Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 411

مسند الشافعي 411: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ قَالَ: سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيِّبِ عَنْ صَدَقَةِ الْبَرَاذِينَ، فَقَالَ: وَهَلْ فِي الْخَيْلِ صَدَقَةٌ؟

Musnad Syafi'i 411: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Dinar, ia berkata, “Aku pernah bertanya kepada Said bin Musayyab tentang zakat kuda birdzaun, maka ia menjawab, 'Apakah pada ternak kuda ada kewajiban zakat ?'” 416 (HR.musnad_syafii : 411)
No Hadist 412

مسند الشافعي 412: أَخْبَرَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي ذُبَابٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ سَعْدِ بْنِ أَبِي ذُبَابٍ قَالَ: " قَدِمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمْتُ، ثُمَّ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، اجْعَلْ لِقَوْمِي مَا أَسْلَمُوا عَلَيْهِ مِنْ أَمْوَالِهِمْ، فَفَعَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسْتَعْمَلَنِي عَلَيْهِمْ، ثُمَّ اسْتَعْمَلَنِي أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرُ. قَالَ: وَكَانَ سَعْدٌ مِنْ أَهْلِ السُّرَاةِ قَالَ: فَكَلَّمْتُ قَوْمِي فِي الْعَسَلِ فَقُلْتُ لَهُمْ: زَكُّوهُ فَإِنَّهُ لَا خَيْرَ فِي ثَمَرَةٍ لَا تُزَكَّى، فَقَالُوا: كَمْ؟ قَالَ: فَقُلْتُ: الْعُشْرُ فَأَخَذْتُ مِنْهُمُ الْعُشْرَ، فَأَتَيْتُ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا كَانَ. قَالَ: فَقَبَضَهُ عُمَرُ فَبَاعَهُ ثُمَّ جَعَلَ ثَمَنَهُ فِي صَدَقَاتِ الْمُسْلِمِينَ "

Musnad Syafi'i 412: Anas bin Iyadh mengabarkan kepada kami dari Al Harits bin Abdurrahman bin Abu Dzibab, dari ayahnya, dari Sa'd bin Abu Dzibab, ia mengatakan: Aku datang kepada Rasulullah , lalu aku masuk Islam. Kemudian aku berkata, “Wahai Rasulullah! Tetapkanlah bagi kaumku apa yang harus mereka serahkan dari sebagian harta mereka.'' Maka Rasulullah melakukannya dan mengangkat diriku sebagai amil mereka. Kemudian Abu Bakar juga mengangkatku sebagai amil, sedangkan Sa'd adalah salah seorang penduduk As-Sarah. Ia berkata, “Lalu aku membicarakan tentang madu kepada kaumku, dan aku katakan kepada mereka, 'Zakatilah ia, karena sesungguhnya tidak ada kebaikan pada buah yang tidak dizakati'. Mereka bertanya, 'Berapakah jumlahnya?' Aku menjawab, 'Sepersepuluh'. Lalu aku memungut sepersepuluh dari mereka. Aku datang kepada Umar bin Khaththab, lalu aku ceritakan kepadanya apa yang telah dilakukan di masa sebelumnya, maka Umar memungut dan menjualnya. Selanjutnya harga dari hasil penjualan itu ia jadikan bersama sedekah (zakat) kaum muslim.” 417 (HR.musnad_syafii : 412)
No Hadist 413

مسند الشافعي 413: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَجِيدِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ يُوسُفَ بْنِ مَاهَكٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «ابْتَغُوا فِي مَالِ الْيَتِيمِ، أَوْ فِي مَالِ الْيَتَامَى، لَا تُذْهُبُهَا، أَوْ لَا تَسْتَأْصِلُهَا الصَّدَقَةُ»

Musnad Syafi'i 413: Abdul Majid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Yusuf bin Mahik bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Kembangkanlah harta anak yatim, atau harta anak-anak yatim, jangan sampai dihabiskan atau dimakan oleh zakat.” 418 (HR.musnad_syafii : 413)
No Hadist 414

مسند الشافعي 414: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: «كَانَتْ عَائِشَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَلِينِي أَنَا وَأَخَوَيْنِ لِي يَتِيمَيْنِ فِي حِجْرِهَا، فَكَانَتْ تُخْرِجُ مِنْ أَمْوَالِنَا الزَّكَاةَ»

Musnad Syafi'i 414: Malik mengabarkan kepada kami dari Abdurrahman bin Al Qasim, dari ayahnya, ia berkata, “Aisyah —istri Nabi — mengurus diriku bersama dua orang saudara yatimku di dalam asuhannya, dan ia mengeluarkan zakat dari harta kami.” 419 (HR.musnad_syafii : 414)
No Hadist 415

مسند الشافعي 415: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَلَى النَّاسِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ، عَلَى كُلِّ حُرٍّ وَعَبْدٍ، ذَكَرٍ وَأُنْثَى مِنَ الْمُسْلِمِينَ»

Musnad Syafi'i 415: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi, dari Ibnu Umar : Rasulullah telah memfardhukan zakat fitrah kepada semua orang sebanyak satu sha' kurma atau satu sha' jewawut bagi tiap orang merdeka dan hamba sahaya; baik laki-laki maupun perempuan dari kalangan kaum muslimin. 420 (HR.musnad_syafii : 415)
No Hadist 416

مسند الشافعي 416: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ جَعْفَرِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ عَلَى الْحُرِّ وَالْعَبْدِ وَالذَّكَرِ وَالْأُنْثَى مِمَّنْ تَمُونُونَ»

Musnad Syafi'i 416: Ibrahim bin Muhammad mengabarkan kepada kami dari Ja'far bin Muhammad, dari ayahnya: Bahwa Rasulullah memfardhukan zakat fitrah atas orang merdeka, hamba sahaya, laki-laki dan perempuan dari kalangan orang-orang yang kalian jamin penghidupannya. 421 (HR.musnad_syafii : 416)
No Hadist 417

مسند الشافعي 417: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ، يَقُولُ: كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ

Musnad Syafi'i 417: Malik mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Iyadh bin Abdullah bin Sa'd bin Abu Sarh bahwa ia pernah mendengar Abu Sa'id Al Khudri berkata, “Kami mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sha' makanan atau satu sha' jewawut, atau satu sha' kurma, atau satu sha' zabib.” 422 (HR.musnad_syafii : 417)
No Hadist 418

مسند الشافعي 418: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَضَ زَكَاةَ الْفِطْرِ مِنْ رَمَضَانَ عَلَى النَّاسِ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ

Musnad Syafi'i 418: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar : bahwa Rasulullah memfardhukan zakat fitrah dalam bulan Ramadhan atas semua orang sebesar satu sha' kurma atau satu sha' jewawut. 423 (HR.musnad_syafii : 418)
No Hadist 419

مسند الشافعي 419: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عِيَاضِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدِ بْنِ أَبِي سَرْحٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ، يَقُولُ: كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ

Musnad Syafi'i 419: Malik mengabarkan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Iyadh bin Abdullah bin Sa'd bin Abu Sarh bahwa ia pemah mendengar Abu Said Al Khudri berkata, “Dahulu kami mengeluarkan zakat fitrah sebanyak satu sha' makanan atau satu sha' jewawut, atau satu sha' kurma, atau satu sha' zabib, atau satu sha' aqith.” 424 (HR.musnad_syafii : 419)
No Hadist 420

مسند الشافعي 420: أَخْبَرَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنْ دَاوُدَ بْنِ قَيْسٍ، أَنَّهُ سَمِعَ عِيَاضَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ، يَقُولُ: أَنَّ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ، قَالَ: كُنَّا نُخْرِجُ فِي زَمَانِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ زَبِيبٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ أَقِطٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ، أَوْ صَاعًا مِنْ شَعِيرٍ، فَلَمْ نَزَلْ نُخْرِجُهُ كَذَلِكَ حَتَّى قَدِمَ مُعَاوِيَةَ حَاجًّا أَوْ مُعْتَمِرًا فَخَطَبَ النَّاسَ، فَكَانَ فِيمَا كَلَّمَ النَّاسَ بِهِ أَنْ قَالَ: «إِنِّي أَرَى مُدَّيْنِ مِنْ سَمْرَاءِ الشَّامِ تَعْدِلُ صَاعًا مِنْ تَمْرٍ» فَأَخَذَ النَّاسُ بِذَلِكَ وَإِنَّمَا أَخْرَجْتُ هَذِهِ الْأَخْبَارَ كُلَّهَا وَإِنْ كَانَتْ مُعَادَةَ الْأَسَانِيدِ لِأَنَّهَا بِلَفْظٍ آخَرَ، وَفِيهَا زِيَادَةٌ وَنُقْصَانٌ

Musnad Syafi'i 420: Anas bin Iyadh mengabarkan kepada kami dari Daud bin Qais, ia pemah mendengar Iyadh bin Abdullah bin Sa'd mengatakan: Abu Sa'id Al Khudri pemah berkata, “Kami di masa Nabi mengeluarkan (zakat fitrah) sebanyak satu sha' makanan atau satu sha' zabib, atau satu sha' aqith, atau satu sha' kurma, atau satu sha' jewawut. Kami masih tetap mengeluarkannya seperti itu hingga Muawiyah datang berhaji atau berumrah, lalu ia berkhutbah kepada orang-orang. Di antara perkataan yang diucapkannya kepada orang-orang ialah. 'Sesungguhnya aku melihat 2 mud gandum negeri Syam sebanding dengan satu sha' kurma'. Maka, orang-orang memakai pendapat tersebut." Al Asham mengatakan bahwa sesungguhnya ia mengetengahkan hadis ini semuanya —sekalipun sanya berulang-ulang— tidak lain karena hadis-hadisnya berbeda lafazh, di dalamnya terdapat tambahan dan kekurangan.425 (HR.musnad_syafii : 420)