Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 1351

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «لاَ تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ العَدُوِّ، وَاسْأَلُوا اللهَ العَافِيَةَ، فَإذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah engkau semua mengharap-harapkan bertemu musuh, tetapi apabila engkau semua menemui mereka, maka bersabarlah." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1351)
No Hadist 1352

وعنه وعن جابرٍ رضي الله عنهما: أنَّ النبيَّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ: «الحَرْبُ خَدْعَةٌ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a. dan dari Jabir radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Perang itu tipuan," yakni dalam peperangan wajiblah menggunakan tipu daya -menipu lawan- untuk dapat memperoleh kemenangan. [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1352)
No Hadist 1353

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «الشُّهَدَاءُ خَمْسَةٌ: المَطْعُونُ وَالمَبْطُونُ، وَالغَرِيقُ، وَصَاحِبُ الهَدْمِ، وَالشَّهِيدُ في سَبِيلِ اللهِ ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang-orang yang mati syahid itu ada lima macam, yaitu orang yang mati karena penyakit taun -pes atau kolera-, orang yang mati karena penyakit perut, orang yang mati lemas -tenggelam dalam air atau kekurangan oksigen-, orang yang mati karena kerobohan -pohon, rumah dan lain-lain- dan orang yang mati syahid dalam peperangan fisabilillah." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1353)
No Hadist 1354

وعنه قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَا تَعُدُّونَ الشُّهَدَاءَ فِيكُمْ؟» قالوا: يَا رَسولَ اللهِ، مَنْ قُتِلَ في سَبيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ. قَالَ: «إنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَليلٌ»! قالوا: فَمَنْ هُمْ يَا رسول الله؟ قَالَ: «مَنْ قُتِلَ في سَبيلِ الله فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ في سَبيلِ الله فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ في الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ في البَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالغَرِيقُ شَهِيدٌ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a. pula, dari Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apa sajakah yang engkau semua masukkan dalam hitungan orang-orang yang mati syahid di kalangan engkau semua itu? Para sahabat menjawab: "Ya Rasulullah, barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fisabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid." Beliau s.a.w. lalu bersabda: "Kalau demikian cara penganggapannya, maka sesungguhnya orang-orang yang mati syahid di kalangan umatku itu niscaya sedikit sekali." Mereka lalu bertanya: "Kalau demikian, maka siapa sajakah ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh dalam melakukan peperangan fisabilillah, maka ia adalah orang yang mati syahid, juga barangsiapa yang mati dalam melakukan peperangan fisabilillah -sekalipun tidak terbunuh, misalnya jatuh dari kudanya-, maka iapun mati syahid. Demikian pula barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit taun -yakni penyakit pes atau kolera-, maka itupun orang yang mati syahid, juga barangsiapa yang mati karena dihinggapi penyakit perut, maka ia juga mati syahid dan orang yang mati lemas -mati tenggelam dalam air atau kekurangan oksigen- itupun syahid." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1354)
No Hadist 1355

وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta -yang menjadi miliknya-, maka ia adalah syahid." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1355)
No Hadist 1356

وعن أَبي الأعْوَر سعيد بن زيد بن عَمْرو بن نُفَيْل، أحَدِ العَشَرَةِ المَشْهُودِ لَهُمْ بِالجَنَّةِ - رضي الله عنهم - قَالَ: سَمِعْتُ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول: «مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قتِلَ دُونَ دِينهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ». رواه أَبُو داود والترمذي، وقال: «حديث حسن صحيح».

Dari Abul A'war yaitu Said bin Zaid bin 'Amr bin Nufail, salah seorang diantara sepuluh orang yang disaksikan akan memperoleh syurga -yakni bahwa Nabi s.a.w. telah menjelaskan bahwa mereka itu pasti masuk syurga- radhiallahu anhum, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang terbunuh karena membela harta -yang dimilikinya-, maka ia adalah mati syahid, barangsiapa terbunuh karena membela darahnya -yakni mempertahankan diri karena hendak dibunuh oleh seseorang-, maka ia juga mati syahid, barang siapa yang terbunuh karena mempertahankan agamanya, iapun mati syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena mempertahankan keluarganya -kehormatan mereka-, maka ia juga mati syahid." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadis hasan shahih. (HR.Riyadhus Shalihin : 1356)
No Hadist 1357

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فَقَالَ: يَا رسولَ اللهِ، أَرَأَيتَ إنْ جَاءَ رجلٌ يُرِيدُ أخْذَ مَالِي؟ قَالَ: «فَلاَ تُعْطِهِ مَالَكَ» قَالَ: أَرَأَيْتَ إنْ قَاتَلَنِي؟ قَالَ: «قَاتِلْهُ» قَالَ: أرَأَيْتَ إنْ قَتَلَنِي؟ قَالَ: «فَأنْتَ شَهِيدٌ» قَالَ: أَرَأيْتَ إنْ قَتَلْتُهُ؟ قَالَ: «هُوَ فِي النَّارِ». رواه مسلم.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah s.a.w., lalu berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ada seseorang datang hendak mengambil hartaku?" Beliau s.a.w. menjawab: "Jangan engkau berikan padanya." Orang itu bertanya: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia menyerang saya?" Beliau menjawab: "Balaslah serangannya!" Ia bertanya lagi: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau ia berhasil membunuh saya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Engkau mati syahid." Ia bertanya pula: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya dapat membunuhnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Ia masuk dalam neraka." [Riwayat Muslim] (HR.Riyadhus Shalihin : 1357)
No Hadist 1358

وعن أَبي هريرة - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ لي رسول الله - صلى الله عليه وسلم: «مَنْ أَعْتَقَ رَقَبَةً مُسْلِمَةً أَعْتَقَ اللهُ بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ، عُضْوًا مِنْهُ في النَّارِ، حَتَّى فَرْجَهُ بِفَرْجِهِ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang memerdekakan seorang hamba sahaya yang Muslim, maka Allah akan memerdekakan dengan setiap anggota orang yang ia merdekakan itu akan anggotanya sendiri dari api neraka, sehingga kemaluannya -orang memerdekakan tadi dihindarkan dari neraka- dengan sebab ia memerdekakan kemaluan hamba sahaya tadi." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1358)
No Hadist 1359

وعن أَبي ذرٍ - رضي الله عنه - قَالَ: قُلْتُ: يَا رسول الله، أيُّ الأعمَالِ أفْضَلُ؟ قَالَ: «الإيمَانُ بِاللهِ، وَالجِهَادُ في سَبيلِ اللهِ» قَالَ: قُلْتُ: أيُّ الرِّقَابِ أفْضَلُ؟ قَالَ: «أنْفَسُهَا عِنْدَ أَهْلِهَا، وَأَكْثَرُهَا ثَمَنًا». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Zar r.a,, katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, amalan manakah yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad fisabilillah." Abu Zar berkata: "Saya lalu bertanya lagi: "Hamba sahaya manakah yang lebih utama?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu yang dianggap terbaik oleh pemiliknya dan termahal harganya." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1359)
No Hadist 1360

وعنِ المَعْرُورِ بن سُوَيْدٍ، قَالَ: رَأيْتُ أَبَا ذَرٍ - رضي الله عنه - وَعَلَيهِ حُلَّةٌ وَعَلَى غُلاَمِهِ مِثْلُهَا، فَسَأَلْتُهُ عَنْ ذَلِكَ، فَذَكَرَ أنَّهُ قَدْ سَابَّ رَجُلًا عَلَى عَهْدِ رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فَعَيَّرَهُ بِأُمِّهِ، فَقَالَ النبيُّ - صلى الله عليه وسلم: «إنَّكَ امْرُؤٌ فِيكَ جَاهِليَّةٌ هُمْ إخْوَانُكُمْ وَخَوَلُكُمْ جَعَلَهُمُ الله تَحْتَ أيديكُمْ، فَمَنْ كَانَ أَخُوهُ تَحْتَ يَدِهِ، فَلْيُطْعِمْهُ مِمَّا يَأكُلُ، وَلْيُلْبِسْهُ مِمَّا يَلْبَسُ، وَلاَ تُكَلِّفُوهُمْ مَا يَغْلِبُهُمْ، فَإنْ كَلَّفْتُمُوهُمْ فَأَعِينُوهُمْ». متفقٌ عَلَيْهِ.

Dari al-Ma'mr bin Suwaid, katanya: "Saya melihat Abu Zar r.a. ia mengenakan suatu pakaian, sedang bujangnya -hamba sahaya kecil- juga mengenakan pakaian sebagaimana yang dikenakan olehnya -yakni dalam hal mutu kain-, potongan dan coraknya. Saya lalu bertanya padanya, mengapa ia berbuat demikian. Abu Zar lalu menyebutkan bahwasanya ia pada zaman Rasulullah s.a.w. pernah memaki seorang lelaki, kemudian dicacinya orang itu dengan menyebutkan ibunya. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: "Engkau ini benar-benar seorang yang dalam dirimu itu masih ada sifat Jahiliyah. Para hamba sahaya itu adalah saudara-saudaramu juga merupakan pembantu-pembantumu. Oleh Allah mereka itu dijadikan dibawah tanganmu -yakni berada di bawah kekuasaanmu-. Oleh sebab itu barangsiapa yang saudaranya itu ada di bawah tangannya -yakni barangsiapa yang memiliki hamba sahaya-, hendaklah ia memberinya makan dari apa yang dimakan olehnya sendiri, memberinya pakaian dari apa-apa yang dikenakan olehnya, janganlah memaksa mereka mengerjakan sesuatu yang dapat mengalahkan mereka -yakni yang mereka tidak kuat mengerjakannya-, tetapi jikalau mereka engkau paksa sedemikian, maka wajiblah engkau menolong mereka itu." [Muttafaq 'alaih] (HR.Riyadhus Shalihin : 1360)