No
Hadist 7749
Bab Sisa Musnad Sahabat Yang Banyak Meriwayatkan Hadits
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي سُفْيَانَ الثَّقَفِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَرِيَّةً عَيْنًا وَأَمَّرَ عَلَيْهِمْ عَاصِمَ بْنَ ثَابِتٍ وَهُوَ جَدُّ عَاصِمِ بْنِ عُمَرَ فَانْطَلَقُوا حَتَّى إِذَا كَانُوا بِبَعْضِ الطَّرِيقِ بَيْنَ عُسْفَانَ وَمَكَّةَ نُزُولًا ذُكِرُوا لِحَيٍّ مِنْ هُذَيْلٍ يُقَالُ لَهُمْ بَنُو لِحْيَانَ فَتَبِعُوهُمْ بِقَرِيبٍ مِنْ مِائَةِ رَجُلٍ رَامٍ فَاقْتَصُّوا آثَارَهُمْ حَتَّى نَزَلُوا مَنْزِلًا نَزَلُوهُ فَوَجَدُوا فِيهِ نَوَى تَمْرٍ تَزَوَّدُوهُ مِنْ تَمْرِ الْمَدِينَةِ فَقَالُوا هَذَا مِنْ تَمْرِ يَثْرِبَ فَاتَّبَعُوا آثَارَهُمْ حَتَّى لَحِقُوهُمْ فَلَمَّا أَحَسَّهُمْ عَاصِمُ بْنُ ثَابِتٍ وَأَصْحَابُهُ لَجَئُوا إِلَى فَدْفَدٍ وَقَدْ جَاءَ الْقَوْمُ فَأَحَاطُوا بِهِمْ وَقَالُوا لَكُمْ الْعَهْدُ وَالْمِيثَاقُ إِنْ نَزَلْتُمْ إِلَيْنَا أَنْ لَا نَقْتُلَ مِنْكُمْ أَحَدًا فَقَالَ عَاصِمُ بْنُ ثَابِتٍ أَمَّا أَنَا فَلَا أَنْزِلُ فِي ذِمَّةِ كَافِرٍ اللَّهُمَّ أَخْبِرْ عَنَّا رَسُولَكَ قَالَ فَقَاتَلُوهُمْ فَرَمَوْهُمْ فَقَتَلُوا عَاصِمًا فِي سَبْعَةِ نَفَرٍ وَبَقِيَ خُبَيْبُ بْنُ عَدِيٍّ وَزَيْدُ بْنُ الدَّثِنَةِ وَرَجُلٌ آخَرُ فَأَعْطَوْهُمْ الْعَهْدَ وَالْمِيثَاقَ إِنْ نَزَلُوا إِلَيْهِمْ فَلَمَّا اسْتَمْكَنُوا مِنْهُمْ حَلُّوا أَوْتَارَ قِسِيِّهِمْ فَرَبَطُوهُمْ بِهَا فَقَالَ الرَّجُلُ الثَّالِثُ الَّذِي مَعَهُمَا هَذَا أَوَّلُ الْغَدْرِ فَأَبَى أَنْ يَصْحَبَهُمْ فَجَرُّوهُ فَأَبَى أَنْ يَتْبَعَهُمْ فَضَرَبُوا عُنُقَهُ فَانْطَلَقُوا بِخُبَيْبِ بْنِ عَدِيٍّ وَزَيْدِ بْنِ الدَّثِنَةِ حَتَّى بَاعُوهُمَا بِمَكَّةَ فَاشْتَرَى خُبَيْبًا بَنُو الْحَارِثِ بْنِ عَامِرِ بْنِ نَوْفَلٍ وَكَانَ قَدْ قَتَلَ الْحَارِثَ يَوْمُ بَدْرٍ فَمَكَثَ عِنْدَهُمْ أَسِيرًا حَتَّى إِذَا أَجْمَعُوا قَتْلَهُ اسْتَعَارَ مُوسَى مِنْ إِحْدَى بَنَاتِ الْحَارِثِ لِيَسْتَحِدَّ بِهَا فَأَعَارَتْهُ قَالَتْ فَغَفَلْتُ عَنْ صَبِيٍّ لِي فَدَرَجَ إِلَيْهِ حَتَّى أَتَاهُ قَالَتْ فَأَخَذَهُ فَوَضَعَهُ عَلَى فَخِذِهِ فَلَمَّا رَأَيْتُهُ فَزِعْتُ فَزَعًا عَرَفَهُ وَالْمُوسَى فِي يَدِهِ فَقَالَ أَتَخْشَيْنَ أَنْ أَقْتُلَهُ مَا كُنْتُ لِأَفْعَلَ إِنْ شَاءَ اللَّهُ قَالَ وَكَانَتْ تَقُولُ مَا رَأَيْتُ أَسِيرًا خَيْرًا مِنْ خُبَيْبٍ قَدْ رَأَيْتُهُ يَأْكُلُ مِنْ قِطْفِ عِنَبٍ وَمَا بِمَكَّةَ يَوْمَئِذٍ ثَمَرَةٌ وَإِنَّهُ لَمُوثَقٌ فِي الْحَدِيدِ وَمَا كَانَ إِلَّا رِزْقًا رَزَقَهُ اللَّهُ إِيَّاهُ قَالَ ثُمَّ خَرَجُوا بِهِ مِنْ الْحَرَمِ لِيَقْتُلُوهُ فَقَالَ دَعُونِي أُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَقَالَ لَوْلَا أَنْ تَرَوْا مَا بِي جَزَعًا مِنْ الْمَوْتِ لَزِدْتُ قَالَ وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ سَنَّ الرَّكْعَتَيْنِ عِنْدَ الْقَتْلِ هُوَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ أَحْصِهِمْ عَدَدًا مَا أُبَالِي حِينَ أُقْتَلُ مُسْلِمًا
عَلَى أَيِّ شِقٍّ كَانَ لِلَّهِ مَصْرَعِي
وَذَلِكَ فِي ذَاتِ الْإِلَهِ وَإِنْ يَشَأْ
يُبَارِكْ عَلَى أَوْصَالِ شِلْوٍ مُمَزَّعِ
ثُمَّ قَامَ إِلَيْهِ عُقْبَةُ بْنُ الْحَارِثِ فَقَتَلَهُ وَبَعَثَتْ قُرَيْشٌ إِلَى عَاصِمٍ لِيُؤْتَوْا بِشَيْءٍ مِنْ جَسَدِهِ يَعْرِفُونَهُ وَكَانَ قَتَلَ عَظِيمًا مِنْ عُظَمَائِهِمْ يَوْمَ بَدْرٍ فَبَعَثَ اللَّهُ عَلَيْهِ مِثْلَ الظُّلَّةِ مِنْ الدَّبْرِ فَحَمَتْهُ مِنْ رُسُلِهِمْ فَلَمْ يَقْدِرُوا عَلَى شَيْءٍ مِنْهُ
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Az Zuhri] dari [Amru bin Abi Sufyan Ats Tsaqofi] dari [Abu Hurairah], dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus sepasukan pengintai dengan dipimpin oleh 'Ashim bin Tsabit, dia adalah kakek 'Ashim bin Umar. Lalu mereka berangkat dan ketika sampai pada sebuah jalan antara 'Usfan dan Makkah mereka singgah, lalu keberadaan mereka diberitahukan kepada suatu perkampungan dari suku Hudzail, mereka biasa disebut dengan Bani Lihyan. Maka mereka diikuti oleh orang-orang dari perkampuangan tersebut, yaitu sekitar seratus orang pemanah, mereka mengiuti jejak para sahabat tersebut, sehingga sampailah mereka pada sebuah persinggahan yang pernah disinggahi oleh para sahabat Nabi, lalu mereka mendapatkan biji kurma madinah yang dibawa oleh para sahabat Nabi sebagai bekal, mereka berkata; "Ini adalah kurma Madinah." Lalu mereka terus mengikuti para sahabat sehingga berhasil menyusulnya, maka ketika 'Ashim bin Tsabit dan para sahabatnya merasakan kehadiran orang-orang itu mereka langsung berlindung dibalik Fadfad, orang-orang tersebut telah datang dan langsung mengepung, mereka berkata; "Turunlah kalian, dan kalian bisa membuat perjanjian dan kesepakatan agar kami tidak membunuh seorangpun dari kalian, " maka 'Ashim bin Tsabit sang pimpinan rambongan berkata; "Demi Allah saya tidak mau berada dalam lindungan orang kafir, ya Allah beritahu Nabi-Mu shallallahu 'alaihi wasallam tentang kami, " Abu Hurairah berkata; "Maka para pasukan tersebut menghujani mereka dengan anak panah hingga membunuh 'Ashim bersama enam orang lainnya yang terbunuh, dan tersisa tiga orang, mereka adalah; adalah Khubaib Al Anshari dan Zaid bin Ad-Datsinah dan seorang lagi. Lalu mereka membuat perjanjian dan kesepakatan dengan mereka jika bersedia untuk turun dan menyerahkan diri. dan tatkala pasukan tersebut telah menyandera tiga utusan Nabi, mereka memudar tali anak panah mereka untuk mengikat sandra mereka dengan tali itu, maka laki-laki yang ketiga berkata; "Ini adalah pengkhinatan pertama, demi Allah saya tidak akan menjadi teman kalian, " lalu mereka menyeretnya namun ia tetap berantak, akhirnya mereka membunuhnya dan mereka pergi dengan membawa Khubaib dan Zaid bin Datsinah hingga mereka menjualnya di makkah, maka Bani Harits bin 'Amir bin Naufal membeli Khubaib -Khubaib adalah orang yang telah membunuh Al Harits ketika perang badar- sehingga Khubaib menjadi tawanan bagi mereka hingga mereka bersepakat untuk membunuhnya, lalu Khubaib meminjam silet dari salah satu anak perempuan Al Harits untuk mencukur bulu kemaluannya, lalu ia meminjamkannya kepada Khubaib. Wanita itu berkata; "Namun aku lalai dengan anak laki-laki kecilku, anak itu datang kepadanya, lalu ia mengambilnya dan mendudukkanya diatas pangkuannya, maka ketika aku melihatnya aku sangat takut dengan rasa takut yang bisa ia pahami, sedangkan silet masih ada dalam tangannya. Khubaib berkata; "Apakah kamu takut kalau saya akan membunuhnya?, Insya Allah aku tidak akan melakukan itu." Abu Hurairah berkata; Wanita itu berkata; "Demi Allah saya tidak pernah melihat tawanan yang sangat baik seperti Khubaib, aku pernah melihatnya memakan setangkai anggur di tangannya dalam keadaan terikat dengan rantai besi, padahal di makkah tidak ada buah anggur, tidaklah itu kecuali rizqi yang Allah berikan kepada Khubaib." Abu Hurairah berkata; "Lalu mereka membawa Khubaib keluar dari Haram untuk membunuhnya. Lalu Khubaib berkata; " "Berikan saya kesempatan untuk melakukan dua rakaat, " kemudian Khubaib shalat dua rakaat lalu berkata; "Sekiranya aku tidak kuwatir kalau kalian menganggapku takut dari kematian niscaya aku akan menambah bilangan rakaatku." Abu Hurairah berkata; "Dan dialah orang yang pertama kali melakukan shalat dua rakaat sebelum menghadapi kematian, kemudian ia berkata; "Ya Allah hitunglah jumlah mereka, hancurkanlah kekuatan mereka dan jangan Engkau sisakan satupun dari mereka. Aku tak peduli jika terbunuh sebagai seorang muslim, di bagian manupun hanya untuk Allah kematianku yang demikian bagi Sang Ilah jika Dia berkehendak akan memberkahi semua persendian jasad yang terpisah." Lalu berdirilah 'Uqbah bin Al Harits dan membunuhnya. Orang-orang Quraisy kemudian mengutus utusan kepada 'Ashim untuk mendapatkan sebagian jasadnya sebagai bukti, sebab ia telah membunuh sebagian besar dari para pembesar mereka pada perang badar, maka Allah pun mengutus semacam gulungan debu yang menggulung utusan mereka sehingga mereka tidak berhasil mengambil sedikitpun dari jasadnya." ( HR.Musnad Ahmad :
7749 )