

Musnad Syafi'i 622: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Sulaiman Al Ahwal, dari Thawus, dari Ibnu Abbas , ia berkata, “Dahulu orang-orang setelah selesai haji pulang ke semua penjuru (yakni ke negerinya masing-masing). Maka Rasulullah bersabda. 'Jangan sekali-kali seseorang dar i jamaah haji pulang sebelum akhir masanya adalah di Baitullah'” 622 (HR.musnad_syafii : 622)
No Hadist 623

مسند الشافعي 623: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: «أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ، آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ، إِلَّا أَنَّهُ رُخِّصَ لِلْمَرْأَةِ الْحَائِضِ»

Musnad Syafi'i 623: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ibnu Thawus, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Orang-orang diperintahkan agar akhir masa (ibadah haji) mereka ialah di Baitullah, hanya saja hal itu dimaafkan bagi wanita yang sedang haid sebagai rukhshah.” 623 (HR.musnad_syafii : 623)
No Hadist 624

مسند الشافعي 624: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ: «لَا يَصْدُرَنَّ أَحَدٌ مِنَ الْحَاجِّ حَتَّى يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِ بِالْبَيْتِ، فَإِنَّ آخِرَ النُّسُكِ الطَّوَافُ بِالْبَيْتِ»

Musnad Syafi'i 624: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar dari Umar , ia berkata, “Jangan sekali-kali ada seseorang dari jamaah haji pulang sebelum akhir masanya di Baitullah (melakukan thawaf Wada'), karena sesungguhnya akhir dari manasik itu adalah thawaf di Baitullah.” 624 (HR.musnad_syafii : 624)
No Hadist 625

مسند الشافعي 625: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: حَاضَتْ صَفِيَّةُ بَعْدَمَا أَفَاضَتْ، فَذَكَرْتُ حَيْضَتَهَا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «أَحَابِسَتُنَا هِيَ؟» فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّهَا قَدْ حَاضَتْ بَعْدَمَا أَفَاضَتْ، قَالَ: «فَلَا إِذًا»

Musnad Syafi'i 625: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abdurrahman bin Al Qasim, dari ayahnya, dari Aisyah , bahwa ia berkata, “Shafiyah mengalami haid setelah melakukan thawaf Ifadhah, lalu aku menceritakan perihal haidnya kepada Nabi . Maka beliau bersabda, 'Apakah dia menahan kita?' Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia haid setelah melakukan thawaf Ifadhah'. Nabi bersabda, 'Kalau demikian, berarti tidak”625 (HR.musnad_syafii : 625)
No Hadist 626

مسند الشافعي 626: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، نَحْوَهُ

Musnad Syafi'i 626: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdurrahman bin Al Qasim dengan redaksi yang serupa dengannya. 626 (HR.musnad_syafii : 626)
No Hadist 627

مسند الشافعي 627: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ صَفِيَّةَ، حَاضَتْ يَوْمَ النَّحْرِ، فَذَكَرَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا حَيْضَهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «أَحَابِسَتُنَا؟» فَقُلْتُ: إِنَّهَا قَدْ كَانَتْ أَفَاضَتْ ثُمَّ حَاضَتْ بَعْدَ ذَلِكَ، قَالَ: «فَلْتَنْفِرْ إِذًا»

Musnad Syafi'i 627: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah: Bahwa Shafiyah mengalami haid di Hari Raya Kurban, lalu Aisyah menceritakan haidnya itu kepada Nabi . Maka beliau bersabda, “Apakah dia menahan kita?” Aku (Aisyah) berkata, “Sesungguhnya dia telah melakukan thawaf Ifadhah, kemudian baru haid sesudahnya.” Maka beliau bersabda, “Kalau demikian, hendaklah ia berangkat (pulang).' 627 (HR.musnad_syafii : 627)
No Hadist 628

مسند الشافعي 628: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ صَفِيَّةَ ابْنَةَ حُيَيٍّ فَقِيلَ: إِنَّهَا قَدْ حَاضَتْ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَعَلَّهَا حَابِسَتُنَا» . قِيلَ: إِنَّهَا قَدْ أَفَاضَتْ، قَالَ: «فَلَا إِذًا» . قَالَ مَالِكٌ: قَالَ هِشَامٌ: قَالَ عُرْوَةُ: قَالَتْ عَائِشَةُ: وَنَحْنُ نَذْكُرُ ذَلِكَ، فَلِمَ يُقَدِّمُ النَّاسُ نِسَاءَهُمْ إِنْ كَانَ لَا يَنْفَعُهُمُ، وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ الَّذِي يَقُولُ لَأَصْبَحَ بِمِنًى أَكْثَرُ مِنْ سِتَّةِ آلَافِ امْرَأَةٍ حَائِضٍ

Musnad Syafi'i 628: Malik mengabarkan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari Aisyah : Bahwa Rasulullah teringat kepada Shafiyah binti Huyayyin, maka dijawab bahwa ia sedang haid. Lalu Rasulullah bersabda, “Apakah dia menahan keberangkatan kita?“ Dijawab bahwa dia telah melakukan thawaf Ifadhah. Maka beliau bersabda, “Kalau demikian, berarti tidak “ Imam Malik mengatakan —begitu pula Hisyam dan Urwah— bahwa Aisyah berkata, “Kami selalu ingat akan peristiwa tersebut, maka mengapa orang-orang menyuruh para istri mereka segera berangkat bila hal tersebut tidak bermanfaat bagi mereka. Seandainya kejadiannya seperti apa yang dikatakan beliau , niscaya di Mina akan terdapat lebih dari 6000 kaum wanita yang haid.” 628 (HR.musnad_syafii : 628)
No Hadist 629

مسند الشافعي 629: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ طَاوُسٍ قَالَ: " كُنْتُ مَعَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا إِذْ قَالَ لَهُ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ: أَتُفْتِي أَنْ تَصْدُرَ الْحَائِضُ قَبْلَ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهَا بِالْبَيْتِ؟ قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَلَا تُفْتِ بِذَلِكَ. فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: أَمَّا لَا فَسَلْ فُلَانَةَ الْأَنْصَارِيَّةَ: هَلْ أَمَرَهَا بِذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. قَالَ: فَرَجَعَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ يَضْحَكُ وَقَالَ: مَا أُرَاكَ إِلَّا قَدْ صَدَقْتَ "

Musnad Syafi'i 629: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Al Hasan bin Muslim, dari Thawus, ia mengatakan: Ketika aku sedang bersama Ibnu Abbas, tiba-tiba Zaid bin Tsabit bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah memberikan fatwa bahwa wanita yang sedang haid boleh pulang sebelum akhir masa (ibadah) nya di Baitullah?” Ibnu Abbas menjawab, “Ya.” Zaid berkata, “Janganlah engkau memfatwakan itu lagi.” Ibnu Abbas bertanya, “Mengapa tidak? Tanyakanlah kepada si fulanah dari kalangan Anshar, apakah dia diperintahkan oleh Rasulullah (untuk melakukannya).” Perawi melanjutkan kisahnya: Maka Zaid bin Tsabit kembali seraya tertawa dan berkata, “Tidak sekali-kali aku melihatmu melainkan engkau benar.” 629 (HR.musnad_syafii : 629)
No Hadist 630

مسند الشافعي 630: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ أَبِي الرِّجَالِ، عَنْ أُمِّهِ، عَمْرَةَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ عَائِشَةَ كَانَتْ إِذَا حَجَّتْ مَعَهَا نِسَاءٌ تَخَافُ أَنْ يَحِضْنَ قَدَّمَتْهُنَّ يَوْمَ النَّحْرِ فَأَفَضْنَ، فَإِنْ حِضْنَ بَعْدَ ذَلِكَ لَمْ تَنْتَظِرْ لَهُنَّ أَنْ يَطْهُرْنَ، فَتَنْفِرُ بِهِنَّ وَهُنَّ حُيَّضٌ

Musnad Syafi'i 630: Malik mengabarkan kepada kami dari Abur-Rajjal, dari ibunya, Amrah, bahwa ia berkata, “Bahwa Aisyah apabila berhaji bersama kaum wanita yang dikhawatirkan akan haid, maka ia mendahulukan mereka di Hari Raya Kurban. Untuk itu, mereka berangkat; dan jika mereka haid sesudah itu, maka ia tidak menunggu mereka bersuci terlebih dahulu dan berangkat bersama mereka, sedangkan mereka dalam keadaan haid.” 630 (HR.musnad_syafii : 630)