No
Hadist 4767
Bab Musnad Sahabat Yang Banyak Meriwayatkan Hadits
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ سَمِعْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ قَالَ
سَأَلْتُ ابْنَ عُمَرَ فَقُلْتُ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُتَلَاعِنَيْنِ يُفَرَّقُ بَيْنَهُمَا قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ نَعَمْ إِنَّ أَوَّلَ مَنْ سَأَلَ عَنْ ذَلِكَ فُلَانٌ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ أَحَدَنَا رَأَى امْرَأَتَهُ عَلَى فَاحِشَةٍ كَيْفَ يَصْنَعُ إِنْ سَكَتَ سَكَتَ عَلَى أَمْرٍ عَظِيمٍ وَإِنْ تَكَلَّمَ فَمِثْلُ ذَلِكَ فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يُجِبْهُ فَقَامَ لِحَاجَتِهِ فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ أَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ الَّذِي سَأَلْتُكَ عَنْهُ قَدْ ابْتُلِيتُ بِهِ قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى هَذِهِ الْآيَاتِ فِي سُورَةِ النُّورِ
{ وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ }
حَتَّى خَتَمَ الْآيَاتِ فَدَعَا الرَّجُلَ فَتَلَاهُنَّ عَلَيْهِ وَذَكَّرَهُ بِاللَّهِ تَعَالَى وَأَخْبَرَهُ أَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا كَذَبْتُ عَلَيْهَا ثُمَّ دَعَا الْمَرْأَةَ فَوَعَظَهَا وَذَكَّرَهَا وَأَخْبَرَهَا بِأَنَّ عَذَابَ الدُّنْيَا أَهْوَنُ مِنْ عَذَابِ الْآخِرَةِ فَقَالَتْ وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ إِنَّهُ لَكَاذِبٌ فَدَعَا الرَّجُلَ فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنْ الْكَاذِبِينَ ثُمَّ دَعَا بِالْمَرْأَةِ فَشَهِدَتْ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنْ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنْ الصَّادِقِينَ ثُمَّ فَرَّقَ بَيْنَهُمَا
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Abdul Malik] aku mendengar [Sa'id bin Jubair] ia berkata, "Aku bertanya [Ibnu Umar], "Wahai Abu Abdurrahman, apakah suami-isteri yang saling bermula'anah (saling melaknat) harus dipisahkan?" Ibnu Umar menjawab, "Subhanallah, benar. Sesungguhnya orang yang paling pertama menanyakan hal itu kepada Rasulullah adalah si fulan seraya berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu apabila salah seorang di antara kami ada yang melihat isterinya melakukan perbuatan yang keji (zina)? Apa yang mesti ia perbuat? Jika ia mendiamkannya saja maka sungguh ia telah mendiamkan suatu perkara yang amat besar, namun jika mengadukannya kepada hakim maka akibatnya akan fatal (dipisahkan antara keduanya)?" Mendengar itu Rasulullah hanya diam saja dan tidak menjawab, lalu lelaki itupun pergi untuk suatu keperluan. Setelah itu lelaki tersebut datang lagi kepada Rasulullah dan berkata, "Sesungguhnya pertanyaan yang pernah aku ajukan tempo hari sekarang sedang menimpaku." Allah Ta'ala lalu menurunkan sebuah ayat dalam surat An Nuur: ' (dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina) ' hingga akhir ayat. Lalu Rasulullah memanggil lelaki tersebut dan membacakan ayat itu kepadanya, beliau juga mengingatkannya kepada Allah dan memperingatkan bahwa adzab dunia itu jauh lebih ringan dibanding adzab di akhirat kelak. Maka laki-laki itu pun berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, aku sekali-kali tidak berbohong atas isteriku." Lalu Rasul memanggil isterinya dan menasehatinya, mengingatkan dan memberitahukan kepadanya bahwa adzab di dunia jauh lebih ringan daripada adzab di akhirat. Wanita itu lalu berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan kebenaran, sungguh dia (suami) telah berdusta!" Rasulullah lantas memanggil lelaki itu, dan lelaki itu akhirnya mengucap syahadat empat kali dan menandaskan bahwa ia berada di pihak yang benar, selanjutnya yang kelima ia menyatakan bahwa ia bersedia menerima laknat Allah jika ia termasuk orang-orang yang berdusta. Lalu Rasulullah memanggil si isteri dan dia juga mengucap syahadat empat kali dan menandaskan bahwa suaminya telah berdusta atasnya, selanjutnya yang kelima ia menyatakan bahwa ia bersedia menerima murka Allah Ta'ala jika ternyata suaminya berada di pihak yang benar. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memisahkan antara keduanya." ( HR.Musnad Ahmad :
4767 )