No
Hadist 1314
Bab Musnad Sepuluh Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عُمَرَ عَنْ مُطَرِّفٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رَآهُ كَئِيبًا فَقَالَ مَا لَكَ يَا أَبَا مُحَمَّدٍ كَئِيبًا لَعَلَّهُ سَاءَتْكَ إِمْرَةُ ابْنِ عَمِّكَ يَعْنِي أَبَا بَكْرٍ قَالَ لَا وَأَثْنَى عَلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَلَكِنِّي سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كَلِمَةٌ لَا يَقُولُهَا عَبْدٌ عِنْدَ مَوْتِهِ إِلَّا فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَتَهُ وَأَشْرَقَ لَوْنُهُ فَمَا مَنَعَنِي أَنْ أَسْأَلَهُ عَنْهَا إِلَّا الْقُدْرَةُ عَلَيْهَا حَتَّى مَاتَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنِّي لَأَعْلَمُهَا فَقَالَ لَهُ طَلْحَةُ وَمَا هِيَ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ هَلْ تَعْلَمُ كَلِمَةً هِيَ أَعْظَمَ مِنْ كَلِمَةٍ أَمَرَ بِهَا عَمَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فَقَالَ طَلْحَةُ هِيَ وَاللَّهِ هِيَ
Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Shalih bin 'Amru] dari [Mutharrif] dari [Asy Sya'bi] dari [Yahya bin Thalhah] dari [bapaknya]; bahwa Umar radliallahu 'anhu melihat Abu Yahya dalam keadaan sedih, maka dia bertanya; "Kenapa kamu bersedih Wahai Abu Muhammad! sepertinya kepemimpinan anak pamanmu tidak menyenangkanmu?" -yang dimaksud adalah Abu Bakar.- Dia menjawab; "Tidak, -Bahkan menyanjung Abu Bakar radliallahu 'anhu, - tapi aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda dengan satu kalimat yang tidaklah dibaca oleh seorang hamba ketika menjelang ajalnya kecuali Allah akan menghilangkan kesusahannya dan akan memancarkan warna. Tidak ada yang menghalangiku untuk menanyakannya kecuali taqdir, sehingga beliau wafat." Maka Umar radliallahu 'anhu menjawab; "Aku tahu apa itu." Thalhah bertanya; "Apa itu?" Umar menjawab; "Kamu tahu sebuah kalimat yang lebih agung dari kalimat yang beliau perintahkan kepada pamannya: "LA ILAHA ILLA ALLAH (tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah)." Maka Thalhah berkata; "Benar kamu, itu yang dimaksud. Demi Allah, itu dia." ( HR.Musnad Ahmad :
1314 )