Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 361

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عِمْرَانَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ قَالَ سَمِعْتُ سُفْيَانَ مُنْذُ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ مَا كَانَ طَلَبُ الْحَدِيثِ أَفْضَلَ مِنْهُ الْيَوْمَ قَالُوا لِسُفْيَانَ إِنَّهُمْ يَطْلُبُونَهُ بِغَيْرِ نِيَّةٍ قَالَ طَلَبُهُمْ إِيَّاهُ نِيَّةٌ
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Imran] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Yaman] ia berkata: "Aku pernah mendengar [Sufyan] sejak empat puluh tahun yang lalu, ia berkata: 'Hari ini tak ada yang lebih utama daripada perburuan hadis. Mereka berkomentar kepada Sofyan; "Paling-paling mereka mencarinya tanpa niat". Kontan Sofyan berkata: "Pencarian mereka untuk berburu hadis itu sendiri merupakan niat' ". ( HR.Sunan Darimi : 361 )
No Hadist 362

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْأَجْلَحِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ طَلَبْنَا هَذَا الْعِلْمَ وَمَا لَنَا فِيهِ كَبِيرُ نِيَّةٍ ثُمَّ رَزَقَ اللَّهُ بَعْدُ فِيهِ النِّيَّةَ
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Sa`ad] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Al Ajlah] telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Mujahid] ia berkata: "Dahulu kami mencari ilmu ini dengan tanpa niat yang benar. Kemudian Allah memberi niat (kepada kami) di kemudian hari". ( HR.Sunan Darimi : 362 )
No Hadist 363

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ ثَابِتٍ الْبَزَّارُ حَدَّثَنَا حَسَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ عَنْ يُونُسَ بْنِ عُبَيْدٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ لَقَدْ طَلَبَ أَقْوَامٌ الْعِلْمَ مَا أَرَادُوا بِهِ اللَّهَ وَلَا مَا عِنْدَهُ قَالَ فَمَا زَالَ بِهِمْ الْعِلْمُ حَتَّى أَرَادُوا بِهِ اللَّهَ وَمَا عِنْدَهُ
Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Tsabit Al Bazzar] telah menceritakan kepada kami [Hassan bin Muslim] dari [Yunus bin Ubaid] dari [Al Hasan] ia berkata: "Sungguh ada beberapa kaum yang mencari ilmu sedang mereka menghendaki hal itu bukan karena Allah dan bukan untuk memperoleh yang ada di sisiNya, maka tak henti-hentinya mereka mencari ilmu hingga mereka menghendakinya karena Allah dan untuk memperoleh apa yang ada di sisiNya". ( HR.Sunan Darimi : 363 )
No Hadist 364

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ قَالَ قَالَ أَبُو مُسْلِمٍ الْخَوْلَانِيُّ الْعُلَمَاءُ ثَلَاثَةٌ فَرَجُلٌ عَاشَ فِي عِلْمِهِ وَعَاشَ مَعَهُ النَّاسُ فِيهِ وَرَجُلٌ عَاشَ فِي عِلْمِهِ وَلَمْ يَعِشْ مَعَهُ فِيهِ أَحَدٌ وَرَجُلٌ عَاشَ النَّاسُ فِي عِلْمِهِ وَكَانَ وَبَالًا عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Zaid] dari [Ayyub] dari [Abu Qilabah] ia berkata: " [Abu Muslim Al Khaulani] pernah berkata: 'Ulama' itu ada tiga: Pertama Ulama' yang hidup dengan ilmunya dan manusia lain hidup dengan ilmunya, Kedua ulama' yang hidup dengan ilmunya dan tidak seorang pun mendapatkan manfaat ilmu tersebut, dan ketiga ulama yang masyarakat hidup dengan ilmunya, namun ilmu tersebut justru mencelakaan dirinya sendiri". ( HR.Sunan Darimi : 364 )
No Hadist 365

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى عَنْ عُثْمَانَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ عَطَاءٍ قَالَ قَالَ مُوسَى يَا رَبِّ أَيُّ عِبَادِكَ أَحْكَمُ قَالَ الَّذِي يَحْكُمُ لِلنَّاسِ كَمَا يَحْكُمُ لِنَفْسِهِ قَالَ يَا رَبِّ أَيُّ عِبَادِكَ أَغْنَى قَالَ أَرْضَاهُمْ بِمَا قَسَمْتُ لَهُ قَالَ يَا رَبِّ أَيُّ عِبَادِكَ أَخْشَى لَكَ قَالَ أَعْلَمُهُمْ بِي
Telah mengabarkan kepada kami [Ubaidullah bin Musa] dari [Utsman bin Al Aswad] dari ['Atha`] ia berkata: "Nabi Musa 'alaihaihissalam: 'Ya Rabbi, siapakah diantara hamba-Mu yang paling bijaksana?, Allah menjawab: 'yaitu orang yang menghukumi manusia sebagaimana ia menghukumi untuk dirinya sendiri. Beliau juga berkata: ' Wahai Tuhanku siapa diantara hamba-Mu yang paling kaya? Allah menjawab: 'Ia adalah orang yang paling rela dengan apa-apa yang Aku bagikan kepadanya'. Beliau juga bertanya: 'Wahai Tuhanku siapakah dari hambaMu yang paling takut kepadaMu? Allah menjawab: 'Mereka yang paling tahu tentang diriKu' ". ( HR.Sunan Darimi : 365 )
No Hadist 366

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ سُفْيَانَ قَالَ كَانَ يُقَالُ الْعُلَمَاءُ ثَلَاثَةٌ عَالِمٌ بِاللَّهِ يَخْشَى اللَّهَ لَيْسَ بِعَالِمٍ بِأَمْرِ اللَّهِ وَعَالِمٌ بِاللَّهِ عَالِمٌ بِأَمْرِ اللَّهِ يَخْشَى اللَّهَ فَذَاكَ الْعَالِمُ الْكَامِلُ وَعَالِمٌ بِأَمْرِ اللَّهِ لَيْسَ بِعَالِمٍ بِاللَّهِ لَا يَخْشَى اللَّهَ فَذَلِكَ الْعَالِمُ الْفَاجِرُ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] dari [Sufyan] ia berkata: " Dikatakan bahwa ulama itu ada tiga, Pertama yaitu seorang alim yang mengetahui Allah, takut kepada Allah, tetapi tidak mengetahui perintah Allah, Kedua seorang alim yang mengetahui Allah, perintah-Nya subhanallahu wa ta'ala, dan takut kepada Allah, itulah alim yang sempurna, dan ketiga seorang alim yang mengetahui perintah Allah, tetapi tidak mengetahui Allah dan tidak takut kepada Allah, itulah alim yang fajir (lacur) ". ( HR.Sunan Darimi : 366 )
No Hadist 367

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا مَكِّيُّ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ الْعِلْمُ عِلْمَانِ فَعِلْمٌ فِي الْقَلْبِ فَذَلِكَ الْعِلْمُ النَّافِعُ وَعِلْمٌ عَلَى اللِّسَانِ فَذَلِكَ حُجَّةُ اللَّهِ عَلَى ابْنِ آدَمَ أَخْبَرَنَا عَاصِمُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ فُضَيْلِ بْنِ عِيَاضٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِثْلَ ذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami [Makki bin Ibrahim] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Al Hasan] ia berkata: "Ilmu itu ada dua, yaitu ilmu dalam hati, itulah ilmu yang bermanfaat dan ilmu yang ada di lisan, itulah hujjah Allah atas Ibnu Adam (manusia) ". ['Ashim bin Yusuf] mengabarkan kepada kami dari [Fudhail bin Iyadh] dari [Hisyam] dari [Al Hasan] dari Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu". ( HR.Sunan Darimi : 367 )
No Hadist 368

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ تَعَلَّمُوا تَعَلَّمُوا فَإِذَا عَلِمْتُمْ فَاعْمَلُوا
Telah mengabarkan kepada kami ['Amr bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Khalid bin Abdullah] dari [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Ibrahim] dari ['Alqamah] dari [Abdullah] ia berkata: "Belajarlah kalian semua, belajarlah kalian semua, Jika kalian semua telah mengetahui maka amalkanlah". ( HR.Sunan Darimi : 368 )
No Hadist 369

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا أَبُو عُبَيْدٍ الْقَاسِمُ بْنُ سَلَّامٍ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْمَعِيلَ هُوَ إِبْرَاهِيمُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُؤَدِّبُ عَنْ عَاصِمٍ الْأَحْوَلِ عَنْ مَنْ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِأَرْبَعٍ دَخَلَ النَّارَ أَوْ نَحْوَ هَذِهِ الْكَلِمَةِ لِيُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ لِيَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَوْ لِيَأْخُذَ بِهِ مِنْ الْأُمَرَاءِ
Telah mengabarkan kepada kami [Abu 'Ubaid Al Qasim bin Salam] telah menceritakan kepada kami [Abu Isma'il Ibrahim bin Sulaiman Al Mu`addib], dari ['Ashim Al Ahwal] dari [seseorang] yang menceritakan kepadanya dari [Abu Wa`il] dari [Abdullah] ia berkata: "Siapa yang mencari ilmu karena empat perkara akan masuk neraka (atau yang seperti kalimat tersebut), untuk mendebat ulama, untuk berbantah-bantahan dengan orang-orang bodoh, untuk memalingkan wajah manusia kepadanya (menjadi idola dan pusat perhatian) atau untuk mengambil perhatian para penguasa". ( HR.Sunan Darimi : 369 )
No Hadist 370

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا سَعِيدُ بْنُ عَامِرٍ عَنْ هِشَامٍ صَاحِبِ الدَّسْتَوَائِيِّ قَالَ قَرَأْتُ فِي كِتَابٍ بَلَغَنِي أَنَّهُ مِنْ كَلَامِ عِيسَى تَعْمَلُونَ لِلدُّنْيَا وَأَنْتُمْ تُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ عَمَلٍ وَلَا تَعْمَلُونَ لِلْآخِرَةِ وَأَنْتُمْ لَا تُرْزَقُونَ فِيهَا إِلَّا بِالْعَمَلِ وَإِنَّكُمْ عُلَمَاءَ السَّوْءِ الْأَجْرَ تَأْخُذُونَ وَالْعَمَلَ تُضَيِّعُونَ يُوشِكُ رَبُّ الْعَمَلِ أَنْ يَطْلُبَ عَمَلَهُ وَتُوشِكُونَ أَنْ تَخْرُجُوا مِنْ الدُّنْيَا الْعَرِيضَةِ إِلَى ظُلْمَةِ الْقَبْرِ وَضِيقِهِ اللَّهُ نَهَاكُمْ عَنْ الْخَطَايَا كَمَا أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ كَيْفَ يَكُونُ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مَنْ سَخِطَ رِزْقَهُ وَاحْتَقَرَ مَنْزِلَتَهُ وَقَدْ عَلِمَ أَنَّ ذَلِكَ مِنْ عِلْمِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ كَيْفَ يَكُونُ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مَنْ اتَّهَمَ اللَّهَ فِيمَا قَضَى لَهُ فَلَيْسَ يَرْضَى شَيْئًا أَصَابَهُ كَيْفَ يَكُونُ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مَنْ دُنْيَاهُ آثَرُ عِنْدَهُ مِنْ آخِرَتِهِ وَهُوَ فِي الدُّنْيَا أَفْضَلُ رَغْبَةً كَيْفَ يَكُونُ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مَنْ مَصِيرُهُ إِلَى آخِرَتِهِ وَهُوَ مُقْبِلٌ عَلَى دُنْيَاهُ وَمَا يَضُرُّهُ أَشْهَى إِلَيْهِ أَوْ قَالَ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِمَّا يَنْفَعُهُ كَيْفَ يَكُونُ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ مَنْ يَطْلُبُ الْكَلَامَ لِيُخْبِرَ بِهِ وَلَا يَطْلُبُهُ لِيَعْمَلَ بِهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Sa'id bin 'Amir] dari [Hisyam] pengarang kitab Ad Dastawa`i ia berkata: "Aku pernah membaca dalam sebuah kitab, telah sampai kepadaku bahwa kitab itu dari ucapan Isa 'alaihissalam: 'Kamu semua beramal untuk dunia padahal kamu semua diberi rezeki disana tanpa amal, dan kamu semua tidak beramal untuk akhirat dan padahal kamu semua tidak diberi rezeki disana kecuali dengan beramal. Celakalah kalian semua ulama` su` (ulama yang jahat), kalian semua mengambil pahala, sedang amal kalian sia-siakan. Khawatirkan olehmu jangan-jangan pemilik amal (Allah) meminta amalnya, dan dikhawatirkan kalian semua keluar dari dunia yang luas menuju kegelapan kubur dan kesempitannya. Allah melarang kalian semua berbuat kesalahan sebagaimana Ia memerintahkan kalian semua shalat dan puasa. Bagaimana mungkin seseorang menjadi seorang alim jika ia khawatir terhadap rezekinya dan merendahkan derajatnya padahal ia tahu bahwa hal itu dari ilmu Allah dan taqdirNya?, Bagaimana mungkin seseorang dianggap sebagai orang berilmu sedang dia menghujat Allah terhadap apa yang telah ditentukan-Nya, dan dia tidak ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya?. Bagaimana bisa dianggap sebagai orang berilmu, seseorang yang lebih mengutamakan dunia di sisinya dari pada akhiratnya dan dia lebih mementingkan masalah dunia?, bagaimana bisa dianggap sebagai orang yang berilmu, seseorang yang berjalan menuju akhirat, namun ia selalu mengejar dunia, dan apa-apa yang membahayakannya lebih ia sukai (atau dia berkata: aku lebih mencintainya) dari apa-apa yang membawa manfaat kepadanya?, bagaimana bisa dianggap sebagai orang yang berilmu, orang yang mencari Al kalam (ilmu) untuk sekedar diinformasikan dan tidak mencarinya untuk beramal?". ( HR.Sunan Darimi : 370 )