Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 611

وعن عبد الله بن مسعود - رضي الله عنه - عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لاَ يَدْخُلُ الجَنَّةَ مَنْ كَانَ في قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّة مِنْ كِبْرٍ!» فَقَالَ رَجُلٌ: إنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، ونَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: «إنَّ اللهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الجَمَالَ، الكِبْرُ: بَطَرُ الحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ». رواه مسلم. «بَطَرُ الحَقِّ»: دَفْعُهُ وَرَدُّهُ عَلَى قَائِلِهِ، وَ «غَمْطُ النَّاسِ»: احْتِقَارُهُمْ.

Dari Abdullah bin Mas'ud r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Tidak dapat masuk syurga seorang yang dalam hatinya ada sifat kesombongannya seberat debu." Kemudian ada orang berkata: "Sesungguhnya seorang itu ada yang senang jikalau pakaiannya itu baik dan terompah -sandal-nyapun -sandalnya- baik." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan menghinakan orang banyak." [Riwayat Muslim]Batharulhaqqi ialah menolak kebenaran dan mengembalikannya kepada orang yang mengucapkannya itu -yakni memberikan bantahan pada kebenaran tadi-, sedang ghamthunnasi ialah menghinakan para manusia. (HR.Riyadhus Shalihin : 611)
No Hadist 612

وعن سلمة بن الأكوع - رضي الله عنه: أنّ رَجُلًا أكَلَ عِنْدَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - بشمالِهِ، فَقَالَ: «كُلْ بيَمِينِكَ» قَالَ: لاَ أسْتَطِيعُ! قَالَ: «لاَ اسْتَطَعْتَ» مَا مَنَعَهُ إِلاَّ الكِبْرُ. قَالَ: فما رفَعها إِلَى فِيهِ. رواه مسلم.

Dari Salamah bin al-Akwa' r.a. bahwasanya ada seorang lelaki makan di sisi Rasulullah s.a.w. dengan menggunakan tangan kirinya, lalu beliau s.a.w. bersabda: "Makanlah dengan menggunakan tangan kananmu." Orang itu berkata: "Saya tidak dapat makan sedemikian itu." Beliau s.a.w. bersabda: "Tidak dapat engkau?" Ia berbuat sedemikian itu tidak ada yang mendorongnya, melainkan kesombongannya juga. Salamah berkata: "Orang itu akhirnya benar-benar tidak dapat mengangkat tangan kanannya ke mulutnya," -yakni tangannya terus cacat untuk selama-lamanya, sebab tidak dapat digunakan apa-apa-. [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 612)
No Hadist 613

وعن حارثة بن وهْبٍ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «ألا أُخْبِرُكُمْ بأهْلِ النَّار: كلُّ عُتُلٍ جَوّاظٍ مُسْتَكْبرٍ». متفقٌ عَلَيْهِ، وتقدم شرحه في بابِ ضعفةِ المسلمين.

Dari Haritsah bin Wahab r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah saya memberitahukan padamu semua, siapakah ahli neraka itu? Mereka itu ialah orang yang keras kepala, suka mengumpulkan harta tetapi enggan membelanjakannya -untuk kebaikan- lagi bersikap sombong." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 613)
No Hadist 614

وعن أَبي سعيد الخدري - رضي الله عنه - عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «احْتَجّتِ الجَنَّةُ وَالنَّارُ، فَقَالَت النَّارُ: فيَّ الْجَبَّارُونَ والمُتَكَبِّرُونَ. وقالتِ الجَنَّةُ: فيَّ ضُعفاءُ الناس ومساكينُهُم، فقضى اللهُ بَينهُما: إنكِ الجنّةُ رَحْمَتِي أرْحَمُ بِك مَنْ أشَاءُ، وَإنَّكِ النَّارُ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أشَاءُ، وَلِكِلَيْكُمَا عَلَيَّ مِلْؤُهَا». رواه مسلم.

Dari Abu Said al-Khudri r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Syurga dan neraka berbantah-bantahan. Neraka berkata: "Di tempatku ada orang-orang yang gagah-gagah -suka menekankan kemauannya pada orang banyak- lagi orang-orang yang sombong." Syurga berkata: "Di tempatku adalah orang-orang yang lemah dan kaum miskin." Allah kemudian memberikan keputusan antara kedua makhluk ini, firmanNya: "Sesungguhnya engkau syurga adalah kerahmatanKu dan denganmulah Aku merahmati siapa saja yang Kukehendaki, sedang sesungguhnya engkau neraka adalah siksaKu yang denganmulah Aku menyiksa siapa saja yang Kukehendaki. Masing-masing dari keduamu itu atas tanggunganKulah perkara isinya." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 614)
No Hadist 615

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لاَ يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إزَارَهُ بَطَرًا». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah tidak akan melihat pada hari kiamat nanti kepada seorang yang menarik sarungnya -yakni memanjangkan pakaiannya sampai ke bawah kaki- dengan tujuan kesombongan." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 615)
No Hadist 616

وعنه، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَة، وَلاَ يُزَكِّيهِمْ، وَلاَ يَنْظُرُ إلَيْهِمْ، وَلَهُمْ عَذَابٌ ألِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ». رواه مسلم. «العَائِلُ»: الفَقِيرُ

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat dan tidak pula menganggap mereka sebagai orang bersih -dari dosa-, juga tidak hendak melihat mereka itu dan bahkan mereka akan memperoleh siksa yang pedih sekali, yaitu orang tua yang berzina, raja -kepala negara- yang suka membohong -menipu rakyatnya- dan orang miskin yang sombong." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 616)
No Hadist 617

وعنه، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «قَالَ الله - عز وجل: العِزُّ إزَاري، والكبرياءُ رِدائي، فَمَنْ يُنَازِعُنِي في وَاحِدٍ منهما فَقَد عَذَّبْتُهُ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadis Qudsi-: "Kemuliaan adalah sarungKu dan kesombongan adalah selendangKu. Maka barangsiapa yang mencabut salah satu dari kedua pakaianKu itu, maka pastilah Aku menyiksa padanya," artinya mencabut ialah merasa dirinya paling mulia atau berlagak sombong. [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 617)
No Hadist 618

وعنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمشِي في حُلَّةٍ تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ، مُرَجِّلٌ رَأسَهُ، يَخْتَالُ فِي مَشْيَتهِ، إِذْ خَسَفَ اللهُ بِهِ، فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ في الأَرضِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ». متفقٌ عَلَيْهِ. «مُرَجِّلٌ رَأسَهُ»: أيْ مُمَشِّطُهُ، «يَتَجَلْجَلُ» بالجيمين: أيْ يَغُوصُ وَيَنْزِلُ.

Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang berjalan dengan mengenakan pakaian yang merasa heran -bangga- dengan dirinya sendiri, ia menyisir rapi-rapi akan rambutnya lagi pula berlagak sombong di waktu berjalan, tiba-tiba Allah membenamkannya, maka ia tenggelamlah dalam bumi hingga besok hari kiamat." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 618)
No Hadist 619

وعن سَلَمةَ بنِ الأكْوَعِ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «لاَ يَزَالُ الرَّجُلُ يَذْهَبُ بِنَفْسِهِ حَتَّى يُكْتَبَ في الجبَّارِين، فَيُصيبَهُ مَا أصَابَهُمْ». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن». «يَذْهَبُ بِنَفْسِهِ» أيْ: يَرْتَفِعُ وَيَتَكبَّرُ.

Dari Salamah bin al-Akwa' r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak henti-hentinya seorang itu menyombongkan dirinya sehingga dicatatlah ia dalam golongan orang-orang yang congkak, maka akan mengenai pada orang itu bahaya yang juga mengenai golongan manusia-manusia yang congkak." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. Yadz-habu binafsihi artinya merasa dirinya tinggi dan juga berlaku sombong. (HR.Riyadhus Shalihin : 619)
No Hadist 620

وعن أنس - رضي الله عنه - قال: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - أحْسَنَ النَّاس خُلُقًا. متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu adalah sebaik-baik manusia dalam hal budi pekertinya." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 620)