Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 23161

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ الْحَبَشَةَ كَانُوا يَلْعَبُونَ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي يَوْمِ عِيدٍ قَالَتْ فَاطَّلَعْتُ مِنْ فَوْقِ عَاتِقِهِ فَطَأْطَأَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْكِبَيْهِ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَيْهِمْ مِنْ فَوْقِ عَاتِقِهِ حَتَّى شَبِعْتُ ثُمَّ انْصَرَفْتُ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata; bahwasanya orang-orang habasyah bermain ria di depan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pada hari raya. Aisyah berkata: "Lalu saya menonton mereka dari atas pundak beliau, lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam membungkukkan kedua pundaknya dan saya melihat mereka dari atas pundak beliau hingga saya puas, baru kemudian saya pergi." ( HR.Musnad Ahmad : 23161 )
No Hadist 23162

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ وَأَبُو أُسَامَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ الْمَعْنَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْلَا حَدَاثَةُ عَهْدِ قَوْمِكِ بِالْكُفْرِ لَنَقَضْتُ الْكَعْبَةَ ثُمَّ جَعَلْتُهَا عَلَى أُسِّ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام فَإِنَّ قُرَيْشًا يَوْمَ بَنَتْهَا اسْتَقْصَرَتْ وَلَجَعَلْتُ لَهَا خَلْفًا قَالَ أَبُو أُسَامَةَ خِلْفًا
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dan [Abu Usamah], dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] -secara makna- dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jikalau bukan karena kaummu barusaja meninggalkan kekafiran niscaya saya akan membongkar ka`bah, kemudian saya menjadikannya di atas dasar (bangunan) Ibrahim Aalaihissalam, karena Quraisy ketika mambangunnya masih banyak kekurangannya dan saya akan membangun untuknya halaman belakang." Abu Usamah berkata dalam riwayatnya dengan lafal "khilfan".'" ( HR.Musnad Ahmad : 23162 )
No Hadist 23163

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ قَالَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كُنْتُ أَلْعَبُ بِالْبَنَاتِ وَيَجِيءُ صَوَاحِبِي فَيَلْعَبْنَ مَعِي فَإِذَا رَأَيْنَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَمَّقْنَ مِنْهُ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُدْخِلُهُنَّ عَلَيَّ فَيَلْعَبْنَ مَعِي
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair], dia berkata; Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata; "Saya bermain dengan anak-anak kemudian datang teman-temanku lalu mereka ikut bermain denganku, dan jika mereka melihat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mereka bersembunyi dari beliau. Kemudian Rasulullah shallalahu'alaihiwasallam menyatukan mereka denganku dan mereka bermain-main denganku." ( HR.Musnad Ahmad : 23163 )
No Hadist 23164

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا اسْتَعَارَتْ مِنْ أَسْمَاءَ قِلَادَةً فَهَلَكَتْ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رِجَالًا فِي طَلَبِهَا فَوَجَدُوهَا فَأَدْرَكَتْهُمْ الصَّلَاةُ وَلَيْسَ مَعَهُمْ مَاءٌ فَصَلَّوْا بِغَيْرِ وُضُوءٍ فَشَكَوْا ذَلِكَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ التَّيَمُّمَ فَقَالَ أُسَيْدُ بْنُ حُضَيْرٍ لِعَائِشَةَ جَزَاكِ اللَّهُ خَيْرًا فَوَاللَّهِ مَا نَزَلَ بِكِ أَمْرٌ تَكْرَهِينَهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ لَكِ وَلِلْمُسْلِمِينَ فِيهِ خَيْرًا
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] bahwa ia pernah meminjam kalung dari Asma` lalu hilang, maka Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam menyuruh orang-orang untuk mencarinya dan mereka mendapatkannya. Lalu tiba waktu shalat namun mereka tidak mendapatkan air, maka mereka shalat tampa wudhu dan mereka melaporkan hal tersebut kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam hingga akhirnya Allah Azzawajalla menurunkan ayat tayammum. Usaid bin Hudlair berkata kepada Aisyah; "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan. Demi Allah, tidaklah terjadi padamu sebuah perkara yang kamu tidak menyenanginya melainkan Allah akan menjadikan sebuah kebaikan di dalamnya untukmu dan kaum muslimin." ( HR.Musnad Ahmad : 23164 )
No Hadist 23165

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَحَرَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَهُودِيٌّ مِنْ يَهُودِ بَنِي زُرَيْقٍ يُقَالُ لَهُ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ حَتَّى كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُخَيَّلُ إِلَيْهِ أَنْ يَفْعَلَ الشَّيْءَ وَمَا يَفْعَلُهُ قَالَتْ حَتَّى إِذَا كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ أَوْ ذَاتَ لَيْلَةٍ دَعَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ دَعَا ثُمَّ قَالَ يَا عَائِشَةُ شَعَرْتُ أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَفْتَانِي فِيمَا اسْتَفْتَيْتُهُ فِيهِ جَاءَنِي رَجُلَانِ فَجَلَسَ أَحَدُهُمَا عِنْدَ رَأْسِي وَالْآخَرُ عِنْدَ رِجْلَيَّ فَقَالَ الَّذِي عِنْدَ رَأْسِي لِلَّذِي عِنْدَ رِجْلَيَّ أَوْ الَّذِي عِنْدَ رِجْلَيَّ لِلَّذِي عِنْدَ رَأْسِي مَا وَجَعُ الرَّجُلِ قَالَ مَطْبُوبٌ قَالَ مَنْ طَبَّهُ قَالَ لَبِيدُ بْنُ الْأَعْصَمِ قَالَ فِي أَيِّ شَيْءٍ قَالَ فِي مُشْطٍ وَمُشَاطَةٍ وَجُفِّ طَلْعَةِ ذَكَرٍ قَالَ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فِي بِئْرِ أَرْوَانَ قَالَتْ فَأَتَاهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَاسٍ مِنْ أَصْحَابِهِ ثُمَّ جَاءَ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ كَأَنَّ مَاءَهَا نُقَاعَةُ الْحِنَّاءِ وَلَكَأَنَّ نَخْلَهَا رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَهَلَّا أَحْرَقْتَهُ قَالَ لَا أَمَّا أَنَا فَقَدْ عَافَانِي اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَكَرِهْتُ أَنْ أُثِيرَ عَلَى النَّاسِ مِنْهُ شَرًّا قَالَتْ فَأَمَرَ بِهَا فَدُفِنَتْ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata; "Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah disihir oleh seorang Yahudi dari Bani Zuraiq yang yang bernama Lubaid bin Al-A`sham. Beliau terbayang melakukan sesuatu padahal beliau tidak melakukannya." Aisyah bekata; "Hingga pada suatu hari atau pada suatu malam Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdo'a dan terus berdo'a seraya bersabda: 'Wahai Aisyah! Saya merasa bahwa Allah Azzawajalla telah memberikan Fatwa kepadaku terhadap sesuatu yang saya minta fatwa kepada-Nya. Telah datang kepadaku dua orang laki-laki, salah satu dari keduanya duduk di kepalaku dan yang lain duduk di kedua kakiku, maka yang duduk di kepalaku berkata kepada yang duduk di kedua kakiku atau yang duduk di kedua kakiku berkata kepada yang duduk di kepalaku: 'Sakit apa sakit laki-laki ini? ia berkata: 'Dia terkena sihir.' ia berkata: 'Siapa yang menyihirnya? Ia berkata: Lubaid bin Al A'shom. ia berkata: 'Dengan apa ia menyihirnya? Ia berkata: 'Dengan sehelai bulu rambut (bekas sisiran Nabi), dan pelepah mayang serbuk kurma jantan.' Dia berkata: 'Dimana ia berada? ' Dia berkata: 'Di sumur Arwan.' Aisyah berkata: "Lalu Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam mendatangi ke sumur tersebut bersama beberapa orang dari sahabatnya seraya bersabda: "Wahai Aisyah! Air sumur tersebut warnanya merah seperti pohon pacar dan pohon kurmanya seperti kepala setan." Aisyah berkata: Wahai Rasulullah! Apakah Tuan tidak membakaranya? Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak, yang penting Allah telah menyembuhkanku, dan saya tidak senang untuk dendam atas kejahatan orang lain dengan sebuah kejelekan." Aisyah berkata: "Akhirnya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam memerintahkan untuk mengubur barang tersebut." ( HR.Musnad Ahmad : 23165 )
No Hadist 23166

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابنُ نُمَيْرٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَدْعُو بِهَؤُلَاءِ الدَّعَوَاتِ اللَّهُمَّ فَإِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْغِنَى وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْفَقْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِمَاءِ الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّ قَلْبِي مِنْ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنْ الدَّنَسِ وَبَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ فَإِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَالْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berdo'a dengan do'a-do'a berikut; ALLAHUMMA FAINNII A'UDZU BIKA MIN FITNATIN NAAR WA 'ADZAABIN NAAR WA FITNATIL QOBRI WA 'ADZAABIL QOBRI WA MIN SYARRI FITNATIL GHINAA WAMIN SYARRI FITNATIL FAQRI WA A'UUDZU BIKA MIN FITNATIL MASIIHID DAJJAAL ALLAHUMMA IGHSIL KHOTHOOYAAYA BI MAA`ITS TSALJI WALBAROD WANAQQI QOLBII MINAL KHOTHOOYA KAMAA NAQQOITAS TSAUBAL ABYADLO MINAD DANAS WA BAA`ID BAINII WA BAINA KHOTHOOYA KAMAA BAA`ADTA BAINAL MASYRIQI WAL MAGHRIBI ALLOOHUMMA FAINNII A`UUDZU BIKA MINAL KASALI WAK HAROMI WAL MA`TSMI WAL MAGHROMI (ya Allah sesungguhnya saya berlindung kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, dari fitnah kubur dan adzab kubur dan dari kejelekan fitnah kaya dan fitnah faqir, dan saya berlindung kepada-Mu dari fitnah al-masih dajjal, ya Allah bersihkanlah dosa-dosaku dengan air salju dan dingin, dan jernihkan hatiku dari dosa-dosa sebagaimana Engkau menjernihkan baju putih dari kotoran, dan jauhkan antara diriku dengan dosa-dosaku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat, ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari malas, pikun, dosa, dan hutang)." ( HR.Musnad Ahmad : 23166 )
No Hadist 23167

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قِيلَ لَهَا إِنَّ ابْنَ عُمَرَ يَرْفَعُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْمَيِّتَ يُعَذَّبُ بِبُكَاءِ الْحَيِّ قَالَتْ وَهِلَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّمَا قَالَ إِنَّ أَهْلَ الْمَيِّتِ يَبْكُونَ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَيُعَذَّبُ بِجُرْمِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] berkata; Dikatakan kepadanya; " Ibnu Umar pernah ikut mengangkat jenazah Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. seraya berkata; 'Sesungguhya mayit akan disiksa dengan tangis ratapan.'" (Aisyah) Berkata; "Celaka Abu Abdurrahman, hanyasanya beliau bersabda 'Keluarga mayit pasti menangisinya padahal si mayyit tengah disiksa karena dosanya." ( HR.Musnad Ahmad : 23167 )
No Hadist 23168

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي مَرَضِهِ وَهُوَ جَالِسٌ فَصَلَّى وَخَلْفَهُ قَوْمٌ قِيَامًا فَأَشَارَ إِلَيْهِمْ أَنْ اجْلِسُوا فَلَمَّا قَضَى صَلَاتَهُ قَالَ إِنَّمَا الْإِمَامُ لِيُؤْتَمَّ بِهِ فَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوا وَإِذَا رَفَعَ فَارْفَعُوا وَإِذَا صَلَّى جَالِسًا فَصَلُّوا جُلُوسًا
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [ayahnya] dari [Aisyah] bahwa ketika beliau sakit, beliau shalat dan dibelakangnya ada sekelompok orang berdiri, maka beliau mengisyaratkan kepada mereka untuk duduk. Dan, ketika telah selesai melaksanakan shalatnya beliau bersabda: "Sesungguhnya dijadikan imam adalah untuk diikuti, bila ia ruku' maka ruku'lah, bila ia mengangkat (bertakbir) maka angkatlah (bertakbir) dan apabila shalat sambil duduk maka shalatlah sambil duduk." ( HR.Musnad Ahmad : 23168 )
No Hadist 23169

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ غَالِبٍ قَالَ انْتَهَيْتُ إِلَى عَائِشَةَ أَنَا وَعَمَّارٌ وَالْأَشْتَرُ فَقَالَ عَمَّارٌ السَّلَامُ عَلَيْكِ يَا أُمَّتَاهُ فَقَالَتْ السَّلَامُ عَلَى مَنْ اتَّبَعَ الْهُدَى حَتَّى أَعَادَهَا عَلَيْهَا مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ إِنَّكِ لَأُمِّي وَإِنْ كَرِهْتِ قَالَتْ مَنْ هَذَا مَعَكَ قَالَ هَذَا الْأَشْتَرُ قَالَتْ أَنْتَ الَّذِي أَرَدْتَ أَنْ تَقْتُلَ ابْنَ أُخْتِي قَالَ نَعَمْ قَدْ أَرَدْتُ ذَلِكَ وَأَرَادَهُ قَالَتْ أَمَا لَوْ فَعَلْتَ مَا أَفْلَحْتَ أَمَّا أَنْتَ يَا عَمَّارُ فَقَدْ سَمِعْتَ أَوْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مَنْ زَنَى بَعْدَمَا أُحْصِنَ أَوْ كَفَرَ بَعْدَمَا أَسْلَم أَوْ قَتَلَ نَفْسًا فَقُتِلَ بِهَا
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Abi Ishaq] dari [Abi Ishaq] dari [Amru bin Ghalib] berkata; "Saya, Ammar, dan Al Asytar menemui [Aisyah], lalu 'Ammar berkata; 'ASSALAMU 'ALAIKI (semoga keselamatan atasmu) wahai ibu." Lalu (Aisyah) menjawab; "Keselamatan bagi orang yang mengikuti petunjuk hingga beliau mengulanginya sampai dua atau tiga kali." Kemudian (Ammar) Berkata; "Demi Allah sesungguhnya engkau adalah ibuku sekalipun engkau tidak suka." (Aisyah) Berkata; "Siapa yang bersamamu ini." ia menjawab; "Ini adalah Al Asytar." Dia berkata; "Apakah engkau yang hendak membunuh anak bibiku?" (Al Asytar) menjawab; "Ya, saya telah menginginkan hal itu dan 'Amr juga menginginkannya." (Aisyah) Berkata; "Kalau engkau melakukannya maka sungguh engkau tidak akan beruntung." Sedangkan engkau wahai Ammar, engkau telah mendengar atau aku sendiri telah mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Tidak halal darah seorang muslim kecuali dengan tiga hal; orang yang berzina sesudah dia menikah, kafir sesudah ia masuk Islam, atau membunuh jiwa sehingga dibunuh karenanya." ( HR.Musnad Ahmad : 23169 )
No Hadist 23170

Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)

حَدَّثَنَا ابْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا مَالِكٌ يَعْنِي ابْنَ مِغْوَلٍ عَنْ مُقَاتِلِ بْنِ بَشِيرٍ عَنْ شُرَيْحِ بْنِ هَانِىءٍ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ عَنْ صَلَاةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ لَمْ تَكُنْ صَلَاةٌ أَحْرَى أَنْ يُؤَخِّرَهَا إِذَا كَانَ عَلَى حَدِيثٍ مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ الْآخِرَةِ وَمَا صَلَّاهَا قَطُّ فَدَخَلَ عَلَيَّ إِلَّا صَلَّى بَعْدَهَا أَرْبَعًا أَوْ سِتًّا وَمَا رَأَيْتُهُ يَتَّقِي عَلَى الْأَرْضِ بِشَيْءٍ قَطُّ إِلَّا أَنِّي أَذْكُرُ أَنَّ يَوْمَ مَطَرٍ أَلْقَيْنَا تَحْتَهُ بَتًّا فَكَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى خَرْقٍ فِيهِ يَنْبُعُ مِنْهُ الْمَاءُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ أَخْبَرَنَا مَالِكٌ فَذَكَرَ مِثْلَهُ قَالَ بَتًّا يَعْنِي النِّطَعَ فَصَلَّى عَلَيْهِ فَلَقَدْ رَأَيْتُ فَذَكَرَ مَعْنَاهُ
Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Numair] Telah menceritakan kepada kami [Malik, yaitu Ibnu Maghwal] dari [Muqatil bin Basyir] dari [Syuraih bin Hani`] berkata; "Saya pernah bertanya kepada [Aisyah] mengenai shalat Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, lalu dia berkata; 'Nabi Shallallahu'alaihiwasallam tidak pernah memandang ideal untuk mengakhirkan shalat jika sedang berbicara selain shalat Isya` akhir, dan beliau tidak pernah mengerjakan shalat Isya` sama sekali dan tidak pernah menemuiku melainkan beliau shalat sesudahnya empat atau enam reka`at. Dan, saya tidak pernah melihat beliau berlindung dengan sesuatu di atas tanah, kecuali saya ingat pada hari turunnya hujan saya meletakkan selembar lempengan yang bawahnya terbuat dari kulit, maka seakan-akan saya melihat sebuah lubang yang memancarkan air darinya.' Telah menceritakan kepada kami ['Utsman bin 'Umar] berkata: Telah mengabarkan kepada kami [Malik], lalu dia menyebutkan seperti cerita di atas. Dia berkata; 'Battan artinya natha', yaitu selembar kain atau lempengan terbuat dari kulit, lalu beliau mendirikan shalat diatasnya dan saya telah melihat, (lantas menyebut makna semisal)." ( HR.Musnad Ahmad : 23170 )