Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 781

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا جَعْفَرُ بْنُ عَوْنٍ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ عَنْ عَامِرٍ عَنْ قَمِيرَ عَنْ عَائِشَةَ فِي الْمُسْتَحَاضَةِ تَنْتَظِرُ أَيَّامَهَا الَّتِي كَانَتْ تَتْرُكُ الصَّلَاةَ فِيهَا فَإِذَا كَانَ يَوْمُ طُهْرِهَا الَّذِي كَانَتْ تَطْهُرُ فِيهِ اغْتَسَلَتْ ثُمَّ تَوَضَّأَتْ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ وَصَلَّتْ
Telah mengabarkan kepada kami [Ja'far bin 'Aun] telah mengabarkan kepada kami [Isma'il] dari ['Amir] dari [Qamir] dari [Aisyah] radliallahu 'anha tentang istihadhah: "Hendaknya ia (wanita yang mengalami istihadhah) menunggu beberapa hari yang selama itu ia tinggalkan shalat (masa haid), dan apabila tiba masa sucinya, hendaklah ia mandi kemudian berwudhu untuk setiap kali shalat dan shalat." ( HR.Sunan Darimi : 781 )
No Hadist 782

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا شَرِيكٌ عَنْ أَبِي الْيَقْظَانِ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْتَحَاضَةُ تَدَعُ الصَّلَاةَ أَيَّامَ حَيْضِهَا فِي كُلِّ شَهْرٍ فَإِذَا كَانَ عِنْدَ انْقِضَائِهَا اغْتَسَلَتْ وَصَلَّتْ وَصَامَتْ وَتَوَضَّأَتْ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Syarik] dari [Abu Al Yaqzhan] dari ['Adi bin Tsabit] dari [ayahnya] dari [kakeknya] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Wanita yang mengalami istihadhah, ia harus meninggalkan shalat pada hari-hari kebiasaan (masa) haidnya pada setiap bulannya, dan apabila selesai masa haidnya, ia harus mandi, shalat dan berpuasa (Ramadhan), dan hendaknya ia berwudhu untuk setiap kali hendak mengerjakan shalat." ( HR.Sunan Darimi : 782 )
No Hadist 783

Bab Kitab Thaharah

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ كَثِيرٍ وَحَفْصٍ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْمُسْتَحَاضَةِ إِذَا طُلِّقَتْ فَيَطُولُ بِهَا الدَّمُ فَإِنَّهَا تَعْتَدُّ قَدْرَ أَقْرَائِهَا ثَلَاثَ حِيَضٍ وَفِي الصَّلَاةِ إِذَا جَاءَ وَقْتُ الْحَيْضِ فِي كُلِّ شَهْرٍ أَمْسَكَتْ عَنْ الصَّلَاةِ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin zaid] dari [Katsir] dan [Hafsh] dari [Al Hasan] tentang seorang wanita yang mengalami istihadhah, dan ia mengetahui (dengan persis) masa haidnya, apabila ia di thalaq (cerai), tetapi darah (yang keluar) lebih lama (dari kebiasaannya): 'Maka 'iddahnya adalah seperti tiga kali haid (kebiasaannya), dan untuk masalah shalat, apabila datang masa haid setiap bulannya, dia harus meninggalkan shalat". ( HR.Sunan Darimi : 783 )
No Hadist 784

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ قَالَ قُلْتُ لِقَتَادَةَ امْرَأَةٌ كَانَ حَيْضُهَا مَعْلُومًا فَزَادَتْ عَلَيْهِ خَمْسَةَ أَيَّامٍ أَوْ أَرْبَعَةَ أَيَّامٍ أَوْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ تُصَلِّي قُلْتُ يَوْمَيْنِ قَالَ ذَاكَ مِنْ حَيْضِهَا وَسَأَلْتُ ابْنَ سِيرِينَ قَالَ النِّسَاءُ أَعْلَمُ بِذَلِكَ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [ayahnya] ia berkata: Aku bertanya kepada [Qatadah]: "Tentang seorang wanita yang masa haidnya sudah diketahui, tetapi bertambah lima, empat atau tiga hari (dari biasanya), ia menjawab: 'Hendaknya ia shalat', Aku bertanya: '(kalau) dua hari? ', ia menjawab: 'Itu bagian dari haidnya'. Lalu aku bertanya kepada [Ibnu Sirin] (tentang hal itu), ia menjawab: 'Kaum wanita lebih mengetahui tentang urusan itu' ". ( HR.Sunan Darimi : 784 )
No Hadist 785

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا مُعْتَمِرٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ الْحَسَنِ فِي الْمَرْأَةِ تَرَى الدَّمَ أَيَّامَ طُهْرِهَا قَالَ أَرَى أَنْ تَغْتَسِلَ وَتُصَلِّيَ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Mu'tamir] dari [ayahnya] dari [Al Hasan] tentang seorang wanita yang melihat (kembali) darah (keluar dari kemaluannya) setelah masa sucinya tiba, ia berkata: "Menurutku, ia harus mandi dan mengerjakan shalat". ( HR.Sunan Darimi : 785 )
No Hadist 786

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ بَهْرَامَ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ قَالَ سُئِلَ ابْنُ عَبَّاسٍ عَنْ الْمَرْأَةِ تُسْتَحَاضُ قَالَ تَنْتَظِرُ قَدْرَ مَا كَانَتْ تَحِيضُ فَلْتُحَرِّمْ الصَّلَاةَ ثُمَّ لِتَغْتَسِلْ وَلْتُصَلِّ حَتَّى إِذَا كَانَ أَوَانُهَا الَّذِي تَحِيضُ فِيهِ فَلْتُحَرِّمْ الصَّلَاةَ ثُمَّ لِتَغْتَسِلْ فَإِنَّمَا ذَاكَ مِنْ الشَّيْطَانِ يُرِيدُ أَنْ يُكْفِرَ إِحْدَاهُنَّ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Abdul Hamid bin Bahram] dari [Syahr bin Hausyab] ia berkata: " [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu pernah ditanya tentang seorang wanita yang mengalami istihadhah, beliau menjawab: 'Hendaknya ia menunggu masa yang ia biasa mengalami haid, ia juga diharamkan mengerjakan shalat, kemudian hendaklah ia mandi dan shalat sampai datang masa haid (di hari-hari biasanya), yang jika telah tiba ia diharamkan mengerjakan shalat, karena ia (istihadhah) itu dari setan untuk mengafirkan seseorang dari mereka (kaum wanita) ". ( HR.Sunan Darimi : 786 )
No Hadist 787

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ أَخْبَرَنَا إِسْرَائِيلُ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيٍّ أَبِي جَعْفَرٍ أَنَّهُ قَالَ فِي الْمُسْتَحَاضَةِ تَدَعُ الصَّلَاةَ أَيَّامَ أَقْرَائِهَا ثُمَّ تَغْتَسِلُ وَتَحْتَشِي كُرْسُفًا وَتَوَضَّأُ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah mengabarkan kepada kami [Isra`il] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] dari [muhammad bin Ali Abu ja'far] Bahwa ia berkata tentang istihadhah: "Ia (wanita yag mengalami istihadhah) harus meninggalkan shalat selama hari-hari kebiasaan masa haidnya, kemudian ia mandi dan balutlah dengan kain, selanjutnya berwudhulah untuk setiap kali shalat". ( HR.Sunan Darimi : 787 )
No Hadist 788

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ فِرَاسٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ قَمِيرَ امْرَأَةِ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ الْمُسْتَحَاضَةُ تَجْلِسُ أَيَّامَ أَقْرَائِهَا ثُمَّ تَغْتَسِلُ غُسْلًا وَاحِدًا وَتَتَوَضَّأُ لِكُلِّ صَلَاةٍ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yusuf] telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Firas] dari [As Sya'bi] dari [Qamir] -isteri Masruq-, dari [Aisyah] radliallahu 'anha ia berkata: "Seorang wanita yang mengalami istihadhah ia harus duduk diam (tidak mengerjakan shalat) kemudian ia mandi dengan sekali mandi dan berwudhu untuk setiap kali shalat". ( HR.Sunan Darimi : 788 )
No Hadist 789

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِيسَى حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ أَخْبَرَنَا خَالِدٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ اسْتُحِيضَتْ امْرَأَةٌ مِنْ آلِ أَنَسٍ فَأَمَرُونِي فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَقَالَ أَمَّا مَا رَأَتْ الدَّمَ الْبَحْرَانِيَّ فَلَا تُصَلِّي فَإِذَا رَأَتْ الطُّهْرَ وَلَوْ سَاعَةً مِنْ نَهَارٍ فَلْتَغْتَسِلْ وَلْتُصَلِّ
Telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Isa] telah menceritakan kepada kami [Ibnu 'Ulayyah] telah mengabarkan kepada kami [Khalid] dari [Anas bin Sirin] ia berkata: "Ada seorang wanita dari keluarga Anas mengalami istihadhah, lalu mereka memerintahkanku (untuk bertanya), maka aku bertanya [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu, ia berkata: 'Jika apa yang ia lihat itu berupa darah pekat, janganlah ia mengerjakan shalat, dan apabila ia lihat sudah suci meskipun sebentar, ia harus mandi dan shalat' ". ( HR.Sunan Darimi : 789 )
No Hadist 790

Bab Kitab Thaharah

أَخْبَرَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ أَنَسِ بْنِ سِيرِينَ قَالَ كَانَتْ أُمُّ وَلَدٍ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ اسْتُحِيضَتْ فَأَمَرُونِي أَنْ أَسْتَفْتِيَ ابْنَ عَبَّاسٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ إِذَا رَأَتْ الدَّمَ الْبَحْرَانِيَّ فَلَا تُصَلِّي فَإِذَا رَأَتْ الطُّهْرَ فَلْتَغْتَسِلْ وَلْتُصَلِّ
Telah mengabarkan kepada kami [Abu An Nu'man] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai'] telah menceritakan kepada kami [Khalid] dari [Anas bin Sirin] ia berkata: "Pernah ummu walad milik Anas bin Malik radliallahu 'anhu mengalami istihadhah, lalu ia memerintahkanku untuk memintakan fatwa kepada [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhu, lalu aku bertanya kepadanya, ia pun menjawab: 'Apabila ia melihat darah pekat, janganlah ia shalat, dan apabila ia melihat (tanda) suci, haruslah ia mandi dan shalat' ". ( HR.Sunan Darimi : 790 )