No
Hadist 20376
Bab Musnad Sahabat Anshar
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ عَنِ الْجُرَيْرِيِّ عَنْ أَبِي السَّلِيلِ عَنْ نُعَيْمِ بْنِ قَعْنَبٍ الرِّيَاحِيِّ قَالَ
أَتَيْتُ أَبَا ذَرٍّ فَلَمْ أَجِدْهُ وَرَأَيْتُ الْمَرْأَةَ فَسَأَلْتُهَا فَقَالَتْ هُوَ ذَاكَ فِي ضَيْعَةٍ لَهُ فَجَاءَ يَقُودُ أَوْ يَسُوقُ بَعِيرَيْنِ قَاطِرًا أَحَدَهُمَا فِي عَجُزِ صَاحِبِهِ فِي عُنُقِ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا قِرْبَةٌ فَوَضَعَ الْقِرْبَتَيْنِ قُلْتُ يَا أَبَا ذَرٍّ مَا كَانَ مِنْ النَّاسِ أَحَدٌ أَحَبَّ إِلَيَّ أَنْ أَلْقَاهُ مِنْكَ وَلَا أَبْغَضَ أَنْ أَلْقَاهُ مِنْكَ قَالَ لِلَّهِ أَبُوكَ وَمَا يَجْمَعُ هَذَا قَالَ قُلْتُ إِنِّي كُنْتُ وَأَدْتُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكُنْتُ أَرْجُو فِي لِقَائِكَ أَنْ تُخْبِرَنِي أَنَّ لِي تَوْبَةً وَمَخْرَجًا وَكُنْتُ أَخْشَى فِي لِقَائِكَ أَنْ تُخْبِرَنِي أَنَّهُ لَا تَوْبَةَ لِي فَقَالَ أَفِي الْجَاهِلِيَّةِ قُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ عَفَا اللَّهُ عَمَّا سَلَفَ ثُمَّ عَاجَ بِرَأْسِهِ إِلَى الْمَرْأَةِ فَأَمَرَ لِي بِطَعَامٍ فَالْتَوَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ أَمَرَهَا فَالْتَوَتْ عَلَيْهِ حَتَّى ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُهُمَا قَالَ إِيهٍ دَعِينَا عَنْكِ فَإِنَّكُنَّ لَنْ تَعْدُونَ مَا قَالَ لَنَا فِيكُنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ وَمَا قَالَ لَكُمْ فِيهِنَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَرْأَةُ ضِلَعٌ فَإِنْ تَذْهَبْ تُقَوِّمُهَا تَكْسِرْهَا وَإِنْ تَدَعْهَا فَفِيهَا أَوَدٌ وَبُلْغَةٌ فَوَلَّتْ فَجَاءَتْ بِثَرِيدَةٍ كَأَنَّهَا قَطَاةٌ فَقَالَ كُلْ وَلَا أَهُولَنَّكَ إِنِّي صَائِمٌ ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي فَجَعَلَ يُهَذِّبُ الرُّكُوعَ وَيُخَفِّفُهُ وَرَأَيْتُهُ يَتَحَرَّى أَنْ أَشْبَعَ أَوْ أُقَارِبَ ثُمَّ جَاءَ فَوَضَعَ يَدَهُ مَعِي فَقُلْتُ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ فَقَالَ مَا لَكَ فَقُلْتُ مَنْ كُنْتُ أَخْشَى مِنْ النَّاسِ أَنْ يَكْذِبَنِي فَمَا كُنْتُ أَخْشَى أَنْ تَكْذِبَنِي قَالَ لِلَّهِ أَبُوكَ إِنْ كَذَبْتُكَ كِذْبَةً مُنْذُ لَقِيتَنِي فَقَالَ أَلَمْ تُخْبِرْنِي أَنَّكَ صَائِمٌ ثُمَّ أَرَاكَ تَأْكُلُ قَالَ بَلَى إِنِّي صُمْتُ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ هَذَا الشَّهْرِ فَوَجَبَ لِي أَجْرُهُ وَحَلَّ لِي الطَّعَامُ مَعَكَ
Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Al Jurairi] dari [Abu Salil] dari [Nu'aim bin Qa'nab Ar Riyahi] dia berkata, "Aku datang menemui [Abu Dzar] namun tidak mendapatkannya, lalu aku melihat seorang wanita, maka aku pun menanyakannya kepadanya, wanita itu menjawab, "Dia ada di kebunnya." Kemudian dia datang dengan menuntun dua ekor unta yang salah satunya diikatkan kepada yang lainnya, dan pada masing-masing leher unta terdapat geriba. Abu Dzar lalu meletakkan kedua geriba tersebut, aku berkata, "Wahai Abu Dzar, tidak ada seseorang yang lebih aku senangi untuk aku temui selain kamu, dan tidak ada seseorang yang lebih aku benci untuk aku temui selain kamu." Dia menjawab; "Demi Allah, kenapa bisa demikian? ' Nu'aim berkata, "Aku lalu berkata, 'Pada masa Jahiliyah aku pernah mengubur hidup-hidup anak perempuanku, maka dengan pertemuan ini saya berharap kamu dapat memberitahukan bahwa ada taubat dan solusi untukku, dan saya khawatir dengan pertemuan ini kamu memberitahukan bahwa tidak ada taubat bagiku." kemudian Abu Dzar bertanya, "Apakah itu di masa Jahiliyah?" Aku menjawab, "Ya." Kemudian Abu Dzar berkata, "Allah telah memaafkan apa yang telah dilakukan pada masa lalu (Jahiliyah), " Lalu dia melongokkan kepalanya kepada isterinya agar menyiapkan makanan untukku, namun isterinya menolak, maka dia memerintahkannya lagi tapi dia tetap menolak sehingga suara keduanya mengeras, " Abu Dzar berkata, "Hai..menjauhlah engkau dari kami! Sesungguhnya kamu tidak akan meleset dari apa yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampaikan kepada kami tentang kalian (para wanita)." Maka aku pun bertanya, "Apa yang telah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sampaikan kepada kalian tentang mereka (para wanita itu)?" Abu Dzar lalu menyebutkan, "Wanita itu ibarat tulang rusuk, jika kamu luruskan berarti kamu mematahkannya, namun jika kamu biarkan maka padanya ada bengkok (keburukan) dan ada kebaikan." Kemudian isterinya pergi dan kembali lagi dengan membawa bubur seperti burung, Abu Dzar lalu berkata, "Makanlah dan aku tidak bermaksud menakutimu karena aku sedang berpuasa." Kemudian Abu Dzar bangkit melaksanakan shalat dengan menyempurnakan rukuk dan meringankan shalatnya, aku melihat dia memperhatikanku apakah aku kenyang atau mendekat kepadanya, kemudian dia datang dan meletakkan tangannya kepadaku. Maka aku pun mengucapkan, "Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya)." Abu Dzar lantas bertanya, "Ada apa denganmu?" Aku menjawab, "Orang yang aku khawatirkan akan berbohong kepadaku namun aku tidak khawatir bahwa kamu akan berbohong kepadaku." Abu Dzar lalu berkata, "Demi Allah, aku tidak pernah berbohong kepadamu sejak aku bertemu denganmu." Nu'aim lantas berkata, "Bukankah kamu telah memberitahukan kepadaku bahwa kamu sedang berpuasa, namun kemudian aku melihatmu makan?" Abu Dzar menjawab, "Ya, aku berpuasa tiga hari di bulan ini maka patutlah pahalanya bagiku dan dihalalkan bagiku untuk makan bersamamu." ( HR.Musnad Ahmad :
20376 )