Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 731

وعن أُمَيَّةَ بن مَخْشِيٍّ الصحابيِّ - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - جَالِسًا، وَرَجُلٌ يَأكُلُ، فَلَمْ يُسَمِّ اللهَ حَتَّى لَمْ يَبْقَ مِنْ طَعَامِهِ إِلاَّ لُقْمَةٌ، فَلَمَّا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ، قَالَ: بِسْمِ اللهِ أوَّلَهُ وَآخِرَهُ، فَضَحِكَ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ قَالَ: «مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأكُلُ مَعَهُ، فَلَمَّا ذَكَرَ اسمَ اللهِ اسْتَقَاءَ مَا فِي بَطْنِهِ». رواه أَبُو داود والنسائي.

Dari Umayyah bin Makhsyi as-Shahabi r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. -pada suatu ketika- duduk di situ ada seorang lelaki yang makan lalu tidak mengucapkan Bismillah, sehingga makanannya tidak tertinggal melainkan sesuap saja. Setelah orang itu mengangkatkan sesuatu yang tertinggal tadi di mulutnya, tiba-tiba ia mengucapkan: Bismillahi awwalahu wa akhirahu." Kemudian Nabi s.a.w. ketawa latu bersabda: "Tidak henti-hentinya syaitan tadi makan bersama orang itu. Tetapi setelah ia ingat untuk mengucapkan nama Allah -yakni setelah membaca Bismillah, maka syaitan tadi memuntahkan seluruh makanan yang telah ada dalam perutnya-. [Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i] (HR.Riyadhus Shalihin : 731)
No Hadist 732

وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يَأكُلُ طَعَامًا في سِتَّةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَجَاءَ أعْرَابِيٌّ، فَأكَلَهُ بلُقْمَتَيْنِ. فَقَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «أما إنَّهُ لَوْ سَمَّى لَكَفَاكُمْ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح».

Dari Aisyah radhiallahu'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. -pada suatu ketika- hendak makan sesuatu makanan bersama enam orang sahabat-sahabatnya. Lalu datanglah seorang A'rab -penghuni pedalaman negeri Arab-, kemudian makan makanan itu dalam dua kali suap saja. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya saja andaikata orang ini suka membaca Bismillah -sebelum makannya tadi- niscaya makanan itu dapat mencukupi engkau semua pula -karena adanya keberkahan dalam makanan itu-." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 732)
No Hadist 733

وعن أَبي أُمَامَة - رضي الله عنه: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ، قَالَ: «الْحَمْدُ للهِ حَمدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَاركًا فِيهِ، غَيْرَ مَكْفِيٍّ، وَلاَ مُوَدَّعٍ، وَلاَ مُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا». رواه البخاري.

Dari Abu Umamah r.a. bahwasanya nabi s.a.w. apabila mengangkat hidangannya -yakni setelah selesai makan- beliau s.a.w. mengucapkan -yang artinya-: "Segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya, makanan yang suci serta diberkahi, tidak diremehkan serta tidak pula dianggap kurang berguna, ya Tuhan kita." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 733)
No Hadist 734

وعن معاذِ بن أنسٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ أكَلَ طَعَامًا، فَقال: الحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا، وَرَزَقنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلاَ قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن».

Dari Mu'az bin Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang setelah selesai makan sesuatu makanan lalu mengucapkan -yang artinya-: "Segala puji bagi Allah yang telah memberikan makanan ini padaku dan memberikan rezeki itu padaku tanpa adanya daya serta kekuatan daripadaku", maka diampunkanlah untuknya apa-apa yang telah terdahulu dari dosanya." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 734)
No Hadist 735

وعن أَبي هُريرة - رضي الله عنه - قَالَ: مَا عَابَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - طَعَامًا قَطُّ، إن اشْتَهَاهُ أكَلَهُ، وَإنْ كَرِهَهُ تَرَكَهُ. متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu tidak pernah mencela sama sekali pada sesuatu makanan. Jikalau beliau s.a.w. ingin pada makanan itu beliaupun memakannya dan jikalau tidak menyukainya, maka beliau tinggalkan -tanpa mengucapkan celaan padanya-." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 735)
No Hadist 736

وعن جابر - رضي الله عنه: أنَّ النَّبيَّ - صلى الله عليه وسلم - سَأَلَ أهْلَهُ الأُدْمَ، فقالوا: مَا عِنْدَنَا إِلاَّ خَلٌّ، فَدَعَا بِهِ، فَجَعَلَ يَأكُلُ، ويقول: «نِعْمَ الأُدْمُ الخَلُّ، نِعْمَ الأُدْمُ الخَلُّ». رواه مسلم .

Dari Jabir r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. meminta lauk pauk kepada keluarganya, lalu mereka berkata: "Tidak ada yang kita punyai melainkan cuka. Beliau s.a.w. lalu memintanya dan mulailah beliau makan serta bersabda: "Sebaik-baik lauk pauk ialah cuka, sebaik-baik lauk pauk ialah cuka." [Riwayat Muslim]Sabdanya Beliau s.a.w. adalah untuk memuji lauk yang sedang dimakan tersebut, bukan untuk dibanding-bandingkan dengan lauk yang lain. Wallahu'alam. (HR.Riyadhus Shalihin : 736)
No Hadist 737

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا دُعِيَ أحَدُكُمْ فَلْيُجِبْ، فَإنْ كَانَ صَائِمًا فَلْيُصَلِّ، وَإنْ كَانَ مُفْطِرًا فَلْيَطْعَمْ». رواه مسلم. قَالَ العلماءُ: معنى «فَلْيُصَلِّ»: فَلْيَدْعُ، ومعنى «فَلْيطْعَمْ»: فَلْيَأْكُلْ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila seseorang diantara engkau semua diundang -untuk menghadiri sesuatu jamuan makan-, maka hendaklah mengabulkan undangan itu. Jikalau ia berpuasa, maka hendaklah ia berdoa sesuatu yang baik untuk keluarga yang mengundang itu, dan jikalau ia berbuka -yakni tidak berpuasa-, maka hendaklah makan." [Riwayat Muslim]Para alim ulama berkata: "Artinya fal yushalli ialah hendaklah berdoa agar keluarga seisi rumah orang yang mengundang itu memperoleh pengampunan dan keberkahan. Adapun artinya fal-yath'am ialah hendaklah ia makan." (HR.Riyadhus Shalihin : 737)
No Hadist 738

عن أَبي مسعود البَدْريِّ - رضي الله عنه - قَالَ: دعا رَجُلٌ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - لِطَعَامٍ صَنعَهُ لَهُ خَامِسَ خَمْسَةٍ، فَتَبِعَهُمْ رَجُلٌ، فَلَمَّا بَلَغَ البَابَ، قَالَ النَّبيّ - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ هَذَا تَبِعَنَا، فَإنْ شِئْتَ أَنْ تَأْذَنَ لَهُ، وَإنْ شِئْتَ رَجَعَ» قَالَ: بل آذَنُ لَهُ يَا رَسُولَ الله. متفقٌ عَلَيْهِ .

Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a., katanya: "Ada seorang lelaki mengundang Nabi s.a.w. untuk menghadiri suatu jamuan makanan yang dibuat untuk beliau, sebagai orang kelima dari lima orang yang diundang untuk itu. Tiba-tiba orang-orang yang diundang itu diikuti -oleh seseorang- yang tidak ikut diundang. Setelah beliau s.a.w. sampai di pintu, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Orang ini mengikuti kita semua. Jadi jikalau engkau suka mengizinkan untuk ikut -biarlah ia ikut-, tetapi jikalau engkau tidak menyukainya, biarlah ia kembali saja." Orang yang mengundang lalu menjawab: "Bahkan saya mengizinkannya, ya Rasulullah." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 738)
No Hadist 739

عن عمر بن أَبي سَلمَة رضي الله عنهما، قَالَ: كُنْتُ غُلامًا في حِجْرِ رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ في الصَّحْفَةِ، فَقَالَ لي رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «يَا غُلامُ، سَمِّ اللهَ تَعَالَى، وَكُلْ بِيَمينِكَ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ». متفقٌ عَلَيْهِ. قَوْله: «تَطِيشُ» بكسرِ الطاء وبعدها ياءٌ مثناة من تَحْت، معناه: تتحرك وتمتد إِلَى نَوَاحِي الصَّحْفَةِ.

Dari Umar bin Abu Salamah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya -pada ketika itu- adalah seorang anak yang ada di bawah pengawasan Rasulullah s.a.w., tanganku berputar-putar ke sekitar piring -kalau makan-. Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda kepadaku: "Hai anak, ucapkanlah Bismillah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari apa-apa yang dekat denganmu." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 739)
No Hadist 740

وعن سلمةَ بن الأَكْوَع - رضي الله عنه: أنَّ رَجُلًا أَكَلَ عِنْدَ رَسُولِ الله - صلى الله عليه وسلم - بِشِمَالِهِ، فَقَالَ: «كُلْ بِيَمِينِكَ» قَالَ: لا أسْتَطِيعُ. قَالَ: «لاَ اسْتَطَعْتَ»! مَا مَنَعَهُ إِلاَّ الكِبْرُ! فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيهِ. رواه مسلم.

Dari Salamah bin al-Akwa' r.a. bahwasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah s.a.w. dengan tangan kirinya, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Makanlah dengan tangan kananmu." Orang itu menjawab: "Saya tidak dapat -makan dengan tangan kanan-." Beliau lalu bersabda: "Engkau tidak dapat?" Tidak ada yang menyebabkan ia berbuat sedemikian itu kecuali karena kesombongannya. Maka ia tidak dapat mengangkatkan tangan kanannya ke mulut -untuk selama-lamanya sejak saat itu-. [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 740)