No
Hadist 687
Bab Musnad Sepuluh Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga
حَدَّثَنَا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ حَدَّثَنَا أَبِي سَمِعْتُ الْأَعْمَشَ يُحَدِّثُ عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لِلنَّاسِ مَا تَرَوْنَ فِي فَضْلٍ فَضَلَ عِنْدَنَا مِنْ هَذَا الْمَالِ فَقَالَ النَّاسُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَدْ شَغَلْنَاكَ عَنْ أَهْلِكَ وَضَيْعَتِكَ وَتِجَارَتِكَ فَهُوَ لَكَ فَقَالَ لِي مَا تَقُولُ أَنْتَ فَقُلْتُ قَدْ أَشَارُوا عَلَيْكَ فَقَالَ لِي قُلْ فَقُلْتُ لِمَ تَجْعَلُ يَقِينَكَ ظَنًّا فَقَالَ لَتَخْرُجَنَّ مِمَّا قُلْتَ فَقُلْتُ أَجَلْ وَاللَّهِ لَأَخْرُجَنَّ مِنْهُ أَتَذْكُرُ حِينَ بَعَثَكَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاعِيًا فَأَتَيْتَ الْعَبَّاسَ بْنَ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَمَنَعَكَ صَدَقَتَهُ فَكَانَ بَيْنَكُمَا شَيْءٌ فَقُلْتَ لِي انْطَلِقْ مَعِي إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَجَدْنَاهُ خَاثِرًا فَرَجَعْنَا ثُمَّ غَدَوْنَا عَلَيْهِ فَوَجَدْنَاهُ طَيِّبَ النَّفْسِ فَأَخْبَرْتَهُ بِالَّذِي صَنَعَ فَقَالَ لَكَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَمَّ الرَّجُلِ صِنْوُ أَبِيهِ وَذَكَرْنَا لَهُ الَّذِي رَأَيْنَاهُ مِنْ خُثُورِهِ فِي الْيَوْمِ الْأَوَّلِ وَالَّذِي رَأَيْنَاهُ مِنْ طِيبِ نَفْسِهِ فِي الْيَوْمِ الثَّانِي فَقَالَ إِنَّكُمَا أَتَيْتُمَانِي فِي الْيَوْمِ الْأَوَّلِ وَقَدْ بَقِيَ عِنْدِي مِنْ الصَّدَقَةِ دِينَارَانِ فَكَانَ الَّذِي رَأَيْتُمَا مِنْ خُثُورِي لَهُ وَأَتَيْتُمَانِي الْيَوْمَ وَقَدْ وَجَّهْتُهُمَا فَذَاكَ الَّذِي رَأَيْتُمَا مِنْ طِيبِ نَفْسِي فَقَالَ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ صَدَقْتَ وَاللَّهِ لَأَشْكُرَنَّ لَكَ الْأُولَى وَالْآخِرَةَ
Telah menceritakan kepada kami [Wahab Bin Jarir] Telah menceritakan kepada kami [bapakku] aku mendengar [Al A'masy] bercerita dari ['Amru Bin Murrah] dari [Abul Bakhtari] dari [Ali] dia berkata; [Umar Bin Khaththab] berkata dihadapan manusia seraya bertanya; "Apa pendapat kalian terhadap kelebihan harta yang ada pada kita?" Mereka menjawab; "Wahai Amirul Mukminin, kami telah menyibukkanmu dari keluargamu, pekerjaanmu dan perdaganganmu maka harta itu menjadi bagianmu, " maka Umar bertanya kepadaku; "Apa pendapatmu?" Aku menjawab; "Mereka telah bermusyawarah untukmu, " maka ia bertanya lagi; "Katakan." Aku jawab; "jJangan kamu jadikan keyakinanmu keraguan." Maka dia berkata lagi; "Kamu harus mengeluarkan pendapatmu." Aku menjawab; "Tentu, demi Allah, pasti aku akan mengutarakannya, ingatkah kamu ketika Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutusmu untuk mengumpulkan zakat kemudian kamu mendatangi Abbas Bin Abdul Muththalib dan dia menolak kamu untuk membayar zakatnya, maka timbullah di hati kalian sesuatu, kemudian kamu berkata kepadaku; "Mari berangkat bersamaku menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." Dan kita mendapati beliau dalam keadaan cemberut maka kami kembali, kemudian pagi harinya kita datang kepada beliau dan mendapatinya dalam keadaan berseri-seri, maka kita ceritakan apa yang telah dilakukan oleh Abbas, maka beliau berkata: "Tidakkah kamu tahu bahwa paman seseorang itu mirip dengan bapaknya?" Kemudian kita sampaikan kepada beliau apa yang kita lihat dari muka beliau yang cemberut pada hari pertama dan berseri-seri pada hari yang kedua, maka beliau menjawab: "Ketika kalian mendatangiku pada hari pertama zakat yang tersisa padaku tinggal dua dinar maka kalian lihat mukaku cemberut, kemudian kalian datang hari ini dan aku telah menyedekahkan kedua dinar tersebut, maka kejadian itulah yang membuat kalian melihatku berseri-seri." Maka Umar berkata; "Engkau benar, demi Allah aku berterima kasih kepada engkau didunia dan akhirat." ( HR.Musnad Ahmad :
687 )