Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1551

مسند الشافعي 1551: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ أَبِي حُسَيْنٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «لَا قَطْعَ فِي ثَمَرٍ مُعَلَّقٍ، فَإِذَا آوَاهُ الْجَرِينُ فَفِيهِ الْقَطْعُ»

Musnad Syafi'i 1551: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Al Husain, dari Amr bin Syu'aib, dari Nabi bahwa beliau pernah bersabda, 'Tidak ada potong tangan karena mencuri buah yang bergantung (pada pohonnya). Tetapi apabila telah ditaruh di tempat penjemurannya, maka padanya ada hukum potong tangan."781 (HR.musnad_syafii : 1551)
No Hadist 1552

مسند الشافعي 1552: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ عَمْرَةَ بِنْتِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّهَا قَالَتْ: خَرَجَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا إِلَى مَكَّةَ وَمَعَهَا مَوْلَاتَانِ وَغُلَامٌ لِابْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ، فَبَعَثَتْ مَعَ الْمَوْلَاتَيْنِ بِبُرْدِ مَرَاجِلَ قَدْ خِيطَ عَلَيْهِ خِرْقَةٌ خَضْرَاءُ، قَالَتْ: فَأَخَذَ الْغُلَامُ الْبُرْدَ فَفَتَقَ عَنْهُ فَاسْتَخْرَجَهُ وَجَعَلَ مَكَانَهُ لِبْدًا وَفَرْوَةً وَخَاطَ عَلَيْهِ، فَلَمَّا قَدِمَتِ الْمَوْلَاتَانِ الْمَدِينَةَ دَفَعَتَا ذَلِكَ إِلَى أَهْلِهِ، فَلَمَّا فَتَقُوا عَنْهُ وَجَدُوا فِيهِ اللِّبْدَ وَلَمْ يَجِدُوا فِيهِ الْبُرْدَ، فَكَلَّمُوا الْمَوْلَاتَيْنِ فَكَلَّمَتَا عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَطَعَتْ يَدَهُ، وَقَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: «الْقَطْعُ فِي رُبُعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا»

Musnad Syafi'i 1552: Malik kepada kami dari Abdullah bin Abu Bakar, dari Amrah binti Abdurrahman, menceritakan: Aisyah berangkat menuju Makkah ditemani oleh 2 orang budak perempuannya dan seorang budak lelaki milik Abdullah bin Abu Bakar Ash-Shiddiq . Kemudian Aisyah menyuruh 2 orang budak perempuan itu mengirimkan baju burdah dari jenis kain murajil yang dibungkus dengan kain hijau yang dijahit. Aisyah melanjutkan kisahnya: Bahwa budak lelaki itu menerima bungkusan kiriman itu, tetapi ia membukanya dan mengeluarkan baju burdah dari dalamnya, kemudian mengganti isinya dengan sabut atau bulu, lalu menjahitnya kembali dengan rapi. Ketika kedua budak perempuan tersebut sampai di Madinah, mereka langsung menyerahkan bungkusan itu kepada tuannya. Ketika tuannya membuka bungkusan tersebut, ternyata ia menemukan sabut (bulu) sebagai isinya dan tidak menemukan baju burdah. Kemudian tuannya berbicara kepada kedua budak perempuan tersebut, lalu keduanya menyampaikan pembicaraan itu kepada Aisyah, istri Nabi . Maka Aisyah memotong tangan budak lelaki itu dan berkata, "Hukuman potong tangan itu karena mencuri seperempat dinar hingga lebih." 782 (HR.musnad_syafii : 1552)
No Hadist 1553

مسند الشافعي 1553: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَجُلًا، مِنْ أَهْلِ الْيَمَنِ أَقْطَعَ الْيَدِ وَالرِّجْلِ قَدِمَ عَلَى أَبِي بَكْرٍ فَشَكَى إِلَيْهِ أَنَّ عَامِلَ الْيَمَنِ ظَلَمَهُ وَكَانَ يُصَلِّي مِنَ اللَّيْلِ فَيَقُولُ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «وَأَبِيكَ مَا لَيْلُكَ بِلَيْلِ سَارِقٍ» إِنَّهُمُ افْتَقَدُوا حُلِيًّا لِأَسْمَاءَ بِنْتِ عُمَيْسٍ امْرَأَةِ أَبِي بَكْرٍ فَجَعَلَ الرَّجُلُ يَطُوفُ مَعَهُمْ وَيَقُولُ: اللَّهُمَّ عَلَيْكَ بِمَنْ بَيَّتَ أَهْلَ هَذَا الْبَيْتِ الصَّالِحِ، فَوَجَدُوا الْحُلِيَّ عِنْدَ صَائِغٍ وَأَنَّ الْأَقْطَعَ جَاءَهُ بِهِ فَاعْتَرَفَ الْأَقْطَعُ، أَوْ شُهِدَ عَلَيْهِ فَأَمَرَ بِهِ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقُطِعَتْ يَدُهُ الْيُسْرَى، وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: «وَاللَّهِ لَدُعَاؤُهُ عَلَى نَفْسِهِ أَشَدُّ عِنْدِي مِنْ سَرِقَتِهِ»

Musnad Syafi'i 1553: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdurrahman bin Qasim, dari ayahnya: Seorang lelaki dari kalangan penduduk negeri Yaman, yang tangan dan kakinya telah buntung, datang kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq. Lalu ia mengadu bahwa amil negeri Yaman telah berbuat aniaya terhadap dirinya. Lelaki itu melakukan kesalahan di malam hari, maka Abu Bakar berkata, "Demi ayahmu, malam harimu bukanlah malam hari seorang pencuri (maksudnya kamu tidak pantas menjadi pencuri)." Tetapi ternyata mereka (keluarga Abu Bakar) kehilangan sebuah perhiasan milik Asma binti Umais, istri Abu Bakar, lalu lelaki itu ikut berkeliling (mencari) bersama mereka (keluarga Abu Bakar) dan berkata, "Ya Allah, semoga Engkau menemukan orang yang mencuri barang keluarga yang shaleh ini." Ternyata mereka menemukan perhiasan itu di tempat seorang tukang emas, (dan ia mengaku) bahwa yang datang membawanya ialah lelaki yang buntung tangan dan kakinya. Lelaki buntung itu mengakui perbuatannya atau ada saksi yang memberatkannya. Maka Abu Bakar memerintahkan agar dia dihukum, lalu tangan kirinya dipotong, dan Abu Bakar berkata, "Demi Allah, sesungguhnya doanya terhadap dirinya lebih berat terasa olehku daripada perbuatan mencurinya."783 (HR.musnad_syafii : 1553)
No Hadist 1554

مسند الشافعي 1554: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ، عَنْ صَالِحٍ، مَوْلَى التَّوْأَمَةِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، فِي قُطَّاعِ الطَّرِيقِ: إِذَا قَتَلُوا وَأَخَذُوا الْمَالَ قُتِلُوا وَصُلِّبُوا، وَإِذَا قَتَلُوا وَلَمْ يَأْخُذُوا الْمَالَ قُتِلُوا وَلَمْ يُصَلَّبُوا، وَإِذَا أَخَذُوا الْمَالَ وَلَمْ يَقْتُلُوا قُطِعَتْ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ، وَإِذَا أَخَافُوا السَّبِيلَ وَلَمْ يَأْخُذُوا مَالًا نُفُوا مِنَ الْأَرْضِ

Musnad Syafi'i 1554: Ibrahim mengabarkan kepada kami dari Shaleh maula Tauamah, dari Ibnu Abbas mengenai pembegal jalan: Apabila mereka membunuh dan merampok harta, maka mereka harus dibunuh dan disalib. Apabila mereka membunuh dan tidak merampok harta, maka mereka hanya dibunuh dan tidak disalib. Apabila mereka hanya merampok harta dan tidak membunuh, maka tangan dan kaki mereka dipotong secara bersilang. Apabila mereka hanya menakut-nakuti orang-orang yang lewat tanpa merampok harta, maka mereka hanya diasingkan dari tempat tinggalnya. 784 (HR.musnad_syafii : 1554)
No Hadist 1555

مسند الشافعي 1555: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: «الرَّجْمُ فِي كِتَابِ اللَّهِ حَقٌّ عَلَى مَنْ زَنَى مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ إِذَا أُحْصِنَ إِذَا قَامَتْ عَلَيْهِ الْبَيِّنَةُ أَوْ كَانَ الْحَبَلُ أَوِ الِاعْتِرَافُ»

Musnad Syafi'i 1555: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dan Ubaidillah bin Abduilah, dari Ibnu Abbas , ia pernah mendengar Umar bin Al Khaththab berkata, "Hukuman rajam di dalam Kitabullah adalah hak atas orang yang berbuat zina dari kalangan kaum laki-laki dan wanita bila muhshan, yaitu: Jika ada bukti terhadapnya, atau ada kandungan atau pengakuan." (HR.musnad_syafii : 1555)
No Hadist 1556

مسند الشافعي 1556: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَتَاهُ رَجُلٌ وَهُوَ بِالشَّامِ فَذَكَرَ لَهُ أَنَّهُ وَجَدَ مَعَ امْرَأَتِهِ رَجُلًا، فَبَعَثَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَبَا وَاقِدٍ اللَّيْثِيَّ إِلَى امْرَأَتِهِ يَسْأَلُهَا عَنْ ذَلِكَ، فَأَتَاهَا وَعِنْدَهَا نِسْوَةٌ فَذَكَرَ لَهَا الَّذِي قَالَ زَوْجُهَا لِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ وَأَخْبَرَهَا أَنَّهُ لَا تُؤْخَذُ بِقَوْلِهِ، وَجَعَلَ يُلَقِّنُهَا أَشْبَاهَ ذَلِكَ لِتَنْزِعَ فَأَبَتْ أَنْ تَنْزِعَ وَثَبَتَتْ عَلَى الِاعْتِرَافِ، فَأَمَرَ بِهَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَرُجِمَتْ

Musnad Syafi'i 1556: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Sulaiman bin Yasar, dari Abu Waqid Al-Laitsi: Umar bin Al Khaththab kedatangan seorang lelaki ketika ia berada di negeri Syam, kemudian lelaki itu menceritakan kepadanya bahwa dirinya menemukan istrinya bersama seorang lelaki lain. Lalu Umar bin Al Khaththab mengirimkan Abu Waqid kepada istri lelaki itu untuk menanyakan hal tersebut kepadanya. Abu Waqid datang kepadanya saat itu berada di tengah-tengah kaum wanita Lalu Abu Waqid menceritakan kepadanya apa yang telah dikatakan oleh suaminya kepada Umar bin Al Khaththab. dan Abu Waqid mengatakan kepadanya bahwa ia tidak akan dihukum karena ucapan suaminya. Lalu Abu Waqid mengajarkan kepadanya kalimat yang serupa dengan makna itu untuk menyangkal tuduhan suaminya, tetapi ia menolak menyangkal hal itu, bahkan dengan penuh ketegasan ia mengakui perbuatannya. Maka, Umar bin Al Khaththab memerintahkan agar wanita itu dihukum, lalu dirajam. 786 (HR.musnad_syafii : 1556)
No Hadist 1557

مسند الشافعي 1557: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ، أَنَّ أَبَاهُ، دَعَا نَفَرًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَعْنِي إِلَى الْوَلِيمَةِ، فَأَتَاهُ فِيهِمْ أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ. وَأَحْسِبُهُ قَالَ فَبَارَكَ وَانْصَرَفَ

Musnad Syafi'i 1557: Abdul Wahab mengabarkan kepada kami dari Ayub, dari Muhammad bin Sirin: Ayahnya pernah mengundang segolongan onng dari kalangan sahabat Nabi , yakni untuk menghadiri walimah. Maka, datanglah mereka yang antara lain terdapat Ubay bin Ka'ab —aku menduganya mengatakan— lalu Ubay mendoakan keberkahan dan pulang. 787 (HR.musnad_syafii : 1557)
No Hadist 1558

مسند الشافعي 1558: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، أَنَّهُ سَمِعَ عُبَيْدَ اللَّهِ بْنَ أَبِي يَزِيدَ، يَقُولُ: دَعَا أَبِي عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَأَتَاهُ فَجَلَسَ، وَوُضِعَ الطَّعَامُ فَمَدَّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ يَدَهُ وَقَالَ: خُذُوا بِاسْمِ اللَّهِ، وَقَبَضَ عَبْدُ اللَّهِ يَدَهُ وَقَالَ: «إِنِّي صَائِمٌ»

Musnad Syafi'i 1558: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami, ia pernah mendengar Abdullah bin Abu Yazid mengatakan: Ayahku pernah mengundang Abdullah bin Umar, maka Ibnu Umar datang dan duduk. Kemudian hidangan makanan disuguhkan, dan Abdullah bin Umar mengulurkan tangannya, lalu berkata, "Makanlah dengan menyebut nama Allah." Lalu Abdullah menarik kembali tangannya dan berkata, "Sesungguhnya aku sedang puasa." 788 (HR.musnad_syafii : 1558)
No Hadist 1559

مسند الشافعي 1559: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَى أَبَا طَلْحَةَ وَجَمَاعَةً مَعَهُ فَأَكَلُوا عِنْدَهُ، وَكَانَ ذَلِكَ فِي غَيْرِ وَلِيمَةٍ

Musnad Syafi'i 1559: Malik bin Anas menceritakan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah bin Abu Thalhah, dari Anas bin Malik : Nabi datang kepada Abu Thalhah bersama segolongan sahabat, lalu mereka menyantap jamuan makan di rumah Abu Thalhah. Hal tersebut terjadi bukan pada walimah. (HR.musnad_syafii : 1559)
No Hadist 1560

مسند الشافعي 1560: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا أَرَادَتْ أَنْ تَشْتَرِيَ جَارِيَةً تُعْتِقُهَا فَقَالَ أَهْلُهَا: نَبِيعُكِهَا عَلَى أَنَّ وَلَاءَهَا لَنَا، فَذَكَرَتْ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «لَا يَمْنَعُكِ ذَلِكَ، إِنَّمَا الْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ»

Musnad Syafi'i 1560: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Aisyah :Bahwa dia bermaksud membeli seorang budak perempuan yang akan dia merdekakan, kemudian pemilik budak itu berkata, "Kami mau menjualnya kepadamu dengan syarat wala'nya tetap bagi kami." Lalu Aisyah menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah , maka beliau bersabda, "Hal tersebut tidaklah mencegahmu, karena sesungguhnya hak wala itu hanya bagi orang yang memerdekakan."789 (HR.musnad_syafii : 1560)