Board Of Scholors

Our Scholar Whose Knowledge Is Useful For Others

No Hadist 17101

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا رَوْحٌ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ كَثِيرٍ أَنَّ جَعْفَرَ بْنَ الْمُطَّلِبِ أَخْبَرَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ دَخَلَ عَلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فَدَعَاهُ إِلَى الْغَدَاءِ فَقَالَ إِنِّي صَائِمٌ ثُمَّ الثَّانِيَةَ كَذَلِكَ ثُمَّ الثَّالِثَةَ كَذَلِكَ فَقَالَ لَا إِلَّا أَنْ تَكُونَ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami [Rauh] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Juraij] telah mengabarkan kepadaku [Sa'id bin Katsir] bahwa [Ja'far bin Muthalib] mengabarkan kepadanya, bahwa Abdullah bin Amru bin Ash pernah menemui [Amru bin Ash], lalu Amru pun mengajaknya makan siang. Abdullah lantas berkata, "Saya sedang berpuasa." Kemudian Amru mengajaknya dua sampai tiga kali, namun Abdullah tetap menjawab dengan jawaban yang sama. Abdullah berkata, "Aku tetap tidak maun, kecuali jika engkau mendengarnya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." Maka Amru bin Ash pun berkata, "Sungguh, aku mendengarnya dari dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam." ( HR.Musnad Ahmad : 17101 )
No Hadist 17102

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ الْخَطْمِيُّ عَنْ عُمَارَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ قَالَ بَيْنَا نَحْنُ مَعَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فِي حَجٍّ أَوْ عُمْرَةٍ فَقَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي هَذَا الشِّعْبِ إِذْ قَالَ انْظُرُوا هَلْ تَرَوْنَ شَيْئًا فَقُلْنَا نَرَى غِرْبَانًا فِيهَا غُرَابٌ أَعْصَمُ أَحْمَرُ الْمِنْقَارِ وَالرِّجْلَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ النِّسَاءِ إِلَّا مَنْ كَانَ مِنْهُنَّ مِثْلَ هَذَا الْغُرَابِ فِي الْغِرْبَانِ
Telah menceritakan kepada kami [Abdushshamad] Telah menceritakan kepada kami [Hammad] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Abu Ja'far Al Khathmi] dari [Umarah bin Khuzaimah] ia berkata, "Saat kami bersama [Amru bin Ash] melaksanakan haji dan umrah, ia berkata, "Ketika kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di jalan bukit ini, tiba-tiba beliau bersabda: "Lihatlah, apakah kalian melihat sesuatu?" kami menjawab, "Kami melihat beberapa ekor burung gagak di antaranya ada yang sayapnya berwarna putih, paruh dan kakinya berwarna merah." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bersabda: "Para wanita tidak akan masuk surga kecuali beberapa orang dari mereka, seperti burung gagak ini di antara burung-burung gagak lainnya." ( HR.Musnad Ahmad : 17102 )
No Hadist 17103

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا يَزِيدُ حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ حَدَّثَنِي أَبُو قَيْسٍ مَوْلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ كَانَ يَسْرُدُ الصَّوْمَ وَقَلَّمَا كَانَ يُصِيبُ مِنْ الْعَشَاءِ أَوَّلَ اللَّيْلِ أَكْثَرَ مَا كَانَ يُصِيبُ مِنْ السَّحَرِ قَالَ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فَصْلًا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
Telah menceritakan kepada kami [Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Musa] ia berkata, saya mendengar [Bapakku] berkata, telah menceritakan kepadaku [Abu Qais] budak Amru bin Ash, bahwa [Amru bin Ash] pernah melakukan puasa berturut-turut, dan ia lebih banyak makan di awal malam daripada di akhir malam. Abu Qais berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam Amru bin Ash berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang membedakan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan di waktu sahur.'" ( HR.Musnad Ahmad : 17103 )
No Hadist 17104

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ كُنْتُ عِنْدَ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ بِالْإِسْكَنْدَرِيَّةِ فَذَكَرُوا مَا هُمْ فِيهِ مِنْ الْعَيْشِ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الصَّحَابَةِ لَقَدْ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَا شَبِعَ أَهْلُهُ مِنْ الْخُبْزِ الْغَلِيثِ قَالَ مُوسَى يَعْنِي الشَّعِيرَ وَالسُّلْتَ إِذَا خُلِطَا
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Musa] ia berkata, saya mendengar [Bapakku] berkata, "Aku pernah bersama Amru bin Ash di Iskandariyah, kemudian orang-orang pun menuturkan tentang keadaan hidup mereka. Maka [seorang sahabat nabi] berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat, sementara keluarganya belum pernah kenyang makan roti Ghalits (roti yang terbuat dari anggur dan gandum)." Musa berkata, "Maksudnya adalah anggur dan gandum yang diaduk." ( HR.Musnad Ahmad : 17104 )
No Hadist 17105

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ قَالَ حَدَّثَنَا مُوسَى قَالَ سَمِعْتُ أَبِي يَقُولُ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ يَخْطُبُ النَّاسَ بِمِصْرَ يَقُولُ مَا أَبْعَدَ هَدْيَكُمْ مِنْ هَدْيِ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا هُوَ فَكَانَ أَزْهَدَ النَّاسِ فِي الدُّنْيَا وَأَمَّا أَنْتُمْ فَأَرْغَبُ النَّاسِ فِيهَا
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Musa] ia berkata, saya mendengar [Bapakku] berkata, saya mendengar [Amru bin Ash] berkhutbah di hadapan manusia di Mesir, ia mengatakan, "Alangkah jauhnya perilaku kalian terhadap perilaku Nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam seorang yang paling zuhud di dunia, sementara kalian adalah orang-orang yang lebih mengutamakan dunia." ( HR.Musnad Ahmad : 17105 )
No Hadist 17106

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يَزِيدَ حَدَّثَنَا حَيْوَةُ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْهَادِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعَيدٍ عَنْ أَبِي قَيْسٍ مَوْلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِذَا حَكَمَ الْحَاكِمُ فَاجْتَهَدَ فَأَصَابَ فَلَهُ أَجْرَانِ وَإِذَا حَكَمَ فَاجْتَهَدَ فَأَخْطَأَ فَلَهُ أَجْرٌ قَالَ فَحَدَّثْتُ بِهَذَا الْحَدِيثِ أَبَا بَكْرِ بْنَ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ قَالَ هَكَذَا حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Yazid] Telah menceritakan kepada kami [Haiwah] telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abdullah bin Hadi] dari [Muhammad bin Ibrahim bin Harits] dari [Busr bin Sa'id] dari [Abu Qais] budak Amru bin Ash, dari [Amru bin Ash], bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang hakim memutuskan perkara, lalu ia berijtihad dan benar dalam berijtihad, maka baginya dua pahala. Dan jika ia memutuskan suatu perkara, lalu ia berijtihad dan salah dalam ijtihadnya, maka baginya satu pahala." Abdullah bin Ahmad berkata, "Saya menceritakan hadis ini kepada [Abu Bakr bin Amru bin Hazm], ia berkata, "Seperti inilah [Abu Salamah bin 'Abdurrahman] menceritakan dari [Abu Hurairah]." ( HR.Musnad Ahmad : 17106 )
No Hadist 17107

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ قَالَ سَمِعْتُ عَمْرَو بْنَ الْعَاصِ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ بَيْنَا أَنَا فِي مَنَامِي أَتَتْنِي الْمَلَائِكَةُ فَحَمَلَتْ عَمُودَ الْكِتَابِ مِنْ تَحْتِ وِسَادَتِي فَعَمَدَتْ بِهِ إِلَى الشَّامِ أَلَا فَالْإِيمَانُ حَيْثُ تَقَعُ الْفِتَنُ بِالشَّامِ
Telah menceritakan kepada kami [Abul Yaman] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Isma'il bin Ayyasy] dari [Abdul Aziz bin Ubaidullah] dari [Abdullah bin Harits] ia berkata, saya mendengar [Amru bin Ash] berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Saat saya tidur malaikat datang kepadaku dan mengambil kitab dari bawah bantalku. Lalu ia membawanya ke arah Syam. Maka iman itu akan muncul dari tempat munculnya fitnah di Syam." ( HR.Musnad Ahmad : 17107 )
No Hadist 17108

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ أَخْبَرَنَا أَبُو حَفْصٍ وَكُلْثُومُ بْنُ جَبْرٍ عَنْ أَبِي غَادِيَةَ قَالَ قُتِلَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ فَأُخْبِرَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ قَاتِلَهُ وَسَالِبَهُ فِي النَّارِ فَقِيلَ لِعَمْرٍو فَإِنَّكَ هُوَ ذَا تُقَاتِلُهُ قَالَ إِنَّمَا قَالَ قَاتِلَهُ وَسَالِبَهُ
Telah menceritakan kepada kami [Affan] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] ia berkata, telah mengabarkan kepada kami [Abu Hafsh] dan [Kultsum bin Jabr] dari [Abu Ghadiyah] ia berkata, "Ammar bin Yasir telah dibunuh, maka dikabarkanlah hal itu kepada [Amru bin Ash]. Amru kemudian berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Sungguh, orang yang membunuh dan merampas segala yang dikenakannya akan masuk ke dalam neraka.'" Maka dikatakanlah kepada Amru, "Bukankah kamu pernah memerangi dia?" Amru menjawab, "Yang beliau sabdakan adalah 'Orang yang membunuh dan merampas segala yang dikenakannya.'" ( HR.Musnad Ahmad : 17108 )
No Hadist 17109

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ إِسْحَاقَ قَالَ حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ رَاشِدٍ مَوْلَى حَبِيبِ بْنِ أَبِي أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي أَوْسٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ مِنْ فِيهِ قَالَ لَمَّا انْصَرَفْنَا مِنْ الْأَحْزَابِ عَنْ الْخَنْدَقِ جَمَعْتُ رِجَالًا مِنْ قُرَيْشٍ كَانُوا يَرَوْنَ مَكَانِي وَيَسْمَعُونَ مِنِّي فَقُلْتُ لَهُمْ تَعْلَمُونَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَى أَمْرَ مُحَمَّدٍ يَعْلُو الْأُمُورَ عُلُوًّا كَبِيرًا مُنْكَرًا وَإِنِّي قَدْ رَأَيْتُ رَأْيًا فَمَا تَرَوْنَ فِيهِ قَالُوا وَمَا رَأَيْتَ قَالَ رَأَيْتُ أَنْ نَلْحَقَ بِالنَّجَاشِيِّ فَنَكُونَ عِنْدَهُ فَإِنْ ظَهَرَ مُحَمَّدٌ عَلَى قَوْمِنَا كُنَّا عِنْدَ النَّجَاشِيِّ فَإِنَّا أَنْ نَكُونَ تَحْتَ يَدَيْهِ أَحَبُّ إِلَيْنَا مِنْ أَنْ نَكُونَ تَحْتَ يَدَيْ مُحَمَّدٍ وَإِنْ ظَهَرَ قَوْمُنَا فَنَحْنُ مَنْ قَدْ عُرِفَ فَلَنْ يَأْتِيَنَا مِنْهُمْ إِلَّا خَيْرٌ فَقَالُوا إِنَّ هَذَا الرَّأْيُ قَالَ فَقُلْتُ لَهُمْ فَاجْمَعُوا لَهُ مَا نُهْدِي لَهُ وَكَانَ أَحَبَّ مَا يُهْدَى إِلَيْهِ مِنْ أَرْضِنَا الْأَدَمُ فَجَمَعْنَا لَهُ أُدْمًا كَثِيرًا فَخَرَجْنَا حَتَّى قَدِمْنَا عَلَيْهِ فَوَاللَّهِ إِنَّا لَعِنْدَهُ إِذْ جَاءَ عَمْرُو بْنُ أُمَيَّةَ الضَّمْرِيُّ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ بَعَثَهُ إِلَيْهِ فِي شَأْنِ جَعْفَرٍ وَأَصْحَابِهِ قَالَ فَدَخَلَ عَلَيْهِ ثُمَّ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهِ قَالَ فَقُلْتُ لِأَصْحَابِي هَذَا عَمْرُو بْنُ أُمَيَّةَ الضَّمْرِيُّ لَوْ قَدْ دَخَلْتُ عَلَى النَّجَاشِيِّ فَسَأَلْتُهُ إِيَّاهُ فَأَعْطَانِيهِ فَضَرَبْتُ عُنُقَهُ فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ رَأَتْ قُرَيْشٌ أَنِّي قَدْ أَجْزَأْتُ عَنْهَا حِينَ قَتَلْتُ رَسُولَ مُحَمَّدٍ قَالَ فَدَخَلْتُ عَلَيْهِ فَسَجَدْتُ لَهُ كَمَا كُنْتُ أَصْنَعُ فَقَالَ مَرْحَبًا بِصَدِيقِي أَهْدَيْتَ لِي مِنْ بِلَادِكَ شَيْئًا قَالَ قُلْتُ نَعَمْ أَيُّهَا الْمَلِكُ قَدْ أَهْدَيْتُ لَكَ أُدْمًا كَثِيرًا قَالَ ثُمَّ قَدَّمْتُهُ إِلَيْهِ فَأَعْجَبَهُ وَاشْتَهَاهُ ثُمَّ قُلْتُ لَهُ أَيُّهَا الْمَلِكُ إِنِّي قَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا خَرَجَ مِنْ عِنْدِكَ وَهُوَ رَسُولُ رَجُلٍ عَدُوٍّ لَنَا فَأَعْطِنِيهِ لِأَقْتُلَهُ فَإِنَّهُ قَدْ أَصَابَ مِنْ أَشْرَافِنَا وَخِيَارِنَا قَالَ فَغَضِبَ ثُمَّ مَدَّ يَدَهُ فَضَرَبَ بِهَا أَنْفَهُ ضَرْبَةً ظَنَنْتُ أَنْ قَدْ كَسَرَهُ فَلَوْ انْشَقَّتْ لِي الْأَرْضُ لَدَخَلْتُ فِيهَا فَرَقًا مِنْهُ ثُمَّ قُلْتُ أَيُّهَا الْمَلِكُ وَاللَّهِ لَوْ ظَنَنْتُ أَنَّكَ تَكْرَهُ هَذَا مَا سَأَلْتُكَهُ فَقَالَ لَهُ أَتَسْأَلُنِي أَنْ أُعْطِيَكَ رَسُولَ رَجُلٍ يَأْتِيهِ النَّامُوسُ الْأَكْبَرُ الَّذِي كَانَ يَأْتِي مُوسَى لِتَقْتُلَهُ قَالَ قُلْتُ أَيُّهَا الْمَلِكُ أَكَذَاكَ هُوَ فَقَالَ وَيْحَكَ يَا عَمْرُو أَطِعْنِي وَاتَّبِعْهُ فَإِنَّهُ وَاللَّهِ لَعَلَى الْحَقِّ وَلَيَظْهَرَنَّ عَلَى مَنْ خَالَفَهُ كَمَا ظَهَرَ مُوسَى عَلَى فِرْعَوْنَ وَجُنُودِهِ قَالَ قُلْتُ فَبَايِعْنِي لَهُ عَلَى الْإِسْلَامِ قَالَ نَعَمْ فَبَسَطَ يَدَهُ وَبَايَعْتُهُ عَلَى الْإِسْلَامِ ثُمَّ خَرَجْتُ إِلَى أَصْحَابِي وَقَدْ حَالَ رَأْيِي عَمَّا كَانَ عَلَيْهِ وَكَتَمْتُ أَصْحَابِي إِسْلَامِي ثُمَّ خَرَجْتُ عَامِدًا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأُسْلِمَ فَلَقِيتُ خَالِدَ بْنَ الْوَلِيدِ وَذَلِكَ قُبَيْلَ الْفَتْحِ وَهُوَ مُقْبِلٌ مِنْ مَكَّةَ فَقُلْتُ أَيْنَ يَا أَبَا سُلَيْمَانَ قَالَ وَاللَّهِ لَقَدْ اسْتَقَامَ الْمَنْسِمُ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَنَبِيٌّ أَذْهَبُ وَاللَّهِ أُسْلِمُ فَحَتَّى مَتَى قَالَ قُلْتُ وَاللَّهِ مَا جِئْتُ إِلَّا لِأُسْلِمَ قَالَ فَقَدِمْنَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدِمَ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ فَأَسْلَمَ وَبَايَعَ ثُمَّ دَنَوْتُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُبَايِعُكَ عَلَى أَنْ تَغْفِرَ لِي مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِي وَلَا أَذْكُرُ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَمْرُو بَايِعْ فَإِنَّ الْإِسْلَامَ يَجُبُّ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَإِنَّ الْهِجْرَةَ تَجُبُّ مَا كَانَ قَبْلَهَا قَالَ فَبَايَعْتُهُ ثُمَّ انْصَرَفْتُ قَالَ ابْنُ إِسْحَاقَ وَقَدْ حَدَّثَنِي مَنْ لَا أَتَّهِمُ أَنَّ عُثْمَانَ بْنَ طَلْحَةَ بْنِ أَبِي طَلْحَةَ كَانَ مَعَهُمَا أَسْلَمَ حِينَ أَسْلَمَا
Telah menceritakan kepada kami [Ya'qub bin Ibrahim] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [bapakku] dari [Ibnu Ishaq] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Yazid bin Abi Habib] dari [Rasyid] budaknya Habib bin Abu Aus Ats Tsaqafi, dari [Habib bin Abu Aus] ia berkata, telah menceritakan kepadaku [Amru bin Ash] dari mulutnya,--ketika itu Amru bin’ash belum islam-- ia berkata; Ketika kami bubar dari peperangan Khandaq, maka saya mengumpulkan orang-orang Quraisy yang mereka mengerti kedudukanku dan mendengar ucapanku, kukatakan kepada mereka “Demi Allah, kalian tahu sendiri, sungguh kulihat sepak terjang Muhammad sangat onar dan menggerahkan, aku punya suatu ide, bagaimana tanggapan kalian ? “Apa idemu?” Tanya para sahabatnya. Kata Amru bin ‘Ash, kupunya ide, sebaiknya kita temui Najasyi, dan kita terus disisinya. Kalaulah Muhammad menang atas kaum kita, kita telah berada di Najasyi. Kita dibawah perlindungannya adalah lebih kita sukai daripada kita dibawah kekuasaan Muhammad, sebaliknya kalaulah kaum kita yang menang, kita telah dikenal oleh Najasy, sehingga tidaklah kaum muslimin menemui kita selain dengan membawa kebaikan semata. “Ini ide yang cukup bagus.” Jawab para sahabat. Kata Amru, maka kukatakan kepada mereka “Sekarang tolong kumpulkanlah hadiah untuk sang raja, dan hadiah yang paling beliau sukai dari tanah air kita adalah kulit yang disamak. Maka kami kumpulkan sekian banyak kulit yang telah disamak. Kami terus berangkat hingga kami temui Najasyi. Demi Allah, ketika kami disisinya, tiba-tiba Amru bin Umayyah Adhdhamri datang yang Rasulullah telah mengutusnya untuk menyampaikan perihal ja’far bin abi Thalib dan kawan-kawannya. Rupanya Amru bin Umayyah menemui najasyi sebentar dan pamitan. Kata Amru, maka kukatakan kepada para sahabatku ‘Amru bin Umayyah rupanya telah datang, kalaulah nanti kutemui Najasyi maka aku akan memintanya agar ia mau menyerahkan Amru bin Umayyah dan kutebas lehernya. Kalaulah bisa kulakukan yang demikian, dan quraisy melihat tindakakanku, berarti telah kulakukan pembalasan yang sepadan sebagai obat hati quraisy, karena aku berhasil membunuh utusan Muhammad. Segera kutemui Najasyi, aku bersujud kepadanya sebagaimana biasa aku lakukan. Kata Najasyi “Selamat datang atas kedatanganmu hai sahabatku, dan atas hadiahmu kepadaku dari tanah airmu. Kujawab “Benar hai paduka raja, telah kupersembahkan untukmu sekian banyak kulit yang disamak.” Kulit-kulit itu kusajikan didepannya. Ia sangat terkesan dan terkagum-kagum. Kemudian aku sampaikan maksudku “Wahai paduka raja, telah kulihat tadi seseorang pamitan dari sisimu, rupanya dia adalah utusan seseorang yang menjadi musuh kami, tolong serahkanlah orang itu agar bisa kupenggal lehernya, sebab ia telah mencederai orang-orang terhormat dan pemimpin-pemimpin kami.” Najasyi seketika itu marah sambil menjulurkan tangannya dan ia tempelengkan ke arah hidung Amru bin ‘ash (dirinya), hingga kutaksir hidungku sampai remuk, hingga aku berangan-angan kalaulah bumi terbelah, maka akan kumasuki saking rasa takutnya. Kemudian aku katakan “Duhai paduka raja, kalaulah engkau tak berkenan terhadap permohonanku ini, aku tak akan memintanya.” Najasyi menjawab “apakah engkau memintaku untuk menyerahkan utusan seseorang yang didatangi malaikat teragung (Jibril) yang pernah mendatangi Musa dengan maksud untuk kau bunuh ! Kata Amru, kukatakan; “Apakah benar sedemikian ?” Najasyi melanjutkan “huss, celaka engkau wahai Amru bin ‘Ash,,,taatlah engkau kepadaku, dan taatilah dia, demi Allah, sungguh ia dalam kebenaran, dan Allah pasti memenangkannya atas siapa saja yang menyelisihinya sebagaimana Musa mengalahkan Firaun dan bala tentaranya. Kukatakan “Tolong baiatlah aku kepadanya untuk Islam.” “baik.” Jawab najasyi. Najasyi terus menjulurkan tangannya dan aku berbaiat kepadanya untuk Islam. Kemudian aku pamitan dan pikiranku sudah berubah daripada semula dan kurahasiakan keislamanku kepada para sahabatku. Terus aku sengaja menemui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam untuk menyatakan keislaman. Kutemui Khalid bin Walid dan itu beberapa saat sebelum Fathu Makkah dan Khalid tengah pulang dari Makkah. AKu berujar “Mau kemana engkau hai Abu Sulaeman ? Khalid menjawab “Demi Allah, jalan petunjuk telah terang, si laki-laki itu betul-betul seorang nabi , berangkatlah sana untuk aku temui, demi Allah, masuklah ke dalam Islam, sampai kapan lagi ! Kujawab “Saya datang untuk menyatakan keislaman.” Maka kami temui Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam. Khalid datang dan masuk islam dan menyatakan baiatnya, kemudian aku mendekat dan kutanyakan “Wahai Rasulullah, aku berbaiat kepadamu agar engkau memaafkan dosaku yang akan datang, dan tidak aku sebutkan ‘dan yang telah lewat.” Lantas Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berujar “Wahai Amru, berbaiatlah, sebab Islam memutus (dosa-dosa) yang telah lewat, dan hijrah menghapus kesalahan sebelumnya. Maka aku berbaiat kepada beliau dan aku pulang. Ibn Ishaq mengatakan, Telah menceritakan kepada kami Seseorang yang tidak aku ragukan, Usman bin Tolhah bin Abu Tolhah masuk islam bersamanya ( HR.Musnad Ahmad : 17109 )
No Hadist 17110

Bab Musnad Penduduk Syam

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ قَالَ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِي بَكْرِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ لَمَّا قُتِلَ عَمَّارُ بْنُ يَاسِرٍ دَخَلَ عَمْرُو بْنُ حَزْمٍ عَلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ فَقَالَ قُتِلَ عَمَّارٌ وَقَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ فَقَامَ عَمْرُو بْنُ الْعَاصِ فَزِعًا يُرَجِّعُ حَتَّى دَخَلَ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَقَالَ لَهُ مُعَاوِيَةُ مَا شَأْنُكَ قَالَ قُتِلَ عَمَّارٌ فَقَالَ مُعَاوِيَةُ قَدْ قُتِلَ عَمَّارٌ فَمَاذَا قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَقْتُلُهُ الْفِئَةُ الْبَاغِيَةُ فَقَالَ لَهُ مُعَاوِيَةُ دُحِضْتَ فِي بَوْلِكَ أَوَنَحْنُ قَتَلْنَاهُ إِنَّمَا قَتَلَهُ عَلِيٌّ وَأَصْحَابُهُ جَاءُوا بِهِ حَتَّى أَلْقَوْهُ بَيْنَ رِمَاحِنَا أَوْ قَالَ بَيْنَ سُيُوفِنَا
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq] ia berkata, Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Thawus] dari [Abu Bakar bin Muhammad bin Amru bin Hazm] dari [Bapaknya] ia berkata, "Ketika Ammar bin Yasir di bunuh, [Amru bin Hazm] menemui Amru bin Ash dan berkata, "Ammar telah dibunuh! Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: 'Yang akan membunuhnya adalah kelompok pemberontak.'" Amru bin Ash berdiri dengan penuh keterkejutan seraya mengucapkan kalimat tarji' (Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaji'uun), lalu ia mendatangi Mu'awiyah. Mu'awiyah pun bertanya padanya, "Apa yang terjadi denganmu?" [Amru bin Ash] menjawab, "Ammar telah dibunuh!" Maka Mu'awiyah berkata, "Ammar telah dibunuh, lalu apa masalahnya?" Amru bin Ash menjawab, "Saya mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Yang akan membunuhnya adalah kelompok pemberontak.'" Mu'awiyah berkata, "Kamu berpihak pada anakmu! Apakah kami yang membunuhnya? Yang membunuhnya adalah Ali dan para sahabatnya, mereka membawanya lalu melemparkan di tengah-tengah tombak-tombak kami, -atau ia mengatakan, "di antara pedang kami." ( HR.Musnad Ahmad : 17110 )