Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 221

221 - باب فضل السحور وتأخيره مَا لَمْ يخش طلوع الفجر 1229 - عن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «تَسَحَّرُوا؛ فَإنَّ في السُّحُورِ بَرَكَةً». متفقٌ عَلَيْهِ. 1230 - وعن زيدِ بن ثابتٍ - رضي الله عنه - قَالَ: تَسَحَّرْنَا مَعَ رسولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلاَةِ. قِيلَ: كَمْ كَانَ بَينَهُمَا؟ قَالَ: قَدْرُ خَمْسِين آيةً. متفقٌ عَلَيْهِ. 1231 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما، قَالَ: كَانَ لرسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - مُؤَذِّنَانِ: بِلاَلٌ وَابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، فَقَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنْ بِلالًا يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ». قَالَ: وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا إِلاَّ أَنْ يَنْزِلَ هَذَا وَيَرْقَى هَذَا . متفقٌ عَلَيْهِ. 1232 - وعن عمرو بن العاص - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وصِيَامِ أهْلِ الكِتَابِ، أكْلَةُ السَّحَرِ ». رواه مسلم.

Bab 221. Keutamaan Makan Sahur Dan Mengakhirkannya Selama Tidak Takut Menyingsingnya Fajar  1226. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bersahurlah engkau semua, karena sesungguhnya di dalam sahur itu ada keberkahannya." (Muttafaq 'alaih)  1227. Dari Zaid bin Tsabit r.a., katanya: "Kita bersahur bersama Rasulullah s.a.w. kemudian kita berdiri untuk melakukan shalat -yakni shalat Subuh-." Kepadanya ditanyakan: "Berapa jarak waktu antara keduanya itu?" Yakni antara selesainya sahur dengan berdirinya untuk shalat Subuh. Ia menjawab: "Kira-kira cukup membaca lima puluh ayat." (Muttafaq 'alaih)  1228. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu mempunyai dua orang juru adzan, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu beradzan di waktu masih malam -yakni sebelum menyingsingnya fajar shadik-, maka makanlah dan minumlah engkau semua -untuk bersahur- sehingga Ibnu Ummi Maktum beradzan -sebagai tanda masuknya waktu Subuh-." Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Tidak ada jaraknya antara kedua orang juru adzan itu, melainkan kalau yang ini turun -yakni Bilal- lalu yang ini -yakni Ibnu Ummi Maktum- naik." Maksudnya jarak waktu antara keduanya itu tidak terlalu lama. (Muttafaq 'alaih)  1229. Dari 'Amr bin al-'Ash r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pemisahan -yakni perbedaan- antara puasa kita dengan puasanya kaum ahli kitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani- itu ialah adanya makan sahur." (Riwayat Muslim) (HR.riyadhus_shalihin : 221)
No Hadist 222

222 - باب فضل تعجيل الفطر وَمَا يفطر عَلَيْهِ، وَمَا يقوله بعد الإفطار 1233 - عن سهل بن سعد - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1234 - وعن أَبي عطِيَّة، قَالَ: دَخَلْتُ أنَا وَمَسْرُوقٌ عَلَى عائشة رضي الله عنها، فَقَالَ لَهَا مَسْرُوق: رَجُلاَنِ مِنْ أصْحَابِ محَمَّدٍ - صلى الله عليه وسلم - كِلاَهُمَا لا يَألُو عَنِ الخَيْرِ؛ أحَدُهُمَا يُعَجِّلُ المَغْرِبَ وَالإفْطَارَ، وَالآخَرُ يُؤَخِّرُ المَغْرِبَ وَالإفْطَارَ؟ فَقَالَتْ: مَنْ يُعَجِّلُ المَغْرِبَ وَالإفْطَارَ؟ قَالَ: عَبْدُ اللهِ - يعني: ابن مسعود - فَقَالَتْ: هكَذَا كَانَ رسولُ اللهِ يَصْنَعُ. رواه مسلم. قَوْله: «لا يَألُو» أيْ: لاَ يُقَصِّرُ في الخَيْرِ. 1235 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «قَالَ اللهُ - عز وجل: أحَبُّ عِبَادِي إلَيَّ أعْجَلُهُمْ فِطْرًا». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن». 1236 - وعن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا أقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هاهُنَا، وَأدْبَرَ النهارُ مِنْ هَاهُنَا، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ، فَقَدْ أفْطَر الصَّائِمُ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1237 - وعن أَبي إبراهيم عبدِ الله بنِ أَبي أوفى رضي الله عنهما، قَالَ: سِرْنَا مَعَ رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ صَائِمٌ، فَلَمَّا غَرَبَتِ الشَّمْسُ، قَالَ لِبَعْضِ القَوْمِ: «يَا فُلاَنُ انْزِلْ فَاجْدَحْ لَنَا»، فَقَالَ: يَا رسول الله، لَوْ أمْسَيْتَ؟ قَالَ: «انْزِلْ فَاجْدَحْ لَنَا» قَالَ: إنَّ عَلَيْكَ نَهَارًا ، قَالَ: «انْزِلْ فَاجْدَحْ لَنَا» قَالَ: فَنَزَلَ فَجَدَحَ لَهُمْ فَشَرِبَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ قَالَ: «إِذَا رَأَيْتُمُ اللَّيْلَ قَدْ أقْبَلَ مِنْ هاهُنَا، فَقَدْ أفْطَرَ الصَّائِمُ» وَأشَارَ بِيَدِهِ قِبَلَ المَشْرِقِ. متفقٌ عَلَيْهِ. قَوْله: «اجْدَحْ» بِجيم ثُمَّ دال ثُمَّ حاءٍ مهملتين، أيْ: اخْلِطِ السَّويقَ بِالمَاءِ. 1238 - وعن سلمان بن عامر الضَّبِّيِّ الصحابي - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إِذَا أفْطَرَ أحَدُكُمْ، فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ، فَإنْ لَمْ يَجِدْ، فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ؛ فإنَّهُ طَهُورٌ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح». 1239 - وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّي عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ. رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن».

Bab 222. Keutamaan Menyegerakan Berbuka Dan Apa Yang Dimakan Untuk Berbuka Itu Serta Apa Yang Diucapkan Setelah Selesai Berbuka  1230. Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada henti-hentinya orang-orang itu memperoleh kebaikan, selama mereka itu suka menyegerakan berbuka." (Muttafaq 'alaih)  1231. Dari Abu 'Athiyah, katanya: "Saya dan Masruq masuk ke tempat Aisyah radhiallahu 'anha, laiu Masruq berkata padanya: "Ada dua orang lelaki dari sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. tidak melalaikan kebaikan, yang seorang menyegerakan Maghrib dan berbuka, sedang yang lainnya mengakhirkan Maghrib dan berbuka." Aisyah lalu bertanya: "Siapakah yang menyegerakan Maghrib dan berbuka?" Masruq menjawab: "Yaitu Abdullah -yang dimaksudkan Abdullah bin Mas'ud-." Aisyah radhiallahu 'anha lalu berkata: "Demikian itulah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w." (Riwayat Muslim)  1232. Dari Abu Hurairah r.a., pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadis qudsi-: "Yang paling saya cintai diantara hamba-hambaKu ialah yang lebih menyegerakan berbukanya." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. [Baca Status Hadis Disini] 1233. Dari Umar bin al-Khaththab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila malam telah menghadap -yakni datang- dari sebelah ini -yakni dari sebelah timur- dan siang telah berlalu dari sebelah ini -yakni sebelah barat-, juga matahari telah terbenam, maka benar-benar sudah waktunyalah seorang yang berpuasa itu berbuka -yakni jangan menunggu lama lagi-. (Muttafaq 'alaih)  1234. Dari Abu Ibrahim yaitu Abdullah bin Abu Aufa radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita berjalan -yakni berpergian- bersama Rasulullah s.a.w. dan beliau s.a.w. berpuasa. Ketika matahari terbenam, lalu beliau bersabda kepada sebagian kaum -yang mengikuti perjalanan itu-: "Hai Fulan, turunlah lalu masaklah roti itu dengan air untuk kita." Orang itu berkata: "Andaikata sore hari nanti, tentunya lebih baik." Maksudnya: Oleh sebab tampak masih agak siang, maka alangkah baiknya kalau memasaknya itu menantikan agak sore sedikit. Beliau s.a.w. lalu bersabda lagi: "Turunlah lalu masaklah roti dengan air untuk kita." Orang itu berkata lagi: "Sesungguhnya hari ini masih siang bagi Tuan -guna berbuka-" Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Turunlah, lalu masaklah roti dengan air untuk kita." Yang meriwayatkan hadis ini berkata: "Orang yang disuruh tadi lalu turun, kemudian ia memasak roti dengan air untuk orang banyak. Rasulullah s.a.w. lalu minum kemudian bersabda: "Apabila engkau semua telah melihat waktu malam datang dari sebelah sini -yakni sebelah timur-, maka benar-benar sudah waktunyalah seorang yang berpuasa itu berbuka." Beliau bersabda demikian sambil menunjuk dengan tangannya ke arah sebelah timur. (Muttafaq 'alaih) Sabdanya: Ijdah dengan menggunakan Jim lalu dal lalu ha' yang keduanya muhmalah, artinya ialah campurlah roti sawiq dengan air.  1235. Dari Salman bin 'Amr ad-Dhahabi ash-Shahabi r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau seorang diantara engkau semua berbuka, maka hendaklah berbuka atas kurma, tetapi apabila tidak menemukan kurma, maka hendaklah berbuka atas air, karena sesungguhnya air itu suci." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih. [Baca Status Hadis Disini] 1236. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu berbuka sebelum melakukan shalat -Maghrib- atas beberapa buah kurma basah, tetapi apabila tidak ada kurma basah, maka berbuka atas kurma biasa, tetapi apabila tidak ada kurma, maka beliau s.a.w. minum beberapa teguk air." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. (HR.riyadhus_shalihin : 222)
No Hadist 223

223 - باب أمر الصائم بحفظ لسانه وجوارحه عن المخالفات والمشاتمة ونحوها 1240 - عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإنْ سَابَّهُ أحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إنِّي صَائِمٌ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1241 - وعنه، قَالَ: قَالَ النبيُّ - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ للهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ». رواه البخاري.

Bab 223. Perintah Kepada Orang Yang Berpuasa Supaya Menjaga Lisan Dan Anggotanya Dari Perselisihan Dan Saling Bermaki-makian Dan Sebagainya  1237. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila pada hari seorang diantara engkau semua itu berpuasa, maka janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah -sedang- berpuasa." (Muttafaq 'alaih)  1238. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Nabi s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan tidak pula meninggalkan berkelakuan dengan dasar dusta, maka tidak ada keperluannya bagi Allah dalam -perihal- ia meninggalkan makan dan minumnya." Maksudnya: Di waktu berpuasa itu hendaknya meninggalkan hal-hal di atas, agar berpahala puasanya tadi. (Riwayat Bukhari) (HR.riyadhus_shalihin : 223)
No Hadist 224

224 - باب في مسائل من الصوم 1242 - عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إِذَا نَسِيَ أَحَدُكُمْ، فَأكَلَ، أَوْ شَرِبَ، فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ، فَإنَّمَا أطْعَمَهُ اللهُ وَسَقَاهُ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1243 - وعن لَقِيط بن صَبِرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قُلْتُ: يَا رسول الله، أخْبِرْني عَنِ الوُضُوءِ؟ قَالَ: «أسْبغِ الوُضُوءَ، وَخَلِّلْ بَيْنَ الأَصَابِعِ، وَبَالِغْ في الاسْتِنْشَاقِ، إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح». 1244 - وعن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كَانَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يُدْرِكُهُ الفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أهْلِهِ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ. متفقٌ عَلَيْهِ. 1245 - وعن عائشة وأم سلمة رضي الله عنهما، قالتا: كَانَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يُصْبحُ جُنُبًا مِنْ غَيْرِ حُلُمٍ، ثُمَّ يَصُومُ. متفقٌ عَلَيْهِ.

Bab 224. Berbagai Masalah Dalam Puasa  1239. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Apabila seorang diantara engkau semua lupa -bahwa ia sedang berpuasa-, lalu ia makan atau minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya -yakni hal itu tidak membatalkan puasanya-, karena sesungguhnya Allah itulah yang memberinya makan dan juga minumnya." (Muttafaq 'alaih)  1240. Dari Laqith bin Shabirah r.a., katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, beritahukanlah padaku perihal berwudhu'." Beliau S.a.w. bersabda: "Sempurnakanlah wudhu' itu, sela-selailah dengan air antara jari-jari, persangatkanlah menghirup air dalam hidung, melainkan jikalau engkau dalam keadaan berpuasa." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih.  1241. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. dicapai oleh fajar -yakni didahului oleh menyingsingnya fajar-, sedang beliau s.a.w. dalam keadaan berjanabat karena berkumpul dengan istrinya, lalu beliau s.a.w. mandi dan terus berpuasa." (Muttafaq 'alaih)  1242. Dari Aisyah dan Ummu Salamah radhiallahu 'anhuma berkata: "Rasulullah s.a.w. berpagi-pagi dalam keadaan berjanabat, bukannya karena bermimpi -maksudnya karena berkumpul dengan istrinya-, kemudian beliau berpuasa." (Muttafaq 'alaih) (HR.riyadhus_shalihin : 224)
No Hadist 225

225 - باب فضل صوم المحرم وشعبان والأشهر الحرم 1246 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «أفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ: شَهْرُ الله المُحَرَّمُ، وَأفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ: صَلاَةُ اللَّيْلِ». رواه مسلم. 1247 - عن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: لَمْ يكن النبي - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ أكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ. وفي رواية: كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلًا. متفقٌ عَلَيْهِ. 1248 - وعن مُجِيبَةَ البَاهِليَّةِ، عن أبيها أَوْ عمها: أنه أتَى رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ انطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ - وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهيئَتُهُ - فَقَالَ: يَا رسولَ الله، أمَا تَعْرِفُنِي؟ قَالَ: «وَمَنْ أنْتَ»؟ قَالَ: أَنَا الباهِليُّ الَّذِي جِئْتُك عام الأَوَّلِ. قَالَ: «فَمَا غَيَّرَكَ، وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الهَيْئَةِ!» قَالَ: مَا أكَلْتُ طَعَامًا مُنْذُ فَارقتُكَ إِلاَّ بِلَيْلٍ. فَقَالَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «عَذَّبْتَ نَفْسَكَ!» ثُمَّ قَالَ: «صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ، وَيَومًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ» قَالَ: زِدْنِي، فَإنَّ بِي قُوَّةً، قَالَ: «صُمْ يَوْمَيْن» قَالَ: زِدْنِي، قَالَ: «صُمْ ثَلاثَةَ أيَّامٍ» قَالَ: زِدْنِي، قَالَ: «صُمْ مِنَ الحُرُم وَاتركْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتركْ، صُمْ مِنَ الحُرُمِ وَاتركْ» وقال بأصابِعه الثَّلاثِ فَضَمَّها، ثُمَّ أرْسَلَهَا. رواه أَبُو داود. وَ «شَهْر الصَّبر»: رَمَضَان .

Bab 225. Keutamaan Berpuasa Dalam Bulan Muharram, Sya'ban Dan Bulan-bulan Yang Mulia -Asyhurul Hurum-  1243. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Seutama-utama berpuasa sesudah bulan Ramadhan ialah dalam bulan Allah yang dimuliakan -yakni Muharram- dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib ialah shaliatullail -yakni shalat sunnah di waktu malam-." (Riwayat Muslim)  1244. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Tidak pernah Nabi s.a.w. itu berpuasa dari sesuatu bulan lebih banyak daripada Sya'ban, karena beliau s.a.w. itu berpuasa dalam bulan Sya'ban itu seluruhnya." "Dalam suatu riwayat disebutkan: "Beliau s.a.w. itu berpuasa dalam bulan Sya'ban, melainkan sedikit sekali yang tidak -yakni sebagian besar dalam bulan ini dipuasai-." (Muttafaq 'alaih)  1245. Dari Mujibah al-Bahiliyah dari ayahnya atau dari pamannya -yakni saudara lelaki dari ayahnya-, bahwasanya ia -ayah atau pamannya itu- mendatangi Rasulullah s.a.w. kemudian pergi lagi. Selanjutnya ia mendatangi Rasulullah s.a.w. lagi sesudah setahun, tetapi hal ihwal serta keadaan tubuhnya telah berubah. Ia lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah Tuan tidak mengenal lagi kepada saya?" Beliau s.a.w. bertanya: "Siapakah engkau?" Ia menjawab: "Saya adalah al-Bahili yang datang pada Tuan tahun yang lalu." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Apakah yang menyebabkan perubahan dirimu, padahal engkau dahulu baik sekali keadaan tubuhmu?" Ia menjawab: "Saya tidak pernah makan sesuatu makanan sejak saya berpisah dengan Tuan dahulu, melainkan di waktu malam. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Kalau begitu, engkau telah menyiksa dirimu sendiri," kemudian beliau s.a.w. melanjutkan sabdanya: "Berpuasalah dalam bulan Shabar -yakni bulan Ramadhan- dan sehari saja dalam setiap bulan lainnya." Ia berkata: "Tambahkanlah itu untuk saya, sebab sesungguhnya saya masih ada kekuatan lebih dari itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah dua hari." Ia berkata: "Tambahkanlah!" Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah tiga hari." Ia berkata: "Tambahkanlah!" Beliau s.a.w. bersabda: "Berpuasalah pada bulan-bulan mulia -yaitu Rajab, Zulqa'dah, Zulhijjah dan Muharram- dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah." Beliau s.a.w. bersabda demikian dengan menunjukkan tiga buah jari-jarinya lalu mengumpulkannya dan kemudian membukanya -maksudnya tiga hari puasa lalu tiga hari tidak dan demikian seterusnya-. (Riwayat Abu Dawud) Syahrush shabri atau bulan Shabar yakni bulan Ramadhan. [Baca Status Hadis Disini] (HR.riyadhus_shalihin : 225)
No Hadist 226

226 - باب فضل الصوم وغيره في العشر الأول من ذي الحجة 1249 - وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَا مِنْ أيَّامٍ، العَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هذِهِ الأَيَّام» يعني أيام العشر. قالوا: يَا رسولَ اللهِ، وَلاَ الجِهَادُ في سَبيلِ اللهِ؟ قَالَ: «وَلاَ الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيءٍ». رواه البخاري.

Bab 226. Keutamaan Berpuasa Dan Lain-lain Dalam Hari-hari Sepuluh Pertama Dari Bulan Zulhijjah   1246. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan shalih pada hari-hari itu yang lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini," yakni hari-hari sepuluh -yang pertama dari Zulhijjah-. Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, apakah juga tidak lebih dicintai oleh Allah guna mengerjakan jihad fisabilillah?" maksudnya: Untuk mengerjakan jihad, apakah tidak lebih dicintai oleh Allah kalau dilakukan dalam hari-hari selain hari-hari pertama dari bulan Zulhijjah itu. Beliau s.a.w. menjawab: "Tidak lebih dicintai oleh Allah pada hari-hari selain hari-hari sepuluh itu untuk berjihad fisabilillah, kecuali seorang yang keluar dengan dirinya dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan membawa sesuatu apapun dari yang tersebut -yakni setelah berjihad lalu mati syahid-. (Riwayat Bukhari) (HR.riyadhus_shalihin : 226)
No Hadist 227

227 - باب فضل صوم يوم عرفة وعاشوراء وتاسوعاء 1250 - وعن أَبي قتادة - رضي الله عنه - قَالَ: سُئِلَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - عن صَومِ يَوْمِ عَرَفَةَ، قَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ وَالبَاقِيَةَ». رواه مسلم. 1251 - وعن ابن عباس رضي الله عنهما: أنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - صَامَ يَومَ عاشوراءَ وَأمَرَ بِصِيامِهِ. متفقٌ عَلَيْهِ. 1252 - وعن أَبي قتادة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: «يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ». رواه مسلم. 1253 - وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ». رواه مسلم.

Bab 227. Keutamaan Berpuasa Pada Hari Arafah, 'Asyura Dan Tasu'a  1247. Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari Arafah -yaitu tanggal 9 Zulhijjah-. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Puasa pada hari itu dapat menutupi dosa pada tahun yang lampau serta tahun yang akan datang." (Riwayat Muslim)  1248. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. berpuasa pada hari 'Asyura -yaitu tanggal 10 bulan Muharram- dan memerintahkan -umatnya- untuk berpuasa pada hari itu pula. (Muttafaq 'alaih)  1249. Dari Abu Qatadah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari 'Asyura -tanggal 10 Muharram-, Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Puasa pada hari itu dapat menutupi dosa tahun yang lampau." (Riwayat Muslim)  1250. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya jikalau saya masih tetap hidup sampai tahun depan, tentulah saya akan berpuasa pada hari kesembilan -pada bulan Muharram yakni Tasu'a.-" (Riwayat Muslim) (HR.riyadhus_shalihin : 227)
No Hadist 228

228 - باب استحباب صوم ستة أيام من شوال 1254 - عن أَبي أيوب - رضي الله عنه: أنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ». رواه مسلم.

Bab 228. Sunnahnya Berpuasa Enam Hari Di Bulan Syawal  1251. Dari Abu Ayyub r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa berpuasa dalam bulan Ramadhan kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia adalah seperti berpuasa setahun penuh." (Riwayat Muslim) Keterangan:Puasa enam hari di bulan Syawal itu boleh di permulaan bulan yakni pada tanggal 2 sampai dengan 7 Syawal dan boleh pula di pertengahan atau di akhir bulan. Jadi asalkan bulan Syawal boleh. Boleh pula dipersambungkan atau dipisah-pisahkan, seperti dilakukan pada tanggal 2, 5, 10, 20, 26 dan 28 Syawal. Tetapi tanggal 1 Syawal jangan digunakan untuk berpuasa, sebab itu hari Idul fitri dan haram berpuasa di dalamnya. (HR.riyadhus_shalihin : 228)
No Hadist 229

229 - باب استحباب صوم الإثنين والخميس 1255 - عن أَبي قتادة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - سُئِلَ عَنْ صَومِ يَوْمِ الإثْنَيْنِ، فَقَالَ: «ذَلِكَ يَومٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَيَومٌ بُعِثْتُ، أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ». رواه مسلم. 1256 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - عن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَومَ الإثْنَيْنِ وَالخَمِيسِ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأنَا صَائِمٌ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن»، ورواه مسلم بغير ذِكر الصوم. 1257 - وعن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها، قالت: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يَتَحَرَّى صَومَ الإثْنَيْنِ وَالخَمِيس. رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن».

Bab 229. Sunnahnya Berpuasa Pada Hari Senin Dan Kamis  1252. Dari Abu Qatadah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. ditanya perihal berpuasa pada hari Senin, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Itu adalah hari yang saya dilahirkan di dalamnya dan hari yang saya diangkat sebagai Rasul atau hari yang pada saya diturunkan al-Quran." (Riwayat Muslim)  1253. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w. katanya: "Ditunjukkanlah amalan-amalan itu -oleh para malaikat kepada Allah Ta'ala  pada hari Senin dan Kamis, maka saya senang jikalau amalanku itu ditunjukkan, sedang saya dalam keadaan berpuasa." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan, hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Muslim, tanpa menyebutkan berpuasa.  1254. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. berusaha keras untuk berpuasa pada hari Senin dan Kamis -karena besarnya keutamaan yang terdapat di dalamnya-." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. (HR.riyadhus_shalihin : 229)
No Hadist 230

230 - باب استحباب صوم ثلاثة أيام من كل شهر والأفضل صومُها في الأيام البيض وهي الثالثَ عشر والرابعَ عشر والخامسَ عشر، وقِيل: الثاني عشر، والثالِثَ عشر، والرابعَ عشر، والصحيح المشهور هُوَ الأول. 1258 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: أوْصاني خَلِيلي - صلى الله عليه وسلم - بِثَلاثٍ: صِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى، وَأنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أنَامَ. متفقٌ عَلَيْهِ. 1259 - وعن أَبي الدرداءِ - رضي الله عنه - قَالَ: أوصاني حَبِيبي - صلى الله عليه وسلم - بِثَلاثٍ لَنْ أدَعَهُنَّ مَا عِشتُ: بِصِيَامِ ثَلاثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلاَةِ الضُّحَى، وبِأنْ لاَ أنَامَ حَتَّى أُوتِرَ. رواه مسلم. 1260 - وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «صَوْمُ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1261 - وعن مُعاذة العدوية: أنها سألت عائشةَ رَضِيَ اللهُ عنها: أكَانَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ثَلاَثة أيَّامٍ؟ قالت: نَعَمْ. فقلتُ: مِنْ أيِّ الشَّهْرِ كَانَ يَصُومُ؟ قالت: لَمْ يَكُنْ يُبَالِي مِنْ أيِّ الشَّهْرِ يَصُومُ. رواه مسلم. 1262 - وعن أَبي ذر - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثًا، فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ، وَأرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن». 1263 - وعن قتادة بن مِلْحَان - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يَأمُرُنَا بِصِيَامِ أيَّامِ البِيضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ، وَأرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. رواه أَبُو داود. 1264 - وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: كَانَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - لاَ يُفْطِرُ أيَّامَ البِيضِ في حَضَرٍ وَلاَ سَفَرٍ. رواه النسائي بإسنادٍ حسن .

Bab 230. Sunnahnya Berpuasa Tiga Hari Dalam Setiap Bulan  Yang lebih utama sekali ialah berpuasa tiga hari itu dijatuhkan dalam hari-hari bidh -yang artinya putih- yakni pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas -pada sistem penanggalan hijriyah, bukan sistem penanggalan masehi-. Ada yang mengatakan yaitu tanggal dua belas, tiga belas dan empat belas, tetapi yang shahih dan masyhur ialah pendapat yang pertama. 1255. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya diwasiati oleh kekasihku -yakni Nabi Muhammad s.a.w.- dengan tiga macam perkara, yaitu berpuasa tiga hari dari setiap bulan, melakukan dua rakaat shalat sunnah Dhuha dan supaya saya shalat witir sebelum saya tidur." (Muttafaq 'alaih)  1256. Dari Abuddarda' r.a., katanya: "Saya diwasiati oleh kekasihku -yakni Nabi Muhammad s.a.w.- dengan tiga macam perkara. Saya sama sekali tidak akan meninggalkannya selama saya hidup, yaitu berpuasa tiga hari dari tiap-tiap bulan, melakukan shalat sunnah Dhuha dan supaya saya tidak tidur dulu sebelum saya shalat witir." (Riwayat Muslim)  1257. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Berpuasa tiga hari dari tiap-tiap bulan adalah sama dengan berpuasa setahun penuh." (Muttafaq 'alaih)  1258. Dari Mu'adzah al-'Adawiyah, bahwasanya ia bertanya kepada Aisyah radhiallahu 'anha: "Apakah Rasulullah s.a.w. itu berpuasa sebanyak tiga hari dari setiap bulan?" Aisyah radhiallahu anha menjawab: "Ya." Saya -Mu'adzah- bertanya: "Dari bulan apa saja beliau s.a.w. berpuasa?" Aisyah menjawab: "Beliau tidak memperdulikan dari bulan manakah beliau berpuasa itu." (Riwayat Muslim)  1259. Dari Abu Zar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau berpuasa tiga hari dari sesuatu bulan, maka berpuasalah pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.  1260. Dari Qatadah bin Milhan r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. memerintahkan kepada kita untuk berpuasa dalam hari-hari bidh -yang artinya putih-, yaitu pada tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas." (Riwayat Abu Dawud)  1261. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma: "Rasulullah s.a.w. itu tidak berbuka -yakni Beliau berpuasa- pada hari-hari bidh -yang artinya putih-, baik beliau s.a.w. berada di rumah ataupun di dalam perjalanan." Diriwayatkan oleh Imam Nasa'i dengan isnad yang baik. (HR.riyadhus_shalihin : 230)