Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 381

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنِي مُعَاوِيَةُ أَنَّ أَبَا فَرْوَةَ حَدَّثَهُ أَنَّ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ كَانَ يَقُولُ لَا تَمْنَعْ الْعِلْمَ مِنْ أَهْلِهِ فَتَأْثَمَ وَلَا تَنْشُرْهُ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ فَتُجَهَّلَ وَكُنْ طَبِيبًا رَفِيقًا يَضَعُ دَوَاءَهُ حَيْثُ يَعْلَمُ أَنَّهُ يَنْفَعُ
Telah mengabarkan kepada kami [Abdullah bin Shalih] telah menceritakan kepada kami [Mu'awiyah] bahwasanya [Abu Farwah] menceritakan kepadanya: "'Isa bin Maryam berkata: "Janganlah kamu mencegah ilmu dari ahlinya sehingga kamu berdosa, dan janganlah kamu menyebarkannya kepada selain ahlinya sehingga kamu akan dibodohi, serta jadilah anda seorang dokter yang lembut yang memberikan obatnya sekiranya mengetahui bahwa obat itu memberi manfaat". ( HR.Sunan Darimi : 381 )
No Hadist 382

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا مَهْدِيٌّ عَنْ غَيْلَانَ عَنْ مُطَرِّفٍ قَالَ لَا تُطْعِمْ طَعَامَكَ مَنْ لَا يَشْتَهِيهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Mahdi] dari [Ghailan] dari [Mutharrif] ia berkata: "Dan janganlah kamu berikan makananmu kepada orang yang tidak menyukainya ". ( HR.Sunan Darimi : 382 )
No Hadist 383

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ دَاوُدَ بْنِ شَابُورَ سَمِعَ شَهْرَ بْنَ حَوْشَبٍ يَقُولُ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ يَا بُنَيَّ لَا تَعَلَّمْ الْعِلْمَ لِتُبَاهِيَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ تُمَارِيَ بِهِ السُّفَهَاءَ وَتُرَائِيَ بِهِ فِي الْمَجَالِسِ وَلَا تَتْرُكْ الْعِلْمَ زَهَادَةً فِيهِ وَرَغْبَةً فِي الْجَهَالَةِ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فَاجْلِسْ مَعَهُمْ إِنْ تَكُنْ عَالِمًا يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا عَلَّمُوكَ وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِرَحْمَتِهِ فَيُصِيبَكَ بِهَا مَعَهُمْ وَإِذَا رَأَيْتَ قَوْمًا لَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ فَلَا تَجْلِسْ مَعَهُمْ إِنْ تَكُنْ عَالِمًا لَمْ يَنْفَعْكَ عِلْمُكَ وَإِنْ تَكُنْ جَاهِلًا زَادُوكَ غَيًّا أَوْ عِيًّا وَلَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِمْ بِسَخَطٍ فَيُصِيبَكَ بِهِ مَعَهُمْ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Ahmad] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Daud bin Syabur] ia mendengar [Syahr bin Hausyab] berkata: " Luqman berkata kepada anaknya: 'Wahai anakku, janganlah kamu mempelajari ilmu untuk menandingi para ulama, atau untuk berbantah-bantahan dengan orang-orang bodoh atau untuk berbuat riya dalam majlis-majlis, dan janganlah kamu meninggalkan ilmu karena tidak selera terhadapnya(malas belajar) dan senang dalam kebodohan. Jika kamu melihat suatu kaum berdzikir kepada Allah, duduklah bersama mereka, sebab Jikalah engkau menjadi seorang alim, ilmumu akan memberi manfaat kepadamu dan jika kamu menjadi orang bodoh mereka akan mengajarimu, siapa tahu Allah membukakan rahmatNya untuk mereka sehingga kamu juga memperolehnya bersama mereka. Sebaliknya jika kamu melihat suatu kaum yang tidak berdzikir kepada Allah, janganlah duduk bersama mereka, karena jika kamu seorang alim, ilmumu tidak akan memberi manfaat, dan jika kamu seorang yang bodoh, mereka tidak menambah kepadamu kecuali kebodohan. Siapa tahu Allah menimpakan murka-Nya, sehingga murka-Nya juga menimpamu bersama mereka' ". ( HR.Sunan Darimi : 383 )
No Hadist 384

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ بِشْرٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ سُفْيَانَ عَنْ ثُوَيْرٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ جَعْدَةَ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ يَا حَمَلَةَ الْعِلْمِ اعْمَلُوا بِهِ فَإِنَّمَا الْعَالِمُ مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ وَوَافَقَ عِلْمُهُ عَمَلَهُ وَسَيَكُونُ أَقْوَامٌ يَحْمِلُونَ الْعِلْمَ لَا يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يُخَالِفُ عَمَلُهُمْ عِلْمَهُمْ وَتُخَالِفُ سَرِيرَتُهُمْ عَلَانِيَتَهُمْ يَجْلِسُونَ حِلَقًا فَيُبَاهِيَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لَيَغْضَبُ عَلَى جَلِيسِهِ أَنْ يَجْلِسَ إِلَى غَيْرِهِ وَيَدَعَهُ أُولَئِكَ لَا تَصْعَدُ أَعْمَالُهُمْ فِي مَجَالِسِهِمْ تِلْكَ إِلَى اللَّهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hasan bin Bisyr] ia berkata: telah menceritakan kepadaku [ayahku] dari [Sufyan] dari [Tsuwair] dari [Yahya bin Ja'dah] dari [Ali] ia berkata: "Wahai para pemegang ilmu, hendaklah kalian mengamalkannya (ilmu yang telah diketahui), karena seorang alim adalah yang mengamalkan apa yang ia ketahui dan ilmunya cocok dengan amalannya. Akan ada beberapa kaum, mereka membawa ilmu dan ilmu mereka tidak melewati kerongkongan mereka, amal dan ilmu mereka tidak sesuai, batin dan lahir mereka tidak sesuai, mereka duduk-duduk bermajlis dalam sebuah kelompok dan sebagian mereka membanggakan sebagian yang lain, hingga seorang laki-laki marah kepada teman duduknya, sehingga jika duduk akan berpindah ke tempat lain, sehingga yang lain meninggalkannya. Mereka itulah yang amal mereka tidak diangkat kepada Allah". ( HR.Sunan Darimi : 384 )
No Hadist 385

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ يُونُسَ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ مُسْلِمٍ عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ كَفَى بِالْمَرْءِ عِلْمًا أَنْ يَخْشَى اللَّهَ وَكَفَى بِالْمَرْءِ جَهْلًا أَنْ يُعْجَبَ بِعِلْمِهِ
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Abdullah bin Yunus] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Al A'masy] dari [Muslim] dari [Masruq] ia berkata: "Cukuplah takut kepada Allah menjadi tanda seseorang memiliki ilmu, dan cukuplah rasa bangga terhadap ilmu sebagai tanda orang bodoh". ( HR.Sunan Darimi : 385 )
No Hadist 386

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا الْحَكَمُ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُجَيْرٍ عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ قُرَّةَ قَالَ لَوْ أَنَّ أَدْنَى هَذِهِ الْأُمَّةِ عِلْمًا أَخَذَتْ أُمَّةٌ مِنْ الْأُمَمِ بِعِلْمِهِ لَرَشَدَتْ تِلْكَ الْأُمَّةُ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Hakam bin Al Mubarak] telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Sa'id] dari [Abdullah bin Bujair] dari [Mu'awiyah bin Qurrah] ia berkata: "Serendah-rendah ilmu seorang muslim, jika ditimba oleh umat lain (non muslim), mereka pun memperoleh petunjuk." ( HR.Sunan Darimi : 386 )
No Hadist 387

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ هِشَامٍ عَنْ الْحَسَنِ قَالَ إِنْ كَانَ الرَّجُلُ لَيُصِيبُ الْبَابَ مِنْ الْعِلْمِ فَيَعْمَلُ بِهِ فَيَكُونُ خَيْرًا لَهُ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا لَوْ كَانَتْ لَهُ فَجَعَلَهَا فِي الْآخِرَةِ قَالَ قَالَ الْحَسَنُ كَانَ الرَّجُلُ إِذَا طَلَبَ الْعِلْمَ لَمْ يَلْبَثْ أَنْ يُرَى ذَلِكَ فِي بَصَرِهِ وَتَخَشُّعِهِ وَلِسَانِهِ وَيَدِهِ وَصِلَتِهِ وَزُهْدِهِ قَالَ و قَالَ مُحَمَّدٌ انْظُرُوا عَمَّنْ تَأْخُذُونَ هَذَا الْحَدِيثَ فَإِنَّمَا هُوَ دِينُكُمْ
Telah mengabarkan kepada kami [Ahmad bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Za`idah] dari [Hisyam] dari [Al Hasan] ia berkata: "Jika seseorang mendapatkan satu ilmu kemudian diamalkannya, yang demikian lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Kalaulah dunia tersebut berada dalam genggamannya, akan dipergunakannya untuk akhirat. Perawi berkata, Hasan menambahkan: 'Jika seorang lelaki serius mencari ilmu, maka pengaruhnya senantiasa nampak pada pandangan, kekhusyu'an, lisan, tangan, shalat dan kezuhudannya. Perawi berkata, Dan [Muhammad] telah berkata: 'lihatlah oleh kalian semua dari siapa kalian mengambil hadis ini, karena hadis ini bagian dari kalian' ". ( HR.Sunan Darimi : 387 )
No Hadist 388

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا بِشْرُ بْنُ الْحَكَمِ قَالَ سَمِعْتُ سُفْيَانَ يَقُولُ مَا ازْدَادَ عَبْدٌ عِلْمًا فَازْدَادَ فِي الدُّنْيَا رَغْبَةً إِلَّا ازْدَادَ مِنْ اللَّهِ بُعْدًا
Telah mengabarkan kepada kami [Bisyr bin Al Hakam] ia berkata: "Aku pernah mendengar [Sufyan] berkata: 'Tidaklah seorang bertambah ilmu, namun kecintaannya terhadap dunia juga bertambah, kecuali hanya menambah jauh dari Allah ". ( HR.Sunan Darimi : 388 )
No Hadist 389

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ حَدَّثَنَا الْأَوْزَاعِيُّ عَنْ حَسَّانَ قَالَ مَا ازْدَادَ عَبْدٌ بِاللَّهِ عِلْمًا إِلَّا ازْدَادَ النَّاسُ مِنْهُ قُرْبًا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ وَقَالَ فِي حَدِيثٍ آخَرَ مَا ازْدَادَ عَبْدٌ عِلْمًا إِلَّا ازْدَادَ قَصْدًا وَلَا قَلَّدَ اللَّهُ عَبْدًا قِلَادَةً خَيْرًا مِنْ سَكِينَةٍ
Telah mengabarkan kepada kami [Abu Al Mughirah] telah menceritakan kepada kami [Al 'Auza'i] dari [Al Hassan] ia berkata: "Tidaklah bertambah ilmu seseorang, melainkan ia semakin dekat dengan rahmat Allah, dan dia berkata dalam hadis yang lain: "Dan tidaklah seorang bertambah ilmu kecuali ia akan semakin kuat menuju (Allah) dan sungguh Allah tidak memberikan pengikat (kalung) yang lebih baik kepada seseorang dibandingkan dengan rasa ketenangan". ( HR.Sunan Darimi : 389 )
No Hadist 390

Bab Kitab Mukaddimah

أَخْبَرَنَا الْقَاسِمُ بْنُ كَثِيرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ شُرَيْحٍ يُحَدِّثُ عَنْ عَمِيرَةَ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ إِنَّ رَجُلًا قَالَ لِابْنِهِ اذْهَبْ فَاطْلُبْ الْعِلْمَ فَخَرَجَ فَغَابَ عَنْهُ مَا غَابَ ثُمَّ جَاءَهُ فَحَدَّثَهُ بِأَحَادِيثَ فَقَالَ لَهُ أَبُوهُ يَا بُنَيَّ اذْهَبْ فَاطْلُبْ الْعِلْمَ فَغَابَ عَنْهُ أَيْضًا زَمَانًا ثُمَّ جَاءَهُ بِقَرَاطِيسَ فِيهَا كُتُبٌ فَقَرَأَهَا عَلَيْهِ فَقَالَ لَهُ هَذَا سَوَادٌ فِي بَيَاضٍ فَاذْهَبْ اطْلُبْ الْعِلْمَ فَخَرَجَ فَغَابَ عَنْهُ مَا غَابَ ثُمَّ جَاءَهُ فَقَالَ لِأَبِيهِ سَلْنِي عَمَّا بَدَا لَكَ فَقَالَ لَهُ أَبُوهُ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّكَ مَرَرْتَ بِرَجُلٍ يَمْدَحُكَ وَمَرَرْتَ بِآخَرَ يَعِيبُكَ قَالَ إِذًا لَمْ أَلُمْ الَّذِي يَعِيبُنِي وَلَمْ أَحْمَدْ الَّذِي يَمْدَحُنِي قَالَ أَرَأَيْتَ لَوْ مَرَرْتَ بِصَفِيحَةٍ قَالَ أَبُو شُرَيْحٍ لَا أَدْرِي أَمِنْ ذَهَبٍ أَوْ وَرِقٍ فَقَالَ إِذًا لَمْ أُهَيِّجْهَا وَلَمْ أَقْرَبْهَا فَقَالَ اذْهَبْ فَقَدْ عَلِمْتَ
Telah mengabarkan kepada kami [Al Qasim bin Katsir] ia berkata: "Aku pernah mendengar [Abdur Rahman bin Syuraih] menceritakan dari ['Amirah]: Abdurrahman mendengar Amirah berkata: 'Ada seorang laki-laki berkata kepada anaknya: 'Tolong Pergilah dan carilah ilmu'. Maka dia keluar (mencari ilmu) beberapa waktu, kemudian ia datang dan menceritakan kepada ayahnya beberapa hadis. Namun sang ayah tetap berujar demikian: 'Pergilah kamu dan tuntutlah ilmu., Maka ia pergi untuk beberapa waktu, lalu ia datang dengan membawa beberapa kitab dan kitab tersebut ia baca di depan ayahnya. Sang ayah berkata lagi: 'Ini hanyalah tulisan hitam di atas putih, pergi dan tuntutlah ilmu'. Kemudian ia pergi lagi untuk beberapa waktu, kemudian ia datang kepada ayahnya dan sang anak berkata: 'Silahkan bertanya kepadaku apa yang tampak bagimu', maka ayahnya berkata kepadanya: 'Sekarang bagaimana sikapmu jika kamu bertemu dengan orang-orang yang memujimu dan melewati orang-orang yang mencacimu? ', sang anak menjawab: 'Aku tidak akan merasa sakit hati terhadap orang yang mencaciku dan tidak akan berterima kasih terhadap orang yang memujiku', kemudian ayahnya bertanya lagi: 'Bagaimana sikapmu, jika kamu melewati lembaran-lembaran emas atau perak? (Abu Syuraih berkata: 'Aku tidak tahu, apakah ia terbuat dari emas atau perak), sang anak menjawab: 'Aku tidak akan bergerak atau bangkit mendekatinya', saat itu sang ayah berkata: 'Pergilah sekarang kamu telah paham' ". ( HR.Sunan Darimi : 390 )