Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1061

وعن أبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لا يَزَالُ أحَدُكُمْ في صَلاَةٍ مَا دَامَتِ الصَّلاَةُ تَحْبِسُهُ، لا يَمنَعُهُ أَنْ يَنقَلِبَ إلى أهلِهِ إلاَّ الصَّلاةُ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seseorang diantara engkau semua itu masih tetap dianggap dalam shalat, selama shalat itu menyebabkan ia tertahan. Jadi tidak ada yang menghalang-halangi ia untuk kembali ketempat keluarga itu melainkan karena menantikan shalat." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1061)
No Hadist 1062

وعنه - رضي الله عنه: أنَّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «الْمَلائِكَةُ تُصَلِّي عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِي مُصَلاَّهُ الَّذِي صَلَّى فِيهِ، مَا لَمْ يُحْدِثْ، تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ». رواه البُخَارِيُّ.

Dari Abu Hurairah r.a., pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Dan malaikat itu mendoakan kepada seseorang diantara engkau semua supaya mendapatkan kerahmatan, selama orang itu masih ada di dalam tempat shalatnya yang ia shalat di situ, juga selama ia belum berhadas. Malaikat itu mengucapkan: "Ya Allah, ampunilah orang itu, ya Allah, belas kasihanilah ia." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 1062)
No Hadist 1063

وعن أنس - رضي الله عنه: أنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - أَخَّرَ لَيْلَةً صَلاَةَ العِشَاءِ إِلَى شَطْرِ اللَّيْلِ ثُمَّ أقْبَلَ عَلَيْنَا بِوَجْهِهِ بَعْدَمَا صَلَّى، فَقَالَ: «صَلَّى النَّاسُ وَرَقَدُوا، وَلَمْ تَزَالُوا في صَلاَةٍ مُنْذُ انْتَظَرْتُمُوهَا». رواه البُخَارِيُّ.

Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengakhirkan shalat Isya' pada suatu malam sampai ke pertengahan malam, kemudian beliau s.a.w. menghadap -kepada orang banyak- dengan wajahnya setelah selesai shalat, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Orang-orang sudah shalat dan mereka telah tidur dan engkau semua senantiasa dianggap dalam melakukan shalat, sejak engkau semua menantikan shalat itu." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 1063)
No Hadist 1064

عن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «صَلاَةُ الْجَمَاعَة أفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Shalat berjamaah adalah lebih utama dari shalat fadz -yakni sendirian-dengan kelebihan dua puluh tujuh derajat." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1064)
No Hadist 1065

وعن أبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قال رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «صَلاةُ الرَّجُلِ في جَمَاعةٍ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاتِهِ فِي بَيْتهِ وفي سُوقِهِ خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا، وَذلِكَ أَنَّهُ إذَا تَوَضَّأ فَأحْسَنَ الوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ إلى المَسْجِدِ، لا يُخرِجُهُ إلاَّ الصَّلاةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً إلاَّ رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّتْ عَنهُ بِهَا خَطِيئَةٌ، فَإذَا صَلَّى لَمْ تَزَلِ المَلائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ مَا دَامَ في مُصَلاَّهُ، مَا لَمْ يُحْدِث، تقولُ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيهِ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، وَلاَ يَزَالُ في صَلاةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ». متفقٌ عَلَيهِ، وهذا لفظ البخاري.

Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Shalatnya seorang lelaki dalam berjamaah itu dilipat gandakan pahalanya melebihi shalatnya di rumahnya secara sendirian -munfarid- atau dipasarnya -ditempat usahanya- dengan dua puluh lima kali lipatnya. Yang sedemikian itu ialah karena bahwasanya apabila seseorang itu berwudhu' lalu memperbaguskan cara wudhu'nya, kemudian keluar ke masjid, sedang tidak ada yang menyebabkan keluarnya itu melainkan karena hendak shalat, maka tidaklah ia melangkah sekali langkah, melainkan dinaikkanlah untuknya sederajat dan dihapuskan daripadanya satu kesalahan. Selanjutnya apabila ia shalat, maka para malaikat itu senantiasa mendoakan untuknya supaya ia memperoleh kerahmatan Allah, selama masih tetap berada di tempat shalatnya, juga selama ia tidak berhadas. Ucapan malaikat itu ialah: "Ya Allah, berikanlah kerahmatan pada orang itu, ya Allah, belas kasihanilah ia." Orang tersebut dianggap berada dalam shalat, selama ia menantikan shalat -berjamaah-."[Muttafaq 'alaih] Ini adalah lafaznya Imam Bukhari. (HR.Riyadhus Shalihin : 1065)
No Hadist 1066

وعنه، قَالَ: أَتَى النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - رَجُلٌ أعْمَى، فقَالَ: يا رَسُولَ اللهِ، لَيسَ لِي قَائِدٌ يَقُودُنِي إلى الْمَسْجِدِ، فَسَأَلَ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ فَيُصَلِّي فِي بَيْتِهِ، فَرَخَّصَ لَهُ، فَلَّمَا وَلَّى دَعَاهُ، فَقَالَ لَهُ: «هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ؟» قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: «فَأجِبْ». رواه مُسلِم.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki buta matanya datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya ini tidak mempunyai seorang pembimbing yang dapat membimbing saya untuk pergi ke masjid," lalu ia meminta kepada Rasulullah s.a.w. supaya diberi kelonggaran untuk shalat di rumahnya saja, kemudian beliau s.a.w. memberikan kelonggaran padanya. Setelah orang itu menyingkir -hendak pergi-, lalu beliau s.a.w. memanggilnya dan berkata padanya: "Adakah engkau mendengar suara adzan shalat?" Orang itu menjawab: "Ya, mendengar." Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Kalau begitu, kabulkanlah isi adzannya itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1066)
No Hadist 1067

وعن عبدِ الله - وقيل: عَمْرو بن قَيسٍ - المعروف بابن أُمّ مكتوم المؤذن - رضي الله عنه - أنَّه قَالَ: يا رَسُول اللهِ، إنَّ المَدينَةَ كَثيرةُ الهَوَامِّ وَالسِّبَاعِ. فَقَالَ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «تَسْمَعُ حَيَّ عَلَى الصَّلاةِ حَيَّ عَلَى الفَلاحِ، فَحَيَّهلًا» رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بإسناد حسن. ومعنى «حَيَّهَلًا »: تعال.

Dari Abdullah, ada yang mengatakan: 'Amr bin Qais yang terkenal dengan sebutan Ibnu Ummi Maktum, seorang muazzin r.a. bahwasanya ia berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya Madinah ini banyak sekali binatang melatanya -seperti ular, kalajengking dan lain-lain- juga banyak binatang buasnya." Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apakah engkau mendengar ucapan Hayya 'alas shalah dan Hayya 'alal falah? Kalau memang mendengar, maka marilah datang ke tempat berjamaah." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan. Hayyahalan artinya marilah datang. (HR.Riyadhus Shalihin : 1067)
No Hadist 1068

وعن أبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بحَطَبٍ فَيُحْتَطَبَ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَيُؤذَّنَ لهَا، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ، ثُمَّ أُخَالِفَ إلى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهمْ». متفقٌ عَلَيهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya saya telah bersengaja hendak menyuruh supaya diambilkan kayu bakar, lalu dicarikanlah kayu bakar itu, kemudian saya menyuruh supaya shalat dilakukan dengan dibunyikan adzan dahulu untuk shalat tadi, selanjutnya saya menyuruh seorang lelaki untuk menjadi imamnya orang banyak -dalam shalat jamaah itu-, seterusnya saya sendiri pergi ke tempat -rumah- orang-orang lelaki -yang tidak ikut berjamaah- untuk saya bakar saja rumah-rumah mereka itu." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1068)
No Hadist 1069

وعن ابن مسعود - رضي الله عنه - قَالَ: مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَلْقَى اللهَ تَعَالَى غدًا مُسْلِمًا، فَلْيُحَافِظْ عَلَى هؤُلاَءِ الصَّلَوَاتِ حَيْثُ يُنَادَى بِهِنَّ، فَإنَّ اللهَ شَرَعَ لِنَبِيِّكم - صلى الله عليه وسلم - سُنَنَ الهُدَى، وَإنَّهُنَّ مِنْ سُنَنِ الهُدَى، وَلَوْ أنَّكُمْ صَلَّيْتُمْ في بُيُوتِكم كَمَا يُصَلِّي هذا المُتَخَلِّفُ فِي بَيْتِهِ لَتَرَكْتُمْ سُنَّةَ نَبِيِّكُمْ، وَلَوْ تَرَكْتُمْ سُنَّة نَبِيِّكُم لَضَلَلْتُمْ، وَلَقَدْ رَأيْتُنَا وَمَا يَتَخَلَّفُ عَنْهَا إلاَّ مُنَافِقٌ مَعْلُومُ النِّفَاقِ، وَلَقَدْ كَانَ الرَّجُلُ يُؤتَى بهِ، يُهَادَى بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ حَتَّى يُقَامَ في الصَّفِّ. رَوَاهُ مُسلِم. وفي رواية لَهُ قَالَ: إنّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - عَلَّمَنَا سُنَنَ الهُدَى؛ وإنَّ مِنْ سُنَنِ الهُدَى الصَّلاَةَ في المَسْجِدِ الَّذِي يُؤَذَّنُ فِيهِ.

Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Barangsiapa yang senang kalau menemui Allah Ta'ala besok -pada hari kiamat- dalam keadaan Muslim, maka hendaklah ia menjaga shalat-shalat fardhu ini di waktu ia dipanggil untuk mendatanginya -yakni jika sudah mendengar adzan-, sebab sesungguhnya Allah telah mensyariatkan kepada Nabimu semua beberapa jalan petunjuk dan sesungguhnya shalat-shalat itu adalah termasuk sebagian dari jalan-jalan petunjuk tersebut. Andaikata engkau semua sama shalat dalam rumah-rumahmu sendiri sebagaimana shalatnya orang yang suka meninggalkan jamaah itu, yakni yang shalat dalam rumahnya, sesungguhnya engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, selanjutnya jikalau engkau semua telah meninggalkan sunnah Nabimu, maka sesungguhnya engkau semua tersesat. Sungguh-sungguh saya telah melihat sendiri bahwa tidak ada seorangpun yang suka meninggalkan shalat-shalat -itu dengan berjamaah- melainkan ia adalah seorang munafik yang dapat dimaklumi kemunafikannya. Sungguh ada pula seorang itu yang didatangkan untuk menghadhiri shalat berjamaah itu, ia disandarkan antara dua orang lelaki sehingga ia ditegakkan di dalam shaf -yakni walau tubuhnya lemah atau kakinya lemah, ia tetap mengikuti shalat berjamaah karena ia mengetahui betapa besar fadhilahnya shalat berjamaah itu-." [Riwayat Muslim] Dalam lain riwayat Imam Muslim disebutkan, katanya: "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. itu mengajarkan kepada kita akan jalan-jalan petunjuk dan sesungguhnya termasuk salah satu dari jalan-jalan petunjuk itu ialah melakukan shalat di masjid yang diazankan di situ -yakni shalat-shalat yang dilakukan dengan berjamaah-. (HR.Riyadhus Shalihin : 1069)
No Hadist 1070

وعن أبي الدرداء - رضي الله عنه - قال: سمعت رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَا مِنْ ثَلاثَةٍ فِي قَرْيةٍ، وَلاَ بَدْوٍ، لاَ تُقَامُ فِيهِمُ الصَّلاَةُ إلاَّ قَد اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِم الشَّيْطَانُ. فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ، فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة » رَوَاهُ أبُو دَاوُدَ بإسناد حسن .

Dari Abuddarda' r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada tiga orangpun yang berada dalam suatu kampung atau suatu desa yang di kalangan mereka tidak didirikan shalat -berjamaah-, melainkan syaitan telah dapat memenangkan mereka itu. Maka dari itu, hendaklah engkau semua tetap menjaga shalat berjamaah, sebab sesungguhnya serigala itu dapat makan dari kambing yang jauh -yakni yang terpencil dari kawanannya-." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 1070)