Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1181

وعنها رضي الله عنها، قالت: كَانَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - إِذَا فَاتَتْهُ الصَّلاةُ مِن اللَّيْلِ مِنْ وَجَعٍ أَوْ غَيْرِهِ، صَلَّى مِنَ النَّهَارِ ثِنْتَيْ عَشرَةَ ركْعَةً. رواه مسلم.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila terlambat melakukan shalat malam karena sakit atau lain-lain, maka beliau s.a.w. shalat dua belas rakaat di waktu siang harinya." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1181)
No Hadist 1182

وعن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ نَامَ عَنْ حِزْبِهِ، أَوْ عَنْ شَيْءٍ مِنْهُ، فَقَرَأَهُ فيما بَيْنَ صَلاَةِ الفَجْرِ وصلاة الظُّهْرِ، كُتِبَ لَهُ كَأنَّمَا قَرَأهُ مِنَ اللَّيْلِ». رواه مسلم.

Dari Umar bin al-Khaththab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang tertidur sampai meninggalkan bacaan hizibnya atau sesuatu bagian dari hizibnya itu -yang dibiasakan membaca- di waktu malam, lalu ia membacanya diantara shalat Fajar -Subuh- dan shalat Zuhur, maka dicatatlah -pahala- untuknya seolah-olah ia membacanya itu di waktu malam." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1182)
No Hadist 1183

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «رَحِمَ اللهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ، فَصَلَّى وَأيْقَظَ امْرَأَتَهُ، فَإنْ أبَتْ نَضَحَ في وَجْهِهَا المَاءَ، رَحِمَ اللهُ امْرَأَةً قَامَتْ مِنَ اللَّيْلِ، فَصَلَّتْ وَأيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإن أبَى نَضَحَتْ فِي وَجْهِهِ المَاءَ». رواه أَبُو داود بإسناد صحيح.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah merahmati seorang lelaki yang bangun di waktu malam dan membangunkan istrinya, lalu apabila istrinya enggan, lelakinya itu memercik-mercikkan air di mukanya. Allah juga merahmati seorang wanita yang bangun di waktu malam, lalu shalat dan membangunkan suaminya dan apabila suaminya itu enggan, lalu memercik-mercikkan air di mukanya." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 1183)
No Hadist 1184

وعنه وعن أَبي سعيدٍ رضي الله عنهما، قالا: قَالَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا أَيْقَظَ الرَّجُلُ أهْلَهُ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّيَا - أَوْ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ جَمِيعًا، كُتِبَا في الذَّاكِرِينَ وَالذَّاكِرَاتِ». رواه أَبُو داود بإسناد صحيح .

Dari Abu Hurairah r.a. dan dari Abu Said radhiallahu 'anhuma, keduanya berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seorang lelaki itu membangunkan istrinya di waktu malam, lalu keduanya shalat atau mengerjakan shalat dua rakaat semua, maka dicatatlah termasuk golongan orang-orang lelaki dan perempuan yang ingat -kepada Allah-." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 1184)
No Hadist 1185

وعن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إِذَا نَعَسَ أحَدُكُمْ في الصَّلاَةِ، فَلْيَرْقُدْ حَتَّى يَذْهَبَ عَنْهُ النَّوْمُ، فَإنَّ أحَدَكُمْ إِذَا صَلَّى وَهُوَ نَاعِسٌ، لَعَلَّهُ يَذْهَبُ يَسْتَغْفِرُ فَيَسُبَّ نَفْسَهُ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Jikalau seorang diantara engkau semua mengantuk dalam shalat, maka hendaklah ia tidur dulu sehingga lenyaplah kantuk itu dari dirinya, karena sesungguhnya seorang diantara engkau semua itu jikalau shalat sedang ia mengantuk, barangkali ia bermaksud hendak memohonkan pengampunan, tetapi lalu memaki-maki dirinya sendiri." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1185)
No Hadist 1186

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا قَامَ أحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ، فَاسْتَعْجَمَ القُرْآنَ عَلَى لِسَانِهِ، فَلَمْ يَدْرِ مَا يَقُولُ، فَلْيَضْطَجِع». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seorang diantara engkau semua bangun di waktu malam lalu membaurlah al-Quran itu pada lisannya -yakni tidak jelas lagi bacaannya sebab mengantuk-, kemudian ia tidak dapat mengetahui lagi apa yang dibaca olehnya -yakni tidak lagi memperhatikan isi dan maknanya-, maka baiklah ia berbaring -yakni tidur saja dulu-."[Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1186)
No Hadist 1187

عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa berdiri shalat dalam bulan Ramadhan karena didorong keimanan dan keinginan memperoleh keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1187)
No Hadist 1188

وعنه - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يُرَغِّبُ في قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ ، فيقولُ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu menganjur-anjurkan supaya senang mengerjakan shalat -pada malamnya- bulan Ramadhan, tanpa menyuruh orang-orang itu dengan kekerasan -yakni bukan kewajiban-. Beliau s.a.w. bersabda: "Barangsiapa berdiri shalat dalam bulan Ramadhan karena didorong keimanan dan keinginan memperoleh keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1188)
No Hadist 1189

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa berdiri shalat dalam bulan Ramadhan karena didorong keimanan dan keinginan memperoleh keridhaan Allah, maka diampunkanlah untuknya dosa-dosanya yang terdahulu." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1189)
No Hadist 1190

وعن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ رِجالًا مِنْ أصْحَابِ النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - أُرُوا لَيْلَةَ القَدْرِ في المَنَامِ في السَّبْعِ الأَوَاخِرِ، فَقَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «أرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأتْ في السَّبْعِ الأوَاخِرِ، فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيهَا فَلْيَتَحَرَّهَا في السَّبْعِ الأَوَاخِرِ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya beberapa orang lelaki dari para sahabat Nabi s.a.w. diberitahu dalam impian mengenai tibanya lailatul qadar yaitu dalam tujuh yang terakhir -yang dimaksudkan ialah antara malam ke 22 sampai malam ke 28-. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Saya melihat impian-impianmu semua itu cocok yaitu pada tujuh yang terakhir. Maka barangsiapa hendak mencari lailatul qadar itu, hendaklah mencarinya pada tujuh yang terakhir itu juga." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1190)