Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1411

وعن أَبي أيوب الأنصاريِّ - رضي الله عنه - عن النَّبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَنْ قَالَ: لا إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ؛ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، عَشْرَ مَرَّاتٍ. كَانَ كَمَنْ أعْتَقَ أرْبَعَةَ أنْفُسٍ مِنْ وَلَدِ إسْمَاعِيلَ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Ayyub al-Anshari r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Barangsiapa mengucapkan: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir -artinya lihat hadis no.1407-, sebanyak sepuluh kali, maka ia adalah sebagaimana seorang yang memerdekakan empat jiwa dari keturunan Ismail." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1411)
No Hadist 1412

وعن أَبي ذَرٍّ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «ألاَ أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الكَلاَمِ إِلَى اللهِ؟ إنَّ أَحَبَّ الكَلاَمِ إِلَى اللهِ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ». رواه مسلم.

Dari Abu Zar r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda kepada saya: "Tidakkah engkau semua suka kalau saya beritahukan kepadamu perihal ucapan yang paling dicintai oleh Allah? Sesungguhnya ucapan yang paling dicintai oleh Allah ialah Subhanallah wa bihamdih." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1412)
No Hadist 1413

وعن أَبي مالك الأشعري - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «الطُّهُورُ شَطْرُ الإيمانِ، وَالحَمْدُ للهِ تَمْلأُ المِيزَانَ، وَسُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ - أَوْ تَمْلأُ - مَا بَيْنَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ». رواه مسلم.

Dari Abu Malik al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bersuci itu adalah separuh keimanan, bacaan Alhamdulillah itu adalah memenuhi beratnya timbangan -di akhirat, sedang Subhanallah dan Alhamdulillah itu memenuhi apa yang ada diantara langit dan bumi." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1413)
No Hadist 1414

وعن سعد بن أَبي وقاصٍ - رضي الله عنه - قَالَ: جَاءَ أعْرَابيٌّ إِلَى رَسولِ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: عَلِّمْنِي كَلاَمًا أقُولُهُ. قَالَ: «قُلْ: لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ، اللهُ أكْبَرُ كَبِيرًا، وَالحَمْدُ للهِ كَثيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَالِمينَ، وَلاَ حَولَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَزِيزِ الحَكِيمِ» قَالَ: فهؤُلاءِ لِرَبِّي، فَمَا لِي؟ قَالَ: «قُلْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي، وَارْزُقْنِي». رواه مسلم.

Dari Sa'ad bin Abu Waqqash r.a., katanya: "Ada seorang A'rab -penghuni pedalaman negeri Arab- datang kepada Rasulullah s.a.w., lalu berkata: "Ajarkanlah kepada saya sesuatu ucapan yang baik saya ucapkan!" Beliau s.a.w. bersabda: "Katakanlah: La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, Allahu Akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi rabbil 'alamin wa la haula wa la quwwata illa billahil 'azizil hakim." Artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. Allah adalah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah yang menguasai seluruh alam dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Mulia lagi Bijaksana. Orang A'rab tadi lalu berkata: "Itu semua adalah untuk memuji Tuhanku. Lalu manakah yang untuk kepentinganku?" Beliau s.a.w. bersabda: "Katakanlah: Allahummaghfir li warhamni wahdini warzuqni" -Ya Allah, berilah pengampunan pada saya, berilah kerahmatan, juga petunjuk dan rezeki kepada saya. [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1414)
No Hadist 1415

وعن ثَوبانَ - رضي الله عنه - قَالَ: كَانَ رَسولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلاَتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلاثًا، وَقَالَ: «اللَّهُمَّ أنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الجَلاَلِ وَالإكْرَامِ» قِيلَ لِلأوْزَاعِيِّ - وَهُوَ أحَدُ رواة الحديث: كَيْفَ الاسْتِغْفَارُ؟ قَالَ: يقول: أسْتَغْفِرُ الله، أسْتَغْفِرُ الله. رواه مسلم.

Dari Tsauban r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila selesai dari shalatnya, beliau s.a.w. lalu mengucapkan istighfar -yakni ucapan Astaghfirullah, artinya: Saya mohon ampun kepada Allah-, sebanyak tiga kali, kemudian mengucapkan: Allahumma antas salam, wa minkas salam, tabarakta ya dzaljalali wal-ikram." Ya Allah, Engkau adalah Maha Menyelamatkan, daripadaMulah datangnya keselamatan, Engkau Maha Tinggi, hai Zat yang memiliki keperkasaan dan kemuliaan. Kepada al-Auza'i ditanyakan -Beliau adalah salah seorang yang meriwayatkan Hadis-: "Bagaimanakah ucapan istighfar itu?" Ia menjawab: "Orang yang beristighfar itu supaya mengucapkan: Astaghfirullah, astaghfirullah." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1415)
No Hadist 1416

وعن المغيرة بن شعبة - رضي الله عنه: أنَّ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنَ الصَّلاَةِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Almughirah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. itu apabila selesai dari shalat dan telah bersalam, lalu mengucapkan: La ilaha illalahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir -artinya lihat hadis no.1407-. Allahumma la mani'a lima a'thaita wa la mu'thia lima mana'ta wa la yanfa'u dzaljaddi minkal jaddu -Ya Allah, tiada yang kuasa menolak terhadap apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang kuasa memberi terhadap apa saja yang Engkau tolak dan tiada akan memberikan kemanfaatan kekayaan itu kepada orang yang me-milikinya daripada siksaMu. [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1416)
No Hadist 1417

وعن عبدِ الله بن الزُّبَيْرِ رضي الله تَعَالَى عنهما أنَّه كَانَ يَقُولُ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ، حِيْنَ يُسَلِّمُ: «لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الحَسَنُ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُونَ». قَالَ ابْنُ الزُّبَيْرِ: وَكَانَ رَسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم - يُهَلِّلُ بِهِنَّ دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ. رواه مسلم.

Dari Abdullah bin az-Zubair radhiallahu 'Anhuma bahwasanya ia mengucapkan setiap selesai mengerjakan shalat dan bersalam: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir. Lahaula wa la quwwata illabillah. La ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu, lahun ni'mati wa lahuts tsana-ul hasan. La ilaha illallahu mukhlishina lahuddina walau karihal kafirun. -Artinya: "Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah. Tiada Tuhan melainkan Allah dan kita tidak menyembah selain daripadaNya. BagiNyalah segala kenikmatan dan keutamaan dan bagiNya pula puji-pujian yang baik. Tiada Tuhan melainkan Allah, kita berikhlas hati menjalankan agama untukNya, sekalipun orang-orang kafir membencinya"-. Abdullah bin az-Zubair berkata: "Rasulullah s.a.w. biasa membaca dengan bacaan yang tersebut di atas itu sehabis setiap bershalat." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1417)
No Hadist 1418

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه: أنَّ فُقَراءَ المُهَاجِرِينَ أَتَوْا رسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - فقالوا: ذَهَبَ أهْلُ الدُّثورِ بِالدَّرَجَاتِ العُلَى، وَالنَّعِيمِ المُقِيمِ، يُصَلُّونَ كَمَا نُصَلِّي، وَيَصُومُونَ كَمَا نَصُومُ، وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أمْوَالٍ، يَحُجُّونَ، وَيَعْتَمِرُونَ، وَيُجَاهِدُونَ، وَيَتَصَدَّقُونَ. فَقَالَ: «ألاَ أُعَلِّمُكُمْ شَيْئًا تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ، وَتَسْبَقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ، وَلاَ يَكُون أَحَدٌ أفْضَل مِنْكُمْ إِلاَّ منْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ؟» قالوا: بَلَى يَا رسول الله، قَالَ: «تُسَبِّحُونَ، وَتَحْمَدُونَ، وَتُكَبِّرُونَ، خَلْفَ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاثًا وَثَلاثِينَ». قَالَ أَبُو صالح الراوي عن أَبي هريرة، لَمَّا سُئِلَ عَنْ كَيْفِيَّةِ ذِكْرِهِنَّ قَالَ: يقول: سُبْحَان اللهِ، وَالحَمْدُ للهِ واللهُ أكْبَرُ، حَتَّى يَكُونَ مِنهُنَّ كُلُّهُنَّ ثَلاثًا وَثَلاثِينَ. متفقٌ عَلَيْهِ. وزاد مسلمٌ في روايته: فَرَجَعَ فُقَراءُ المُهَاجِرينَ إِلَى رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - فقالوا: سَمِعَ إخْوَانُنَا أهْلُ الأمْوَالِ بِمَا فَعَلْنَا فَفَعَلُوا مِثْلَهُ؟ فَقَالَ رسُولُ الله - صلى الله عليه وسلم: «ذَلِكَ فَضْلُ الله يُؤتِيهِ مَنْ يَشَاءُ». «الدُّثُورُ» جمع دَثْر - بفتح الدال وإسكان الثاء المثلثة - وَهُوَ: المال الكثير.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya kaum fakir dari golongan para sahabat Muhajirin mendatangi Rasulullah s.a.w. lalu berkata: "Orang-orang yang memiliki harta banyak itu sama pergi -yakni meninggal dunia- dengan membawa derajat yang tinggi-tinggi dan kenikmatan yang kekal. Sebabnya ialah karena mereka bershalat sebagaimana kita bershalat, mereka berpuasa sebagaimana kita berpuasa, lagi mereka mempunyai kelebihan dari harta-harta mereka dan dapat mereka gunakan untuk beribadah haji, berumrah, berjihad serta bersedekah." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Tidakkah engkau semua suka kalau saya ajarkan kepadamu semua sesuatu yang dengannya itu engkau semua dapat mencapai pahala orang yang telah mendahuluimu dan dapat mendahului orang yang sesudahmu. Juga tiada seorangpun yang lebih utama pahalanya daripadamu semua, selain orang yang mengerjakan sebagaimana yang engkau kerjakan itu?" Mereka menjawab: "Baiklah, ya Rasulullah." Beliau s.a.w. bersabda: "Hendaklah engkau semua membaca tasbih, tahmid dan takbir sehabis shalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga kali masing-masing." Abu Shalih yang meriwayatkan hadis ini dari Abu Hurairah, ketika ditanya bagaimana cara menyebutkan tasbih, tahmid dan takbir itu, lalu menjawab: "Orang yang berdzikir itu supaya mengucapkan: "Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar -Maha Suci Allah dan segenap puji bagi Allah dan Allah adalah Maha Besar-." Sehingga jumlah semuanya itu ada tiga puluh tiga kali. [Muttafaq 'alaih] Imam Muslim menambahkan dalam riwayatnya: "Lalu kembalilah kaum fakir dari golongan sahabat Muhajirin itu kepada Rasulullah s.a.w. lalu mereka berkata: "Saudara-saudara kita yakni orang-orang yang berharta sudah sama mendengar apa yang kita kerjakan ini, kemudian merekapun mengerjakan seperti itu pula." Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Yang sedemikian itu adalah keutamaan Allah yang diberikan kepada orang yang dikehendaki." Addutsur adalah jamaknya datsrun dengan fathahnya dal dan saknahnya tsa' yang bertitik tiga, artinya ialah harta yang banyak. (HR.Riyadhus Shalihin : 1418)
No Hadist 1419

وعنه، عن رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مَنْ سَبَّحَ الله في دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاثًا وَثَلاثِينَ، وحَمِدَ اللهَ ثَلاثًا وَثَلاَثِينَ، وَكَبَّرَ الله ثَلاثًا وَثَلاَثِينَ، وقال تَمَامَ المِائَةِ: لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Rasulullah s.a.w. bersabda : "Barangsiapa yang membaca Subhanallah sehabis tiap bershalat -wajib- sebanyak tiga puluh tiga kali dan membaca Alhamdudillah sebanyak tiga puluh tiga kali dan pula membaca Allahu Akbar sebanyak tiga puluh tiga kali dan untuk menyempurnakan keseratusnya ia membaca: La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir -artinya lihatlah dalam hadis no.1407-, maka diampunkanlah untuknya semua kesalahan-kesalahannya, sekalipun banyaknya itu seperti buih lautan." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1419)
No Hadist 1420

وعن كعب بن عُجْرَةَ - رضي الله عنه - عن رسولِ الله - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «مُعَقِّباتٌ لاَ يَخِيبُ قَائِلُهُنَّ - أَوْ فَاعِلُهُنَّ - دُبُرَ كُلِّ صَلاَةٍ مَكْتُوبَةٍ: ثَلاثٌ وَثَلاثونَ تَسْبِيحَةً، وَثَلاثٌ وثَلاَثونَ تَحْمِيدَةً، وَأرْبَعٌ وَثَلاَثونَ تَكْبِيرَةً». رواه مسلم.

Dari Ka'ab bin 'Ujrah r.a. dari Rasulullah s.a.w. sabdanya: "Beberapa penghujung yang tidak akan rugilah orang yang mengucapkannya atau yang mengerjakannya sehabis setiap shalat yang diwajibkan, yaitu tiga puluh tiga kali bacaan tasbih, tiga puluh tiga kali bacaan tahmid dan tiga puluh empat kali bacaan takbir." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1420)