Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 2231

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَتْ الْعُمْرَةُ فِي الْحَجِّ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَخَلَّلَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
(Dan masih dari jalur periwayatan yang sama dengan hadis sebelumnya -dari [Ibnu Abbas] -) Abdullah berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Umrah telah masuk ke dalam ritual haji sampai hari kiamat." Beliau menyilangkan jari-jarinya. ( HR.Musnad Ahmad : 2231 )
No Hadist 2232

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ بْنُ حُمَيْدٍ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ عَنْ رَجُلٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَعَرَّسَ مِنْ اللَّيْلِ فَرَقَدَ وَلَمْ يَسْتَيْقِظْ إِلَّا بِالشَّمْسِ قَالَ فَأَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِلَالًا فَأَذَّنَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ قَالَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ مَا تَسُرُّنِي الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا بِهَا يَعْنِي الرُّخْصَةَ
Telah menceritakan kepada kami [Ubaidullah bin Humaid] telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Abu Ziyad] dari [Seseorang] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; "Pernah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika dalam perjalanan, beliau bermalam, lalu beliau tidur dan tidak terjaga kecuali karena (panas) matahari. Kemudian beliau memerintahkan Bilal untuk adzan, dan beliau shalat dua raka'at." Ibnu Abbas berkata; "Dunia dan seisinya tidaklah membahagiakanku dibanding ini." Yakni rukhshah ini. ( HR.Musnad Ahmad : 2232 )
No Hadist 2233

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ حَدَّثَنِي مَنْصُورٌ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمَدِينَةِ يُرِيدُ مَكَّةَ فَصَامَ حَتَّى أَتَى عُسْفَانَ قَالَ فَدَعَا بِإِنَاءٍ فَوَضَعَهُ عَلَى يَدِهِ حَتَّى نَظَرَ النَّاسُ إِلَيْهِ ثُمَّ أَفْطَرَ قَالَ فَكَانَ ابْنُ عَبَّاسٍ يَقُولُ مَنْ شَاءَ صَامَ وَمَنْ شَاءَ أَفْطَرَ حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ بْن أَحْمَد حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ حَدَّثَنَا شَيْبَانُ عَنْ مَنْصُورٍ فَذَكَرَهُ بِإِسْنَادِهِ أَوْ مَعْنَاهُ
Telah menceritakan kepada kami [Abidah] telah menceritakan kepadaku [Manshur] dari [Mujahid] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas] radliallahu 'anhuma, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari Madinah menuju ke Makkah. Saat itu beliau berpuasa hingga mencapai Usfan. Lalu beliau minta diambilkan bejana (cangkir) dan beliau meletakkan di tangannya hingga orang-orang melihat kepadanya, kemudian beliau berbuka." Ibnu Abbas berkata; "Siapa yang mau berpuasa maka berpuasa dan siapa yang mau berbuka maka berbuka." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Ahmad telah menceritakan kepadaku bapakku telah menceritakan kepada kami [Husain] telah menceritakan kepada kami [Syaiban] dari [Manshur], kemudian dia menyebutkan hadis tersebut dengan sanadnya atau dengan maknanya. ( HR.Musnad Ahmad : 2233 )
No Hadist 2234

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ حَدَّثَنِي قَابُوسُ عَنْ أَبِي ظَبْيَانَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبَلَ إِلَيْهِمْ مُسْرِعًا قَالَ حَتَّى أَفْزَعَنَا مِنْ سُرْعَتِهِ فَلَمَّا انْتَهَى إِلَيْنَا قَالَ جِئْتُ مُسْرِعًا أُخْبِرُكُمْ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ فَأُنْسِيتُهَا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَلَكِنْ الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Telah menceritakan kepada kami [Abidah] telah menceritakan kepadaku [Qabus] dari [Abu Zhabyan] dari [Ibnu Abbas]; bahwa Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam datang kepada mereka dengan tergesa-gesa, sehingga mengejutkan kami karena ketergesa-gesaan beliau. Begitu beliau sampai kepada kami, beliau bersabda: "Aku datang dengan tergesa-gesa untuk memberitahu kepada kalian tentang lailatul qadar, kemudian aku dijadikan lupa tentangnya antara aku dan kalian. Namun demikian, carilah di sepuluh (malam) terakhir dari bulan Ramadlan." ( HR.Musnad Ahmad : 2234 )
No Hadist 2235

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ حَدَّثَنِي مَنْصُورٌ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ فَتْحِ مَكَّةَ إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَامٌ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ حَرَّمَهُ اللَّهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَا أُحِلَّ لِأَحَدٍ فِيهِ الْقَتْلُ غَيْرِي وَلَا يَحِلُّ لِأَحَدٍ بَعْدِي فِيهِ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ وَمَا أُحِلَّ لِي فِيهِ إِلَّا سَاعَةٌ مِنْ النَّهَارِ فَهُوَ حَرَامٌ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى أَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ وَلَا يُعْضَدُ شَوْكُهُ وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهُ وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهُ وَلَا تُلْتَقَطُ لُقَطَتُهُ إِلَّا لِمُعَرِّفٍ قَالَ فَقَالَ الْعَبَّاسُ وَكَانَ مِنْ أَهْلِ الْبَلَدِ قَدْ عَلِمَ الَّذِي لَا بُدَّ لَهُمْ مِنْهُ إِلَّا الْإِذْخِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَإِنَّهُ لَا بُدَّ لَهُمْ مِنْهُ فَإِنَّهُ لِلْقُبُورِ وَالْبُيُوتِ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الْإِذْخِرَ
Telah menceritakan kepada kami [Abidah] telah menceritakan kepadaku [Manshur] dari [Mujahid] dari [Thawus] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda pada waktu penaklukan Makkah: "Sesungguhnya negeri ini adalah negeri haram (tanah suci), Allah telah mengharamkannya ketika menciptakan langit dan bumi, maka negeri ini haram karena telah diharamkan Allah hingga hari kiamat. Tidak pernah dihalalkan bagi seorang pun untuk berperang di dalamnya selain aku, dan tidak dihalalkan pula bagi seorang pun (untuk berperang) di dalamnya setelahku hingga terjadinya kiamat. Dan tidak dihalalkan bagiku (berperang) di dalamnya kecuali hanya sesaat dari suatu siang hari. Maka negeri ini haram karena telah diharamkan Allah 'azza wajalla hingga terjadinya kiamat. Pepohonannya tidak boleh ditebangi, rerumputannya tidak boleh dicabut, hewan buruannya tidak boleh diburu dan barang temuannya tidak boleh ambil kecuali bagi yang hendak mengumumkan." Lalu Al Abbas, salah seorang warga setempat yang telah mengetahui apa yang biasa mereka lakukan di sana berkata; "Kecuali idzkir wahai Rasulullah, karena hal itu pasti dibutuhkan oleh mereka. Hal itu untuk kuburan dan untuk (keperluan) rumah." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Kecuali idzkir." ( HR.Musnad Ahmad : 2235 )
No Hadist 2236

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا عَبِيدَةُ قَالَ حَدَّثَنِي وَاقِدٌ أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْخَيَّاطُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أُهْدِيَ لِرَسُولِ اللَّهِ عَلَيْهِ الصَّلَاة وَالسَّلَامُ سَمْنٌ وَأَقِطٌ وَضَبٌّ فَأَكَلَ السَّمْنَ وَالْأَقِطَ ثُمَّ قَالَ لِلضَّبِّ إِنَّ هَذَا الشَّيْءَ مَا أَكَلْتُهُ قَطُّ فَمَنْ شَاءَ أَنْ يَأْكُلَهُ فَلْيَأْكُلْهُ قَالَ فَأَكَلَ عَلَى خِوَانِهِ
Telah menceritakan kepada kami [Abidah] berkata; telah menceritakan kepadaku [Waqid Abu Abdullah Al Khayyath] dari [Sa'id bin Jubair] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Dihadiahkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berupa lemak, keju dan daging dlabb (semacam biawak), lalu beliau memakan lemak dan keju, kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya (daging) ini, aku tidak memakannya sama sekali, barangsiapa yang ingin memakannya silakan memakannya." Ibnu Abbas berkata; "Lalu (daging) itu pun di makan (oleh orang lain) dari nampan beliau." ( HR.Musnad Ahmad : 2236 )
No Hadist 2237

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا هِشَامٌ يَعْنِي ابْنَ حَسَّانَ حَدَّثَنَا عِكْرِمَةُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ احْتَجَمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُحْرِمٌ فِي رَأْسِهِ مِنْ صُدَاعٍ كَانَ بِهِ أَوْ شَيْءٍ كَانَ بِهِ بِمَاءٍ يُقَالُ لَحْيُ جَمَلٍ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah Al Anshari] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] yakni Ibnu Hassan, telah menceritakan kepada kami [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berbekam saat beliau sedang ihram, beliau berbekam di kepalanya karena pusing yang dideritanya, atau karena sesuatu yang dialaminya, hal itu beliau lakukan di suatu tempat yang bernama Lahyu Jamal." ( HR.Musnad Ahmad : 2237 )
No Hadist 2238

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ أَبِي عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُودَى الْمُكَاتَبُ بِقَدْرِ مَا أَدَّى دِيَةَ الْحُرِّ وَبِقَدْرِ مَا رَقَّ دِيَةَ الْعَبْدِ
Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Abu Abdullah] telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Abu Katsir] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tebusan budak mukatab adalah senilai orang merdeka untuk kadar yang telah dicicilnya, sedangkan untuk kadar yang masih berstatus budak ditebus senilai dengan diyat budak." ( HR.Musnad Ahmad : 2238 )
No Hadist 2239

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنِي حُسَيْنُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا اجْتَمَعَ الْقَوْمُ لِغَسْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَيْسَ فِي الْبَيْتِ إِلَّا أَهْلُهُ عَمُّهُ الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَعَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ وَالْفَضْلُ بْنُ الْعَبَّاسِ وَقُثَمُ بْنُ الْعَبَّاسِ وَأُسَامَةُ بْنُ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ وَصَالِحٌ مَوْلَاهُ فَلَمَّا اجْتَمَعُوا لِغَسْلِهِ نَادَى مِنْ وَرَاءِ الْبَابِ أَوْسُ بْنُ خَوْلِيِّ الْأَنْصَارِيُّ ثُمَّ أَحَدُ بَنِي عَوْفِ بْنِ الْخَزْرَجِ وَكَانَ بَدْرِيًّا عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ لَهُ يَا عَلِيُّ نَشَدْتُكَ اللَّهَ وَحَظَّنَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ لَهُ عَلِيٌّ ادْخُلْ فَدَخَلَ فَحَضَرَ غَسْلَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَلِ مِنْ غَسْلِهِ شَيْئًا قَالَ فَأَسْنَدَهُ إِلَى صَدْرِهِ وَعَلَيْهِ قَمِيصُهُ وَكَانَ الْعَبَّاسُ وَالْفَضْلُ وَقُثَمُ يُقَلِّبُونَهُ مَعَ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَكَانَ أُسَامَةُ بْنُ زَيْدٍ وَصَالِحٌ مَوْلَاهُمَا يَصُبَّانِ الْمَاءَ وَجَعَلَ عَلِيٌّ يَغْسِلُهُ وَلَمْ يُرَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ شَيْءٌ مِمَّا يُرَى مِنْ الْمَيِّتِ وَهُوَ يَقُولُ بِأَبِي وَأُمِّي مَا أَطْيَبَكَ حَيًّا وَمَيِّتًا حَتَّى إِذَا فَرَغُوا مِنْ غَسْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ يُغَسَّلُ بِالْمَاءِ وَالسِّدْرِ جَفَّفُوهُ ثُمَّ صُنِعَ بِهِ مَا يُصْنَعُ بِالْمَيِّتِ ثُمَّ أُدْرِجَ فِي ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ ثَوْبَيْنِ أَبْيَضَيْنِ وَبُرْدِ حِبَرَةٍ ثُمَّ دَعَا الْعَبَّاسُ رَجُلَيْنِ فَقَالَ لِيَذْهَبْ أَحَدُكُمَا إِلَى أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ الْجَرَّاحِ وَكَانَ أَبُو عُبَيْدَةَ يَضْرَحُ لِأَهْلِ مَكَّةَ وَلْيَذْهَبْ الْآخَرُ إِلَى أَبِي طَلْحَةَ بْنِ سَهْلٍ الْأَنْصَارِيِّ وَكَانَ أَبُو طَلْحَةَ يَلْحَدُ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ قَالَ ثُمَّ قَالَ الْعَبَّاسُ لَهُمَا حِينَ سَرَّحَهُمَا اللَّهُمَّ خِرْ لِرَسُولِكَ قَالَ فَذَهَبَا فَلَمْ يَجِدْ صَاحِبُ أَبِي عُبَيْدَةَ أَبَا عُبَيْدَةَ وَوَجَدَ صَاحِبُ أَبِي طَلْحَةَ أَبَا طَلْحَةَ فَجَاءَ بِهِ فَلَحَدَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepadaku [Husain bin Abdullah] dari [Ikrimah] dari [Ibnu Abbas], ia berkata; Ketika orang-orang berkumpul untuk memandikan (jenazah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, saat itu di dalam rumah hanya ada keluarga, (yaitu) pamannya, Al Abbas bin Abdul Muththalib, Ali bin Abi Thalib, Al Fadl bin Abbas, Qutsam bin Al Abbas, Usamah bin Zaid bin Haritsah dan Shalih maulanya (mantan budaknya). Setelah mereka berkumpul untuk memandikannya, Aus bin Khauli Al Anshari, salah seorang Bani Auf bin Al Khazraj yang ikut serta perang Badar, menyeru Ali bin Abu Thalib dari balik pintu, dia berkata: "Wahai Ali, aku persaksikan engkau kepada Allah dan kedudukan kami terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Ibnu Abbas berkata; "Maka Ali berkata; "Masuklah." Maka ia pun masuk lalu menghadiri pemandian (jasad) Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, namun ia tidak ikut memandikan sama sekali. Ibnu Abbas berkata; "Lalu beliau disandarkan ke dadanya dan masih mengenakan gamisnya. Al Abbas, Al Fadlal dan Qutsam membalikkannya bersama Ali bin Abu Thalib, sementara Usamah bin Zaid dan Shalih, menyiramkan air, lalu Ali memandikannya. Tidak ada yang terlihat dari Rasulullah sebagaimana yang biasa terlihat dari mayit." Ia (Ibnu Abbas) berkata; "Demi ayah dan ibuku sebagai tebusannya, engkau sungguh mempesona, baik dalam keadaan hidup maupun setelah meninggal." Setelah selesai memandikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dengan air dan daun sidr (bidara), mereka mengeringkannya, kemudian dilakukan apa yang biasa dilakukan terhadap mayit. Kemudian dikenakan pada beliau tiga pakaian, (yaitu) dua pakaian putih dan sehelai pakaian luar (Yang terbuat dari kapas dan wol). Selanjutnya Al Abbas memanggil dua orang laki-laki seraya mengatakan, "Salah seorang kalian pergi menemui Abu Ubaidah bin Al Jarrah. Abu Ubaidah biasa membuatkan lubang kubur bagi penduduk Makkah. Dan, seorang lagi pergi menemui Abu Thalhah bin Sahl Al Anshari. Abu Thalhah biasa membuatkan lahad untuk penduduk Madinah." Ibnu Abbas berkata; Kemudian Al Abbas berkata kepada keduanya saat melepas kepergian mereka, "Ya Allah, berilah pilihan bagi Rasul-Mu." Ibnu Abbas berkata; Lalu keduanya pun berangkat, ternyata orang yang bertugas menemui Abu Ubaidah tidak menemukan Abu Ubaidah, sementara orang yang bertugas menemui Abu Thalhah dapat menemui Abu Thalhah. Lalu ia pun datang, kemudian membuatkan lahad untuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. ( HR.Musnad Ahmad : 2239 )
No Hadist 2240

Bab Dari Musnad Bani Hasyim

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ حَدَّثَنَا أَبِي عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا خُصَيْفُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجَزَرِيُّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ قُلْتُ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ يَا أَبَا الْعَبَّاسِ عَجَبًا لِاخْتِلَافِ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِهْلَالِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ أَوْجَبَ فَقَالَ إِنِّي لَأَعْلَمُ النَّاسِ بِذَلِكَ إِنَّهَا إِنَّمَا كَانَتْ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَجَّةً وَاحِدَةً فَمِنْ هُنَالِكَ اخْتَلَفُوا خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَاجًّا فَلَمَّا صَلَّى فِي مَسْجِدِهِ بِذِي الْحُلَيْفَةِ رَكْعَتَيْهِ أَوْجَبَ فِي مَجْلِسِهِ فَأَهَلَّ بِالْحَجِّ حِينَ فَرَغَ مِنْ رَكْعَتَيْهِ فَسَمِعَ ذَلِكَ مِنْهُ أَقْوَامٌ فَحَفِظُوا عَنْهُ ثُمَّ رَكِبَ فَلَمَّا اسْتَقَلَّتْ بِهِ نَاقَتُهُ أَهَلَّ وَأَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْهُ أَقْوَامٌ وَذَلِكَ أَنَّ النَّاسَ إِنَّمَا كَانُوا يَأْتُونَ أَرْسَالًا فَسَمِعُوهُ حِينَ اسْتَقَلَّتْ بِهِ نَاقَتُهُ يُهِلُّ فَقَالُوا إِنَّمَا أَهَلَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ اسْتَقَلَّتْ بِهِ نَاقَتُهُ ثُمَّ مَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا عَلَا عَلَى شَرَفِ الْبَيْدَاءِ أَهَلَّ وَأَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْهُ أَقْوَامٌ فَقَالُوا إِنَّمَا أَهَلَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ عَلَا عَلَى شَرَفِ الْبَيْدَاءِ وَايْمُ اللَّهِ لَقَدْ أَوْجَبَ فِي مُصَلَّاهُ وَأَهَلَّ حِينَ اسْتَقَلَّتْ بِهِ نَاقَتُهُ وَأَهَلَّ حِينَ عَلَا عَلَى شَرَفِ الْبَيْدَاءِ فَمَنْ أَخَذَ بِقَوْلِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَهَلَّ فِي مُصَلَّاهُ إِذَا فَرَغَ مِنْ رَكْعَتَيْهِ
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub] telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Khushaif bin Abdurrahman Al Jazari] dari [Sa'id bin Jubair] berkata; Aku berkata kepada [Ibnu Abbas]; "Wahai Ibnu Abbas, sungguh mengherankan perselisihan para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai ihlal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam (memulai ihram dengan niat) ketika beliau mewajibkannya." Ia berkata; "Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mengetahui tentang hal itu. Sesungguhnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hanya satu haji, lalu dari situ mereka berbeda. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berangkat untuk menunaikan haji, ketika beliau shalat dua raka'at di masjidnya di Dzulhulaifah, beliau mewajibkan di majelisnya, begitu selesai melakukan dua raka'atnya beliau berihlal untuk haji. Hal ini didengar oleh orang-orang langsung dari beliau dan mereka mengingat itu dari beliau, kemudian beliau naik (ke tunggangannya). Setelah untanya bertolak beliau berihlal (berniat), dan hal itu diketahui oleh beberapa orang, demikian ini karena orang-orang datang secara bertahap, sehingga mereka pun mendengar beliau berihlal (berniat) ketika unta beliau bertolak, maka mereka berkata; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihlal (berniat) ketika untanya bertolak." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berjalan, dan ketika sejajar dengan baida` beliau berihlal (berniat) dan hal itu pun diketahui oleh beberapa orang. Lalu mereka berkata; "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berihlal (berniat) ketika untanya sejajar dengan Baida`." Demi Allah, sebenarnya beliau telah mewajibkan di tempat shalatnya, dan beliau berihlal (berniat) ketika untanya bertolak, beliau juga berihlal (berniat) ketika mencapai sejajar dengan Baida`." Barangsiapa berpatokan pada ucapan Abdullah bin Abbas dia berihlal (berniat) di tempat shalatnya begitu selesai melaksanakan dua raka'atnya. ( HR.Musnad Ahmad : 2240 )