No
Hadist 24093
Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)
حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ وَسُرَيْجٌ يَعْنِي ابْنَ النُّعْمَانِ قَالَا حَدَّثَنَا فُلَيْحٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ مَعْمَرٍ عَنْ أَبِي يُونُسَ مَوْلَى عَائِشَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
اسْتَأْذَنَ رَجُلٌ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بِئْسَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ فَلَمَّا دَخَلَ هَشَّ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَانْبَسَطَ إِلَيْهِ ثُمَّ خَرَجَ فَاسْتَأْذَنَ رَجُلٌ آخَرُ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَ ابْنُ الْعَشِيرَةِ فَلَمَّا دَخَلَ لَمْ يَنْبَسِطْ إِلَيْهِ كَمَا انْبَسَطَ إِلَى الْآخَرِ وَلَمْ يَهَشَّ لَهُ كَمَا هَشَّ فَلَمَّا خَرَجَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ اسْتَأْذَنَ فُلَانٌ فَقُلْتَ لَهُ مَا قُلْتَ ثُمَّ هَشَشْتَ لَهُ وَانْبَسَطْتَ إِلَيْهِ وَقُلْتَ لِفُلَانٍ مَا قُلْتَ وَلَمْ أَرَكَ صَنَعْتَ بِهِ مَا صَنَعْتَ لِلْآخَرِ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ مِنْ شِرَارِ النَّاسِ مَنْ اتُّقِيَ لِفُحْشِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Amir] dan [Suraij, yaitu Ibnu An Nu'man] keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami [Fulaij] dari [Abdullah bin Abdurrahman bin Ma'mar] dari [Abi Yunus, pembantu Aisyah], dari [Aisyah] berkata; "Ada seorang lelaki yang meminta izin kepada Nabi Shallallahu'alaihiwasallam, lalu beliau bersabda: "Sungguh tidak baiknya Ibnu Al Asyirah." Tatkala dia masuk (menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam), anehnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam justeru menampakkan keriangan dan tersenyum kepadanya kemudian mempersilahkan kepadanya, baru kemudian dia pergi. Kemudian ada lelaki lain yang meminta izin, lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sungguh baiknya Ibnu Al Asyirah, tatkala ia masuk (menemui Nabi Shallallahu'alaihiwasallam), anehnya beliau justeru tidak menampakkan keriangan dan tidak pula tersenyum kepadanya sebagaimana beliau tersenyum dengan orang yang telah keluar tadi. Saya berkata; "Wahai Rasulullah! Tatkala si fulan meminta izin, engkau berkata kepadanya dengan sambutan yang tidak pernah engkau katakan dan engkau tersenyum dengan kepadanya, mempersilakannya, dan memberi sambutan kepada si fulan yang tidak engkau katakan kepada lainnya. Saya tidak melihat engkau melakukan perbuatan yang sama atas kawan-kawanmu." Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya seburuk-buruk orang adalah yang harus diwaspadai karena kejahatannya." ( HR.Musnad Ahmad :
24093 )