Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 751

وعنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إنَّ الشَّيْطَانَ يَحْضُرُ أحَدَكُمْ عِنْدَ كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَأنِهِ، حَتَّى يَحْضُرَهُ عِنْدَ طَعَامِهِ، فإذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أحَدِكُمْ فَلْيَأخُذْهَا فَليُمِطْ مَا كَانَ بِهَا مِنْ أذىً، ثُمَّ لِيَأْكُلْهَا وَلاَ يَدَعْهَا للشَّيْطَانِ، فإذا فَرَغَ فَلْيَلْعَقْ أصابِعَهُ، فإنَّهُ لا يَدْري في أيِّ طعامِهِ البَرَكَةُ». رواه مسلم.

Dari Jabir r.a. pula, bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya syaitan itu mendatangi seorang dari engkau semua dalam segala hal yang dilakukannya, sampaipun ia datang pula ketika ia makan. Maka jikalau suapan seorang diantara engkau semua itu jatuh, maka hendaklah diambilnya lalu menyingkirkan kotoran yang menempel padanya dan selanjutnya hendaklah memakannya dan janganlah ditinggalkan untuk dimakan oleh syaitan. Kemudian apabila ia telah selesai, maka hendaklah menjilat jari-jarinya, karena sesungguhnya ia tidak mengetahui di makanan yang manakah terletaknya keberkahan itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 751)
No Hadist 752

وعن أنسٍ - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أكَلَ طَعَامًا، لَعِقَ أصَابِعَهُ الثَّلاَثَ، وقال: «إِذَا سقَطَتْ لُقْمَةُ أحَدِكُمْ فَلْيَأخُذْهَا، ولْيُمِطْ عنها الأذى، وَليَأكُلْهَا، وَلاَ يَدَعْها لِلْشَّيْطَان» وأمَرَنا أن نَسْلُتَ القَصْعَةَ، وقال: «إنَّكُمْ لا تَدْرُونَ في أيِّ طَعَامِكُمُ البَرَكَةُ». رواه مسلم.

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila makan sesuatu makanan, maka beliau menjilati jari-jarinya yang tiga buah -yang digunakan untuk makan yakni ibu jari, telunjuk dan tengah- dan beliau s.a.w. bersabda: "Jikalau suapan seorang dari engkau semua itu jatuh, maka singkirkanlah kotoran-kotoran yang menempel di situ, selanjutnya hendaklah memakannya dan janganlah ditinggalkan untuk dimakan oleh syaitan." Beliau s.a.w. juga menyuruh kepada kita supaya kita mengusap piring -lalu memakan sekali jikalau ada makanan yang ada di situ- dan beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya engkau semua tidak mengetahui di makanan yang manakah terletaknya keberkahan itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 752)
No Hadist 753

وعن سعيد بنِ الحارث: أنّه سأل جابرًا - رضي الله عنه - عنِ الوُضُوءِ مِمَّا مَسَّتِ النَّارُ، فَقَالَ: لا، قَدْ كُنَّا زَمَنَ النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - لا نَجِدُ مِثْلَ ذَلِكَ الطَّعامِ إِلاَّ قليلًا، فإذا نَحْنُ وجَدْنَاهُ، لَمْ يَكُنْ لنا مَنَادِيلُ إِلاَّ أكُفَّنا، وسَواعِدَنَا، وأقْدامَنَا، ثُمَّ نُصَلِّي وَلاَ نَتَوَضَّأُ. رواه البخاري.

Dari Said bin al-Harits bahwasanya ia bertanya kepada Jabir tentang hal apakah wajib berwudhu' karena makan sesuatu yang terkena oleh api -yakni yang dimasak dengan api- lalu ia menjawab: "Tidak, sungguh-sungguh kita dahulu yaitu di zaman Nabi s.a.w. tidak mendapatkan makanan yang dimasak dengan api itu kecuali sedikit sekali. Jikalau kita menemukan makanan itu, kita tidak mempunyai saputangan-saputangan -untuk mengusap selesai memakannya- melainkan yang ada ialah tapak-tapak tangan kita, lengan-lengan kita serta kaki-kaki kita -maksudnya tapak tangan, lengan dan kaki itulah yang digunakan untuk mengusap jari-jari setelah selesai makan-, seterusnya kitapun lalu shalat dan kita tidak berwudhu' lagi." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 753)
No Hadist 754

عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «طَعَامُ الاثنينِ كافِي الثلاثةِ، وطَعَامُ الثَّلاَثَةِ كافي الأربعة» متفق عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Makanan untuk dua orang itu dapat mencukupi tiga orang sedang makanan untuk tiga orang itu dapat mencukupi empat orang." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 754)
No Hadist 755

وعن جابر - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «طَعَامُ الوَاحِدِ يَكْفِي الاثْنَيْنِ، وَطَعَامُ الاثْنَيْنِ يَكْفِي الأَرْبَعَةَ، وَطَعَامُ الأرْبَعَةِ يَكْفِي الثَّمَانِيَةَ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Makanan untuk dua orang itu dapat mencukupi tiga orang sedang makanan untuk tiga orang itu dapat mencukupi empat orang." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 755)
No Hadist 756

عن أنس - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَتَنَفَّسُ في الشَّرابِ ثَلاثًا. متفق عَلَيْهِ. يعني: يتنفس خارجَ الإناءِ.

Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu bernafas ketika minum sebanyak tiga kali." [Muttafaq 'alaih].Yakni bernafas di luar wadah. (HR.Riyadhus Shalihin : 756)
No Hadist 757

وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «لاَ تَشْرَبُوا وَاحِدًا كَشُرْبِ البَعِيرِ، وَلَكِنِ اشْرَبُوا مَثْنَى وَثُلاَثَ، وَسَمُّوا إِذَا أنْتُمْ شَرِبْتُمْ، وَاحْمَدُوا إِذَا أنْتُمْ رَفَعْتُمْ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن».

Dari Ibnu Abbas raaniailahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua minum sekaligus seperti minumnya unta, tetapi minumlah dua kali atau tiga kali. Bacalah Bismillah jikalau engkau semua memulai minum dan bacalah Alhamdulillah jikalau engkau semua angkat -yakni selesai minum-." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan (HR.Riyadhus Shalihin : 757)
No Hadist 758

وعن أَبي قَتَادَة - رضي الله عنه: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ في الإناءِ. متفق عَلَيْهِ. يعني: يتنفس في نفس الإناءِ.

Dari Abu Qatadah r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. melarang jikalau ditarik nafas dalam wadah -yakni bernafas didalam wadah-." Muttafaq 'alaih. Yakni ditariknya nafas dalam wadah tempat seseorang itu minum. (HR.Riyadhus Shalihin : 758)
No Hadist 759

وعن أنس - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أُتِيَ بِلَبَنٍ قَدْ شِيبَ بماءٍ، وَعَنْ يَمِينهِ أعْرَابيٌّ، وَعَنْ يَسَارِهِ أَبُو بَكْر - رضي الله عنه - فَشَرِبَ، ثُمَّ أعْطَى الأعْرابيَّ، وقال: «الأيْمَنَ فالأيْمَنَ» متفق عَلَيْهِ. قَوْله: «شِيب» أيْ: خُلِطَ.

Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. diberi susu yang telah dicampur dengan air. Di sebelah kanannya ada seorang A'rab -penghuni pedalaman negeri Arab- dan di sebelah kirinya ialah Abu Bakar r.a. Beliau s.a.w. lalu minum, kemudian memberikan -wadah isi susu itu- kepada orang A'rab dan beliau s.a.w. bersabda: "Dahulukanlah yang kanan dulu lalu yang sebelah kanannya." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 759)
No Hadist 760

وعن سهلِ بن سعدٍ - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - أُتِيَ بِشرابٍ، فَشَرِبَ مِنْهُ وَعَنْ يَمِينِهِ غُلامٌ، وَعَنْ يَسَارِهِ أشْيَاخٌ، فَقَالَ للغُلامِ: «أتَأْذَنُ لِي أَنْ أُعْطِيَ هؤُلاَءِ؟» فَقَالَ الغُلامُ: لاَ واللهِ، لاَ أُوثِرُ بنَصيبي مِنْكَ أَحَدًا. فَتَلَّهُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - في يَدِهِ. متفقٌ عَلَيْهِ. قَوْله: «تَلَّهُ» أيْ وَضَعَهُ. وهذا الغلامُ هُوَ ابْنُ عباس رضي الله عنهما.

Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. diberi minuman lalu beliau meminumnya dan di sebelah kanannya ada anak kecil sedang di sebelah kirinya ada beberapa orang tua. Beliau s.a.w. lalu berkata kepada anak -yang di sebelah kanannya-: "Adakah engkau izinkan jikalau saya memberikan kepada orang-orang tua ini?" Anak itu berkata: "Tidak, demi Allah, saya tidak mau mengalahkan diri sendiri kepada seorangpun akan bagianku dari Tuan itu." Kemudian Rasulullah s.a.w. meletakkannya di tangan anak tersebut. [Muttafaq 'alaih]Ucapannya: Tallahu artinya meletakkannya. Adapun anak kecil itu ialah Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma -sewaktu masih kecilnya-. (HR.Riyadhus Shalihin : 760)