No
Hadist 18948
Bab Musnad Penduduk Bashrah
حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ عَنْ ثَابِتٍ عَنْ كِنَانَةَ بْنِ نُعَيْمٍ الْعَدَوِيِّ عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ
أَنَّ جُلَيْبِيبًا كَانَ امْرَأً يَدْخُلُ عَلَى النِّسَاءِ يَمُرُّ بِهِنَّ وَيُلَاعِبُهُنَّ فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي لَا يَدْخُلَنَّ عَلَيْكُمْ جُلَيْبِيبٌ فَإِنَّهُ إِنْ دَخَلَ عَلَيْكُمْ لَأَفْعَلَنَّ وَلَأَفْعَلَنَّ قَالَ وَكَانَتْ الْأَنْصَارُ إِذَا كَانَ لِأَحَدِهِمْ أَيِّمٌ لَمْ يُزَوِّجْهَا حَتَّى يَعْلَمَ هَلْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا حَاجَةٌ أَمْ لَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِرَجُلٍ مِنْ الْأَنْصَارِ زَوِّجْنِي ابْنَتَكَ فَقَالَ نِعِمَّ وَكَرَامَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَنُعْمَ عَيْنِي فَقَالَ إِنِّي لَسْتُ أُرِيدُهَا لِنَفْسِي قَالَ فَلِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِجُلَيْبِيبٍ قَالَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أُشَاوِرُ أُمَّهَا فَأَتَى أُمَّهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ ابْنَتَكِ فَقَالَتْ نِعِمَّ وَنُعْمَةُ عَيْنِي فَقَالَ إِنَّهُ لَيْسَ يَخْطُبُهَا لِنَفْسِهِ إِنَّمَا يَخْطُبُهَا لِجُلَيْبِيبٍ فَقَالَتْ أَجُلَيْبِيبٌ ابْنَهْ أَجُلَيْبِيبٌ ابْنَهْ أَجُلَيْبِيبٌ ابْنَهْ لَا لَعَمْرُ اللَّهِ لَا تُزَوَّجُهُ فَلَمَّا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ لِيَأْتِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُخْبِرَهُ بِمَا قَالَتْ أُمُّهَا قَالَتْ الْجَارِيَةُ مَنْ خَطَبَنِي إِلَيْكُمْ فَأَخْبَرَتْهَا أُمُّهَا فَقَالَتْ أَتَرُدُّونَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمْرَهُ ادْفَعُونِي فَإِنَّهُ لَمْ يُضَيِّعْنِي فَانْطَلَقَ أَبُوهَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ قَالَ شَأْنَكَ بِهَا فَزَوَّجَهَا جُلَيْبِيبًا قَالَ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ لَهُ قَالَ فَلَمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْهِ قَالَ لِأَصْحَابِهِ هَلْ تَفْقِدُونَ مِنْ أَحَدٍ قَالُوا نَفْقِدُ فُلَانًا وَنَفْقِدُ فُلَانًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ تَفْقِدُونَ مِنْ أَحَدٍ قَالُوا لَا قَالَ لَكِنِّي أَفْقِدُ جُلَيْبِيبًا قَالَ فَاطْلُبُوهُ فِي الْقَتْلَى قَالَ فَطَلَبُوهُ فَوَجَدُوهُ إِلَى جَنْبِ سَبْعَةٍ قَدْ قَتَلَهُمْ ثُمَّ قَتَلُوهُ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَا هُوَ ذَا إِلَى جَنْبِ سَبْعَةٍ قَدْ قَتَلَهُمْ ثُمَّ قَتَلُوهُ فَأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَامَ عَلَيْهِ فَقَالَ قَتَلَ سَبْعَةً وَقَتَلُوهُ هَذَا مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ هَذَا مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا ثُمَّ وَضَعَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى سَاعِدَيْهِ وَحُفِرَ لَهُ مَا لَهُ سَرِيرٌ إِلَّا سَاعِدَا رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ وَضَعَهُ فِي قَبْرِهِ وَلَمْ يُذْكَرْ أَنَّهُ غَسَّلَهُ
قَالَ ثَابِتٌ فَمَا كَانَ فِي الْأَنْصَارِ أَيِّمٌ أَنْفَقَ مِنْهَا وَحَدَّثَ إِسْحَاقُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ ثَابِتًا قَالَ هَلْ تَعْلَمْ مَا دَعَا لَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ صُبَّ عَلَيْهَا الْخَيْرَ صَبًّا وَلَا تَجْعَلْ عَيْشَهَا كَدًّا كَدًّا قَالَ فَمَا كَانَ فِي الْأَنْصَارِ أَيِّمٌ أَنْفَقَ مِنْهَا قَالَ أَبُو عَبْد الرَّحْمَنِ مَا حَدَّثَ بِهِ فِي الدُّنْيَا أَحَدٌ إِلَّا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ مَا أَحْسَنَهُ مِنْ حَدِيثٍ
Telah menceritakan kepada kami ['Affan] telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Kinanah bin Nu'aim Al Adawy] dari [Abu Barzah Al Aslamy] menyebutkan bahwa ada seorang lelaki bernama Julaibib yang suka memasuki tempat wanita, mondar-mandir di hadapan mereka dan suka mengajak mereka bercanda. Lalu aku mengatakan pada istriku; "Jangan sekali-kali Julaibib mendatangimu, sungguh kalau dia menemuimu, aku akan berbuat sesuatu dan aku akan berbuat sesuatu. Dan sudah menjadi tradisi orang-orang Anshar bila ia memiliki wanita janda, maka ia tidak menikahkan anak putrinya sehingga mengetahui apakah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memiliki hajat atau tidak. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada seorang lelaki Anshar: "Nikahkanlah aku dengan anak perempuanmu!." Lalu ia menjawab; "Silahkan kehormatan dan kemuliaan buatku." Lalu beliau bersabda: "Sungguh aku menginginkannya bukan untukku." Lalu ia bertanya; "Lalu untuk siapa wahai Rasulullah?." Beliau bersabda: "Untuk Julaibib." Ia mengatakan; "Wahai Rasulullah, aku akan bermusyawarah dulu dengan ibunya." Lalu ia mendatangi istrinya dan mengatakan padanya; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hendak menikahi putrimu." Istrinya menjawab; "Sungguh kehormatan dan kemuliaan buatku."Suaminya berkata; "Tetapi bukan untuk beliau, beliau melamarkan untuk Julaibib." Istrinya berkata; "Apakah Julaibib itu anaknya, apakah Julaibib itu anaknya, apakah Julaibib itu anaknya?, demi Allah, jangan kau nikahkan putrimu dengan Julaibbib!." Ketika ia bangun dan hendak melaporkan keputusan istrinya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, puterinya berkata; "Siapa yang meminangku pada kalian?." Lalu ibunya mengkabarkannya. Lalu puterinya itu berkata; "Apakah kalian hendak menolak perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?, relakanlah aku sungguh beliau tidak akan menyengsarakan aku." Lalu datanglah ayahnya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan mengkabari beliau, ia berkata; "Nikahkanlah ia!." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menikahkannya dengan Julaibib. Ia (Abu Barzah) berkata; Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar untuk berperang hingga peperangan usai dan semua atas kehendak Allah, lalu beliau bersabda pada para sahabatnya: "Apakah kalian kehilangan seseorang?." Mereka menjawab; "Kami kehilangan Fulan, kami kehilangan si fulan." Beliau bersabda: "Lihatlah, apakah kalian kehilangan seseorang?." Mereka menjawab; "Tidak." Lalu Rasulullah bersabda: "Tetapi aku kehilangan seseorang, aku kehilangan Julaibib, carilah ia di antara orang-orang yang meninggal." Ia berkata; "Lalu mereka mencarinya dan berhasil menemukannya diantara tujuh orang musuhnya yang berhasil ia bunuh kemudian mereka membunuhnya." Lalu mereka berkata; "Wahai Rasulullah, ini dia diantara tujuh orang yang mati, mereka berhasil ia bunuh lalu mereka membunuhnya." Lalu datanglah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan berdiri didekatnya seraya bersabda: "Ia telah membunuh tujuh orang lalu mereka membunuhnya, ia adalah bagianku dan aku dari golongannya (beliau ulang dua atau tiga kali)." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memanggulnya dan beliau menguburkannya yang tiada tumpuan kecuali pundak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hingga beliau letakkan di tempat kuburnya dan tidak disebutkan bahwa ia dimandikan." Tsabit berkata dengan tambahan; "Hingga di kemudian hari tidak ada seorang Anshar yang lebih banyak berderma daripada isterinya, dan Ishak bin Abdullah bin Abu Thalhah menceritakan pada Tsabit, ia berkata; "Apakah kalian tahu apa yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuknya?.", ia melanjutkan; "Allahumma shubba 'alaihal khair shubba, walaa taj'al 'aisyaha kaddan kaddan (Ya Allah berikanlah kebaikan untuk isterinya yang melimpah, dan jangan engkau beri dalam kehidupannya kesempitan-kesempitan)." Ia berkata; "Tiada seorang janda Anshar yang paling banyak berinfak melebihi dia isteri Julaibib." Abu Abdurrahman berkata; "Tidak ada seorang yang menceritakan hadis ini kecuali Hammad bin Salamah yang paling baik hadisnya. ( HR.Musnad Ahmad :
18948 )