Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 801

مسند الشافعي 801: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ وَهُوَ يَحْيَى بْنُ حَسَّانَ عَنْ حَمَّادٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ إِلَّا مِنْ إِحْدَى ثَلَاثٍ: كُفْرٍ بَعْدَ إِيمَانٍ، أَوْ زِنًا بَعْدَ إِحْصَانٍ، أَوْ قَتْلِ نَفْسٍ بِغَيْرِ نَفْسٍ "

Musnad Syafi'i 801: Orang yang dipercaya, yaitu Yahya bin Hisan, mengabarkan kepada kami dari Hammad, dari Yahya bin Sa'id, dari Abu Umamah bin Sahi, dari Utsman bin Affan , bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Tidak halal darah seorang muslim kecuali karena salah satu dari tiga perkara: Kafir sesudah iman, zina setelah ihshan (terpelihara), atau membunuh seseorang bukan karena qishash." 48 (HR.musnad_syafii : 801)
No Hadist 802

مسند الشافعي 802: أَخْبَرَنَا الثِّقَةُ، عَنِ ابْنِ أَبِي ذِئْبٍ، عَنِ الثِّقَةِ، عِنْدَهُ، عَمَّنْ حَدَّثَهُ أَوْ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْعَدَوِيِّ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَجُلًا، سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: إِنَّ بِئْرَ بُضَاعَةَ تُطْرَحُ فِيهَا الْكِلَابُ وَالْحِيَضُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الْمَاءَ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ»

Musnad Syafi'i 802: Orang yang terpercaya mengabarkan kepada kami dari Ibnu Abu Dzi'b, dari seseorang yang dipercaya menurutnya, dari orang yang menceritakannya atau dari Ubaidillah bin Abdullah Al Adawi, dari Abu Sa'id Al Khudri bahwa seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah , untuk itu ia berkata, "Sesungguhnya sumur Budha'ah merupakan tempat pembuangan bangkai anjing dan bekas darah haid." Maka Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya air itu tidak ternajisi oleh sesuatu pun" 50 (HR.musnad_syafii : 802)
No Hadist 803

مسند الشافعي 803: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَبِي عُثْمَانَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَبُولَنَّ أَحَدُكُمْ فِي الْمَاءِ الدَّائِمِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ مِنْهُ»

Musnad Syafi'i 803: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Abu Az- Zinad, dari Musa bin Abu Utsman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Jangan sekali-kali seseorang di antara kalian buang air kecil di air yang menggenang kemudian ia mandi darinya."51 (HR.musnad_syafii : 803)
No Hadist 804

مسند الشافعي 804: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، بِإِسْنَادٍ لَا يَحْضُرُنِي ذِكْرُهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلْ نَجِسًا» وَفِي هَذَا الْحَدِيثِ: بِقِلَالِ هَجَرَ. قَالَ ابْنُ جُرَيْجٍ: «وَقَدْ رَأَيْتُ قِلَالَ هَجَرَ، فَالْقُلَّةُ تَسَعُ قِرْبَتَيْنِ، أَوْ قِرْبَتَيْنِ وَشَيْئًا»

Musnad Syafi'i 804: Muslim bin Khalid mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij dengan sanad yang penuturannya tidak dihadiri olehku, bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Apabila air berjumlah 2 qullah, tidak mengandung najis." Di dalam hadis ini disebutkan takaran qullah hajar. Ibnu Juraij berkata, "Aku pernah melihat qullah hajar, satu qullah mencapai 2 qirbah atau 2 qirbah lebih sedikit." 52 (HR.musnad_syafii : 804)
No Hadist 805

مسند الشافعي 805: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ حَبَّانَ، عَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغْرُبَ الشَّمْسُ، وَعَنِ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ

Musnad Syafi'i 805: Malik mengabarkan kepada kami dari Muhammad bin Yahya bin Habban, dari Al A'raj, dari Abu Hurairah : Bahwa Rasulullah melarang melakukan shalat Ashar hingga matahari tenggelam, juga —melarang— melakukan shalat sesudah Subuh hingga matahari terbit. 53 (HR.musnad_syafii : 805)
No Hadist 806

مسند الشافعي 806: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا يَتَحَرَّى أَحَدُكُمْ فَيُصَلِّي عِنْدَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَلَا عِنْدَ غُرُوبِهَا»

Musnad Syafi'i 806: Malik mengabarkan kepada kami dari Nafi', dari Ibnu Umar , bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Janganlah seseorang di antara kalian bersikeras untuk melakukan shalat di saat matahari terbit dan di kala tenggelam"54 (HR.musnad_syafii : 806)
No Hadist 807

مسند الشافعي 807: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ الصُّنَابِحِيِّ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ الشَّمْسَ تَطْلُعُ وَمَعَهَا قَرْنُ الشَّيْطَانِ، فَإِذَا ارْتَفَعَتْ فَارَقَهَا، فَإِذَا اسْتَوَتْ قَارَنَهَا، فَإِذَا دَنَتْ لِلْغُرُوبِ قَارَنَهَا، فَإِذَا غَرَبَتْ فَارَقَهَا» . وَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الصَّلَاةِ فِي تِلْكَ السَّاعَاتِ

Musnad Syafi'i 807: Malik menceritakan kepada kami dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abdullah Ash-Shanabihi bahwa Nabi pernah bersabda, "Sesungguhnya matahari itu terbit dibarengi tanduk syetan. Apabila matahari meninggi, maka ia ditinggalkannya. Apabila berada di tengah langit, ia menyertainya; tetapi apabila telah tergelincir dari tengah langit, ditinggalkannya. Apabila matahari mulai tenggelam, ia menemaninya; tetapi apabila telah tenggelam, maka ia meninggalkannya." Rasulullah melarang melakukan shalat di waktu-waktu tersebut. 55 (HR.musnad_syafii : 807)
No Hadist 808

مسند الشافعي 808: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنِ ابْنِ الْمُسَيِّبِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَامَ عَنِ الصُّبْحِ فَصَلَّاهَا بَعْدَمَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ ثُمَّ قَالَ: " مَنْ نَسِيَ الصَّلَاةَ فَلْيُصَلِّهَا إِذَا ذَكَرَهَا، فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ: {أَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي} [طه: 14] "

Musnad Syafi'i 808: Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Ibnu Al Musayyab : Bahwa Rasulullah tertidur hingga waktu subuh lewat, lalu beliau mengerjakannya sesudah matahari terbit, kemudian bersabda, "Barangsiapa lupa akan shalatnya, hendaklah ia mengerjakannya apabila ingat kepadanya, karena sesungguhnya Allah berfirman, 'Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku'." (Q.S. Thaahaa [20]: 14)56 (HR.musnad_syafii : 808)
No Hadist 809

مسند الشافعي 809: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَمْرٍو، يَعْنِي ابْنَ دِينَارٍ، عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ رَجُلٍ، مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَعَرَّسَ فَقَالَ: «أَلَا رَجُلٌ صَالِحٌ يَكْلَؤُنَا اللَّيْلَةَ؛ لَا نَرْقُدُ عَنِ الصَّلَاةِ» . فَقَالَ بِلَالٌ: أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: فَاسْتَنَدَ بِلَالٌ إِلَى رَاحِلَتِهِ وَاسْتَقْبَلَ الْفَجْرَ فَلَمْ يَفْزَعُوا إِلَّا بَحْرِ الشَّمْسِ فِي وُجُوهِهِمْ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا بِلَالُ، أَيْنَ مَا قُلْتَ؟» فَقَالَ بِلَالٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخَذَ بِنَفْسِيَ الَّذِي أَخَذَ بِنَفْسِكَ، قَالَ: فَتَوَضَّأَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ، ثُمَّ اقْتَادُوا شَيْئًا، ثُمَّ صَلَّى الْفَجْرَ

Musnad Syafi'i 809: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Amr —yakni Ibnu Dinar—, dari Nafi' bin Jubair, dari seorang lelaki dari kalangan sahabat Nabi , ia mengatakan: Nabi pernah melakukan suatu perjalanan, lalu beliau turun beristirahat di akhir malam. Maka Nabi bersabda, "Adakah seorang lelaki shalih (baik hati) yang menjaga kita malam ini dan tidak tidur agar tidak ketinggalan shalat?" Maka Bilal berkata, "Aku, wahai Rasulullah!" Maka Bilal menyandarkan punggungnya pada unta kendaraannya sebelum fajar, dan ternyata mereka tidak terbangun melainkan setelah merasakan panas matahari menerpa wajah mereka. Maka Rasulullah bersabda, "Hai Bilal, mana —janji— yang kamu katakan?" Bilal menjawab, "Wahai Rasulullah, aku mengalami hal yang sama seperti yang engkau alami." Maka Rasulullah berwudhu, kemudian shalat 2 rakaat sunah subuh, setelah itu beliau bersabda, "Tuntunlah sedikit kendaraan kalian," Kemudian beliau melaksanakan shalat Subuh. (HR.musnad_syafii : 809)
No Hadist 810

مسند الشافعي 810: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بَابَاهِ، عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ، مَنْ وَلِيَ مِنْكُمْ مِنْ أَمْرِ النَّاسِ شَيْئًا فَلَا يَمْنَعَنَّ أَحَدًا طَافَ بِهَذَا الْبَيْتِ وَصَلَّى أَيَّ سَاعَةٍ شَاءَ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ»

Musnad Syafi'i 810: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zubair Al Makki, dari Abdullah bin Babah, dari Jubair bin Muth'im bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Hai Bani Abdu Manaf. Barangsiapa di antara kalian menguasai sesuatu dari urusan manusia, maka jangan sekali-kali ia melarang seseorang thawaf di Baitullah ini dan shalat di waktu kapanpun yang disukainya, di malam ataupun siang hari."58 (HR.musnad_syafii : 810)