Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1321

مسند الشافعي 1321: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يَزِيدَ، مَوْلَى الْأَسْوَدِ بْنِ سُفْيَانَ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهَا: «فَإِذَا حَلَلْتِ فَآذِنِينِي» . قَالَتْ: فَلَمَّا حَلَلْتُ أَخْبَرْتُهُ أَنَّ مُعَاوِيَةَ وَأَبَا جَهْمٍ خَطَبَانِي فَقَالَ: «أَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ، وَأَمَّا أَبُو جَهْمٍ فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ، انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ» . فَنَكَحْتُهُ فَجَعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا وَاغْتَبَطْتُ بِهِ

Musnad Syafi'i 1321: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Yazid, maula Al Aswad bin Sufyan, dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dari Fatimah binti Qais: Rasulullah pernah bersabda kepadanya, "Apabila engkau telah menghabiskan masa iddahmu, beri tahukanlah kepadaku." Fatimah binti Qais melanjutkan kisahnya: Ketika aku telah lepas dari iddahku, maka kuberitahukan kepada beliau bahwa Muawiyah dan Abu Jahm telah melamarku. Maka beliau bersabda, "Muawiyah orangnya miskin, tidak berharta; sedangkan Abu Jahm tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya. Nikahlah dengan Usamah bin Zaid." Maka, Fatimah bin Qais dikawinkan dengannya. Allah menjadikan kebaikan pada diri Usamah, dan ia hidup dengan penuh kebahagiaan. 555 (HR.musnad_syafii : 1321)
No Hadist 1322

مسند الشافعي 1322: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، أَحْسِبُهُ إِسْمَاعِيلَ بْنَ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ سَالِمٍ، عَنْ أَبِيهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ غَيْلَانَ بْنَ سَلَمَةَ الثَّقَفِيَّ، أَسْلَمَ وَعِنْدَهُ عَشْرُ نِسْوَةٍ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَمْسِكْ أَرْبَعًا وَفَارِقْ سَائِرَهُنَّ»

Musnad Syafi'i 1322: Orang yang dipercaya —aku menduga dia adalah Ismail bin Ma'mar— mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Salim, dari ayahnya: Bahwa Ghailan bin Salamah Ats-Tsaqafi ketika masuk Islam mempunyai 10 orang istri. Maka Nabi bersabda kepadanya, "Peganglah 4 orang istri, dan ceraikanlah yang lainnya."556 (HR.musnad_syafii : 1322)
No Hadist 1323

مسند الشافعي 1323: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، حَدِيثَ غَيْلَانَ

Musnad Syafi'i 1323: Malik mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri tentang hadis Ghailan. 557 (HR.musnad_syafii : 1323)
No Hadist 1324

مسند الشافعي 1324: أَخْبَرَنَا بَعْضُ أَصْحَابِنَا، عَنِ ابْنِ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ عَبْدِ الْمَجِيدِ بْنِ سُهَيْلِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ، عَنْ عَوْفِ بْنِ الْحَارِثِ، عَنْ نَوْفَلِ بْنِ مُعَاوِيَةَ الدِّيلِيِّ قَالَ: أَسْلَمْتُ وَتَحْتِي خَمْسُ نِسْوَةٍ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «فَارِقْ وَاحِدَةً، وَأَمْسِكْ أَرْبَعًا» [ص:275]. فَعَمَدْتُ إِلَى أَقْدَمِهِنَّ عِنْدِي عَاقِرٍ مُنْذُ سِتِّينَ سَنَةً فَفَارَقْتُهَا

Musnad Syafi'i 1324: Sebagian teman kami mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, dari Abdul Majid bin Suhail bin Abdurrahman bin Auf, dari Auf bin Harits, dari Naufal bin Muawiyah Ar-Ramli yang mengatakan: Ketika masuk Islam, aku mempunyai 5 orang istri. Lalu aku bertanya kepada Nabi , dan beliau menjawab, "Ceraikanlah salah seorang (dari mereka), dan peganglah yang 4 orang." Maka, aku bulatkan tekadku untuk menceraikan istri tertuaku yang mandul selama 60 tahun, lalu aku pun menceraikannya. 558 (HR.musnad_syafii : 1324)
No Hadist 1325

مسند الشافعي 1325: أَخْبَرَنَا ابْنُ أَبِي يَحْيَى، عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، عَنْ أَبِي وَهْبٍ الْجَيْشَانِيِّ، عَنْ أَبِي خِرَاشٍ، عَنِ الدَّيْلَمِيِّ، أَوْ عَنِ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ: أَسْلَمْتُ وَتَحْتِي أُخْتَانِ، فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَنِي أَنْ أُمْسِكَ أَيَّتَهُمَا شِئْتُ وَأُفَارِقَ الْأُخْرَى

Musnad Syafi'i 1325: Ibnu Abu Yahya mengabarkan kepada kami dari Ishaq bin Abdullah, dan Abu Wahab Al Jainsyani, dari Abu Kharasy, dari Ad-Dailami, atau dan Ibnu Ad-Dailami, ia berkata, "Ketika masuk Islam, aku mempunyai 2 orang istri yang bersaudara, maka aku bertanya kepada Nabi . Beliau memerintahkan kepadaku agar memegang salah seorang di antara keduanya yang aku sukai dan menceraikan yang lainnya." 559 (HR.musnad_syafii : 1325)
No Hadist 1326

مسند الشافعي 1326: أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ سَالِمٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: «أَيُّمَا امْرَأَةٍ نُكِحَتْ بِغَيْرِ إِذْنٍ وَلِيِّهَا فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ، ثَلَاثًا، فَإِنْ أَصَابَهَا فَلَهَا الْمَهْرُ بِمَا اسْتَحَلَّ مِنْ فَرْجِهَا، فَإِنِ اشْتَجَرُوا فَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لَا وَلِيَّ لَهُ»

Musnad Syafi'i 1326: Sa'id bin Salim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Sulaiman bin Musa, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah , dari Nabi , bahwa beliau telah bersabda, "Wanita manapun yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya itu batal —sebanyak 3 kali—. Dan jika si lelaki telah menggaulinya, maka ia harus membayar maskawin karena telah menghalalkan farjinya. Jika mereka (si wanita dan pihak walinya) bertengkar, maka sultan adalah wali dari orang yang tidak mempunyai wali."560 (HR.musnad_syafii : 1326)
No Hadist 1327

مسند الشافعي 1327: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: «تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا بِنْتُ سَبْعِ سِنِينَ، وَبَنَى بِي وَأَنَا بِنْتُ تِسْعِ سِنِينَ»

Musnad Syafi'i 1327: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah , bahwa ia berkata, "Rasulullah mengawiniku ketika aku baru berumur 7 tahun, dan mulai menggauliku ketika aku berusia 9 tahun." 561 (HR.musnad_syafii : 1327)
No Hadist 1328

مسند الشافعي 1328: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ نَعِيمًا أَنْ يُؤَامِرَ أُمَّ ابْنَتِهِ فِيهَا

Musnad Syafi'i 1328: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij: Bahwa Rasulullah telah memerintahkan Nu'aim agar bermusyawarah dengan ibu anak perempuannya tentang perkawinan anak perempuannya. 562 (HR.musnad_syafii : 1328)
No Hadist 1329

مسند الشافعي 1329: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ، أَرْسَلَ إِلَى عَائِشَةَ يَسْأَلُهَا: هَلْ يُبَاشِرُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ؟ فَقَالَتْ: «لِتَشْدُدْ إِزَارَهَا عَلَى أَسْفَلِهَا ثُمَّ يُبَاشِرُهَا إِنْ شَاءَ»

Musnad Syafi'i 1329: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi': Bahwa Ubaidillah bin Umar pernah mengirimkan seorang utusan kepada Aisyah untuk menanyakan kepadamu, apakah seorang lelaki boleh menggauli istrinya yang sedang haid? Aisyah menjawab- "Hendaklah si istri mengencangkan kain bagian bawahnya, kemudian si suami boleh menggaulinya jika menginginkannya."563 (HR.musnad_syafii : 1329)
No Hadist 1330

مسند الشافعي 1330: أَخْبَرَنَا عَمِّي، مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ شَافِعٍ، أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَلِيِّ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أُحَيْحَةَ بْنِ الْحَلَّاجِ، أَوْ عَنْ عَمْرِو بْنِ فُلَانِ بْنِ أُحَيْحَةَ بْنِ الْحَلَّاجِ، قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَا شَكَكْتُ، عَنْ خُزَيْمَةَ بْنِ ثَابِتٍ، أَنَّ رَجُلًا، سَأَلَ [ص:276] النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ إِتْيَانِ النِّسَاءِ فِي أَدْبَارِهِنَّ، أَوْ إِتْيَانِ الرَّجُلِ امْرَأَتَهُ فِي دُبُرِهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «حَلَالٌ» . فَلَمَّا وَلَّى الرَّجُلُ دَعَاهُ، أَوْ أَمَرَ بِهِ فَدُعِيَ، فَقَالَ: «كَيْفَ قُلْتَ فِي أَيِّ الْخُرْبَتَيْنِ، أَوْ فِي أَيِّ الْخَرَزَتَيْنِ، أَوْ فِي أَيِّ الْخَصْفَتَيْنِ، أَمِنْ دُبُرِهَا فِي قُبُلِهَا، فَنَعَمْ، أَمْ مِنْ دُبُرِهَا فِي دُبُرِهَا فَلَا، فَإِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ، لَا تَأْتُوا النِّسَاءَ فِي أَدْبَارِهِنَّ» قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: قَالَ: فَمَا تَقُولُ؟ قُلْتُ: عَمِّي ثِقَةٌ، وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَلِيٍّ ثِقَةٌ، وَقَدْ أَخْبَرَنِي مُحَمَّدٌ عَنِ الْأَنْصَارِيِّ الْمُحَدِّثِ بِهَا أَنَّهُ أَثْنَى عَلَيْهِ خَيْرًا وَخُزَيْمَةَ مِمَّنْ لَا يَشُكُّ عَالِمٌ فِي ثِقَتِهِ، فَلَسْتُ أُرَخِّصُ فِيهِ، بَلْ أَنْهَى عَنْهُ

Musnad Syafi'i 1330: Pamanku -Muhammad bin Ali bin Syafi'- mengabarkan kepada kami, bahwa Abdullah bin Ali bin As-Saib mengabarkan kepadanya dari Amr bin Uhaihah bin Al Hallaj atau dari Amr bin Fulan bin Uhaihah bin Al Hallaj Asy-Syafi'i berkata, “Aku masih ragu." dari Khuzaimah bin Tsabit: Seorang lelaki bertanya kepada Nabi mengenai masalah mendatangi wanita dari arah belakang mereka atau seorang suami mendatangi istrinya dari belakang. Maka Nabi menjawab, "Halal." Tetapi ketika lelaki itu pergi, beliau memanggilnya atau menyuruh seseorang untuk memanggilnya, kemudian beliau bertanya, "Ke lubang manakah yang kamu maksudkan, atau ke liang manakah, atau ke sasaran manakah? Bila yang kaumaksudkan dari belakang ke arah qubul (kemaluan)nya, maka boleh; tetapi bila dari arah belakang ke liang anusnya, tidak boleh. Sesungguhnya Allah tidak segan untuk menerangkan perkara yang hak, janganlah kalian mendatangi istri pada liang anusnya." 564 Asy-Syafi'i mengatakan: ia berkata, “Apa yang kamu katakan?" Aku katakan, “Pamanku tsiqah dan Abdullah bin Ali juga tsiqah dan Muhammad telah mengabarkan kepadaku dari Al Anshari, ia yang telah menceritakannya bahwa yang memujinya dengan kebaikan dan Khuzaimah adalah orang yang tidak diragukan lagi: ia alim dan tsiqah, aku tidak memberi dispensasi padanya namun aku melarang hal itu. (HR.musnad_syafii : 1330)