Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 951

مسند الشافعي 951: أَخْبَرَنَا مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ حَرَامِ بْنِ سَعْدِ بْنِ مُحَيِّصَةَ، أَنَّ نَاقَةً لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ دَخَلَتْ حَائِطًا لِقَوْمٍ فَأَفْسَدَتْ فِيهِ، فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَهْلِ الْأَمْوَالِ حَفِظَهَا بِالنَّهَارِ، وَمَا أَفْسَدَتِ الْمَوَاشِي بِاللَّيْلِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى أَهْلِهَا

Musnad Syafi'i 951: Malik bin Anas mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Haram bin Sa'id bin Muhaishah: Unta milik Al Bara' bin Azib memasuki sebuah kebun milik suatu kaum, lalu unta itu merusaknya. Kemudian Rasulullah memutuskan bahwa pemilik harta diwajibkan menjaganya di siang hari, sedangkan apa yang dirusak oleh ternak di malam hari, pemilik ternaklah yang menanggung kerugiannya.199 (HR.musnad_syafii : 951)
No Hadist 952

مسند الشافعي 952: أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ بْنُ سُوَيْدٍ، حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ حَرَامِ بْنِ مُحَيِّصَةَ، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، أَنَّ نَاقَةً، لِلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبِ دَخَلَتْ حَائِطَ رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ فَأَفْسَدَتْ فِيهِ، فَقَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَهْلِ الْحَوَائِطِ حَفِظَهَا بِالنَّهَارِ، وَعَلَى أَهْلِ الْمَاشِيَةِ مَا أَفْسَدَتْ مَاشِيَتُهُمْ بِاللَّيْلِ

Musnad Syafi'i 952: Ayub bin Suwaid mengabarkan kepada kami, Al Auza'i menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Haram bin Muhaishah, dari Al Bara' bin Azib: Bahwa Unta milik Al Bara bin Azib memasuki sebuah kebun milik seorang lelaki dari kalangan Anshar, lalu unta itu merusak semua yang ada di dalam kebun. Maka Rasulullah memutuskan bahwa para pemilik kebun diwajibkan menjaganya di siang hari, dan pemilik ternak diwajibkan mengganti kerugian yang dirusak oleh ternaknya di malam hari. 200 (HR.musnad_syafii : 952)
No Hadist 953

مسند الشافعي 953: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ الدَّرَاوَرْدِيُّ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ تِسْعَ سِنِينَ لَمْ يَحْجُجْ، ثُمَّ أَذَّنَ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ، فَتَدَارَكَ النَّاسُ بِالْمَدِينَةِ لِيَخْرُجُوا مَعَهُ، فَخَرَجَ، فَانْطَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَانْطَلَقْنَا لَا نَعْرِفُ إِلَّا الْحَجَّ، وَلَهُ خَرَجْنَا، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَظْهُرِنَا يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْقُرْآنُ وَهُوَ يَعْرِفُ تَأْوِيلَهُ، وَإِنَّمَا يَفْعَلُ مَا أُمِرَ بِهِ، فَقَدِمْنَا مَكَّةَ، فَلَمَّا طَافَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَيْتِ وَبِالصَّفَا وَالْمَرْوَةِ قَالَ: «مَنْ لَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ [ص:196] فَلْيَجْعَلْهَا عَمْرَةً، فَلَوِ اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِي مَا اسْتَدْبَرْتُ مَا سُقْتُ الْهَدْيَ وَلَجَعَلْتُهَا عَمْرَةً»

Musnad Syafi'i 953: Abdul Aziz Ad-Darawardi mengabarkan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya, dari Jabir bin Abdullah, ia mengatakan: Rasulullah bermukim di Madinah selama 9 tahun tanpa berhaji, kemudian beliau menyerukan kepada orang-orang di Madinah untuk melakukan ibadah haji, maka mereka berangkat dan Rasulullah juga berangkat, kami pun ikut berangkat bersama mereka. Kami tidak mengetahui selain ibadah haji dan kami berangkat demi menemaninya, sedangkan Rasulullah berada di tengah- tengah kami. Al Qur'an turun kepada beliau, sedangkan beliau lebih mengetahui takwilnya, dan kami mengerjakan apa yang diperintahkannya. Akhirnya kami tiba di Makkah. Ketika Rasulullah telah melakukan thawaf di Baitullah dan sa'i di Shafa dan Marwah, beliau bersabda, "Barangsiapa yang tidak membawa hadyu, hendaklah ia menjadikannya sebagai umrah. Seandainya aku mengetahui apa yang akan terjadi sekarang; niscaya aku tidak akan membawa hadyu dan niscaya aku akan menjadikannya sebagai umrah."201 (HR.musnad_syafii : 953)
No Hadist 954

مسند الشافعي 954: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، وَإِبْرَاهِيمَ بْنِ مَيْسَرَةَ، أَنَّهُمَا سَمِعَا طَاوُسًا، يَقُولُ: خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُسَمِّي حَجًّا وَلَا عُمْرَةً يَنْتَظِرُ الْقَضَاءَ، قَالَ: فَنَزَلَ عَلَيْهِ الْقَضَاءُ وَهُوَ يَطُوفُ بَيْنَ الصَّفَا وَالْمَرْوَةِ، وَأَمَرَ أَصْحَابَهُ أَنَّ مَنْ كَانَ مِنْهُمْ أَهَلَّ بِالْحَجِّ وَلَمْ يَكُنْ مَعَهُ هَدْيٌ أَنْ يَجْعَلَهَا عُمْرَةً، فَقَالَ: «لَوِ اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِي مَا اسْتَدْبَرْتُ لَمَا سُقْتُ الْهَدْيَ، وَلَكِنِّي لَبَّدْتُ رَأْسِي، وَسُقْتُ هَدْيِي، وَلَيْسَ لِي مَحِلٌّ إِلَّا مَحِلُّ هَدْيِي» . فَقَامَ إِلَيْهِ سُرَاقَةُ بْنُ مَالِكٍ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، اقْضِ لَنَا قَضَاءَ قَوْمٍ كَأَنَّمَا وُلِدُوا الْيَوْمَ، أَعُمْرَتُنَا هَذِهِ لِعَامِنَا هَذَا أَمْ لِلْأَبَدِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «بَلْ لِلْأَبَدِ، دَخَلَتِ الْعُمْرَةُ فِي الْحَجِّ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ» . قَالَ: فَدَخَلَ عَلِيٌّ مِنَ الْيَمَنِ فَسَأَلَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَعْنِي: بِمَ أَهْلَلْتَ؟ فَقَالَ أَحَدُهُمَا: قُلْتُ: لَبَّيْكَ إِهْلَالًا كَإِهْلَالِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَقَالَ الْآخَرُ: لَبَّيْكَ حَجَّةً كَحَجَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 954: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Ibnu Thawus dan Ibrahim bin Maisarah, keduanya pernah mendengar Thawus mengatakan: Nabi pernah berangkat (ke Makkah) tanpa menyebutkan niat haji dan juga umrah karena menunggu keputusan (dari Allah ). Thawus melanjutkan kisahnya: Ketika Nabi sedang melakukan sa'i di antara Shafa dan Marwah, turunlah wahyu kepadanya. Maka beliau memerintahkan kepada para sahabatnya; Bahwa barangsiapa di antara mereka yang telah berihram untuk haji, sedangkan ia tidak membawa hadyu, hendaklah ia menjadikannya sebagai umrah. Lalu beliau bersabda, "Seandainya aku mengetahui perkaraku yang akan terjadi sekarang, niscaya aku tidak akan membawa hadyu. Akan tetapi, ternyata aku tetap membiarkan rambut kepalaku dan menggiring hadyuku. Tidak ada jalan lain bagiku kecuali aku harus menyembelih hadyu." Lalu berdirilah Suraqah bin Malik dan bertanya, "Wahai Rasulullah! Berilah kami keputusan sebagaimana keputusan untuk suatu kaum yang seakan-akan mereka baru dilahirkan hari ini. Apakah umrah kita ini hanya untuk tahun sekarang saja atau untuk selama-lamanya?" Nabi menjawab, 'Tidak, bahkan untuk selama-lamanya Ibadah umrah masuk ke dalam ibadah haji sampai hari Kiamat. Thawus berkata lagi: — Sesudah itu— datanglah Ali dari negeri Yaman, maka Nabi SAW bertanya kepadanya, yang maksudnya, "Ihram apakah yang kamu lakukan?" Salah seorang dari keduanya (Ibnu Thawus dan Ibrahim bin Maisarah) mengatakan: Aku katakan, "Labbaika dengan niat ikhram seperti yang dilakukan Nabi SAW." Sedangkan yang lainnya mengatakan, “Labbaika dengan ibadah haji seperti haji yang dilakukan oleh Nabi SAW." (HR.musnad_syafii : 954)
No Hadist 955

مسند الشافعي 955: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَفْرَدَ الْحَجَّ

Musnad Syafi'i 955: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdurrahman bin Al Qasim, dari ayahnya, dari Aisyah : Bahwa Rasulullah melakukan haji Ifrad. 203 (HR.musnad_syafii : 955)
No Hadist 956

مسند الشافعي 956: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: أَهَلَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْحَجِّ

Musnad Syafi'i 956: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Urwah, dari Aisyah , ia mengatakan: Rasulullah melakukan ihlal (ihram) dengan niat ibadah haji.204 (HR.musnad_syafii : 956)
No Hadist 957

مسند الشافعي 957: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنْ حَفْصَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهَا قَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَا شَأْنُ النَّاسِ حَلُّوا بِعُمْرَةٍ وَلَمْ تَحْلِلْ أَنْتَ مِنْ عُمْرَتِكَ؟ قَالَ: «إِنِّي لَبَّدْتُ رَأْسِي، وَقَلَّدْتُ هَدْيِي فَلَا أَحِلُّ حَتَّى أَنْحَرَ»

Musnad Syafi'i 957: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Hafshah : Bahwa ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah yang dilakukan oleh orang-orang itu, mereka bertahallul setelah umrah, sedangkan engkau sendiri tidak bertahallul dari umrahmu?" Nabi menjawab, "Sesungguhnya aku telah meminyaki rambutku dan menandai hadyu-ku, maka aku tidak akan bertahallul sebelum menyembelihnya."205 (HR.musnad_syafii : 957)
No Hadist 958

مسند الشافعي 958: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنْ حَمَّادٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ، عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لَا يَحِلُّ قَتْلُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ: كُفْرٌ بَعْدَ إِيمَانٍ، أَوْ زِنًى بَعْدَ إِحْصَانٍ، أَوْ قَتْلُ نَفْسٍ بِغَيْرِ نَفْسٍ "

Musnad Syafi'i 958: Orang yang dipercaya mengabarkan kepada kami dari Hammad, dari Yahya bin Sa'id, dari Abu Umamah bin Sahi bin Hunaif, dari Utsman bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Tidak halal membunuh seorang muslim kecuali karena salah satu di antara ketiga perkara berikut" hingga akhir hadis. 206 (HR.musnad_syafii : 958)
No Hadist 959

مسند الشافعي 959: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا أَزَالُ أُقَاتِلُ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِذَا قَالُوهَا فَقَدْ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّهَا، وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ»

Musnad Syafi'i 959: Abdul Aziz bin Muhammad menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Aku masih terus memerangi orang-orang hingga mereka mengucapkan, 'Tidak Tuhan selain Allah'. Apabila mereka mau mengucapkannya, berarti mereka telah memelihara darah dan harta benda mereka kecuali dengan alasan yang hak, sedangkan perhitungan mereka berada pada Allah'."207 (HR.musnad_syafii : 959)
No Hadist 960

مسند الشافعي 960: أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ، عَنِ اللَّيْثِ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ، عَنِ الْمِقْدَادِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ، قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ لَقِيتُ رَجُلًا مِنَ الْكُفَّارِ فَقَاتَلَنِي فَضَرَبَ إِحْدَى يَدَيَّ بِالسَّيْفِ فَقَطَعَهَا ثُمَّ لَاذَ مِنِّي بِشَجَرَةٍ فَقَالَ: أَسْلَمْتُ لِلَّهِ، أَفَأَقْتُلُهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بَعْدَ أَنْ قَالَهَا؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَقْتُلْهُ» . فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّهُ قَطَعَ يَدِي ثُمَّ قَالَ ذَلِكَ بَعْدَ أَنْ قَطَعَهَا، أَفَأَقْتُلُهُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَقْتُلْهُ، فَإِنْ قَتَلْتَهُ فَإِنَّهُ بِمَنْزِلَتِكَ قَبْلَ أَنْ تَقْتُلَهُ، وَإِنَّكَ بِمَنْزِلَتِهِ قَبْلَ أَنْ يَقُولَ كَلِمَتَهُ الَّتِي قَالَ»

Musnad Syafi'i 960: Yahya bin Hisan mengabarkan kepada kami dari Al-Laits, dari Ibnu Syihab, dari Atha' bin Yazid Al-Laits, dari Ubaidillah bin Adi bin Al Khiyar, dari Al Miqdad, ia mengabarkan kepadanya: Bahwa ia pernah bertanya, ''Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapatmu jika aku menjumpai seorang lelaki dari kalangan orang- orang kafir, lalu ia memerangiku dan memukul salah satu tanganku hingga putus. Kemudian ia berlindung dari kejaranku ke sebuah pohon, lalu ia mengatakan, 'Aku masuk Islam karena Allah'. Apakah aku boleh membunuhnya, wahai Rasulullah, sesudah ia menyatakan keislamannya?" Rasulullah bersabda, "Janganlah kamu membunuhnya!" Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya dia telah memotong tanganku, kemudian ia mengucapkan kalimat tersebut sesudah memotongnya, bolehkah aku membunuhnya?" Rasulullah menjawab, "Janganlah kamu membunuhnya. Jika kamu membunuhnya, sesungguhnya ia sama dengan kedudukannya sebelum kamu membunuhnya; dan sesungguhnya kamu sama kedudukannya sebelum ia mengucapkan kalimat yang telah dikatakannya itu."208 (HR.musnad_syafii : 960)