Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1271

وعن ابن عمر رضي الله عنهما: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بُنِي الإسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأنَّ مُحَمَّدًا رسولُ اللهِ، وَإقَامِ الصَّلاَةِ، وَإيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجِّ البَيْتِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, bahwasanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Islam didirikan atas lima perkara, yaitu menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah dan berpuasa dalam bulan Ramadhan." [Muttafaq ‘alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1271)
No Hadist 1272

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: خَطَبَنَا رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: «أيُّهَا النَّاسُ، قَدْ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُم الحَجَّ فَحُجُّوا» فَقَالَ رَجُلٌ: أكُلَّ عَامٍ يَا رَسولَ اللهِ؟ فَسَكَتَ، حَتَّى قَالَهَا ثَلاثًا. فَقَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «لَوْ قُلْتُ نَعَمْ لَوَجَبَتْ، وَلَمَا اسْتَطَعْتُمْ» ثُمَّ قَالَ: «ذَرُوني مَا تَرَكْتُكُمْ؛ فَإنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤالِهِمْ، وَاخْتِلاَفِهِمْ عَلَى أنْبِيَائِهِمْ، فَإذَا أمَرْتُكُمْ بِشَيءٍ فَأتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، وَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عَن شَيْءٍ فَدَعُوهُ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya: "Rasulullah s.a.w. berkhutbah kepada kita lalu bersabda: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya Allah mewajibkan atasmu semua akan beribadah haji, maka kerjakanlah ibadah haji itu." Kemudian ada seorang lelaki bertanya: "Apakah itu untuk setiap tahun, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. berdiam saja -yakni tidak menjawab pertanyaannya tadi- kemudian orang itu menanyakannya sampai tiga kali. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Jikalau saya menjawab: "Ya," sesungguhnya beribadah haji akan menjadi wajib setiap setahun sekali, dan tentu engkau semua tidak akan kuasa mengerjakannya." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Tinggalkanlah aku -yakni janganlah menanyakan padaku- apa-apa yang saya tinggalkan untukmu semua -yakni apa-apa yang tidak saya sebutkan-. Sesungguhnya yang menyebabkan rusaknya orang-orang yang sebelummu semua itu ialah karena mereka terlampau banyak bertanya dan senantiasa menyalahi pada Nabi-nabi mereka. Maka dari itu, apabila saya memerintahkan kepadamu semua dengan sesuatu perkara, lakukanlah itu sekuat tenaga yang ada padamu semua dan jikalau saya melarang engkau semua dari sesuatu perkara, maka tinggalkanlah itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1272)
No Hadist 1273

وعنه، قَالَ: سُئِلَ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - أيُّ العَمَلِ أفْضَلُ؟ قَالَ: «إيمَانٌ بِاللهِ وَرسولِهِ» قيل: ثُمَّ ماذا؟ قَالَ: «الجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ» قِيلَ: ثُمَّ مَاذَا؟ قَالَ: «حَجٌّ مَبرُورٌ». متفقٌ عَلَيْهِ. «المبرور» هُوَ: الَّذِي لا يرتكِبُ صاحِبُهُ فِيهِ معصيةً.

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. ditanya: "Amalan manakah yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Beriman kepada Allah dan RasulNya." Ditanya lagi: "Kemudian apakah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Jihad fisabilillah." Ditanya pula: "Kemudian apakah?" Beliau s.a.w. menjawab: "Haji yang mabrur." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1273)
No Hadist 1274

وعنه، قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَنْ حَجَّ، فَلَمْ يَرْفُثْ ، وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أمُّهُ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berbuat kelalaian dan tidak pula mengerjakan dosa -yakni kemaksiatan besar atau yang kecil secara berulang kali-, maka ia akan kembali dari ibadah hajinya itu sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya -yakni tidak ada dosa dalam dirinya sama sekali-." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1274)
No Hadist 1275

وعنه: أنَّ رسول اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قال: «العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَينَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الجَنَّةَ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Umrah ke umrah yang berikutnya adalah menjadi penutup dosa dalam waktu antara dua kali umrahan itu, sedang haji mabrur -lihat keterangannya dalam hadis 1270 diatas-, maka tidak ada balasan bagi yang melakukannya itu melainkan syurga." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1275)
No Hadist 1276

وعن عائشة رَضِيَ اللهُ عنها، قَالَت: قُلْتُ: يَا رسول الله، نَرَى الجِهَادَ أفْضَلَ العَمَلِ، أفَلاَ نُجَاهِدُ؟ فَقَالَ: «لَكُنَّ أفْضَلُ الجِهَادِ: حَجٌّ مَبْرُورٌ». رواه البخاري.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, kita mengetahui bahwa jihad adalah seutama-utama amalan. Maka dari itu, apakah kita -kaum wanita- tidak baik mengikuti jihad?" Beliau s.a.w. lalu menjawab: "Bagi engkau semua -kaum wanita-, maka sebaik-baiknya jihad ialah mengerjakan haji yang mabrur" -lihat hadis no.1270 diatas tentang arti mabrur-. [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 1276)
No Hadist 1277

وعنها: أنَّ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَا مِنْ يَوْمٍ أكْثَرَ مِنْ أَن يَعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ». رواه مسلم.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada suatu haripun yang di situ Allah lebih banyak memerdekakan hambaNya dari siksa api neraka daripada hari Arafah." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1277)
No Hadist 1278

وعن ابن عباس رضي الله عنهما: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «عُمْرَةٌ في رَمَضَانَ تَعْدِلُ حَجَّةً - أَوْ حَجَّةً مَعِي». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Mengerjakan umrah dalam bulan Ramadhan itu menyamai pahalanya dengan sekali haji atau sekali haji beserta saya." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1278)
No Hadist 1279

وعنه: أنَّ امرأة قالت: يَا رسول الله، إنَّ فَرِيضَةَ اللهِ عَلَى عِبَادِهِ في الحَجِّ، أدْرَكَتْ أَبي شَيْخًا كَبِيرًا، لاَ يَثْبُتُ عَلَى الرَّاحِلَةِ أفَأحُجُّ عَنْهُ؟ قَالَ: «نَعَمْ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Abbas r.a. pula bahwasanya ada seorang wanita berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya kewajiban dari Allah atas sekalian hamba-hambaNya yang berhubungan dengan ibadah haji itu telah menemui ayahku dan beliau sudah menjadi seorang tua yang lanjut usianya, juga tidak dapat menetap untuk duduk dalam kendaraan -maksudnya tidak kuat mengadakan perjalanan-. Maka apakah boleh saya mengerjakan haji untuknya -yakni saya yang beribadah haji, sedang pahalanya ayah yang mendapatkan-." Beliau s.a.w. menjawab: "Ya, boleh." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1279)
No Hadist 1280

وعن لقيط بن عامر - رضي الله عنه: أنَّه أتى النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: إنَّ أَبِي شَيْخٌ كَبِيرٌ، لاَ يَسْتَطِيعُ الحَجَّ، وَلاَ العُمْرَةَ، وَلاَ الظَّعَنَ؟ قَالَ: «حُجَّ عَنْ أبِيكَ وَاعْتَمِرْ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح».

Dari Laqith bin 'Amir r.a. bahwasanya ia mendatangi Nabi s.a.w., lalu berkata: "Sesungguhnya ayahku itu seorang yang sudah tua lagi lanjut usianya. Ia tidak dapat mengerjakan haji dan tidak dapat melakukan umrah serta tidak kuasa berpergian, bagaimanakah itu?" Beliau s.a.w. bersabda: "Beribadah hajilah untuk ayahmu itu serta berumrah pulalah!" Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 1280)