Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 201

201 - باب سنة المغرب بعدها وقبلها تقدم في هذه الأبواب حديثُ ابن عمر وحديث عائشة ، وهما صحيحان: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يُصَلِّي بَعدَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ. 1122 - وعن عبد الله بن مُغَفَّل - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «صَلُّوا قَبْلَ المَغْرِبِ» قال في الثَّالِثَةِ: «لِمَنْ شَاءَ». رواه البُخَارِيُّ. 1123 - وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: لَقَدْ رَأيْتُ كِبَارَ أصْحَابِ رَسُولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يَبْتَدِرُونَ السَّوَارِيَ عِندَ المَغْرِبِ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ. 1124 - وعنه، قَالَ: كُنَّا نصلِّي عَلَى عهدِ رسولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ قَبْلَ المَغْرِبِ، فَقِيلَ: أكَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - صَلاَّهما؟ قَالَ: كَانَ يَرَانَا نُصَلِّيهِمَا فَلَمْ يَأمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا. رواه مسلم. 1125 - وعنه، قَالَ: كُنَّا بِالمَدِينَةِ فَإذَا أذَّنَ المُؤَذِّنُ لِصَلاَةِ المَغْرِبِ، ابْتَدَرُوا السَّوَارِيَ، فَرَكَعُوا رَكْعَتَيْنِ، حَتَّى إنَّ الرَّجُلَ الغَريبَ لَيَدْخُلُ المَسْجِدَ فَيَحْسَبُ أنَّ الصَّلاَةَ قَدْ صُلِّيَتْ مِنْ كَثْرَةِ مَنْ يُصَلِّيهِمَا. رواه مسلم.

Bab 201. Shalat Sunnah Maghrib, Sesudah Dan Sebelumnya  Sudah terdahulu dalam bab-bab di muka Hadisnya Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma -lihat hadis no.1095- dan Hadisnya Aisyah radhiallahu 'anha -lihat hadis no.1112- dan keduanya itu adalah shahih bahwa Nabi s.a.w. shalat dua rakaat sesudah Maghrib.  1119. Dari Abdullah bin Mughaffal r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Bershalatlah engkau semua sebelum Maghrib -yakni shalat sunnah-." Beliau s.a.w. mengucapkan dalam sabdanya yang ketiga kalinya dengan tambahan: "Bagi siapa yang ingin melakukannya." (Riwayat Bukhari)  1120. Dari Anas r.a., katanya: "Sungguh-sungguh saya telah melihat golongan sahabat-sahabat besar-besar sama bersegera ke ruang dalam masjid ketika Maghrib -yakni sesudah adzan Maghrib dikumandangkan melakukan shalat sunnah di situ-. (Riwayat Bukhari)  1121. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Kita semua di zaman Rasulullah s.a.w. shalat dua rakaat sesudah terbenamnya matahari yakni sebelum Maghrib." Ia ditanya: "Apakah Rasulullah s.a.w. juga shalat sunnah itu?" Anas r.a. menjawab: "Beliau s.a.w. melihat kita shalat dua rakaat itu, tetapi beliau s.a.w. tidak menyuruh kita melakukannya dan tidak pula melarangnya." (Riwayat Muslim)  1122. Dari Anas r.a. pula, katanya: "Kita semua ada di Madinah, maka jikalau muazzin telah selesai adzan untuk shalat Maghrib, maka orang-orang sama bersegera ke ruang dalam masjid lalu shalat dua rakaat, sehingga sesungguhnya seorang yang asing -yang tempatnya bukan di Madinah-, kalau ia masuk masjid pasti mengira bahwa shalat wajib Maghrib sudah selesai dikerjakan karena banyaknya orang yang shalat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib itu." (Riwayat Muslim) (HR.riyadhus_shalihin : 201)
No Hadist 202

202 - باب سنة العشاء بعدها وقبلها فِيهِ حديث ابن عمر السابق: صَلَّيْتُ مَعَ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ، وحديث عبد الله بن مُغَفَّلٍ: «بَيْنَ كُلِّ أذَانَيْنِ صَلاةٌ» متفق عَلَيْهِ. كما سبق .

Bab 202. Shalat Sunnah Isya' Sesudah Dan Sebelumnya  Dalam bab ini termasuklah Hadisnya Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma yang lalu -lihat hadis no.1095-, katanya: "Saya shalat bersama Nabi s.a.w. dua rakaat sesudah Isya' dan juga Hadisnya Abdullah bin Mughaffal, yaitu sabda Nabi s.a.w.: "Antara dua azan -yakni adzan dan iqamah- itu boleh melakukan shalat sunnah." (Muttafaq 'alaih) Lihat sebagaimana disebutkan di muka -lihat hadis no.1096-. (HR.riyadhus_shalihin : 202)
No Hadist 203

203 - باب سنة الجمعة فِيهِ حَديث ابن عمر السابق أنَّه صَلَّى مَعَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الجُمعَةِ. متفقٌ عَلَيْهِ. 1126 - عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا صَلَّى أَحَدُكُم الجُمُعَةَ، فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أرْبعًا». رواه مسلم. 1127 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ لاَ يُصَلِّي بَعْدَ الجُمُعَةِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ في بَيْتِهِ. رواه مسلم.

Bab 203. Shalat Sunnah Jum'at  Dalam bab ini termasuklah Hadisnya Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma yang lalu -lihat hadis no.1095- yang menyebutkan bahwasanya ia shalat bersama Nabi s.a.w. dua rakaat sesudah shalat Jum'at. (Muttafaq 'alaih) 1123. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau engkau semua shalat Jum'at, maka hendaklah sesudahnya itu shalat sunnah empat rakaat." (Riwayat Muslim)1124. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. itu tidak shalat sesudah Jum'at sehingga pulang, kemudian beliau s.a.w. shalat dua rakaat di rumahnya." (Riwayat Muslim) (HR.riyadhus_shalihin : 203)
No Hadist 204

204 - باب استحباب جعل النوافل في البيت سواء الراتبة وغيرها والأمر بالتحول للنافلة من موضع الفريضة أَو الفصل بينهما بكلام 1128 - عن زيد بن ثابت - رضي الله عنه: أنَّ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «صَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِي بُيُوتِكُمْ، فَإنَّ أفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ المَرْءِ في بَيْتِهِ إِلاَّ المَكْتُوبَةَ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1129 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما، عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «اجْعَلُوا مِنْ صَلاَتِكُمْ فِي بُيُوتِكُمْ ، وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا». متفقٌ عَلَيْهِ. 1130 - وعن جابر - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا قَضَى أحَدُكُمْ صَلاَتَهُ في مَسْجِدِهِ فَلْيَجْعَلْ لِبَيْتِهِ نَصِيبًا مِنْ صَلاَتِهِ؛ فَإنَّ اللهَ جَاعِلٌ في بَيْتِهِ مِنْ صَلاَتِهِ خَيْرًا». رواه مسلم. 1131 - وعن عمر بن عطاءٍ: أنَّ نَافِعَ بْنَ جُبَيْرٍ أرْسَلَهُ إِلَى السَّائِبِ ابن أُخْتِ نَمِرٍ يَسأَلُهُ عَنْ شَيْءٍ رَآهُ مِنْهُ مُعَاوِيَةُ في الصَّلاَةِ، فَقَالَ: نَعَمْ، صَلَّيْتُ مَعَهُ الجُمُعَةَ في المَقْصُورَةِ، فَلَمَّا سَلَّمَ الإمَامُ، قُمْتُ في مَقَامِي، فَصَلَّيْتُ، فَلَمَّا دَخَلَ أَرْسَلَ إلَيَّ، فَقَالَ: لاَ تَعُدْ لِمَا فَعَلْتَ. إِذَا صَلَّيْتَ الجُمُعَةَ فَلاَ تَصِلْهَا بِصَلاةٍ حَتَّى تَتَكَلَّمَ أَوْ تَخْرُجَ؛ فَإنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - أمَرَنَا بِذلِكَ، أن لاَ نُوصِلَ صَلاَةً بِصَلاَةٍ حَتَّى نَتَكَلَّمَ أَوْ نَخْرُجَ. رواه مسلم.

Bab 204. Sunnahnya Mengerjakan Shalat-shalat Sunnah Di Rumah, Baikpun Sunnah Rawatib Atau Lain-lainnya Dan Perintah Berpindah Untuk Shalat Sunnah Dari Tempat Yang Digunakan Shalat Fardhu -Wajib- Atau Memisahkan Antara Kedua Shalat Itu Dengan Pembicaraan  1125. Dari Zaid bin Tsabit r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Shalatlah engkau semua, hai sekalian manusia, sebab sesungguhnya seutama-utama shalat itu ialah shalatnya seseorang yang dikerjakan dalam rumahnya, kecuali shalat yang diwajibkan." (Muttafaq 'alaih)  1126. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jadikanlah dari sebahagian shalatmu -yakni yang sunnah- itu di rumah-rumahmu sendiri dan janganlah menjadikan rumah-rumah itu sebagai kuburan -yakni tidak pernah digunakan untuk shalat sunnah atau membaca al-Quran sebab sunyi dari ibadah-." (Muttafaq 'alaih)  1127. Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau seseorang diantara engkau semua itu telah menyelesaikan shalatnya di masjid, maka hendaklah memberikan sekedar bagian dari sebagian shalatnya -yakni yang sunnah-sunnah- untuk rumahnya, karena sesungguhnya Allah membuat kebaikan dalam rumahnya itu karena shalatnya tadi." (Riwayat Muslim)  1128. Dari 'Amr bin 'Atha' bahwasanya Nafi' bin Jubair menyuruhnya pergi kepada as-Saib bin Yazid anak lelaki dari saudara perempuannya Namir, perlu menekankan padanya -yakni 'Amr supaya bertanya kepada as-Saib- perihal sesuatu yang pernah dilihat oleh Mu'awiyah dari dirinya mengenai shalat. As-Saib lalu berkata: "Ya, saya pernah shalat Jum'at dengan Mu'awiyah di ruang dalam masjid. Ketika imam sudah -mengucapkan- salam, saya lalu berdiri lagi di tempatku shalat -wajib- tadi lalu saya shalat sunnah. Kemudian setelah ia masuk rumah, lalu ia menyuruh saya datang padanya, kemudian berkata: "Jangan engkau mengulangi lagi sebagaimana yang engkau kerjakan tadi. Jikalau engkau shalat Jum'at, maka janganlah engkau persambungkan di tempatmu tadi itu dengan shalat sunnah, sehingga engkau berbicara dulu atau keluar, karena sesungguhnya Rasulullah s.a.w. menyuruh kita yang sedemikian itu, yaitu supaya tidak dipersambungkan shalat itu dengan shalat lain sehingga kita berbicara atau keluar dulu." (Riwayat Muslim) (HR.riyadhus_shalihin : 204)
No Hadist 205

205 - باب الحث عَلَى صلاة الوتر وبيان أنه سنة مؤكدة وبيان وقته 1132 - عن عليٍّ - رضي الله عنه - قَالَ: الوِتْرُ لَيْسَ بِحَتْمٍ كَصَلاَةِ المَكْتُوبَةِ، وَلَكِنْ سَنَّ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إنَّ اللهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الوِتْرَ، فَأَوْتِرُوا يَا أهْلَ القُرْآنِ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن». 1133 - وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ قَدْ أَوْتَرَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ، وَمِنْ أوْسَطِهِ، وَمِنْ آخِرِهِ، وَانْتَهَى وِتْرُهُ إِلَى السَّحَرِ. متفقٌ عَلَيْهِ. 1134 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما، عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «اجْعَلُوا آخِرَ صَلاَتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا». متفقٌ عَلَيْهِ. 1135 - وعن أَبي سعيد الخدري - رضي الله عنه: أنَّ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «أوْتِرُوا قَبْلَ أَنْ تُصْبِحُوا». رواه مسلم. 1136 - وعن عائشة رضي الله عنها: أنَّ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يُصَلِّي صَلاَتَهُ باللَّيْلِ، وَهِيَ مُعْتَرِضَةٌ بَيْنَ يَدَيْهِ، فَإذَا بَقِيَ الوِتْرُ، أيْقَظَهَا فَأوْتَرتْ. رواه مسلم. وفي روايةٍ لَهُ: فَإذَا بَقِيَ الوِتْرُ، قَالَ: «قُومِي فَأوتِري يَا عائِشَةُ». 1137 - وعن ابن عمرَ رضي الله عنهما: أنَّ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بَادِرُوا الصُّبْحَ بِالوِتْرِ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح» . 1138 - وعن جابر - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ خَافَ أَنْ لاَ يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ، فَلْيُوتِرْ أوَّلَهُ، وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُومَ آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ اللَّيلِ، فَإنَّ صَلاَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُودَةٌ، وذَلِكَ أفْضَلُ». رواه مسلم.

Bab 205. Anjuran Melakukan Shalat Witir Dan Uraian Bahwa Shalat ini Adalah Sunnah Yang Ditekankan Serta Uraian Mengenai Waktunya   1129. Dari Ali r.a., katanya: "Shalat witir itu bukannya wajib sebagaimana shalat yang difardhukan, tetapi Rasulullah s.a.w. mengerjakan shalat itu dan bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Witir -karena bilangan satu adalah paling ganjil-, maka lakukanlah shalat witir -yaitu yang rakaatnya ganjil-, hai ahli al-Quran." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan  1130. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Dari seluruh malam itu Rasulullah s.a.w. sungguh-sungguh telah melakukan witir -yakni waktu berwitir beliau s.a.w. tidak tertentu waktunya-, yaitu di permulaan malam, di pertengahan malam, di akhir malam dan berakhirlah waktu witir beliau s.a.w. itu sampai waktu sahur -hampir menyingsingnya fajar shadik-." (Muttafaq 'alaih)  1131. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jadikanlah shalat witir itu sebagai akhir shalatmu di waktu malam." (Muttafaq 'alaih)  1132. Dari Abu Said al-Khudri r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Berwitirlah engkau semua sebelum engkau semua berpagi-pagi -yakni sebelum terbitnya fajar shadik-." (Riwayat Muslim)  1133. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi s.a.w. melakukan shalatnya di waktu malam, sedang ia -yakni Aisyah yaitu istrinya- melintang antara kedua tangannya -yakni di mukanya-. Maka jikalau tinggal mengerjakan witir, beliau s.a.w. membangunkannya, lalu Aisyahpun berwitirlah." (Riwayat Muslim) Dalam riwayat Muslim lainnya disebutkan: "Maka jikalau tinggal mengerjakan witir, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Bangunlah dan berwitirlah, hai Aisyah."  1134. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Dahuluilah shalat Subuh itu dengan witir -maksudnya bangunlah sebelum waktunya shalat Subuh lalu berwitirlah dulu-." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi, dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih.  1135. Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang takut kalau tidak dapat bangun di akhir malam, maka hendaklah berwitir di permulaan -malam- dan barangsiapa -berniat kuat- hendak bangun di akhir malam, maka hendaklah berwitir di akhir malam, karena sesungguhnya shalat akhir malam itu disaksikan oleh para malaikat dan yang sedemikian itulah yang lebih utama." (Riwayat Muslim) (HR.riyadhus_shalihin : 205)
No Hadist 206

206 - باب فضل صلاة الضحى وبيان أقلها وأكثرها وأوسطها، والحث عَلَى المحافظة عَلَيْهَا 1139 - عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: أوْصَانِي خَلِيلي - صلى الله عليه وسلم - بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى، وَأنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أرْقُدَ. متفقٌ عَلَيْهِ. وَالإيتَارُ قَبْلَ النَّوْمِ إنَّمَا يُسْتَحَبُّ لِمَنْ لاَ يَثِقُ بِالاسْتِيقَاظِ آخِرَ اللَّيْلِ فَإنْ وَثِقَ، فَآخِرُ اللَّيْلِ أفْضَلُ. 1140 - وعن أَبي ذَرٍّ - رضي الله عنه - عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «يُصْبحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدكُمْ صَدَقَةٌ: فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى». رواه مسلم. 1141 - وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: كَانَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يُصَلِّي الضُّحَى أرْبَعًا، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ الله. رواه مسلم. 1142 - وعن أُمِّ هَانِىءٍ فاختة بنت أَبي طالب رضي الله عنها، قالت: ذَهَبْتُ إِلَى رَسولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - عَامَ الفَتْحِ فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ، فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ غُسْلِهِ، صَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ، وَذَلِكَ ضُحىً. متفقٌ عَلَيْهِ. وهذا مختصرُ لفظِ إحدى روايات مسلم.

Bab 206. Keutamaan Shalat Dhuha Dan Uraian Perihal Sesedikit-sedikitnya Rakaat Dhuha, Sebanyak-banyaknya Dan Yang Pertengahannya Serta Anjuran Untuk Menjaga Untuk Terus Melakukannya  1136. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Kekasihku -yakni Nabi Muhammad s.a.w.- telah memberikan wasiat padaku untuk melakukan puasa sebanyak tiga hari dalam setiap bulan, juga dua rakaat -shalat- sunnah Dhuha dan supaya saya shalat witir dulu sebelum tidur." (Muttafaq 'alaih) Melakukan shalat witir sebelum tidur itu hanyalah disunnahkan bagi seseorang yang merasa dirinya tidak akan dapat bangun pada akhir malam. Tetapi sekiranya merasa dapat shalat witir pada akhir malam, maka itu adalah lebih utama lagi.  1137. Dari Abu Zar r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Setiap ruas tulang dari seorang diantara engkau semua itu harus ada sedekahnya pada setiap pagi harinya, maka setiap sekali tasbih -bacaan Subhanallah- adalah sedekah, setiap sekali tahmid -bacaan Alhamdulillah- adalah sedekah, setiap sekali tahlil -bacaan La ilaha ilallah- adalah sedekah, setiap sekali takbir -bacaan Allahu Akbar- adalah sedekah, memerintahkan kepada kebaikan adalah sedekah, melarang dari kemungkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi oleh dua rakaat yang dilakukan oleh seseorang dari shalat Dhuha." (Riwayat Muslim) 1138. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu shalat Dhuha empat rakaat dan menambahkan dari jumlah itu sekehendak hatinya." (Riwayat Muslim)  1139. Dari Ummu Hani' yaitu Fakhitah binti Abu Thalib radhiallahu 'anha, katanya: "Saya pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. pada hari pembebasan -kota Makkah-, lalu saya temui beliau s.a.w. sedang mandi. Setelah beliau s.a.w. selesai mandi, lalu shalat sebanyak delapan rakaat. Itulah shalat Dhuha." (Muttafaq 'alaih) Ini adalah yang diringkaskan dari lafaznya salah satu dari beberapa riwayat Muslim. (HR.riyadhus_shalihin : 206)
No Hadist 207

207 - باب تجويز صلاة الضحى من ارتفاع الشمس إِلَى زوالها والأفضل أن تُصلَّى عِنْدَ اشتداد الحر وارتفاع الضحى 1143 - عن زيد بن أَرْقَم - رضي الله عنه: أنَّهُ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى، فَقَالَ: أمَا لَقَدْ عَلِمُوا أنَّ الصَّلاَةَ في غَيْرِ هذِهِ السَّاعَةِ أفْضَلُ، إنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِيْنَ تَرْمَضُ الفِصَالُ». رواه مسلم. «تَرْمَضُ» بفتح التاء والميم وبالضاد المعجمة، يعني: شدة الحر. وَ «الفِصَالُ» جَمْعُ فَصِيلٍ وَهُوَ: الصَّغيرُ مِنَ الإبِلِ.

Bab 207. Bolehnya Melakukan Shalat Dhuha Dari Mulai Matahari Meninggi Sampai Tergelincir -Atau Lingsirnya- Dan Yang Lebih Utama Dilakukan Adalah Ketika Suhu Udara Sedang Panas Dan Meningginya Waktu Dhuha  1140. Dari Zaid bin Arqam r.a. bahwasanya ia melihat sekelompok kaum -beberapa orang- sama melakukan shalat Dhuha lalu ia berkata: "Apakah orang-orang tidak mengetahui bahwa shalat Dhuha di waktu selain ini adalah lebih utama, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Shalatnya orang-orang yang bertaubat itu ialah jikalau anak-anak unta itu telah merasa panas matahari." (Riwayat Muslim) Tarmadhu dengan fathahnya ta' dan mim dan dengan dhad mu'jamah, yaitu sangat panas, sedang alfishal ialah jama'nya fashil yaitu anak unta yang masih kecil. (HR.riyadhus_shalihin : 207)
No Hadist 208

208 - باب الحث عَلَى صلاة تحية المسجد بركعتين وكراهة الجلوس قبل أن يصلي ركعتين في أي وقت دخل وسواء صلَّى ركعتين بنية التَّحِيَّةِ أَوْ صلاة فريضة أَوْ سنة راتبة أَوْ غيرها 1144 - عن أَبي قتادة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا دَخَلَ أحَدُكُمُ المَسْجِدَ، فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1145 - وعن جابرٍ - رضي الله عنه - قَالَ: أَتَيْتُ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ في المَسْجِدِ، فَقَالَ: «صَلِّ رَكْعَتَيْنِ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Bab 208. Anjuran Melakukan Shalat Sunnah Tahiyatul Masjid -Menghormat Masjid- Dua Rakaat Dan Makruhnya Duduk Sebelum Shalat Dua Rakaat, Di Waktu Manapun juga Masuknya Masjid Itu Dan Sama Halnya, Apakah Shalat Dua Rakaat Tadi Dengan Niat Tahiyat, Shalat Fardhu, Sunnah Rawatib Dan Lain-lainnya  1141. Dari Abu Qatadah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Jikalau salah seorang diantara engkau semua itu masuk masjid, maka janganlah duduk dulu sebelum shalat dua rakaat." (Muttafaq 'alaih) 1142. Dari Jabir r.a., katanya: "Saya mendatangi Nabi s.a.w. dan ia berada di masjid, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Bershalatlah dua rakaat." (Muttafaq 'alaih) (HR.riyadhus_shalihin : 208)
No Hadist 209

209 - باب استحباب ركعتين بعد الوضوء 1146 - عن أَبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ لِبِلاَلٍ: «يَا بِلاَلُ، حَدِّثْنِي بِأَرْجَى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الإسْلاَمِ، فَإنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ في الجَنَّةِ» قَالَ: مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أرْجَى عِنْدي مِنْ أَنِّي لَمْ أتَطَهَّرْ طُهُورًا فِي سَاعَةٍ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلاَّ صَلَّيْتُ بِذَلِكَ الطُّهُورِ مَا كُتِبَ لِي أَنْ أُصَلِّي . متفقٌ عَلَيْهِ، وهذا لفظ البخاري. «الدَّفُّ» بالفاءِ: صَوْتُ النَّعْلِ وَحَرَكَتُهُ عَلَى الأَرْضِ، واللهُ أعْلَم.

Bab 209. Sunnahnya Shalat Dua Rakaat Sesudah Wudhu'  1143. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. berkata kepada Bilal: "Hai Bilal, beritahukanlah kepada saya dengan suatu amalan yang paling engkau harapkan pahalanya serta yang engkau amalkan dalam Islam, karena sesungguhnya saya mendengar suara derap kedua terompah -sandal- mu di mukaku di dalam syurga." Bilal menjawab: "Saya tidak melakukan sesuatu amalan yang lebih saya harapkan di sisiku daripada kalau saya habis berwudhu' baik pada waktu malam ataupun siang, melainkan saya tentu shalat dengan wudhu' ku itu, sebagaimana yang ditentukan untukku -yakni setiap habis berwudhu' lalu melakukan shalat sunnah wudhu'-." (Muttafaq 'alaih) Ini adalah lafaznya Imam Bukhari. Addaffu dengan fa' ialah suara terompah -sandal- dan gerakannya di atas bumi. Wallahu a'lam. (HR.riyadhus_shalihin : 209)
No Hadist 210

210 - باب فضل يوم الجمعة ووجوبها والاغتسال لَهَا والطّيب والتبكير إِلَيْهَا والدعاء يوم الجمعة والصلاة عَلَى النبي - صلى الله عليه وسلم - وفِيهِ بيان ساعة الإجابة واستحباب إكثار ذكر الله تعالى بعد الجمعة قَالَ الله تَعَالَى: {فَإذَا قُضِيَتِ الصَّلاَةُ فَانْتَشِرُوا فِي الأرْضِ، وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللهِ، وَاذْكُرُوا اللهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [الجمعة: 10].<br>1147 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «خَيْرُ يَومٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الجُمُعَةِ: فِيهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيهِ أُدْخِلَ الجَنَّةَ، وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا». رواه مسلم. 1148 - وعنه، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ تَوَضَّأ فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ ثُمَّ أتَى الجُمُعَةَ، فَاسْتَمَعَ وأنْصَتَ، غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ وَزِيادَةُ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ، وَمَنْ مَسَّ الحَصَى، فَقَدْ لَغَا». رواه مسلم. 1149 - وعنه، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ، وَالجُمُعَةُ إِلَى الجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّراتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الكَبَائِرُ». رواه مسلم. 1150 - وعنه، وعن ابن عمر - رضي الله عنهم: أنهما سَمعَا رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - يقولُ عَلَى أعْوَادِ مِنْبَرِهِ: «لَيَنْتَهِيَنَّ أقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونَنَّ مِنَ الغَافِلِينَ». رواه مسلم. 1151 - وعن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ». متفقٌ عَلَيْهِ. 1152 - وعن أَبي سعيد الخدري - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ». متفقٌ عَلَيْهِ. المراد بِالمُحْتَلِمِ: البَالِغُ. وَالمُرادُ بِالوَاجِبِ: وُجُوبُ اخْتِيارٍ، كَقولِ الرَّجُلِ لِصَاحِبهِ: حَقُّكَ وَاجِبٌ عَلَيَّ. واللهُ أعلم. 1153 - وعن سَمُرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ تَوَضَّأَ يَوْمَ الجُمُعَةِ فبِها وَنِعْمَتْ وَمَن اغْتَسَلَ فَالغُسْلُ أفْضَلُ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن». 1154 - وعن سَلمَان - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَومَ الجُمُعَةِ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِن طُهْرٍ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ، ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإمَامُ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ الأُخْرَى». رواه البخاري. 1155 - وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَن اغْتَسَلَ يَومَ الجُمُعَةِ غُسْلَ الجَنَابَةِ، ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الأولى فَكَأنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً ، وَمَنْ رَاحَ في السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ في الساعة الثَّالِثَةِ، فَكَأنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ في السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ، فَكَأنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ في السَّاعَةِ الخَامِسَةِ، فَكَأنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإذَا خَرَجَ الإمَامُ، حَضَرَتِ المَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ». متفقٌ عَلَيْهِ. قَوْله: «غُسْلُ الجَنَابَةِ» أيْ غُسلًا كغُسْلِ الجَنَابَةِ في الصِّفَةِ. 1156 - وعنه أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - ذَكَرَ يَوْمَ الجُمُعَةِ، فَقَالَ: «فِيهَا سَاعَةٌ لا يُوافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ، وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْألُ اللهَ شَيْئًا، إِلاَّ أعْطَاهُ إيّاهُ» وَأشَارَ بيَدِهِ يُقَلِّلُهَا . متفقٌ عَلَيْهِ. 1157 - وعن أَبي بُرْدَةَ بن أَبي موسى الأشعريِّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ عبد الله بن عمر رضي الله عنهما: أسَمِعْتَ أبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - في شأنِ سَاعَةِ الجُمُعَةِ؟ قَالَ: قُلْتُ: نَعَمْ، سَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاةُ». رواه مسلم. 1158 - وعن أوس بن أوسٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ مِنْ أفْضَلِ أيَّامِكُمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ، فَأكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِيهِ؛ فَإنَّ صَلاَتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ». رواه أَبُو داود بإسناد صحيح.

Bab 210. Keutamaan Shalat Jum'at, Kewajibannya, Mandi Untuk Menghadirinya, Datang Diawal Waktu Kepadanya, Doa Pada Hari Jum'at, Membaca Shalawat Nabi Pada Hari Itu, Uraian Perihal Saat Jumat, Dikabulkannya Doa-doa Dan Sunnahnya Memperbanyak Dzikir Kepada Allah Ta&#39;ala Sesudah Jum&#39;atan&nbsp;&nbsp;Allah Ta'ala berfirman: &quot;Maka jikalau shalat sudah diselesaikan, maka menyebarlah di bumi dan carilah dari keutamaan Allah dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, supaya engkau semua dapat berbahagia.&quot; (al-Jumu'ah: 10) &nbsp;1144. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: &quot;Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Sebaik-baik hari yang matahari terbit pada hari itu ialah hari Jum'at. Pada hari itulah Adam diciptakan dan pada hari itu pula ia dimasukkan dalam syurga dan juga pada hari itulah ia dikeluarkan dari syurga itu.&quot; (Riwayat Muslim) &nbsp;1145. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: &quot;Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Barangsiapa berwudhu' lalu memperbaguskan wudhu'nya, kemudian mendatangi shalat Jum'at terus mendengar -khatib- dan berdiam diri -tidak berbicara sama sekali-, maka diampunkanlah untuknya antara Jum'at itu dengan Jum'at yang berikutnya, dengan diberi tambahan tiga hari lagi. Barangsiapa yang memegang kerikil -batu kecil- untuk dipermain-mainkan sehingga tidak memperhatikan isi khutbah, maka ia telah melakukan kelalaian -yakni bersalah-.&quot; (Riwayat Muslim) &nbsp;1146. Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., katanya: &quot;Shalat lima waktu dan dari Jum'at satu ke Jum'at berikutnya, dari Ramadhan -yang satu- ke Ramadhan -berikutnya-, adalah sebagai penebus -yakni penebus dosa- antara waktu-waktu kesemuanya itu -yakni penebus dosa antara waktu yang satu dengan waktu yang berikutnya, selama dosa-dosa besar dijauhi-.&quot; (Riwayat Muslim)&nbsp;&nbsp;1147. Dari Abu Hurairah dan juga dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhum, bahwasanya keduanya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda di atas tiang-tiang mimbarnya: &quot;Sesungguhnya kaum-kaum -orang-orang banyak- itu harus suka menghentikan kebiasaan mereka meninggalkan shalat-shalat Jum'at, atau -kalau tidak demikian-, maka sesungguhnya Allah akan menutup di atas hati-hati mereka kemudian pastilah mereka akan termasuk dalam golongan orang-orang yang lalai.&quot; (Riwayat Muslim) &nbsp;1148. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Jikalau seseorang diantara engkau semua mendatangi shalat Jum'at, maka hendaklah mandi dulu.&quot; (Muttafaq 'alaih) &nbsp;1149. Dari Abu Said r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Mandi Jum'at itu adalah wajib bagi setiap orang yang sudah baligh.&quot; (Muttafaq 'alaih) Yang dimaksudkan dengan Almuhtalim ialah orang yang sudah baligh -dewasa dan berakal-, sedang yang dimaksudkan wajib ialah secara pilihan, seperti kata seorang pada kawannya: &quot;Hakmu itu wajib atasku.&quot; &nbsp;1150. Dari Samurah r.a., katanya: &quot;Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Barangsiapa berwudhu' pada hari Jum'at, maka dengan keringanan itu -bolehlah dilakukan dan tanpa mandi- dan itupun sudah baik. Tetapi barangsiapa yang mandi, maka mandi itu adalah lebih utama.&quot; Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. &nbsp;1151. Dari Salman r.a., katanya: &quot;Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Tidaklah seorang lelaki itu mandi pada hari Jum'at, lalu bersuci sekuasa -semampu- ia melakukan bersuci tadi -yakni bersuci sebaik-baiknya- dan berminyak dengan minyaknya atau mengambil dari sebagian harum-haruman -minyak wangi- yang ada di rumahnya, selanjutnya ia keluar, lalu tidak memisahkan antara dua orang yang sedang duduk, kemudian melaksanakan shalat yang telah ditentukan untuknya -yakni shalat sunnah tahiyyatul masjid-, seterusnya berdiam diri -tidak bercakap-cakap- ketika imam berbicara, melainkan diampunkanlah untuknya antara Jum'at itu dengan Jum'at lainnya -yakni yang berikutnya-.&quot; (Riwayat Bukhari) &nbsp;1152. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Barangsiapa mandi pada hari Jum'at sebagaimana mandi ketika janabah, lalu pergi -ke masjid-, maka seolah-olah ia berkurban seekor unta, dan barangsiapa yang pergi pada jalan kedua, maka seolah-olah ia berkurban seekor lembu, dan barangsiapa pergi pada jam ketiga, maka seolah-olah ia berkurban seekor kambing yang bertanduk, dan barangsiapa pergi pada jam keempat, maka seolah-olah ia berkurban seekor ayam betina, dan barangsiapa pergi pada jam kelima, maka seolah-olah ia berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar -naik ke mimbar-, maka para malaikat -yang mencatat- itu semuanya mendengarkan dzikir -yakni khutbah-.&quot; (Muttafaq 'alaih) Sabdanya: Ghuslal janabah yakni mandi seperti mandi ketika janabah dalam sifat dan keadaannya.&nbsp;1153. Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan hari Jum'at, lalu beliau s.a.w. bersabda: &quot;Dalam hari Jum'at itu suatu saat yang tidak dicocoki oleh seorang Muslim dan ia sedang berdiri shalat sambil memohonkan sesuatu permohonan kepada Allah, melainkan Allah akan memberikan apa yang dimohonkannya itu.&quot; Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya sebagai tanda mempersedikitkan waktu yang dimaksudkan itu.&quot; (Muttafaq 'alaih) &nbsp;1154. Dari Abu Burdah bin Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: &quot;Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata: &quot;Apakah engkau pernah mendengar ayahmu menceritakan tentang Rasulullah s.a.w. dalam hal shalat Jum'at?&quot; Ia berkata: &quot;Saya -Abu Burdah- menjawab: &quot;Ya, saya pernah mendengar ia berkata: &quot;Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Waktu yang mustajab itu ialah antara duduknya imam -maksudnya khatib, yang dalam dua khutbah diselingi dengan duduk sesaat-.&quot; (Riwayat Muslim) [Baca Status Hadis Disini]&nbsp;1155. Dari Aus bin Aus r.a., katanya: &quot;Rasulullah s.a.w. bersabda: &quot;Sesungguhnya diantara hari-harimu semua yang lebih utama ialah hari Jum'at, maka dari itu perbanyakkanlah membaca shalawat padaku dalam hari Jum'at itu, sebab sesungguhnya shalawatmu semua itu ditunjukkan kepadaku.&quot; Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih. (HR.riyadhus_shalihin : 210)