No
Hadist 23125
Bab Musnad Para Wanita (Shahabiyat)
حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنِ ابْنِ أَبِى ذِئْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ عَنْ ذَكْوَانَ مَوْلَى عَائِشَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
دَخَلَ عَلَيَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَسِيرٍ فَلَهَوْتُ عَنْهُ فَذَهَبَ فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا فَعَلَ الْأَسِيرُ قَالَتْ لَهَوْتُ عَنْهُ مَعَ النِّسْوَةِ فَخَرَجَ فَقَالَ مَا لَكِ قَطَعَ اللَّهُ يَدَكِ أَوْ يَدَيْكِ فَخَرَجَ فَآذَنَ بِهِ النَّاسَ فَطَلَبُوهُ فَجَاءُوا بِهِ فَدَخَلَ عَلَيَّ وَأَنَا أُقَلِّبُ يَدَيَّ فَقَالَ مَا لَكِ أَجُنِنْتِ قُلْتُ دَعَوْتَ عَلَيَّ فَأَنَا أُقَلِّبُ يَدَيَّ أَنْظُرُ أَيُّهُمَا يُقْطَعَانِ فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَرَفَعَ يَدَيْهِ مَدًّا وَقَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي بَشَرٌ أَغْضَبُ كَمَا يَغْضَبُ الْبَشَرُ فَأَيُّمَا مُؤْمِنٍ أَوْ مُؤْمِنَةٍ دَعَوْتُ عَلَيْهِ فَاجْعَلْهُ لَهُ زَكَاةً وَطُهُورًا
Telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Ibnu Abi Dzi'bi] berkata; Telah berkata kepadaku [Muhammad bin 'Amru bin 'Atha`] dari [Dzakwan, pembantu Aisyah] dari [Aisyah] berkata; "Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pernah menemuiku bersama seorang tawanan, saya merasa tidak senang dengannya sehingga dia pergi." Lalu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam datang seraya bersabda: "Apa yang diperbuat oleh tawanan?" (Aisyah) Berkata; "Saya dan wanita-wanita lainya tidak suka dengannya sehingga ia keluar." Lalu beliau bersabda: "Apa yang kamu perbuat, semoga Allah memotong salah satu tanganmu atau keduanya." Kemudian beliau keluar dan meminta beberapa orang untuk mencari (tawanan tersebut). Akhirnya mereka pun bisa menangkap kembali (tawanan) tersebut. Kemudian beliau menemuiku dan aku membolak balikkan tanganku. Maka beliau bersabda: "Apa yang kamu lakukan, apakah kamu sudah gila?" Saya berkata; "Engkau telah mendo'akanku sehingga saya membolak-balikkan kedua tanganku untuk melihatnya, mana diantara keduanya yang telah terpotong. Maka kemudian beliau memuji Allah dan mengangkat kedua tangannya seraya bersabda: "Ya Allah sesungguhnya aku ini hanyalah manusia, aku bisa marah sebagaimana manusia lain bisa marah, maka siapapun orang yang beriman, baik laki-laki ataupun perempuan, yang aku do'akan agar celaka, maka jadikanlah baginya sebagai penyuci dan penghapus dosanya." ( HR.Musnad Ahmad :
23125 )