Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 931

وعن أم عطية رضي الله عنها، قالت: نُهِينَا عَنِ اتِّبَاعِ الجَنَائِزِ، وَلَمْ يُعْزَمْ عَلَيْنَا. متفقٌ عَلَيْهِ. ومعناه: وَلَمْ يُشَدَّدْ في النَّهْيِ كَمَا يُشَدَّدُ في المُحَرَّمَاتِ.

Dari Ummu 'Athiyah radhiallahu 'anha, katanya: "Kita semua dilarang untuk mengikuti mengantarkan jenazah ke kubur, tetapi larangan itu tidak diperkeraskan untuk kita -maksudnya ialah untuk kaum wanita-." [Muttafaq 'alaih]Maknanya ialah bahwa larangan mengikuti jenazah ke kubur bagi kaum wanita itu tidak diperkeraskan sebagaimana halnya larangan yang diperkeraskan dalam perkara-perkara yang diharamkan -jadi hukumnya ialah makruh saja-. (HR.Riyadhus Shalihin : 931)
No Hadist 932

عن عائشة رضي الله عنها، قالت: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «مَا مِنْ مَيتٍ يُصَلِّي عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ المُسْلِمِينَ يَبْلُغُونَ مِئَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلاَّ شُفِّعُوا فِيهِ». رواه مسلم.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorang mayitpun yang dishalatkan oleh sesuatu umat dari kaum Muslimin yang sampai berjumlah seratus orang yang semuanya memohonkan syafaat -yakni pertolongan supaya diampuni dosa-dosanya- kepada mayit tadi, melainkan Allah akan mengabulkan permohonan syafaat mereka itu pada mayit tersebut." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 932)
No Hadist 933

وعن ابن عباسٍ رضي الله عنهما، قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ، فَيقومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أرْبَعُونَ رَجُلًا لاَ يُشْرِكُونَ بِاللهِ شَيْئًا، إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللهُ فِيهِ». رواه مسلم.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorang Muslimpun yang mati, lalu jenazahnya dishalatkan oleh empat puluh orang yang semuanya tidak menyekutukan sesuatu kepada Allah, melainkan Allah akan mengabulkan permohonan syafaat orang-orang yang menshalatkan itu -yakni mohon pertolongan kepada Allah agar diampuni dosa-dosanya- bagi mayit tersebut." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 933)
No Hadist 934

وعن مرثدِ بن عبدِ الله اليَزَنِيِّ، قَالَ: كَانَ مَالِكُ بن هُبَيْرَة - رضي الله عنه - إِذَا صَلَّى عَلَى الجَنَازَةِ، فَتَقَالَّ النَّاس عَلَيْهَا، جَزَّأَهُمْ عَلَيْهَا ثَلاَثَةَ أجْزَاءٍ، ثُمَّ قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوفٍ فَقَدْ أوْجَبَ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن».

Dari Martsad bin Abdullah al-Yazani, katanya: "Malik bin Hubairah itu apabila menshalatkan jenazah dan dianggapnya sedikit orang-orang yang ikut menshalatkan itu, maka mereka itu dibaginya rnenjadi tiga bagian -yakni tiga baris-. Kemudian ia berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang dishalatkan oleh tiga baris, maka ia dapat dipastikan untuk diampuni dosanya." Diriwayatkan oleh imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ia adalah hadis hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 934)
No Hadist 935

عن أَبي عبد الرحمان عوف بن مالك - رضي الله عنه - قَالَ: صَلَّى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - عَلَى جَنازَةٍ، فَحَفِظْتُ مِنْ دُعَائِهِ، وَهُوَ يقُولُ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَس، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ» حَتَّى تَمَنَّيتُ أن أكُون أنَا ذَلِكَ الْمَيِّت. رواه مسلم.

Dari Abdur Rahman bin Auf bin Malik r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. menshalatkan jenazah, lalu saya menghafalkan sesuatu dari doanya, yaitu beliau s.a.w. mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, ampunilah ia dan belas kasihanilah. Selamatkanlah ia dan maafkanlah, muliakanlah tempat kediamannya -dalam kubur- dan luaskanlah tempat masuknya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun, bersihkanlah ia dari kesalahan-kesalahannya sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran, berilah ia ganti berupa perumahan yang lebih baik dari perumahannya -di dunia- juga ganti keluarga yang lebih baik dari keluarganya -di dunia- serta kawinkanlah ia dengan suami -atau istri- yang lebih baik dari suami -atau istrinya- di dunia. Masukkanlah ia dalam syurga dan lindungilah ia dari siksa kubur dan siksa neraka." 'Aufa berkata: "Sehingga saya mengharapkan hendaknya sayalah yang menjadi mayit ketika itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 935)
No Hadist 936

وعن أَبي هريرة وأبي قتادة وَأبي إبراهيم الأشهلي، عن أبيه - وأبوه صَحَابيٌّ - رضي الله عنهم عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم: أنَّهُ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ، فَقَالَ: «اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا، وَصَغِيرنَا وَكَبيرنَا، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا، وشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوفَّهُ عَلَى الإيمَان، اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ، وَلاَ تَفْتِنَّا بَعدَهُ». رواه الترمذي من رواية أَبي هريرة والأشهلي. ورواه أَبُو داود من رواية أَبي هريرة وأبي قتادة. قَالَ الحاكم: «حديث أَبي هريرة صحيح عَلَى شرط البخاري ومسلم»، قَالَ الترمذي: «قَالَ البخاري: أصَحُّ رواياتِ هَذَا الحديث رواية الأشْهَلِيِّ، قَالَ البخاري: وأصح شيء في هَذَا الباب حديث عَوْفِ ابن مَالِكٍ».

Dari Abu Hurairah, Abu Qatadah dan Abu Ibrahim al-Asyhali dari ayahnya dan ayahnya adalah seorang sahabat radhiallahu 'anhum dari Nabi s.a.w. bahwasanya beliau menshalatkan jenazah, lalu mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, ampunilah untuk yang masih hidup dan yang telah mati dari kita, yang kecil dan yang besar -maksudnya yang muda dan yang tua-, yang lelaki dan yang perempuan, yang hadir ini dan yang tidak hadir. Ya Allah, barangsiapa yang Engkau hidupkan diantara kita, maka hidupkanlah dengan menetapi Agama Islam dan barangsiapa yang Engkau matikan dari kita, maka matikanlah dengan menetapi keimanan. Ya Allah, janganlah menghalang-halangi kita untuk memperoleh pahala sebab mendapatkan musibah ditinggalkan mayit ini dan jangan ada fitnah sepeninggalnya." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari riwayat Abu Hurairah dan al-Asyhali. Juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari riwayat Abu Hurairah dan Abu Qatadah. Imam Hakim berkata: "Hadis Abu Hurairah ini shahih menurut syaratnya Imam-imam Bukhari dan Muslim." Imam Tirmidzi berkata: "Imam Bukhari berkata: "Selengkap-lengkap riwayat-riwayat Hadis dalam bab ini ialah riwayatnya al-Asyhali." Imam Bukhari berkata: "Sebagus-bagus hadis dalam bab ini ialah Hadisnya 'Auf bin Malik". (HR.Riyadhus Shalihin : 936)
No Hadist 937

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى المَيِّتِ، فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعاء». رواه أَبُو داود.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau semua menshalatkan mayit, maka bersikap ikhlaslah -tulus- dalam mengucapkan doa untuk mayit itu." [Riwayat Abu Dawud] (HR.Riyadhus Shalihin : 937)
No Hadist 938

وعنه، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - في الصَّلاَةِ عَلَى الجَنَازَةِ: «اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبُّهَا، وَأَنْتَ خَلَقْتَهَا، وَأَنتَ هَدَيْتَهَا للإسْلاَمِ، وَأَنتَ قَبَضْتَ رُوحَهَا، وَأَنْتَ أَعْلَمُ بِسرِّهَا وَعَلاَنِيَتِهَا، وَقَدْ جِئنَاكَ شُفَعَاءَ لَهُ، فَاغْفِرْ لَهُ». رواه أَبُو داود.

Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w. perihal doa menshalatkan jenazah, yaitu -yang artinya-: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhan jenazah ini, Engkau pula yang menciptakannya, Engkau memberikannya petunjuk untuk memeluk Agama Islam. Engkau mencabut ruhnya dan Engkau lebih mengetahui perihal rahasia dan apa yang kelihatan daripada dirinya. Kita semua datang menghadapMu untuk memohonkan syafaat padanya. Maka dari itu ampunilah jenazah ini."[Riwayat Abu Dawud] (HR.Riyadhus Shalihin : 938)
No Hadist 939

وعن وَاثِلَة بنِ الأَسْقَعِ - رضي الله عنه - قَالَ: صَلَّى بِنَا رسول الله - صلى الله عليه وسلم - عَلَى رَجُلٍ مِنَ المُسْلِمِينَ، فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: «اللَّهُمَّ إنَّ فُلانَ ابْنَ فُلانٍ في ذِمَتِّكَ وَحَبْلِ جِوَارِكَ، فَقِهِ فِتْنَةَ القَبْرِ، وَعذَابَ النَّار، وَأَنْتَ أهْلُ الوَفَاءِ وَالحَمْدِ؛ اللَّهُمَّ فَاغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، إنَّكَ أنْتَ الغَفُورُ الرَّحيمُ». رواه أَبُو داود.

Dari Watsilah bin al-Asqa' r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. menshalatkan jenazah seorang lelaki dari kaum Muslimin beserta kita, lalu saya mendengar beliau s.a.w. mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, sesungguhnya Fulan anak Fulan ini adalah dalam tanggunganMu dan ikatan keamananMu, maka dari itu lindungilah ia dari fitnah kubur dan siksanya. Engkau adalah ahli dalam menetapi janji dan memiliki pujian. Ya Allah, maka ampunilah ia, belas kasihanilah, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Penyayang." [Riwayat Abu Dawud] (HR.Riyadhus Shalihin : 939)
No Hadist 940

وعن عبدِ الله بنِ أبي أَوْفى رضي الله عنهما: أنَّهُ كَبَّرَ عَلَى جَنَازَةِ ابْنَةٍ لَهُ أرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ، فَقَامَ بَعْدَ الرَّابِعَةِ كَقَدْرِ مَا بَيْنَ التَّكْبِيرَتَيْنِ يَسْتَغْفِرُ لَهَا وَيَدْعُو، ثُمَّ قَالَ: كَانَ رسول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يَصْنَعُ هكَذَا. وفي رواية: كَبَّرَ أرْبَعًا فَمَكَثَ سَاعَةً حَتَّى ظَنَنْتُ أنَّهُ سَيُكَبِّرُ خَمْسًا، ثُمَّ سَلَّمَ عَنْ يَمينِهِ وَعَنْ شِمَالِهِ. فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْنَا لَهُ: مَا هَذَا؟ فَقَالَ: إنِّي لاَ أزيدُكُمْ عَلَى مَا رأيْتُ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يَصْنَعُ، أَوْ: هكَذَا صَنَعَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم. رواه الحاكم، وقال: «حديث صحيح».

Dari Abdullah bin Abu Aufa radhiallahu 'anhuma, bahwasanya ia bertakbir untuk menshalatkan jenazah anak perempuannya, lalu ia berdiri sesudah takbir keempat seperti kadar waktu berdirinya antara dua takbir, kemudian ia berkata: "Rasulullah s.a.w. melakukan sedemikian ini." Dalam riwayat lain disebutkan: Abdullah bin Abu 'Aufa bertakbir yang keempat kalinya, lalu berdiam diri sebentar, sehingga saya mengira bahwa ia akan bertakbir untuk kelima kalinya, kemudian bersalam menoleh kesebelah kanannya lalu kesebelah kirinya. Setelah ia selesai shalat, kitapun bertanya padanya: "Apakah artinya itu tadi?" -maksudnya antara takbir keempat dengan salam, mengapa lama sekali?- Ia menjawab: "Sesungguhnya saya tidak akan menambahkan untukmu semua melebihi dari apa yang saya lihat dari Rasulullah s.a.w. sebagaimana yang beliau lakukan," atau ia berkata: "Memang demikian itulah yang dikerjakan oleh Rasulullah s.a.w." Diriwayatkan oleh Imam Hakim dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 940)