Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 601

وعن عِيَاضِ بنِ حمارٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنَّ اللهَ أوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لاَ يَفْخَرَ أحَدٌ عَلَى أحَدٍ، وَلاَ يَبْغِي أحَدٌ عَلَى أحَدٍ». رواه مسلم.

Dari 'Iyadh bin Himar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah telah memberikan wahyu kepadaku, hendaklah engkau semua itu bersikap tawadhu', sehingga tidak ada seorang yang membanggakan dirinya di atas orang lain -yakni bahwa dirinya lebih mulia dari orang lain- dan tidak pula seorang itu menganiaya kepada orang lain -karena orang yang dianiaya dianggapnya lebih hina dari dirinya sendiri-." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 601)
No Hadist 602

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْدًا بعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidaklah sedekah itu akan mengurangi dari harta seseorang dan tidaklah Allah menambahkan seseorang itu dengan pengampunan melainkan ditambah pula kemuliaannya dan tidaklah seseorang itu bertawadhu' karena mengharapkan keridhaan Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajat orang itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 602)
No Hadist 603

وعن أنس - رضي الله عنه: أنَّهُ مَرَّ عَلَى صبيَانٍ، فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ، وقال: كَانَ النبيُّ - صلى الله عليه وسلم - يفعله. متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Anas r.a. bahwasanya ia berjalan melalui anak-anak, kemudian ia memberikan salam kepada mereka ini dan berkata: "Nabi s.a.w. juga melakukan sedemikian." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 603)
No Hadist 604

وعنه، قَالَ: إن كَانَتِ الأَمَةُ مِنْ إمَاءِ المَدينَةِ لَتَأْخُذُ بِيَدِ النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - فَتَنْطَلِقُ بِهِ حَيْثُ شَاءتْ. رواه البخاري.

Dari Anas r.a. pula, katanya: "Bahwasanya ada seorang hamba sahaya wanita dari golongan hamba sahaya wanita yang ada di Madinah mengambil tangan Nabi s.a.w. lalu wanita itu berangkat dengan beliau s.a.w. ke mana saja yang dikehendaki oleh wanita itu." Ini menunjukkan bahwa beliau s.a.w. selalu merendahkan diri. [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 604)
No Hadist 605

وعن الأَسْوَدِ بن يَزيدَ، قَالَ: سُئِلَتْ عائشةُ رضي الله عنها مَا كَانَ النَّبيُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصْنَعُ فِي بَيْتِهِ؟ قالت: كَانَ يَكُون في مِهْنَةِ أهْلِهِ - يعني: خِدمَة أهلِه - فإذا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ، خَرَجَ إِلَى الصَّلاَةِ. رواه البخاري.

Dari Abu Rifa'ah yaitu Tamim bin Usaid r.a., katanya: "Saya sampai kepada Nabi s.a.w. dan waktu itu beliau sedang berkhutbah, lalu saya berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang yang gharib -asing yakni bukan penduduk negeri itu- datang untuk menanyakan agamanya yang ia tidak mengerti apakah agamanya itu." Rasulullah s.a.w. lalu menghadap kepada saya dan meninggalkan khutbahnya, sehingga sampailah ke tempat saya. Beliau s.a.w. diberi sebuah kursi kemudian duduk di situ dan mulailah mengajarkan pada saya dari apa-apa yang diajarkan oleh Allah padanya. Selanjutnya beliau mendatangi tempat khutbahnya lalu menyempurnakan khutbahnya itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 605)
No Hadist 606

وعن أَبي رِفَاعَةَ تَميم بن أُسَيْدٍ - رضي الله عنه - قَالَ: انْتَهَيْتُ إِلَى رَسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ يخطب، فقلت: يَا رسول الله، رَجُلٌ غَريبٌ جَاءَ يَسْألُ عن دِينهِ لا يَدْرِي مَا دِينُهُ؟ فَأقْبَلَ عَليَّ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - وتَرَكَ خُطْبَتَهُ حَتَّى انْتَهَى إلَيَّ، فَأُتِيَ بِكُرْسيٍّ، فَقَعَدَ عَلَيْهِ، وَجَعَلَ يُعَلِّمُنِي مِمَّا عَلَّمَهُ اللهُ، ثُمَّ أَتَى خُطْبَتَهُ فَأتَمَّ آخِرَهَا. رواه مسلم.

Dari Abu Rifa'ah yaitu Tamim bin Usaid r.a., katanya: "Saya sampai kepada Nabi s.a.w. dan waktu itu beliau sedang berkhutbah, lalu saya berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang yang gharib -asing yakni bukan penduduk negeri itu- datang untuk menanyakan agamanya yang ia tidak mengerti apakah agamanya itu." Rasulullah s.a.w. lalu menghadap kepada saya dan meninggalkan khutbahnya, sehingga sampailah ke tempat saya. Beliau s.a.w. diberi sebuah kursi kemudian duduk di situ dan mulailah mengajarkan pada saya dari apa-apa yang diajarkan oleh Allah padanya. Selanjutnya beliau mendatangi tempat khutbahnya lalu menyempurnakan khutbahnya itu." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 606)
No Hadist 607

وعن أنس - رضي الله عنه: أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا أكَلَ طَعَامًا، لَعِقَ أصَابِعَهُ الثَّلاَثَ. قَالَ: وقال: «إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيُمِط عنها الأَذى، وليَأكُلْها وَلاَ يَدَعْها لِلشَّيْطان» وأمرَ أن تُسلَتَ القَصْعَةُ ، قَالَ: «فإنَّكُمْ لاَ تَدْرُونَ فِي أَيِّ طَعَامِكُمُ البَرَكَة». رواه مسلم.

Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. apabila makan sesuatu makanan, maka beliau itu menjilati jari-jarinya yang tiga -yakni ibu jari-, telunjuk dan jari tengah-. Anas berkata: "Rasulullah bersabda: "Jikalau suapan seorang dari engkau semua itu jatuh, maka buanglah daripadanya itu apa-apa yang kotor dan setelah itu makanlah dan janganlah ditinggalkan untuk dimakan syaitan -yang masih bersih tadi-. Beliau s.a.w. juga menyuruh supaya bejana tempat makanan itu dijilati pula. Beliau bersabda: "Sesungguhnya engkau semua tidak mengetahui dalam makanan yang manakah yang disitu ada berkahnya." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 607)
No Hadist 608

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَا بَعَثَ الله نَبِيًّا إِلاَّ رَعَى الغَنَمَ» قَالَ أصْحَابُهُ: وَأنْتَ؟ فَقَالَ: «نَعَمْ، كُنْتُ أرْعَاهَا عَلَى قَرَارِيطَ لأَهْلِ مَكَّةَ». رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya:. "Tiada seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan ia tentu menggembala kambing." Para sahabatnya bertanya: "Dan tuan?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ya, saya juga menggembala kambing itu, yaitu di Qararith. Kambing itu kepunyaan penduduk Makkah." Arti Qararith periksalah dalam hadis no.598. [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 608)
No Hadist 609

وعنه، عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لَوْ دُعِيتُ إِلَى كُراعٍ أَوْ ذِرَاعٍ لأَجَبْتُ، ولو أُهْدِيَ إِلَيَّ ذراعٌ أَوْ كُراعٌ لَقَبِلْتُ». رواه البخاري.

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w., katanya: "Andaikata saya dipanggil untuk mendatangi jamuan berupa kaki bawah atau pun kaki atas -maksudnya baikpun makanan yang tidak berharga ataupun yang amat tinggi nilainya-, sesungguhnya saya akan mengabulkan undangan itu. Juga andaikata saya diberi hadiah berupa kaki atas atau kaki bawah, sesungguhnya saya suka menerimanya." [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 609)
No Hadist 610

وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَتْ ناقةُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - العضْبَاءُ لاَ تُسْبَقُ، أَوْ لاَ تَكَادُ تُسْبَقُ، فَجَاءَ أعْرَابيٌّ عَلَى قَعودٍ لَهُ، فَسَبَقَهَا، فَشَقَّ ذَلِكَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ حَتَّى عَرَفَهُ، فَقَالَ: «حَقٌّ عَلَى اللهِ أَنْ لاَ يَرْتَفِعَ شَيْءٌ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ وَضَعَهُ». رواه البخاري.

Dari Anas r.a. katanya: "Adalah untanya Rasulullah s.a.w. itu diberi nama 'Adhba', tidak pernah didahului atau hampir tidak dapat didahului -karena menghormati Rasulullah-. Maka datanglah seorang A'rab -orang pedalaman- duduk di atas kendaraan yang dinaikinya, kemudian mendahului unta beliau s.a.w. itu. Hal itu dirasakan berat sekali atas kaum Muslimin -yakni kaum merasa tidak senang terhadap kelakuan orang A'rab tadi-. Hal itu -yakni keberatan kaum Muslimin tadi- diketahui oleh beliau s.a.w., kemudian beliau bersabda: "Adalah merupakan hak Allah bahwasanya tidaklah sesuatu dari keduniaan itu meninggi, melainkan pasti akan diturunkannya," maksudnya bahwa harta atau kedudukan itu jikalau sudah mencapai puncak ketinggiannya dan tidak digunakan sebagaimana mestinya berdasarkan tuntunan agama, pasti akan diturunkan kembali oleh Allah. [Riwayat Bukhari] (HR.Riyadhus Shalihin : 610)