Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 561

وعنه، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِفَلاَةٍ مِنَ الأَرْضِ، فَسَمِعَ صَوْتًا في سَحَابَةٍ، اسقِ حَدِيقَةَ فُلانٍ، فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ، فإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدِ اسْتَوْعَبَت ذَلِكَ الماءَ كُلَّهُ، فَتَتَبَّعَ المَاءَ، فإذَا رَجُلٌ قَائمٌ في حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الماءَ بِمسَحَاتِهِ، فَقَالَ لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ، ما اسمُكَ؟ قال: فُلانٌ للاسم الذي سَمِعَ في السَّحابةِ، فقال له: يا عبدَ الله، لِمَ تَسْألُنِي عَنِ اسْمِي؟ فَقَالَ: إنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا في السَّحابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ، يقولُ: اسْقِ حَدِيقَةَ فُلاَنٍ لاسمِكَ، فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا، فَقَالَ: أمَا إذ قلتَ هَذَا، فَإنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ، وَآكُلُ أنَا وَعِيَالِي ثُلُثًا، وَأَردُّ فِيهَا ثُلُثَهُ». رواه مسلم. «الحَرَّةُ» الأَرْضُ المُلَبَّسَةُ حِجَارَةً سَوْدَاءَ. وَ «الشَّرْجَةُ» بفتح الشين المعجمة وإسكان الراءِ وبالجيم: هي مَسِيلُ الماءِ.

Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan di suatu tanah lapang -yang tidak berair-, lalu ia mendengar suatu suara dalam awan: "Siramlah kebun si Fulan itu!" Kemudian menyingkirlah awan itu menuju ke tempat yang ditunjukkan, lalu menghabiskan airnya di atas tanah lapang berbatu hitam itu. Tiba-tiba sesuatu aliran air dari sekian banyak aliran airnya itu mengambil air hujan itu seluruhnya, kemudian orang tadi mengikuti aliran air tersebut. Sekonyong-konyong tampaklah olehnya seorang lelaki yang berdiri di kebunnya mengalirkan air itu dengan alat keruknya. Orang itu bertanya kepada pemilik kebun: "Hai hamba Allah, siapakah nama Anda?" Ia menjawab: "Namaku Fulan," dan nama ini cocok dengan nama yang didengar olehnya di awan tadi. Pemilik kebun bertanya: "Mengapa Anda tanya nama saya?" Orang itu menjawab: "Sesungguhnya saya tadi mendengar suatu suara di awan yang inilah air yang turun daripadanya. Suara itu berkata: "Siramlah kebun si Fulan itu! Nama itu sesuai benar dengan nama Anda. Sebenarnya apakah yang Anda lakukan?" Pemilik kebun menjawab: "Adapun Anda menanyakan semacam ini, karena sesungguhnya saya selalu melihat -memperhatikan benar-benar- jumlah hasil yang keluar dari kebun ini. Kemudian saya bersedekah dengan sepertiganya, saya makan bersama keluarga saya yang sepertiganya dan saya kembalikan pada kebun ini yang sepertiganya pula -untuk bibit-bibitnya-." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 561)
No Hadist 562

وعن جابر - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «اتَّقُوا الظُّلْمَ؛ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ القِيَامَةِ. وَاتَّقُوا الشُّحَّ؛ فَإنَّ الشُّحَّ أهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوا دِمَاءهُمْ وَاسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ». رواه مسلم.

Dari Jabir r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Takutlah engkau semua -yakni jauhkanlah dirimu semua- dari perbuatan penganiayaan -zhalim-, sebab sesungguhnya menganiaya itu akan merupakan berbagai kegelapan pada hari kiamat. Takutlah engkau semua dari perbuatan kikir, sebab sesungguhnya kikir itu telah membinasakan orang-orang -yakni umat- yang sebelummu. Kikir itulah yang menyebabkan mereka suka mengalirkan darah-darah sesama mereka dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan pada mereka." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 562)
No Hadist 563

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: إنِّي مَجْهُودٌ ، فَأرسَلَ إِلَى بَعْضِ نِسَائِهِ، فَقالت: وَالَّذي بَعَثَكَ بِالحَقِّ مَا عِنْدِي إِلاَّ مَاءٌ، ثُمَّ أرْسَلَ إِلَى أُخْرَى، فَقَالَتْ مِثلَ ذَلِكَ، حَتَّى قُلْنَ كُلُّهُنَّ مِثلَ ذَلِكَ: لا وَالَّذِي بَعَثَكَ بالحَقِّ مَا عِنْدِي إِلاَّ مَاءٌ. فَقَالَ النبي - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ يُضيفُ هَذَا اللَّيْلَةَ؟» فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الأنْصَارِ: أنَا يَا رسولَ الله، فَانْطَلَقَ بِهِ إِلَى رَحْلِهِ، فَقَالَ لامْرَأَتِهِ: أكرِمِي ضَيْفَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم. وفي روايةٍ قَالَ لامْرَأَتِهِ: هَلْ عِنْدَكِ شَيْءٌ؟ فقَالَتْ: لاَ، إِلاَّ قُوتَ صِبيَانِي. قَالَ: فَعَلِّليهم بِشَيْءٍ وَإذَا أرَادُوا العَشَاءَ فَنَوِّمِيهمْ، وَإِذَا دَخَلَ ضَيْفُنَا فَأطْفِئي السِّرَاجَ، وَأريهِ أنَّا نَأكُلُ. فَقَعَدُوا وَأكَلَ الضَّيْفُ وَبَاتَا طَاوِيَيْنِ، فَلَمَّا أصْبَحَ غَدَا عَلَى النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: «لَقَدْ عَجبَ الله مِنْ صَنِيعِكُمَا بِضَيْفِكُمَا اللَّيْلَةَ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Sesungguhnya saya ini adalah seorang yang sedang dalam kesengsaraan." Beliau s.a.w. menyuruh ke tempat sebagian istri-istrinya -untuk meminta sesuatu yang hendak disedekahkan-, lalu istri-istrinya itu berkata: "Demi Zat yang mengutus Tuan dengan benar, saya tidak mempunyai sesuatu melainkan air." Kemudian beliau s.a.w. menyuruh lagi ke tempat istrinya yang lain, maka yang inipun mengatakan sebagaimana di atas itu. Jadi mereka itu semuanya mengatakan seperti itu pula, yaitu: "Tidak ada, demi Zat yang mengutus Tuan dengan benar, saya tidak mempunyai sesuatu melainkan air." Beliau s.a.w. lalu bersabda: -kepada sahabat-sahabatnya-: "Siapakah yang akan membawa orang ini sebagai tamunya pada malam ini?" Seorang lelaki dari golongan Anshar berkata: "Saya, ya Rasulullah." Orang itu berangkat dengan tamunya ke tempat kediamannya, lalu berkata kepada istrinya: "Muliakanlah tamu Rasulullah s.a.w. ini." Dalam riwayat lain disebutkan: "Orang itu berkata kepada istrinya: "Apakah engkau mempunyai sesuatu jamuan?" Istrinya menjawab: "Tidak ada, kecuali makanan untuk anak-anakku." Lelaki itu berkata pula: "Buatlah sesuatu hal kepada anak-anak itu dengan sesuatu -sehingga terlupa dari makan malamnya-. Jadi kalau sudah waktunya mereka makan malam, maka tidurkanlah mereka. Jikalau tamu kita telah masuk rumah, lalu padamkanlah lampunya dan perhatikanlah padanya bahwa kita juga makan. Demikianlah lalu mereka duduk-duduk -yakni tuan rumah dengan tamunya-, tamu itupun makan dan keduanya lelaki dan istrinya -semalam itu dalam keadaan perut kosong-. Ketika menjelang pagi harinya, orang itu -yang menjadi tuan rumah- pergi kepada Nabi s.a.w. -untuk menerangkan peristiwa malam harinya- lalu beliau s.a.w. bersabda: "Benar-benar Allah menjadi heran -kagum- dari kelakuanmu berdua -suami-istri- terhadap tamumu tadi malam itu." [53] [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 563)
No Hadist 564

وعنه، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «طَعَامُ الاثْنَيْنِ كَافِي الثَّلاَثَةِ، وَطَعَامُ الثَّلاَثَةِ كَافِي الأربَعَةِ». متفقٌ عَلَيْهِ. وفي رواية لمسلمٍ عن جابر - رضي الله عنه - عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «طَعَامُ الوَاحِدِ يَكْفِي الاثْنَيْنِ، وَطَعَامُ الاثْنَيْنِ يَكْفِي الأَرْبَعَةَ، وَطَعَامُ الأَرْبَعَة يَكْفِي الثَّمَانِية».

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Makanan untuk dua orang itu cukup untuk tiga orang dan makanan tiga orang itu cukup untuk empat orang." [Muttafaq 'alaih] Dalam riwayat Imam Muslim dari Jabir r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Makanan seorang itu cukup untuk dua orang dan makanan dua orang itu cukup untuk empat orang, sedang makanan empat orang itu cukup untuk delapan orang. (HR.Riyadhus Shalihin : 564)
No Hadist 565

وعن أَبي سعيد الخدري - رضي الله عنه - قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ فِي سَفَرٍ مَعَ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - إذْ جَاءَ رَجُلٌ عَلَى رَاحِلَةٍ لَهُ، فَجَعَلَ يَصرِفُ بَصَرَهُ يَمينًا وَشِمَالًا، فَقَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ كَانَ مَعَهُ فَضْلُ ظَهْرٍ فَليَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لاَ ظَهرَ لَهُ، وَمَنْ كَانَ لَهُ فَضْلٌ مِنْ زَادٍ، فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لاَ زَادَ لَهُ»، فَذَكَرَ مِنْ أصْنَافِ المالِ مَا ذكر حَتَّى رَأيْنَا أنَّهُ لاَ حَقَّ لأحَدٍ مِنَّا في فَضْلٍ. رواه مسلم

Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Pada suatu ketika kita semua dalam berpergian bersama Nabi s.a.w., tiba-tiba datanglah seorang lelaki dengan menaiki kendaraannya, lalu mulailah ia menengokkan wajahnya ke arah kanan dan kiri. Kemudian bersabdalah Rasulullah s.a.w.: "Barangsiapa yang mempunyai kelebihan kendaraan -yakni lebih dari apa yang diperlukannya sendiri-, hendaklah bersedekah dengan kelebihannya itu kepada orang yang tidak mempunyai kendaraan -memboncengkan orang lain- dan barangsiapa yang mempunyai kelebihan bekal makanan, maka hendaklah bersedekah kepada orang yang tidak mempunyai bekal makanan apa-apa." Selanjutnya beliau s.a.w. menyebutkan berbagai macam harta benda dengan segala apa saja yang dapat disebutkan, sehingga kita semua mengerti bahwa tidak seorangpun dari kita semua itu yang mempunyai hak dalam apa-apa yang kelebihan -sebab segala macam yang merupakan kelebihan diperintahkan untuk disedekahkan-." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 565)
No Hadist 566

وعن سهل بن سعدٍ - رضي الله عنه: أنَّ أمْرَأةً جَاءَتْ إِلَى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - بِبُرْدَةٍ مَنْسُوجَةٍ، فَقَالَتْ: نَسَجْتُها بِيَدَيَّ لأَكْسُوكَهَا، فَأَخَذَهَا النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - مُحْتَاجًا إِلَيْهَا، فَخَرَجَ إِلَيْنَا وَإنَّهَا إزَارُهُ، فَقَالَ فُلانٌ: اكْسُنِيهَا مَا أحْسَنَهَا! فَقَالَ: «نَعَمْ» فَجَلَسَ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - في المَجْلِسُ، ثُمَّ رَجَعَ فَطَواهَا، ثُمَّ أرْسَلَ بِهَا إِلَيْهِ: فَقَالَ لَهُ الْقَومُ: مَا أحْسَنْتَ! لَبِسَهَا النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - مُحتَاجًا إِلَيْهَا، ثُمَّ سَألْتَهُ وَعَلِمْتَ أنَّهُ لا يَرُدُّ سَائِلًا، فَقَالَ: إنّي وَاللهِ مَا سَألْتُهُ لألْبِسَهَا، إنَّمَا سَألْتُهُ لِتَكُونَ كَفنِي. قَالَ سَهْلٌ: فَكَانَتْ كَفَنَهُ. رواه البخاري.

Dari Sahal bin Sa'ad r.a. bahwasanya ada seorang wanita datang kepada Nabi s.a.w. dengan membawa selembar burdah yang ditenun, kemudian wanita itu berkata: "Saya sendiri menenun pakaian ini dengan tanganku untuk saya berikan kepada Tuan agar Tuan gunakan sebagai pakaian." Nabi s.a.w. mengambilnya dan memang beliau membutuhkannya. Beliau keluar pada kita dan burdah tadi dikenakan sebagai sarungnya. Kemudian ada orang berkata: "Berikanlah burdah itu untuk saya pakai, alangkah baiknya." Beliau s.a.w. bersabda: "Baiklah." Selanjutnya Nabi s.a.w. duduklah dalam suatu majlis lalu burdah tadi dilipatnya kemudian dikirimkan kepada orang yang memintanya tadi. Kaum -para sahabat- berkata kepada yang meminta itu: "Alangkah baiknya perbuatanmu itu. Burdah itu dipakai oleh Nabi s.a.w., sedangkan beliau membutuhkan untuk dipakainya dan engkau juga tahu bahwa beliau itu tidak akan menolak permintaan siapapun yang memintanya." Orang tadi menjawab: "Sesungguhnya saya, demi Allah, tidaklah saya memintanya itu karena saya membutuhkannya, sesungguhnya saya memintanya tadi ialah untuk saya jadikan kafanku -yakni kalau meninggal dunia-." Sahal -yang meriwayatkan hadis ini- berkata: "Maka burdah tersebut sungguh-sungguh dijadikan kafannya." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 566)
No Hadist 567

وعن أَبي موسى - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ الأشْعَرِيِّينَ إِذَا أرْمَلُوا في الغَزْوِ، أَوْ قَلَّ طَعَامُ عِيَالِهِمْ بالمَديِنَةِ، جَمَعُوا مَا كَانَ عِنْدَهُمْ في ثَوْبٍ وَاحِدٍ، ثُمَّ اقْتَسَمُوهُ بَيْنَهُمْ في إنَاءٍ وَاحدٍ بالسَّوِيَّةِ، فَهُمْ مِنِّي وَأنَا مِنْهُمْ». متفقٌ عَلَيْهِ. «أرْمَلُوا»: فَرَغَ زَادُهُمْ أَوْ قَارَبَ الفَرَاغَ.

Dari Abu Musa r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w, bersabda: "Sesungguhnya kaum Asy'ariyin itu apabila habis bekal-bekalnya dalam sesuatu peperangan atau tinggal sedikit makanan untuk para keluarganya di Madinah, maka mereka sama mengumpulkan apa-apa yang masih mereka punyai dalam selembar kain pakaian, lalu mereka bagi-bagikanlah itu antara sesama mereka dalam ukuran satu wadah dengan sama rata. Mereka itu adalah termasuk golonganku dan saya termasuk golongan mereka pula." [Muttafaq 'alaih] Armalu artinya sudah habis bekal mereka atau sudah mendekati kehabisannya. (HR.Riyadhus Shalihin : 567)
No Hadist 568

وعن سَهْلِ بن سَعدٍ - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أُتِيَ بِشَرابٍ، فَشَرِبَ مِنْهُ وَعَنْ يَمِينِهِ غُلاَمٌ، وَعَنْ يَسَارِهِ الأشْيَاخُ، فَقَالَ لِلغُلاَمِ: «أتَأَذَنُ لِي أَنْ أُعْطِيَ هؤُلاء؟» فَقَالَ الغُلامُ: لاَ وَاللهِ يَا رسولَ الله، لاَ أُوْثِرُ بِنَصِيبي مِنْكَ أحَدًا. فَتَلَّهُ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - في يَدِهِ. متفقٌ عَلَيْهِ . «تَلَّهُ» بالتاءِ المثناة فوق: أيْ وَضَعَهُ. وَهذَا الغُلامُ هُوَ ابنُ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما.

Dari Sahal bin Sa'ad r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. diberi minuman lalu beliau meminumnya dan di sebelah kanannya ada seorang anak, sedang di sebelah kirinya ada orang-orang tua. Lalu beliau bersabda -kepada anak itu-: "Adakah engkau izinkan kalau -minuman- ini saya berikan kepada orang-orang tua itu?" Anak itu menjawab: "Tidak, demi Allah, ya Rasulullah, saya tidak akan mengalahkan diriku dalam memperoleh bagianku daripada Tuan itu sehingga memberikannya kepada orang lain." (HR.Riyadhus Shalihin : 568)
No Hadist 569

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بَيْنَا أيُّوبُ - عليه السلام - يَغْتَسِلُ عُرْيَانًا، فَخَرَّ عَلَيْهِ جَرَادٌ مِنْ ذَهَبٍ، فَجَعَلَ أيُّوبُ يَحْثِي في ثَوْبِهِ، فَنَادَاهُ رَبُّهُ - عز وجل: يَا أيُّوبُ، ألَمْ أكُنْ أَغْنَيتُكَ عَمَّا تَرَى؟! قَالَ: بَلَى وَعِزَّتِكَ وَلَكِنْ لاَ غِنى بِي عن بَرَكَتِكَ». رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Pada suatu ketika Nabi Ayyub 'alaihis salam mandi dengan telanjang, lalu jatuhlah padanya seekor belalang dari emas, lalu beliau mengibas-ngibaskan pada bajunya. Kemudian Tuhannya Azzawajalla memanggilnya: "Hai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu menjadi kaya -dalam jiwanya- dari apa yang engkau lihat itu?" Ayyub menjawab: "Benar, demi keagunganMu, tetapi saya sama sekali tidak dapat merasa kaya -yakni masih amat membutuhkan- pada keberkahanMu." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 569)
No Hadist 570

وعن عبدِ الله بن مسعود - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «لاَ حَسَدَ إِلاَّ في اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا، فَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِي الحَقِّ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللهُ حِكْمَةً فَهُوَ يَقضِي بِهَا وَيُعَلِّمُهَا». متفقٌ عَلَيْهِ. وتقدم شرحه قريبًا.

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada kehasudan -iri- yang dibolehkan melainkan dalam dua macam perkara, yaitu: Seseorang yang dikaruniai oleh Allah akan harta, kemudian ia mempergunakan guna menafkahkannya itu untuk apa-apa yang hak -kebenaran- dan seseorang yang dikaruniai oleh Allah akan ilmu pengetahuan, kemudian ia memberikan keputusan dengan ilmunya itu -antara dua orang atau dua golongan yang berselisih- serta mengajarkannya pula." [Muttafaq 'alaih]Keterangan hadis di atas baru saja diuraikan di muka -lihat hadis no.542-. (HR.Riyadhus Shalihin : 570)