Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 651

وعن أنس - رضي الله عنه: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - رَأى نُخَامَةً في القبلَةِ، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَيْهِ حَتَّى رُؤِيَ في وَجْهِهِ؛ فَقَامَ فَحَكَّهُ بِيَدِهِ، فَقَالَ: «إن َأحدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلاَتِهِ فَإنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ، وَإنَّ رَبَّهُ بَيْنَهُ وَبيْنَ القِبلْةِ، فَلاَ يَبْزُقَنَّ أحَدُكُمْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ، وَلَكِنْ عَنْ يَسَارِهِ، أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ» ثُمَّ أخَذَ طَرَفَ رِدَائِهِ فَبَصَقَ فِيهِ، ثُمَّ رَدَّ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ، فَقَالَ: «أَوْ يَفْعَلُ هكذا». متفقٌ عَلَيْهِ. وَالأمرُ بالبُصَاقِ عَنْ يَسَارِهِ أَوْ تَحْتَ قَدَمِهِ هُوَ فِيما إِذَا كَانَ في غَيْرِ المسجِدِ، فَأمَّا فِي المَسجدِ فَلاَ يَبصُقُ إِلاَّ في ثَوْبِهِ.

Dari Anas r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. melihat ada ingus -lendir- di arah kiblat, maka hal itu dirasakan amat berat sekali dalam hatinya, sehingga tampaklah di wajah beliau itu. Selanjutnya beliau berdiri dan menggaruknya -yakni menggosok-gosoknya -dengan tangan nya- dan ingus itu dapat hilang sebab telah kering. Kemudian beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya apabila seorang diantara engkau semua itu berdiri dalam shalatnya, maka sebenarnya ia sedang bermunajat kepada Tuhannya di kala itu dan bahwasanya Tuhannya itu diantara dirinya dan antara kiblat. Maka dari itu janganlah seorang diantara engkau semua itu berludah ke arah kiblat, tetapi berludahlah ke arah kiri atau ke bawah kakinya." Seterusnya beliau s.a.w. mengambil ujung selendangnya, lalu berludah di situ, kemudian membolak-balikkan sebagian selendang itu dengan bagian lainnya -yakni digosok-gosokkan ludah tadi dengan kain selendang nya berulang kali-. Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Atau mengerjakan sedemikian ini." [Muttafaq 'alaih]Adapun perintah berludah di arah kiri atau di bawah kaki itu apabila orang tersebut bershalatnya tidak di dalam masjid. Tetapi jikalau di dalam masjid, maka janganlah berludah melainkan wajib diletakkan dalam pakaiannya sendiri, atau didalam sapu tangan atau tissue. (HR.Riyadhus Shalihin : 651)
No Hadist 652

وعن ابن عمر رضي الله عنهما، قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتهِ: الإمَامُ رَاعٍ وَمَسؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ في أهلِهِ وَمَسؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ في بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالخَادِمُ رَاعٍ في مال سيِّدِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiap seseorang dari engkau semua itu adalah penggembala dan setiap seorang dari engkau semua itupun akan ditanya perihal penggembalaannya. Pemimpin adalah penggembala dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Seorang lelaki adalah penggembala dalam keluarganya dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Seorang wanita adalah penggembala dalam rumah suaminya dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Buruh adalah penggembala dalam harta majikannya dan akan ditanya perihal penggembalaannya. Jadi setiap seorang dari engkau semua itu adalah penggembala dan tentu akan ditanya perihal penggembalaannya." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 652)
No Hadist 653

وعن أَبي يعلى مَعْقِل بن يَسارٍ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَا مِنْ عَبْدٍ يَستَرْعِيهِ اللهُ رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ، إِلاَّ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الجَنَّة». متفقٌ عليه. وفي رواية: «فَلَمْ يَحُطْهَا بِنُصْحِهِ لَمْ يَجِدْ رَائِحَةَ الجَنَّة». وفي رواية لمسلم: «مَا مِنْ أميرٍ يلي أمور المُسْلِمينَ، ثُمَّ لا يَجْهَدُ لَهُمْ وَيَنْصَحُ لَهُمْ، إِلاَّ لَمْ يَدْخُلْ مَعَهُمُ الْجَنَّةَ».

Dari Abu Ya'la yaitu Ma'qil bin Yasar r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorang hamba pun yang diserahi oleh Allah untuk menggembala suatu penggembalaan -yakni memimpin sesuatu umat atau bangsa-, lalu ia mati pada hari kematiannya, sedang di kala itu ia dalam keadaan menipu pada penggembalaanya, melainkan Allah mengharamkan padanya untuk masuk syurga." [Muttafaq 'alaih]Dalam riwayat lain disebutkan: "Lalu orang yang diserahi penggembalaan itu tidak menjaga penggembalaannya dengan nasihatnya -yakni mengusahakan apa-apa yang bermanfaat untuk rakyatnya dan menolak apa-apa yang akan membahayakan mereka-, maka orang itu tidak akan dapat memperoleh bau syurga." Dalam riwayat Imam Muslim juga disebutkan: "Tiada seorang amir -pemimpin- yang menguasai urusan pemerintahan kaum Muslimin, kemudian ia tidak bersungguh-sungguh memberikan kemanfaatan kepada mereka, juga tidak memberikan nasihat pada mereka -yakni mengusahakan mana-mana yang baik dan menolak mana-mana yang tidak baik-, melainkan pemimpin itu tidak akan masuk syurga beserta mereka yang dipimpinnya itu." (HR.Riyadhus Shalihin : 653)
No Hadist 654

وعن عائشة رضي الله عنها، قالت: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول في بيتي هَذَا: «اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ، وَمَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ». رواه مسلم.

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda dalam rumahku demikian: "Ya Allah, barangsiapa yang menguasai sesuatu dari urusan pemerintahan umatku, kemudian ia membuat kesengsaraan pada mereka, maka berilah kesengsaraan kepada orang itu sendiri, sedang barangsiapa yang menguasai sesuatu dari urusan pemerintahan umatku, kemudian ia menunjukkan kasih sayang kepada mereka, baik ucapan ataupun perbuatannya, maka kasih sayangilah orang itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 654)
No Hadist 655

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «كَانَتْ بَنُو إسرَائِيلَ تَسُوسُهُم الأَنبِيَاء، كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبيٌّ، وَإنَّهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدِي، وَسَيكُونُ بَعْدِي خُلفَاءُ فَيَكثرُونَ»، قالوا: يَا رسول الله، فَمَا تَأْمُرُنَا؟ قَالَ: «أَوْفُوا بِبَيْعَةِ الأَوَّل فَالأَوَّل، ثُمَّ أعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ، وَاسْأَلُوا الله الَّذِي لَكُمْ، فَإنَّ اللهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ». متفقٌ عليه.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Kaum Bani Israil itu selalu dipimpin oleh para Nabi, yaitu setiap ada seorang Nabi yang meninggal dunia, maka digantilah oleh Nabi lainnya. Sesungguhnya tiada Nabi lagi sepeninggalku nanti. Akan datanglah sesudahku beberapa khalifah -para pengganti-, maka banyaklah jumlah mereka itu." Para sahabat berkata: "Apakah yang Tuan perintahkan pada kita pada saat itu?" Beliau s.a.w. bersabda: "Penuhilah dengan pembai'atan yang pertama -yakni patuh pada pemerintahan itu serta memerangi orang yang menentangnya-, kemudian berilah kepada khalifah-khalifah itu akan hak mereka -yang wajib dipenuhi- dan mohonlah kepada Allah apa-apa yang semestinya menjadi hakmu semua -yaitu supaya dikasih sayangi oleh pemerintahan itu serta diusahakan mana-mana yang bermanfaat dan dihindarkan dari bencana-, karena sesungguhnya Allah akan menanya kepada khalifah-khalifah itu perihal cara penggembalaan mereka kepada umatnya." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 655)
No Hadist 656

وعن عائِذ بن عمرو - رضي الله عنه: أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى عُبَيْد اللهِ بن زيادٍ، فَقَالَ لَهُ: أيْ بُنَيَّ، إنِّي سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «إنَّ شَرَّ الرِّعَاءِ الحُطَمَةُ»، فإيَاكَ أن تَكُونَ مِنْهُمْ. متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari 'Aidz bin 'Amr r.a. bahwasanya ia masuk ke tempat 'Ubaidullah bin Ziad, lalu ia berkata: "Hai anakku, sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya seburuk-buruknya penggembala ialah orang-orang yang keras hati -pada penggembalaannya-." Maka dari itu janganlah engkau termasuk golongan mereka itu." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 656)
No Hadist 657

وعن أَبي مريم الأزدِيِّ - رضي الله عنه: أنّه قَالَ لِمعاوية - رضي الله عنه: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَنْ وَلاَّهُ اللهُ شَيْئًا مِنْ أُمُورِ المُسْلِمِينَ، فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمْ، احْتَجَبَ اللهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» فجعل معاوية رجلًا عَلَى حوائج النَّاسِ. رواه أَبُو داود والترمذي.

Dari Abu Maryam al-Azdi r.a. bahwasanya ia berkata kepada Mu'awiyah r.a.: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang diserahi oleh Allah akan sesuatu kekuasaan dari beberapa urusan pemerintahan kaum Muslimin, kemudian orang itu menutup diri -tidak memperhatikan- perihal hajat, kepentingan atau kefakiran orang-orang yang di bawah kekuasannya, maka Allah juga akan menutup diri -yakni tidak memperhatikan- perihal hajat, kepentingan atau kefakirannya sendiri pada hari kiamat." Sejak saat itu Mu'awiyah lalu mengangkat seorang untuk mengurus segala macam keperluan orang banyak." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi. (HR.Riyadhus Shalihin : 657)
No Hadist 658

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ الله في ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: إِمَامٌ عادِلٌ، وَشَابٌ نَشَأ في عِبادة الله تَعَالَى، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ في المَسَاجِدِ، وَرَجُلانِ تَحَابَّا في اللهِ اجتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأةٌ ذاتُ مَنْصِبٍ وجَمالٍ، فَقَالَ: إنّي أخافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأخْفَاهَا حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ الله خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Ada tujuh macam orang yang akan diberi naungan oleh Allah dalam naungannya pada hari itu tiada naungan melainkan naungan Allah itu sendiri, yaitu: Imam -pemimpin atau kepala pemerintahan- yang adil, Pemuda yang tumbuh -sejak kecil- dalam beribadah kepada Allah 'Azzawajalla, Seorang yang hatinya tergantung -sangat memperhatikan- kepada masjid-masjid, Dua orang yang saling cinta mencintai karena Allah keduanya berkumpul atas keadaan yang sedemikian serta berpisah pun atas keadaan yang sedemikian, Seorang lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata: "Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," - ataupun sebaliknya yakni yang diajak itu ialah wanita oleh seorang lelaki, Seorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya itu -tidak menampak-nampakkannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tangan kirinya tidak mengetahui apa-apa yang dilakukan oleh tangan kanannya, Seorang yang ingat kepada Allah di dalam keadaan sepi lalu melelehlah airmata dari kedua matanya."[Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 658)
No Hadist 659

وعن عبدِ اللهِ بن عَمرو بن العاص رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ المُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ: الَّذِينَ يَعْدِلُونَ في حُكْمِهِمْ وأَهْلِيْهِم وَمَا وَلُوْا». رواه مسلم.

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya orang yang berlaku adil itu di sisi Allah akan menempati beberapa mimbar dari cahaya. Mereka itu ialah orang-orang yang adil dalam menetapkan hukum, juga terhadap keluarga dan perihal apapun yang mereka diberi kekuasaan untuk mengaturnya." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 659)
No Hadist 660

وعن عوفِ بن مَالِكٍ - رضي الله عنه - قَالَ: سَمِعْتُ رسولَ الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «خِيَارُ أئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ، وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ. وشِرَارُ أئِمَّتِكُم الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ، وَتَلعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ!»، قَالَ: قُلْنَا: يَا رسول اللهِ، أفَلاَ نُنَابِذُهُم؟ قَالَ: «لاَ، مَا أقَامُوا فِيْكُمُ الصَّلاَةَ. لاَ، مَا أقَامُوا فِيكُمُ الصَّلاَةَ». رواه مسلم. قَوْله: «تصلّون عَلَيْهِمْ»: تدعون لَهُمْ.

Dari 'Auf bin Malik, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pemimpin-pemimpin pilihan diantara engkau semua ialah orang-orang yang engkau semua mencintai mereka dan mereka pun mencintaimu semua, juga yang engkau semua mendoakan kebaikan untuk mereka dan mereka pun mendoakan kebaikan untukmu semua. Adapun pemimpin-pemimpin yang jahat diantara engkau semua ialah orang-orang yang engkau semua membenci mereka dan mereka pun membenci padamu semua, juga yang engkau semua melaknat mereka dan mereka pun melaknat padamu semua." 'Auf berkata: "Kita para sahabat lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita tidak boleh menentang kepada pemimpin-pemimpin yang sedemikian itu? Beliau s.a.w. bersabda: "Jangan menentang mereka, selama mereka masih tetap mendirikan shalat di kalanganmu semua." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 660)