Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1231

وعن ابن عمر رضي الله عنهما، قَالَ: كَانَ لرسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - مُؤَذِّنَانِ: بِلاَلٌ وَابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ، فَقَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «إنْ بِلالًا يُؤَذِّنُ بِلَيْلٍ، فَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يُؤَذِّنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ». قَالَ: وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَهُمَا إِلاَّ أَنْ يَنْزِلَ هَذَا وَيَرْقَى هَذَا . متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. itu mempunyai dua orang juru adzan, yaitu Bilal dan Ibnu Ummi Maktum. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Bilal itu beradzan di waktu masih malam -yakni sebelum menyingsingnya fajar shadik-, maka makanlah dan minumlah engkau semua -untuk bersahur- sehingga Ibnu Ummi Maktum beradzan -sebagai tanda masuknya waktu Subuh-." Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Tidak ada jaraknya antara kedua orang juru adzan itu, melainkan kalau yang ini turun -yakni Bilal- lalu yang ini -yakni Ibnu Ummi Maktum- naik." Maksudnya jarak waktu antara keduanya itu tidak terlalu lama. [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1231)
No Hadist 1232

وعن عمرو بن العاص - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وصِيَامِ أهْلِ الكِتَابِ، أكْلَةُ السَّحَرِ ». رواه مسلم.

Dari 'Amr bin al-'Ash r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Pemisahan -yakni perbedaan- antara puasa kita dengan puasanya kaum ahli kitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani- itu ialah adanya makan sahur." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1232)
No Hadist 1233

عن سهل بن سعد - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الفِطْرَ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Sahl bin Sa'ad r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada henti-hentinya orang-orang itu memperoleh kebaikan, selama mereka itu suka menyegerakan berbuka." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1233)
No Hadist 1234

وعن أَبي عطِيَّة، قَالَ: دَخَلْتُ أنَا وَمَسْرُوقٌ عَلَى عائشة رضي الله عنها، فَقَالَ لَهَا مَسْرُوق: رَجُلاَنِ مِنْ أصْحَابِ محَمَّدٍ - صلى الله عليه وسلم - كِلاَهُمَا لا يَألُو عَنِ الخَيْرِ؛ أحَدُهُمَا يُعَجِّلُ المَغْرِبَ وَالإفْطَارَ، وَالآخَرُ يُؤَخِّرُ المَغْرِبَ وَالإفْطَارَ؟ فَقَالَتْ: مَنْ يُعَجِّلُ المَغْرِبَ وَالإفْطَارَ؟ قَالَ: عَبْدُ اللهِ - يعني: ابن مسعود - فَقَالَتْ: هكَذَا كَانَ رسولُ اللهِ يَصْنَعُ. رواه مسلم. قَوْله: «لا يَألُو» أيْ: لاَ يُقَصِّرُ في الخَيْرِ.

Dari Abu 'Athiyah, katanya: "Saya dan Masruq masuk ke tempat Aisyah radhiallahu 'anha, laiu Masruq berkata padanya: "Ada dua orang lelaki dari sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. tidak melalaikan kebaikan, yang seorang menyegerakan Maghrib dan berbuka, sedang yang lainnya mengakhirkan Maghrib dan berbuka." Aisyah lalu bertanya: "Siapakah yang menyegerakan Maghrib dan berbuka?" Masruq menjawab: "Yaitu Abdullah -yang dimaksudkan Abdullah bin Mas'ud-." Aisyah radhiallahu 'anha lalu berkata: "Demikian itulah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1234)
No Hadist 1235

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «قَالَ اللهُ - عز وجل: أحَبُّ عِبَادِي إلَيَّ أعْجَلُهُمْ فِطْرًا». رواه الترمذي، وقال: «حديث حسن».

Dari Abu Hurairah r.a., pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla berfirman -dalam hadis qudsi-: "Yang paling saya cintai diantara hamba-hambaKu ialah yang lebih menyegerakan berbukanya." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 1235)
No Hadist 1236

وعن عمر بن الخطاب - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا أقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هاهُنَا، وَأدْبَرَ النهارُ مِنْ هَاهُنَا، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ، فَقَدْ أفْطَر الصَّائِمُ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Umar bin al-Khaththab r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila malam telah menghadap -yakni datang- dari sebelah ini -yakni dari sebelah timur- dan siang telah berlalu dari sebelah ini -yakni sebelah barat-, juga matahari telah terbenam, maka benar-benar sudah waktunyalah seorang yang berpuasa itu berbuka -yakni jangan menunggu lama lagi-. [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1236)
No Hadist 1237

وعن أَبي إبراهيم عبدِ الله بنِ أَبي أوفى رضي الله عنهما، قَالَ: سِرْنَا مَعَ رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - وَهُوَ صَائِمٌ، فَلَمَّا غَرَبَتِ الشَّمْسُ، قَالَ لِبَعْضِ القَوْمِ: «يَا فُلاَنُ انْزِلْ فَاجْدَحْ لَنَا»، فَقَالَ: يَا رسول الله، لَوْ أمْسَيْتَ؟ قَالَ: «انْزِلْ فَاجْدَحْ لَنَا» قَالَ: إنَّ عَلَيْكَ نَهَارًا ، قَالَ: «انْزِلْ فَاجْدَحْ لَنَا» قَالَ: فَنَزَلَ فَجَدَحَ لَهُمْ فَشَرِبَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - ثُمَّ قَالَ: «إِذَا رَأَيْتُمُ اللَّيْلَ قَدْ أقْبَلَ مِنْ هاهُنَا، فَقَدْ أفْطَرَ الصَّائِمُ» وَأشَارَ بِيَدِهِ قِبَلَ المَشْرِقِ. متفقٌ عَلَيْهِ. قَوْله: «اجْدَحْ» بِجيم ثُمَّ دال ثُمَّ حاءٍ مهملتين، أيْ: اخْلِطِ السَّويقَ بِالمَاءِ.

Dari Abu Ibrahim yaitu Abdullah bin Abu Aufa radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita berjalan -yakni berpergian- bersama Rasulullah s.a.w. dan beliau s.a.w. berpuasa. Ketika matahari terbenam, lalu beliau bersabda kepada sebagian kaum -yang mengikuti perjalanan itu-: "Hai Fulan, turunlah lalu masaklah roti itu dengan air untuk kita." Orang itu berkata: "Andaikata sore hari nanti, tentunya lebih baik." Maksudnya: Oleh sebab tampak masih agak siang, maka alangkah baiknya kalau memasaknya itu menantikan agak sore sedikit. Beliau s.a.w. lalu bersabda lagi: "Turunlah lalu masaklah roti dengan air untuk kita." Orang itu berkata lagi: "Sesungguhnya hari ini masih siang bagi Tuan -guna berbuka-" Beliau s.a.w. bersabda lagi: "Turunlah, lalu masaklah roti dengan air untuk kita." Yang meriwayatkan hadis ini berkata: "Orang yang disuruh tadi lalu turun, kemudian ia memasak roti dengan air untuk orang banyak. Rasulullah s.a.w. lalu minum kemudian bersabda: "Apabila engkau semua telah melihat waktu malam datang dari sebelah sini -yakni sebelah timur-, maka benar-benar sudah waktunyalah seorang yang berpuasa itu berbuka." Beliau bersabda demikian sambil menunjuk dengan tangannya ke arah sebelah timur. [Muttafaq 'alaih] Sabdanya: Ijdah dengan menggunakan Jim lalu dal lalu ha' yang keduanya muhmalah, artinya ialah campurlah roti sawiq dengan air. (HR.Riyadhus Shalihin : 1237)
No Hadist 1238

وعن سلمان بن عامر الضَّبِّيِّ الصحابي - رضي الله عنه - عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «إِذَا أفْطَرَ أحَدُكُمْ، فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ، فَإنْ لَمْ يَجِدْ، فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ؛ فإنَّهُ طَهُورٌ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح».

Dari Salman bin 'Amr ad-Dhahabi ash-Shahabi r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau seorang diantara engkau semua berbuka, maka hendaklah berbuka atas kurma, tetapi apabila tidak menemukan kurma, maka hendaklah berbuka atas air, karena sesungguhnya air itu suci." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 1238)
No Hadist 1239

وعن أنس - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّي عَلَى رُطَبَاتٍ، فَإنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ، فَإنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ. رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن».

Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu berbuka sebelum melakukan shalat -Maghrib- atas beberapa buah kurma basah, tetapi apabila tidak ada kurma basah, maka berbuka atas kurma biasa, tetapi apabila tidak ada kurma, maka beliau s.a.w. minum beberapa teguk air." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan. (HR.Riyadhus Shalihin : 1239)
No Hadist 1240

عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم: «إِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإنْ سَابَّهُ أحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ: إنِّي صَائِمٌ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apabila pada hari seorang diantara engkau semua itu berpuasa, maka janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah -sedang- berpuasa." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1240)