Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1081

وعن أبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قال رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ أوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ، فَإنْ صَلَحَتْ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ، وَإنْ فَسَدَتْ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ، قَالَ الرَّبُ - عز وجل: انْظُرُوا هَلْ لِعَبدي من تَطَوُّعٍ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا». رواه التِّرمِذِيُّ، وَقَالَ: «حَدِيثٌ حَسَنٌ».

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya pertama-tama amalan yang seseorang itu dihisab dengannya ialah shalatnya, maka jikalau baik shalatnya itu, sungguh-sungguh berbahagialah dan beruntunglah ia dan jikalau rusak, sungguh-sungguh menyesal dan merugilah ia. Jikalau seseorang itu ada kekurangan dari sesuatu amalan wajibnya, maka Tuhan Azzawajalla berfirman: "Periksalah olehmu semua -hai malaikat-, apakah hambaKu itu mempunyai amalan yang sunnah." Maka dengan amalan yang sunnah itulah ditutupnya kekurangan amalan wajibnya, kemudian cara memperhitungkan amalan-amalan lainnya itupun seperti cara memperhitungkan amalan shalat ini." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 1081)
No Hadist 1082

عن جابر بن سَمُرَة رضي الله عنهما، قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: «ألاَ تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ المَلائِكَةُ عِندَ رَبِّهَا؟» فَقُلنَا: يَا رَسُول اللهِ، وَكَيفَ تُصَفُّ المَلائِكَةُ عِندَ رَبِّهَا؟ قَالَ: «يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الأُوَلَ، وَيَتَرَاصُّونَ في الصَّفِّ». رواه مُسلِم.

Dari Jabir bin Samurah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. keluar pada kita semua, lalu bersabda: "Tidak dapatkah engkau semua berbaris sebagaimana berbarisnya para malaikat disisi Tuhannya?" Kita lalu berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah cara para malaikat itu berbaris disisi Tuhannya?" Beliau s.a.w. bersabda: "Mereka menyempurnakan shaf-shaf permulaan -yakni tidak berdiri di shaf kedua sebelum sempurnanya shaf pertama dan tidak di shaf ketiga sebelum sempurnanya shaf kedua dan seterusnya-, juga mereka itu saling rapat merapatkan shaf-shaf itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1082)
No Hadist 1083

وعن أبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاسْتَهَمُوا». متفقٌ عَلَيهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Andaikata para manusia itu mengetahui betapa besarnya pahala adzan dan menempati shaf pertama, kemudian tidak dapat memperoleh jalan untuk itu melainkan dengan mengadakan undian, sesungguhnya mereka itu akan mengadakan undian." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1083)
No Hadist 1084

وعنه، قَالَ: قال رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا». رواه مُسلِم.

Dari Abu Hurairah r.a. pula katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sebaik-baiknya shaf bagi kaum lelaki ialah shaf pertamanya, sedang sejelek-jeleknya shaf bagi mereka ialah shaf yang penghabisan -terakhir atau paling belakang-. Adapun sebaik-baiknya shaf bagi kaum wanita ialah shaf penghabisan, sedang sejelek-jeleknya shaf bagi mereka ialah shaf pertamanya." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1084)
No Hadist 1085

وعن أبي سعيد الخدرِيِّ - رضي الله عنه: أنَّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - رأى في أصْحَابِهِ تَأَخُّرًا، فَقَالَ لَهُمْ: «تَقَدَّمُوا فَأتَمُّوا بِي، وَلْيَأتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ، لاَ يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ الله». رواه مُسلِم.

Dari Abu Said r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. melihat di kalangan sahabat-sahabatnya ada kemunduran -yakni ada orang-orang yang suka berdiri di shaf belakang saja-, lalu beliau s.a.w. bersabda kepada mereka: "Majulah engkau semua lalu ikutilah saya dan hendaknya mengikuti engkau semua orang-orang yang sesudahmu itu. Tidak henti-hentinya sesuatu kaum itu suka membelakang, sehingga mereka akan dibelakangkan pula oleh Allah." Maksudnya kalau orang itu gemar membelakang dalam kemuliaan, tentu dibelakangkan oleh Allah dalam pemberian kerahmatan. [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1085)
No Hadist 1086

وعن أبي مسعود - رضي الله عنه - قال: كَانَ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا في الصَّلاَةِ، وَيَقُولُ: «اسْتَووا ولاَ تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ، لِيَلِيَنِي مِنْكُمْ أُولُو الأحْلاَمِ وَالنُّهَى ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ» رَوَاهُ مُسلِم.

Dari Abu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah mengusap bahu-bahu kita dalam shalat lalu bersabda: "Ratakanlah olehmu semua -shaf-shaf itu- dan jangan berselisih -seperti ada yang lebih maju atau lebih mundur-, sebab hati-hatimupun akan berselisih pula. Hendaknya mendampingi saya orang-orang yang dewasa dan yang berakal cukup diantara engkau semua itu, kemudian orang-orang yang mendekati mereka -yakni yang tarafnya ada di bawahnya-, kemudian orang-orang yang mendekati mereka -yakni yang tarafnya di bawah mereka lagi-." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1086)
No Hadist 1087

وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: قال رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «سَوُّوا صُفُوفَكُمْ؛ فَإنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ». متفقٌ عَلَيهِ. وفي رواية للبخاري: «فَإنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إقَامَةِ الصَّلاَةِ».

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ratakanlah shaf-shafmu semua itu, karena sesungguhnya meratakan shaf-shaf itu termasuk tanda kesempurnaan shalat." [Muttafaq 'alaih] Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan: "Karena meratakan shaf-shaf itu adalah termasuk tanda didirikannya shalat." (HR.Riyadhus Shalihin : 1087)
No Hadist 1088

وعنه، قَالَ: أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ فَأقْبَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - بِوَجْهِهِ، فَقَالَ: «أقِيمُوا صُفُوفَكُمْ وَتَرَاصُّوا؛ فَإنِّي أرَاكُمْ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي». رواه البُخَارِيُّ بلفظه، ومسلم بمعناه. وفي رواية للبخاري: وَكَانَ أَحَدُنَا يُلْزِقُ مَنْكِبَهُ بِمَنْكِبِ صَاحِبِهِ وَقَدَمَهُ بِقَدَمِهِ.

Dari Anas r.a. pula, katanya: "Shalat telah diiqamati, kemudian Rasulullah s.a.w. menghadap kepada kita semua dengan wajahnya lalu bersabda: "Tetaplah engkau semua mendirikan shaf-shafmu semua itu dan rapatkanlah shaf-shaf tadi, karena sesungguhnya saya ini dapat melihat engkau semua dari belakang punggungku." Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dengan lafaznya dan juga oleh Imam Muslim yang semakna dengan itu. Dalam riwayat Imam Bukhari disebutkan pula: "Seorang dari kita menempelkan bahunya dengan bahu kawannya dan juga kakinya dengan kaki kawannya -yakni amat rapat sekali-." (HR.Riyadhus Shalihin : 1088)
No Hadist 1089

وعن النعمان بن بشير رضي الله عنهما، قَالَ: سمعت رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقول: «لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أوْ لَيُخَالِفَنَّ اللَّهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ». متفقٌ عَلَيهِ. وفي رواية لمسلم: أنَّ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يُسَوِّي صُفُوفَنَا، حَتَّى كَأنَّمَا يُسَوِّي بِهَا القِدَاحَ حَتَّى رَأى أنَّا قَدْ عَقَلْنَا عَنْهُ، ثُمَّ خَرَجَ يَومًا فَقَامَ حَتَّى كَادَ يُكَبِّرُ، فَرَأى رَجُلًا بَادِيًا صَدْرُهُ مِنَ الصَّفِّ، فَقَالَ: «عِبَادَ اللهِ، لتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أو لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ».

Dari an-Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya engkau semua harus meratakan shaf-shafmu itu atau -kalau tidak suka meratakan shaf-shaf-, maka sesungguhnya Allah akan memperselisihkan antara muka-muka hatimu -yakni menjadi umat yang suka bercerai-cerai-." [Muttafaq 'alaih] Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: Bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu meratakan antara shaf-shaf kita, sehingga seolah-olah diratakannya barisan anak panah. Demikianlah sehingga beliau meyakinkan bahwa kita semua telah mengerti benar-benar akan cara meratakan shaf-shaf itu. Selanjutnya pada suatu hari beliau s.a.w. keluar lalu berdiri sehingga hampir saja akan bertakbir, lalu melihat ada seorang yang dadanya menonjol ke muka shaf, kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Hai hamba-hamba Allah, sesungguhnya engkau semua harus meratakan shaf-shafmu atau -kalau tidak melakukan demikian maka- sesungguhnya Allah akan memperselisihkan antara muka-muka hatimu." (HR.Riyadhus Shalihin : 1089)
No Hadist 1090

وعن البراءِ بن عازِبٍ رضي الله عنهما، قَالَ: كَانَ رَسُول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يَتَخَلَّلُ الصَّفَّ مِنْ نَاحِيَةٍ إلى نَاحِيَةٍ، يَمْسَحُ صُدُورَنَا وَمَنَاكِبَنَا، وَيَقُولُ: «لا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ» وكانَ يَقُولُ: «إنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الصُّفُوفِ الأُوَلِ». رواه أبُو دَاوُدَ بإسناد حسن.

Dari al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. mengisikan sela-sela shaf dari arah sini ke arah situ, sehingga dada-dada dan bahu-bahu kita saling mengusap -antara yang seorang dengan lainnya-. Beliau s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua berselisih -yakni terlampau maju atau terlampau mundur dari shaf, maka hal itu akan menyebabkan berselisihnya hati-hatimu semua." Beliau s.a.w. juga bersabda: "Sesungguhnya Allah dan malaikatnya menyampaikan kerahmatan pada shaf-shaf permulaan." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 1090)