Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1271

مسند الشافعي 1271: أَخْبَرَنَا الثَّقَفِيُّ، عَنْ أَيُّوبَ، عَنِ ابْنِ سِيرِينَ، عَنْ عَبِيدَةَ، أَنَّهُ قَالَ فِي هَذِهِ الْآيَةِ {وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا} [النِّسَاء: 35] قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ وَامْرَأَةٌ إِلَى عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَمَعَ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا فِئَامٌ مِنَ النَّاسِ فَأَمَرَهُمْ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَبَعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا ثُمَّ قَالَ لِلْحَكَمَيْنِ: «أَتَدْرِيَانِ مَا عَلَيْكُمَا؟ عَلَيْكُمَا إِنْ رَأَيْتُمَا أَنْ تَجْمَعَا أَنْ تَجْمَعَا، وَإِنْ رَأَيْتُمَا أَنْ تُفَرِّقَا أَنْ تُفَرِّقَا» قَالَ: قَالَتِ الْمَرْأَةُ: رَضِيتُ بِكِتَابِ اللَّهِ بِمَا عَلَيَّ فِيهِ وَلِيَّ، وَقَالَ الرَّجُلُ: أَمَّا الْفُرْقَةُ فَلَا، فَقَالَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: كَذَبْتَ، وَاللَّهِ لَا تَبْرَحُ حَتَّى تُقِرَّ بِمِثْلِ الَّذِي أَقَرَّتْ بِهِ

Musnad Syafi'i 1271: Ats-Tsaqafi mengabarkan kepada kami dari Ayub, dari Ibnu Sirin, dari Ubaidillah sehubungan dengan fiiman-Nya, "Dan jika kalian khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimkanlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan." (Qs. An-Nisaa' [4]: 35) ia mengatakan: Seorang lelaki dan seorang perempuan datang kepada Ali , setiap masing-masing membawa serombongan orang, lalu Ali memerintahkan kepada mereka untuk mengutus seorang juru damai keluarga lelaki dan keluarga perempuan, lalu ia mengatakan kepada kedua juru damai tersebut, "Jika kalian memandang keduanya harus berkumpul kembali, maka lakukanlah dan jika kalian berdua memandang keduanya harus berpisah, maka pisahkanlah" ia mengatakan: Perempuan tersebut berkata, "Aku ridha dengan kitab Allah —yang menjadi pemutus hukum— dimana Ali berketetapan padanya dan juga aku" Si lelaki berkata, "Adapun perpisahan adalah tidak" maka Ali berkata, "Kamu telah berdusta hingga ditentukan dengan yang semisal terhadap apa yang diputuskan olehnya."505 (HR.musnad_syafii : 1271)
No Hadist 1272

مسند الشافعي 1272: أَخْبَرَنَا مُسْلِمٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ ابْنِ أَبِي مُلَيْكَةَ، سَمِعَهُ يَقُولُ: تَزَوَّجَ عَقِيلُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ فَاطِمَةَ بِنْتَ عُتْبَةَ فَقَالَتْ لَهُ: اصْبِرْ لِي، وَأَنْفِقُ عَلَيْكَ، فَكَانَ إِذَا دَخَلَ عَلَيْهَا تَقُولُ لَهُ: أَيْنَ عُتْبَةُ وَشَيْبَةُ؟ فَسَكَتَ عَنْهَا، فَدَخَلَ يَوْمًا بَرِمًا فَقَالَتْ: أَيْنَ عُتْبَةُ بْنُ رَبِيعَةَ وَشَيْبَةُ بْنُ رَبِيعَةَ؟ فَقَالَ " عَلَى يَسَارِكِ فِي النَّارِ إِذَا دَخَلْتِ، فَشَدَّتْ عَلَيْهَا ثِيَابَهَا فَجَاءَتْ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَذَكَرَتْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَرْسَلَ ابْنَ عَبَّاسٍ وَمُعَاوِيَةَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: لَأُفَرِّقَنَّ بَيْنَهُمَا، وَقَالَ مُعَاوِيَةُ: مَا كُنْتُ لِأُفَرِّقَ بَيْنَ شَيْخَيْنِ مِنْ بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ، قَالَ: فَأَتَيَاهُمَا فَوَجَدَاهُمَا قَدْ شَدَّا عَلَيْهِمَا أَثْوَابَهُمَا وَأَصْلَحَا أَمْرَهُمَا

Musnad Syafi'i 1272: Muslim mengabarkan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Abu Mulaikah, ia mendengar mengatakan: Aqil bin Abu Thalib mengawini Fatimah binti Utbah, lalu Fatimah berkata kepadanya, "Bersabarlah terhadap sikapku, akulah yang akan memberikan belanjaan kepadamu." Tersebutlah bahwa apabila Aqil menggilirnya, ia selalu bertanya kepada Aqil, "Di manakah Utbah dan Syaibah?" Aqil mendiamkannya. Pada suatu hari, Aqil masuk menemuinya dalam keadaan emosi, lalu seperti biasa Fatimah bertanya kepadanya, "Di manakah Utbah bin Rabi'ah dan Syaibah bin Rabi'ah?" Maka Aqil menjawabnya (dengan penuh kesal), "Ada di sebelah kirimu di neraka bila kamu memasukinya" Maka Fatimah membereskan semua bajunya, lalu datang menghadap Utsman bin Affan dan menceritakan hal tersebut. Kemudian Utsman mengirimkan Ibnu Abbas dan Muawiyah. Ibnu Abbas berkata, "Aku benar-benar akan memisahkan (menceraikan) keduanya." Sedangkan Muawiyah berkata, "Aku tidak berani memisahkan di antara 2 syaikh dan kalangan Bani Abdu Manaf." Ia berkata, "Lalu keduanya mendatangi keduanya, dan mendapati keduanya telah membenahi kainnya dan telah mengadakan ishlah.506 (HR.musnad_syafii : 1272)
No Hadist 1273

مسند الشافعي 1273: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، أَنَّ حَبِيبَةَ بِنْتَ سَهْلٍ، أَخْبَرَتْهَا أَنَّهَا، كَانَتْ عِنْدَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ، وَأَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ إِلَى صَلَاةِ [ص:263] الصُّبْحِ فَوَجَدَ حَبِيبَةَ بِنْتَ سَهْلٍ عِنْدَ بَابِهِ فِي الْغَلَسِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مِنْ هَذِهِ؟» فَقَالَتْ: أَنَا حَبِيبَةُ بِنْتُ سَهْلٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَقَالَ: «مَا شَأْنُكِ؟» قُلْتُ: لَا أَنَا وَلَا ثَابِتٌ، لِزَوْجِهَا، فَلَمَّا جَاءَ ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذِهِ حَبِيبَةُ بِنْتُ سَهْلٍ قَدْ ذَكَرَتْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَذْكُرَ» . فَقَالَتْ حَبِيبَةُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، كُلُّ مَا أَعْطَانِي عِنْدِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خُذْ مِنْهَا» وَجَلَسَتْ فِي أَهْلِهَا

Musnad Syafi'i 1273: Malik mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Amrah bahwa Habibah binti Sahl mengabarkan kepadanya: Bahwa ia pernah berada disisi Tsabit bin Qais bin Syammas, dan ketika Rasulullah berangkat untuk shalat Subuh, beliau menjumpainya berada di depan pintu rumah di pagi buta. Maka Rasulullah bertanya, "Siapakah wanita ini?" Ia menjawab, "Habibah binti Sahl, wahai Rasulullah !" Rasulullah SAW bertanya, "Apa kabarmu?" Habibah menjawab, "Bukan aku, bukan pula Tsabit" Maksudnya, suaminya. Ketika Tsabit bin Qais datang, Rasulullah bersabda kepadanya, "Ini Habibah binti Sahi, dia telah menceritakan semuanya seperti apa yang dikehendaki oleh Allah." Habibah berkata, "Wahai Rasulullah, semua yang dia berikan ada padaku." Rasulullah bersabda, "Ambillah darinya" dan istrinya tetap tinggal di rumah keluarganya. 507 (HR.musnad_syafii : 1273)
No Hadist 1274

مسند الشافعي 1274: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عَمْرَةَ، عَنْ حَبِيبَةَ بِنْتِ سَهْلٍ، أَنَّهَا أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْغَلَسِ وَهِيَ تَشْكُو أَشْيَاءَ بِبَدَنِهَا وَهِيَ تَقُولُ: لَا أَنَا وَلَا ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ، فَقَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَا ثَابِتُ، خُذْ مِنْهَا» . فَأَخَذَ مِنْهَا وَجَلَسَتْ

Musnad Syafi'i 1274: Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami dari Yahya bin Said, dari Amrah, dari Habibah binti Sahl: Bahwa ia pernah datang kepada Nabi di pagi buta mengadukan sesuatu (luka) di tangannya seraya berkata, "Bukan aku, bukan pula Tsabit bin Qais." Habibah melanjutkan kisahnya: Rasulullah bersabda, "Hai Tsabit, ambillah sebagian dari yang ada padanya!" Maka Tsabit mengambil kembali sebagian dari apa yang ada pada istrinya, lalu istrinya tinggal di rumahnya sendiri (bercerai). 508 (HR.musnad_syafii : 1274)
No Hadist 1275

مسند الشافعي 1275: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ: وَجَاءَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَجْلَانِيُّ وَهُوَ أُحَيْمِرُ سَبِطٌ نِضْوُ الْخَلْقِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، رَأَيْتُ شَرِيكَ ابْنَ السَّحْمَاءِ، يَعْنِي ابْنَ عَمِّهِ وَهُوَ رَجُلٌ عَظِيمُ الْأَلْيَتَيْنِ، أَدْعَجُ الْعَيْنَيْنِ، حَادُّ الْخَلْقِ يُصِيبُ فُلَانَةَ، يَعْنِي امْرَأَتَهُ، وَهِيَ حُبْلَى وَمَا قَرَبْتُهَا مُنْذُ كَذَا، فَدَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَرِيكًا فَجَحَدَ، وَدَعَا الْمَرْأَةَ فَجَحَدَتْ، فَلَاعَنَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ زَوْجِهَا وَهِيَ حُبْلَى، ثُمَّ قَالَ: «تَبَصَّرُوهَا، فَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أَدْعَجَ عَظِيمَ الْأَلْيَتَيْنِ فَلَا أُرَاهُ إِلَّا قَدْ صَدَقَ عَلَيْهَا، وَإِنْ جَاءَتْ بِهِ أُحَيْمِرَ كَأَنَّهُ وَحَرَةٌ فَلَا أُرَاهُ إِلَّا قَدْ كَذَبَ» . فَجَاءَتْ بِهِ أَدْعَجَ عَظِيمَ الْأَلْيَتَيْنِ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيمَا بَلَغَنَا: «إِنَّ أَمْرَهُ لَبَيِّنٌ لَوْلَا مَا قَضَى اللَّهُ» يَعْنِي أَنَّهُ لِمَنْ زَنَى، لَوْلَا مَا قَضَى اللَّهُ مِنْ أَنْ لَا يُحْكَمَ عَلَى أَحَدٍ إِلَّا بِإِقْرَارٍ أَوِ اعْتِرَافٍ عَلَى نَفْسِهِ، لَا يَحِلُّ بِدَلَالَةِ غَيْرِ وَاحِدٍ مِنْهُمَا أَوْ إِنْ كَانَتْ بَيِّنَةٌ، فَقَالَ: «لَوْلَا مَا قَضَى اللَّهُ لَكَانَ لِي فِيهَا قَضَاءٌ غَيْرُهُ» . وَلَمْ يَعْرِضْ لِشَرِيكٍ وَلَا لِلْمَرْأَةِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ، وَأَنْفَذَ الْحُكْمَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ أَحَدَهُمَا كَاذِبٌ، ثُمَّ عَلِمَ بَعْدُ أَنَّ الزَّوْجَ هُوَ الصَّادِقُ

Musnad Syafi'i 1275: Malik mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah: Dan datanglah Al Ajlani kepada Rasulullah , dia berambut merah lurus dan bertubuh kurus. Ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah melihat Syarik bin Samha, yakni anak pamannya sendiri; lelaki yang kedua sisi pantatnya besar, bermata lebar dan bertubuh tegap telah menggauli si Fulanah (maksudnya istri Al Ajlani sendiri) hingga hamil, sedangkan aku tidak pernah menggaulinya sejak sekian lama." Maka Rasulullah memanggil Syarik, ternyata Syarik mengingkarinya. Lalu beliau memanggil si wanita, dan ternyata dia pun mengingkarinya. Maka Rasulullah memutuskan li'an antara si wanita dengan suaminya, sedangkan si wanita itu dalam keadaan hamil. Kemudian beliau bersabda, "Kalian perhatikan, jika si wanita ini melahirkan bayi berkulit hitam lagi berpantai besar, maka tidak ada dugaan lain bagiku kecuali si lelaki benar terhadapnya. Jika dia melahirkan bayi berkulit merah seakan- akan waharah (pendek dan kecil), tidak ada dugaan lain bagiku melainkan si lelaki telah berdusta." Ternyata wanita itu melahirkan bayi yang berkulit hitam dan berpantat besar. Maka Rasulullah (menurut apa yang sampai kepada kami) bersabda, "Sesungguhnya perkara lelaki ini benar-benar jelas seandainya tidak ada apa yang telah diputuskan oleh Allah " Makna yang dimaksud ialah bahwa anak tersebut adalah hasil hubungan zina. Seandainya Allah tidak memutuskan bahwa seseorang itu tidak dijatuhi hukuman melainkan dengan pengakuannya sendiri, hukum tidak dapat dijatuhkan kecuali dengan adanya saksi yang bukan dari salah seorang dari keduanya atau cukup dengan adanya bukti (yaitu hamil). Untuk itu Nabi bersabda, "Seandainya tidak ada keputusan dari Allah, niscaya aku akan memutuskan hal yang lain dari itu (li'an)." Hukuman tidak ditimpakan kepada Syarik, tidak pula kepada istrinya. Allah Maha Mengetahui dan Dia telah melaksanakan keputusan-Nya. Dia mengetahui bahwa salah seorang dari keduanya ada yang berdusta, setelah itu diketahui bahwa pihak suami adalah benar (setelah adanya kelahiran). 509 (HR.musnad_syafii : 1275)
No Hadist 1276

مسند الشافعي 1276: أَخْبَرَنَا مُسْلِمُ بْنُ خَالِدٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ، عَنْ أَبِيهِ، أَنَّ عِنْدَهُ كِتَابًا مِنَ الْعُقُولِ نَزَلَ بِهِ الْوَحْيُ، وَمَا فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ صَدَقَةٍ وَعُقَولٍ فَإِنَّمَا نَزَلَ بِهِ الْوَحْيُ، وَقِيلَ: لَمْ يُبَيِّنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا قَطُّ إِلَّا بِوَحْيٍ مِنَ اللَّهِ، فَمِنَ الْوَحْيِ مَا يُتْلَى، وَمِنْهُ مَا يَكُونُ وَحْيًا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُسْتَنُّ بِهِ

Musnad Syafi'i 1276: Muslim bin Khalid menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Ibnu Thawus, dari ayahnya: Bahwa ia mempunyai suatu kitab tentang masalah diyat yang diturunkan melalui wahyu. Semua yang difardhukan oleh Rasulullah mengenai masalah sedekah (zakat) dan diyat hanya diturunkan melalui wahyu. Dikatakan bahwa tidak sekali-kali Rasulullah menetapkan sesuatu melainkan berdasarkan wahyu dari Allah. Sebagian dari wahyu itu ada yang dibacakan, sebagian lainnya ada yang berupa wahyu kepada Rasulullah , lalu beliau menjadikannya sunah. 510 (HR.musnad_syafii : 1276)
No Hadist 1277

مسند الشافعي 1277: أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ هِشَامٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّمَا أَنَا بِشَرٌ مِثْلُكُمْ، وَإِنَّكُمْ تَخْتَصِمُونَ إِلَيَّ، فَلَعَلَّ بَعْضَكُمْ أَنْ يَكُونَ أَلْحَنَ بِحُجَّتِهِ مِنْ بَعْضٍ فَأَقْضِيَ لَهُ عَلَى نَحْوِ مَا أَسْمَعُ مِنْهُ، فَمَنْ قَضَيْتُ لَهُ بِشَيْءٍ مِنْ حَقِّ أَخِيهِ فَلَا يَأْخُذْ مِنْهُ؛ فَإِنَّمَا أَقْطَعُ لَهُ قِطْعَةً مِنَ النَّارِ»

Musnad Syafi'i 1277: Malik mengabarkan kepada kami dari Hisyam, dari ayahnya, dari Zainab binti Abu Salamah, dari Ummu Salamah -istri Nabi - bahwa Rasulullah pernah bersabda, “Sesungguhnya aku hanya seorang manusia, dan sesungguhnya kalian benar-benar mengadukan perkara kalian kepadaku, dan barangkali sebagian di antara kalian lebih pandai bersilat lidah dalam mengemukakan alasannya dari sebagian yang lain, lalu aku memutuskan perkara untuk kemenangannya sesuai dengan apa yang aku dengar darinya. Maka, barangsiapa yang telah aku putuskan sesuatu untuknya dari hak saudaranya, jangan sekali-kali ia menerimanya, karena sesungguhnya aku hanya memutuskan untuknya sepotong api neraka." 511 (HR.musnad_syafii : 1277)
No Hadist 1278

مسند الشافعي 1278: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ هِنْدًا بِنْتَ عُتْبَةَ، أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ شَحِيحٌ، وَلَيْسَ لِي مِنْهُ إِلَّا مَا يَدْخُلُ عَلَيَّ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «خُذِي مَا يَكْفِيكِ وَوَلَدَكِ بِالْمَعْرُوفِ»

Musnad Syafi'i 1278: Sufyan bin Uyainah mengabarkan kepada kami dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah : Hindun binti Utbah datang kepada Nabi , lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang lelaki yang kikir dan tidak ada yang diberikan olehnya selain dari apa yang cukup untuk diriku." Maka Nabi bersabda, "Ambillah apa yang mencukupimu dan anakmu dengan cara yang makruf." 512 (HR.musnad_syafii : 1278)
No Hadist 1279

مسند الشافعي 1279: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، عِنْدِي دِينَارٌ قَالَ: «أَنْفِقْهُ عَلَى نَفْسِكَ» . قَالَ: عِنْدِي آخَرُ، قَالَ: «أَنْفِقْهُ عَلَى وَلَدِكَ» . قَالَ: عِنْدِي آخَرُ، قَالَ: «أَنْفِقْهُ عَلَى أَهْلِكَ» . قَالَ: عِنْدِي آخَرُ، قَالَ: «أَنْفِقْهُ عَلَى خَادِمِكَ» . قَالَ: عِنْدِي آخَرُ، قَالَ: «أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ» قَالَ سَعِيدٌ: ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ إِذَا حَدَّثَ بِهَذَا الْحَدِيثِ: يَقُولُ وَلَدُكَ: أَنْفِقْ عَلَيَّ، إِلَى مَنْ تَكِلُنِي؟ تَقُولُ زَوْجَتُكَ: أَنْفِقْ عَلَيَّ أَوْ طَلِّقْنِي، يَقُولُ خَادِمُكَ: أَنْفِقْ عَلَيَّ أَوْ بِعْنِي

Musnad Syafi'i 1279: Sufyan bin Uyainah menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ajlan, dari Sa'id bin Abu Sa'id, dari Abu Hurairah , ia mengatakan: Seorang lelaki datang kepada Nabi , lalu berkata, "Wahai Rasulullah, aku mempunyai dinar (uang)." Nabi bersabda, "Belanjakanlah untuk dirimu!" Ia berkata, "Aku masih mempunyai yang lainnya." Nabi bersabda, "Belanjakanlah untuk anakmu." Ia berkata, "Aku masih mempunyai yang lainnya." Nabi bersabda, "Belanjakanlah untuk keluarga (islri)mu." Ia menjawab, "Aku masih mempunyai yang lainnya." Nabi bersabda, "Belanjakanlah untuk pelayanmu." Ia berkata, "Aku masih mempunyai yang lainnya." Nabi bersabda, "Engkau lebih mengetahuinya" Sa'id melanjutkan perkataannya: Kemudian Abu Hurairah berkata bila menceritakan hadis ini, "Anakmu berkata, 'Berilah aku nafkah, kepada siapakah engkau akan menyerahkan diriku? Istrimu berkata, 'Berilah aku nafkah, atau cerai kanlah aku'. Pelayanmu berkata, 'Berilah aku nafkah, atau juallah'. 513 (HR.musnad_syafii : 1279)
No Hadist 1280

مسند الشافعي 1280: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي الزِّنَادِ قَالَ: سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ الْمُسَيِّبِ عَنِ الرَّجُلِ، لَا يَجِدُ مَا يُنْفِقُ عَلَى امْرَأَتِهِ، قَالَ: يُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا. قَالَ أَبُو الزِّنَادِ: قُلْتُ: سُنَّةٌ؟ فَقَالَ سَعِيدٌ: سُنَّةٌ قَالَ الشَّافِعِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: وَالَّذِي يُشْبِهُ قَوْلَ سَعِيدٍ: سُنَّةٌ، أَنْ يَكُونَ سُنَّةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Musnad Syafi'i 1280: Sufyan mengabarkan kepada kami dari Abu Az-Zinad, ia mengatakan: Aku pernah bertanya kepada Sa'id bin Musayyab tentang seorang lelaki yang tidak mempunyai sesuatu untuk menafkahi istrinya. Maka dia menjawab, "Keduanya diceraikan." Abu Az-Zinad bertanya, "Apakah hal itu Sunnah (tuntunan Nabi )?" Sa'id menjawab, "(Ya), Sunnah." 514 Asy-Syafi'i RA mengatakan bahwa makna yang dimaksud dari ucapan Sa'id bin Musayyab "Sunnah" lebih mirip menunjukkan tuntunan Rasulullah SAW. (HR.musnad_syafii : 1280)