Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1491

مسند الشافعي 1491: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَارَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى خَيْبَرَ فَانْتَهَى إِلَيْهَا لَيْلًا، وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا طَرَقَ قَوْمًا لَمْ يُغِرْ عَلَيْهِمْ حَتَّى يُصْبِحَ، فَإِنْ سَمِعَ أَذَانًا أَمْسَكَ، وَإِنْ لَمْ يَكُونُوا يُصَلُّونَ أَغَارَ عَلَيْهِمْ حِينَ يُصْبِحُ، فَلَمَّا أَصْبَحَ رَكِبَ وَرَكِبَ الْمُسْلِمُونَ، وَخَرَجَ أَهْلُ الْقَرْيَةِ وَمَعَهُمْ مَكَاتِلُهُمْ وَمَسَاحِيهِمْ، فَلَمَّا رَأَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا: مُحَمَّدٌ وَالْخَمِيسُ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُ أَكْبَرُ، خَرِبَتْ خَيْبَرُ، إِنَّا إِذَا نَزَلْنَا بِسَاحَةِ قَوْمٍ فَسَاءَ صَبَاحُ الْمُنْذَرِينَ» . قَالَ أَنَسٌ: وَإِنِّي لَرَدِيفُ أَبِي طَلْحَةَ، وَإِنَّ قَدَمَيَّ لَتَمَسُّ قَدَمَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 1491: Abdul Wahab Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami dari Humaid, dari Anas , ia mengatakan: Rasulullah berangkat menuju Khaibar, dan tiba pada malam hari. Rasulullah apabila datang malam hari pada suatu kaum, beliau belum pernah menyerang mereka sebelum hari pagi. Bila beliau mendengar adzan, beliau menahan diri (tidak menyerang); tetapi jika mereka tidak shalat, maka pada pagi harinya beliau pasti menyerang mereka. Pada pagi hari beliau menaiki kendaraannya, begitu pula pasukan kaum muslimin, sedangkan penduduk setempat keluar dengan membawa cangkul dan sekopnya (pergi ke ladang mereka). Ketika mereka melihat Rasulullah , mereka berseru, ''Muhammad dan pasukan khamis-nya!" Lalu Rasulullah berseru, "Allahu Akbar (Allah Mahabesar), hancurlah Khaibar, sesungguhnya kami apabila turun menyerang di halaman suatu kaum, maka amat buruklah pagi hari orang-orang yang diberi peringatan." Anas berkata, "Aku saat itu membonceng di belakang Abu Thalhah, sedangkan kedua telapak kakiku benar-benar menyentuh telapak kaki Rasulullah ."721 (HR.musnad_syafii : 1491)
No Hadist 1492

مسند الشافعي 1492: أَخْبَرَنَا الثَّقَفِيُّ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: أَسَرَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا مِنْ بَنِي عُقَيْلٍ فَأَوْثَقُوهُ فَطَرَحُوهُ فِي الْحَرَّةِ، فَمَرَّ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ مَعَهُ، أَوْ قَالَ: أَتَى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ عَلَى حِمَارٍ وَتَحْتَهُ قَطِيفَةٌ فَنَادَاهُ: يَا مُحَمَّدُ، فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «مَا شَأْنُكَ؟» قَالَ: فِيمَ أُخِذْتُ، وَفِيمَ أَخَذْتَ سَابِقَةَ الْحَاجِّ؟ قَالَ: «أُخِذْتَ بِجَرِيرَةِ حُلَفَائِكُمْ ثَقِيفٍ» وَكَانَتْ ثَقِيفٌ أَسَرَتْ رَجُلَيْنِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَرَكَهُ وَمَضَى فَنَادَاهُ: يَا مُحَمَّدُ، يَا مُحَمَّدُ، فَرَحِمَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَقَالَ: «مَا شَأْنُكَ؟» قَالَ: إِنِّي مُسْلِمٌ، فَقَالَ: «لَوْ قُلْتَهَا وَأَنْتَ تَمْلِكُ أَمْرَكَ أَفْلَحْتَ كُلَّ الْفَلَاحِ» . قَالَ: فَتَرَكَهُ وَمَضَى فَنَادَاهُ: يَا مُحَمَّدُ، يَا مُحَمَّدُ، فَرَجَعَ إِلَيْهِ فَقَالَ: إِنِّي جَائِعٌ فَأَطْعِمْنِي. قَالَ: وَأَحْسِبُهُ قَالَ: وَإِنِّي عَطْشَانٌ فَاسْقِنِي، قَالَ: «هَذِهِ حَاجَتُكَ» . فَفَدَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالرَّجُلَيْنِ اللَّذَيْنِ أَسَرَتْهُمَا ثَقِيفٌ، وَأَخَذَ نَاقَتَهُ تِلْكَ

Musnad Syafi'i 1492: Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami dari Ayub, dari Abu Qilabah, dari Abu Al Muhallab, dari Imran bin Hushain , ia mengatakan: Para sahabat Rasulullah menahan seorang lelaki dari kalangan Bani Aqil, lalu mereka mengikatnya dan menjemurnya di bawah terik matahari. Kemudian Rasulullah dan kami melewatinya —atau perawi mengatakan Rasulullah datang kepadanya dengan mengendarai keledai berpelanakan sebuah qathifah— Lalu lelaki itu memanggilnya, “Hai Muhammad, hai Muhammad!" Nabi mendekatinya lalu bersabda, "Bagaimanakah keadaanmu?" Lelaki itu menjawab, "Mengapa aku dihukum dan mengapa orang yang mendahului orang-orang haji dihukum?" Nabi SAW menjawab, "Kamu dihukum karena perbuatan teman sepakta kalian, orang-orang Bani Tsaqif." Tersebutlah bahwa orang-orang Tsaqif menahan 2 orang sahabat Nabi . Maka beliau meninggalkannya dan berlalu darinya, tetapi dia menyerunya kembali, "Hai Muhammad, hai Muhammad!" Rasulullah merasa kasihan kepadanya, lalu kembali kepadanya dan bertanya, "Bagaimanakah keadaanmu?" Lelaki itu menjawab "Sesungguhnya aku seorang muslim." Nabi bersabda, "Sesungguhnya kamu mengatakannya tadi dan kamu dapat mengatasi urusanmu, niscaya kamu benar-benar akan beruntung" Lalu Nabi meninggalkannya dan pergi, tetapi lelaki itu menyerunya kembali, "Hai Muhammad, hai Muhammad!" Nabi kembali kepadanya dan berkatalah dia kepada Nabi , "Sesungguhnya aku lapar, maka berilah aku makan -menurut dugaanku dia mengatakan: Sesungguhnya aku haus, maka berilah aku minum-." Nabi bersabda, "Inilah yang kamu perlukan" Kemudian Rasulullah menukarnya dengan 2 orang lelaki yang ditahan oleh Bani Tsaqif, dan beliau mengambil untuknya. 722 (HR.musnad_syafii : 1492)
No Hadist 1493

مسند الشافعي 1493: أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَبِي الْمُهَلَّبِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ: سُبِيَتِ امْرَأَةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ وَكَانَتِ النَّاقَةُ قَدْ أُصِيبَتْ قَبْلَهَا. قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: كَأَنَّهُ يَعْنِي نَاقَةَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَنَّ آخِرَ الْحَدِيثِ يَدُلُّ عَلَى ذَلِكَ. قَالَ عِمْرَانُ بْنُ حُصَيْنٍ: فَكَانَتْ تَكُونُ فِيهِمْ، وَكَانُوا يَجِيئُونَ بِالنَّعَمِ إِلَيْهِمْ، فَانْفَلَتَتْ ذَاتَ لَيْلَةٍ مِنَ الْوَثَاقِ فَأَتَتِ الْإِبِلَ فَجَعَلَتْ كُلَّمَا أَتَتْ بَعِيرًا مِنْهَا فَمَسَّتْهُ رَغَا [ص:319] فَتَتْرُكُهُ، حَتَّى أَتَتْ تِلْكَ النَّاقَةَ فَمَسَّتْهَا فَلَمْ تَرْغُ، وَهِيَ نَاقَةٌ هَدِرَةٌ، فَقَعَدَتْ فِي عَجُزِهَا ثُمَّ صَاحَتْ بِهَا فَانْطَلَقَتْ، وَطُلِبَتْ مِنْ لَيْلَتِهَا فَلَمْ يُقْدَرْ عَلَيْهَا، فَجَعَلَتْ لِلَّهِ عَلَيْهَا إِنِ اللَّهُ أَنْجَاهَا عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا، فَلَمَّا قَدِمَتْ عَرَفُوا النَّاقَةَ وَقَالُوا: نَاقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ: إِنَّهَا قَدْ جَعَلَتْ لِلَّهِ لَتَنْحَرَنَّهَا، فَقَالُوا: وَاللَّهِ لَا تَنْحَرِيهَا حَتَّى نُؤْذِنَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَوْهُ فَأَخْبَرُوهُ أَنَّ فُلَانَةَ قَدْ جَاءَتْ عَلَى نَاقَتِكَ وَأَنَّهَا قَدْ جَعَلَتْ لِلَّهِ عَلَيْهَا إِنْ أَنْجَاهَا اللَّهُ عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «سُبْحَانَ اللَّهِ بِئْسَمَا جَزَتْهَا، إِنْ أَنْجَاهَا لِلَّهِ عَلَيْهَا لَتَنْحَرَنَّهَا لَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ، وَلَا وَفَاءَ لِنَذْرٍ فِيمَا لَا يَمْلِكُ الْعَبْدُ» . أَوْ قَالَ «ابْنُ آدَمَ»

Musnad Syafi'i 1493: Abdul Wahab Ats-Tsaqafi menceritakan kepada kami dari Ayub, dari Abu Qilabah, dari Abu Al Muhallab, dari Imran bin Hushain. ia menceritakan: Seorang wanita dari kalangan Anshar ditawan, sedangkan unta itu telah ditangkap sebelumnya. Imam Asy- Syafi'i berkata, "Seakan-akan yang ia maksudkan unta milik Nabi , mengingat akhir hadis menunjukkan hal tersebut." Imran bin Hushain melanjutkan kisahnya: Bahwa wanita tersebut ditawan di kalangan mereka, sedangkan mereka sibuk dengan unta hasil jarahannya. Pada suatu malam, wanita tersebut lepas dari ikatannya. lalu datang ke tempat unta. Tetapi setiap kali ia memegang seekor unta, maka unta yang dipegangnya itu mengeluarkan suara lenguhannya. Hingga sampailah ia pada unta tersebut, lalu ia memegangnya, dan ternyata unta ini tidak mengeluarkan suara melainkan hanya menggeram. Kemudian ia duduk di punggungnya, lalu menghardiknya, maka unta ini berlari. Ia dikejar malam itu juga, tetapi tidak terkejar. Maka, wanita itu bernadzar kepada Allah . Jika Allah menyelamatkan dirinya dengan mengendarai unta tersebut, niscaya ia akan menyembelihnya. Ketika wanita itu tiba di Madinah, mereka mengenal unta yang dikendarainya, lalu mereka berkata, "Ini unta milik Rasulullah ." Wanita itu berkata, "Sesungguhnya unta ini telah dinadzarkan. Jika unta ini dapat menyelamatkannya, maka ia benar-benar akan menyembelihnya." Mereka menjawab, "Demi Allah, janganlah kamu menyembelihnya sebelum Rasulullah diberi kabar." Mereka datang kepada Nabi dan menceritakan kepada beliau bahwa si fulanah telah datang dengan mengendarai untamu. Dia telah bemadzar, jika Allah menyelamatkan dirinya dengan memakai unta itu, maka dia benar-benar akan menyembelihnya. Rasulullah SAW bersabda, "Mahasuci Allah, alangkah buruknya imbalan yang dia berikan, bila Allah telah menyelamatkan dirinya melalui unta itu, sedangkan dia bernadzar akan menyembelihnya. Tidak ada nadzar dalam maksiat kepada Allah SWT, dan tidak ada nadzar pada apa yang tidak dimiliki oleh seorang hamba -atau oleh Bani Adam-." (HR.musnad_syafii : 1493)
No Hadist 1494

مسند الشافعي 1494: أَخْبَرَنَا حَاتِمُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ، عَنْ جَعْفَرٍ يَعْنِي ابْنَ مُحَمَّدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ هُرْمُزَ، أَنَّ نَجْدَةَ، كَتَبَ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ يَسْأَلُهُ عَنْ خِلَالٍ، فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: إِنَّ نَاسًا يَقُولُونَ: إِنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ يُكَاتِبُ الْحَرُورِيَّةَ، وَلَوْلَا أَنِّي أَخَافُ أَنْ أَكْتُمَ عِلْمًا لَمْ أَكْتُبْ إِلَيْهِ، فَكَتَبَ نَجْدَةُ إِلَيْهِ: أَمَّا بَعْدُ، فَأَخْبِرْنِي، هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو بِالنِّسَاءِ؟ وَهَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضْرِبُ لَهُنَّ بِسَهْمٍ؟ وَهَلْ كَانَ يَقْتُلُ الصِّبْيَانَ؟ وَمَتَى يَنْقَضِي يُتْمُ الْيَتِيمِ؟ وَعَنِ الْخُمُسِ لِمَنْ هُوَ؟ فَكَتَبَ إِلَيْهِ ابْنُ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: " إِنَّكَ كَتَبْتُ تَسْأَلُنِي: هَلْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو بِالنِّسَاءِ، وَقَدْ كَانَ يَغْزُو بِهِنَّ فَيُدَاوِينَ الْمَرْضَى، وَيُحْذَيْنَ مِنَ الْغَنِيمَةِ، وَأَمَّا السَّهْمُ فَلَمْ يَضْرِبْ لَهُنَّ بِسَهْمٍ، وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَقْتُلِ الْوِلْدَانَ، فَلَا تَقْتُلْهُمْ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تَعْلَمُ مِنْهُمْ مَا عَلِمَ الْخَضِرُ مِنَ الصَّبِيِّ الَّذِي قَتَلَ، فَتُمَيِّزَ بَيْنَ الْمُؤْمِنِ وَالْكَافِرِ، فَتَقْتُلَ الْكَافِرَ وَتَدَعَ الْمُؤْمِنَ، وَكَتَبْتَ: مَتَى يَنْقَضِي يُتْمُ الْيَتِيمِ، وَلَعَمْرِي، إِنَّ الرَّجُلَ لَتَشِيبُ لِحْيَتُهُ وَإِنَّهُ لَضَعِيفُ الْأَخْذِ، ضَعِيفُ الْإِعْطَاءِ، فَإِذَا أَخَذَ لِنَفْسِهِ مِنْ صَالِحِ مَا يَأْخُذُ النَّاسُ فَقَدْ ذَهَبَ عَنْهُ الْيُتْمُ. وَكَتَبْتَ تَسْأَلُنِي عَنِ الْخُمُسِ، وَإِنَّا كُنَّا نَقُولُ: هُوَ لَنَا، فَأَبَى عَلَيْنَا قَوْمُنَا فَصَبَرْنَا عَلَيْهِ "

Musnad Syafi'i 1494: Hatim bin Ismail menceritakan kepada kami dari Ja'far (yakni Ibnu Muhammad), dari ayahnya, dari Yazid bin Hurmuz bahwa Najdah berkirim surat kepada Ibnu Abbas menanyakan tentang beberapa masalah, maka Ibnu Abbas berkata, "Sesungguhnya orang-orang akan mengatakan bahwa Ibnu Abbas berkirim surat kepada orang Haruriyah (Khawarij). Seandainya saja aku tidak takut dianggap sebagai orang yang menyembunyikan ilmu, niscaya aku tidak akan berkirim surat kepadanya." Najdah berkirim surat kepadanya yang bunyinya ialah, "Amma ba'du, kabarkanlah kepadaku, apakah dahulu Rasulullah pernah berperang dengan melibatkan kaum wanita? Dan, apakah Rasulullah memberikan bagian ghanimah kepada mereka? Apakah anak-anak dibunuh? Bilakah status yatim seorang anak akan habis? Dan, khumus itu untuk siapa?" Maka Ibnu Abbas menjawab suratnya, "Kamu menulis surat kepadaku menanyakan apakah Rasulullah dahulu berperang dengan melibatkan kaum wanita? Memang beliau pernah berperang dengan membawa kaum wanita, mereka ditugaskan mengobati orang-orang yang sakit (terluka), dan mereka mendapat imbalan dari hasil ghanimah. Tetapi mengenai bagian tertentu dari ghanimah, maka beliau tidak memberikannya kepada mereka. Beliau pun belum pernah membunuh anak-anak (dalam perangnya). Maka, janganlah kamu membunuh mereka kecuali jika kamu mempunyai pengetahuan seperti apa yang dimiliki oleh Khidhir terhadap anak yang dibunuhnya, hingga kamu dapat membedakan mana anak yang mukmin dan mana anak yang kafir, lalu kamu dapat membunuh anak yang kafir dan membiarkan anak yang mukmin. Kamu menanyakan kepadaku, bilakah masa yatim itu habis? Demi umurku bahwa seorang lelaki itu benar-benar akan berubah jenggotnya, tetapi dia benar-benar masih lemah dalam hal menerima dan memberi. Apabila dia telah dapat mengambil yang baik untuk dirinya sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang, berarti habislah status yatimnya. Engkau menulis surat kepadaku menanyakan tentang harta khumus. Aku katakan, sesungguhnya harta khumus itu buat kami (ahlul bait). Tetapi kaum kami menolak hal tersebut, maka kami tetap bersabar terhadapnya." 724 (HR.musnad_syafii : 1494)
No Hadist 1495

مسند الشافعي 1495: أَخْبَرَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَطَعَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيرِ وَحَرَّقَ، وَهُوَ الْبُوَيْرَةُ

Musnad Syafi'i 1495: Anas bin Iyadh mengabarkan kepada kami dari Musa bin Uqbah, dari Nafi', dari Ibnu Umar: Nabi menebangi pohon kurma milik Bani Nadhir dan membakarnya, yaitu di Al Buwairah. 725 (HR.musnad_syafii : 1495)
No Hadist 1496

مسند الشافعي 1496: أَخْبَرَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَرَّقَ أَمْوَالَ بَنِي النَّضِيرِ فَقَالَ قَائِلٌ: [الْبَحْر الوافر] وَهَانَ عَلَى سَرَاةِ بَنِي لُؤَيٍّ ... حَرِيقٌ بِالْبُوَيْرَةِ مُسْتَطِيرُ

Musnad Syafi'i 1496: Ibrahim bin Sa'd mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab: Bahwa Rasulullah telah membakar harta milik Bani Nadhir, lalu ada seseorang berkata: Amat remeh kebakaran merata yang terjadi di Buwairah bagi para hartawan Bani Luay.726 (HR.musnad_syafii : 1496)
No Hadist 1497

مسند الشافعي 1497: أَخْبَرَنَا بَعْضُ، أَصْحَابِنَا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ الْأَزْهَرِيِّ قَالَ: سَمِعْتُ ابْنَ شِهَابٍ، يُحَدِّثُ عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ: أَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أُغِيرَ صَبَاحًا عَلَى أَهْلِ أَبْنَاءَ وَأُحَرِّقَ

Musnad Syafi'i 1497: Sebagian teman kami mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Ja'far Az-Zuhri, ia pernah mendengar Ibnu Syihab menceritakan hadis berikut dari Urwah, dari Usamah bin Zaid, ia mengatakan: Rasulullah pernah memerintahkan kepadaku agar melakukan serangan di pagi hari terhadap penduduk Abna, lalu aku membakarnya (yakni kebun kurma milik mereka) 727 (HR.musnad_syafii : 1497)
No Hadist 1498

مسند الشافعي 1498: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَزِيدَ اللَّيْثِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْخِيَارِ، أَنَّ رَجُلًا، سَارَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ نَدْرِ مَا سَارَّهُ بِهِ حَتَّى جَهَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَإِذَا هُوَ يَسْتَأْمِرُ فِي قَتْلِ رَجُلٍ مِنَ الْمُنَافِقِينَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَلَيْسَ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ؟» قَالَ: بَلَى، وَلَا شَهَادَةَ لَهُ، قَالَ: «أَلَيْسَ يُصَلِّي؟» قَالَ: بَلَى، وَلَا صَلَاةَ لَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أُولَئِكَ الَّذِينَ نَهَانِي اللَّهُ عَنْ قَتْلِهِمْ»

Musnad Syafi'i 1498: Imam Malik mengabarkan kepada kami dari Ibnu Syihab, dari Atha bin Yazid Al-Laitsi, dari Ubaidillah bin Addi bin Khiyar: Ada seorang lelaki yang berbisik kepada Rasulullah , dan kami tidak mengetahui apa yang dibisikkannya hingga beliau mengeraskan pembicaraannya. Ternyata lelaki itu meminta izin kepada beliau untuk membunuh seorang lelaki dari kalangan kaum munafik. Maka Rasulullah bersabda “Bukankah dia telah bersaksi bahwa Tidak ada Tuhan selain Allah!". Lelaki itu menjawab “Betul, tetapi tidak ada syahadat baginya." Nabi bersabda “Bukankah dia shalat ?. Lelaki itu menjawab “Betul, tetapi tidak ada shalat baginya". Maka Nabi menjawab “Mereka adalah orang yang Allah telah elarangku memerangi mereka"728 (HR.musnad_syafii : 1498)
No Hadist 1499

مسند الشافعي 1499: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ قَالَ: «شَهِدْتُ مِنْ نِفَاقِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أُبَيٍّ ثَلَاثَةَ مَجَالِسَ»

Musnad Syafi'i 1499: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Az-Zuhri, dari Usamah bin Zaid, ia mengatakan: Aku telah menyaksikan sebagian dari kemunafikan Abdullah bin Ubay dalam 3 majelis (pertemuan). 729 (HR.musnad_syafii : 1499)
No Hadist 1500

مسند الشافعي 1500: أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ أَيُّوبَ بْنِ أَبِي تَمِيمَةَ، عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ: لَمَّا بَلَغَ ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ عَلِيًّا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ حَرَّقَ الْمُرْتَدِّينَ وَالزَّنَادِقَةَ قَالَ: لَوْ كُنْتُ أَنَا لَمْ أُحَرِّقْهُمْ وَلَقَتَلْتُهُمْ؛ لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ» . وَلَمْ أُحَرِّقْهُمْ لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ أَنْ يُعَذَّبَ بِعَذَابِ اللَّهِ»

Musnad Syafi'i 1500: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Ayub bin Abu Tamimah, dari Ikrimah, ia mengatakan: Ketika sampai berita kepada Ibnu Abbas bahwa Ali membakar orang-orang murtad atau orang-orang kafir zindiq, ia berkata,"Seandainya aku, niscaya aku tidak akan membakar mereka. Tetapi aku benar-benar akan membunuh mereka, karena Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa yang berganti agama, maka bunuhlah dia oleh kalian'. Aku tidak akan membakar mereka karena sabda Rasulullah , 'Tidak layak bagi seseorang melakukan hukuman dengan hukuman Allah'730 (HR.musnad_syafii : 1500)